Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TAHUNAN

DIVISI PENCEGAHAN DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA


(PHL)

Disusun Oleh :

DIVISI PENCEGAHAN DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA


PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
KECAMATAN BERBAK
TAHUN 2018-2019
Kata Pengantar

Dengan Memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah S.W.T. Tuhan Yang Maha Esa,
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Berbak Divisi Pencegahan dan Hubungan
Antar Lembaga ( P H L ), telah selesai membuat susunan Laporan Tahun 2018 tentang
Kepengawasan Pemilu ini.

Kami Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Berbak yang beralamat di


Jalan Yogyakarta Rt 01 Dusun 06 Desa Rantau Makmur Kelurahan Simpang Kecamatan
Berbak dalam rangka menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2019,
untuk masa kerja kepengawasan mulai Bulan Januari Tahun 2019 berjalan dengan Tertib,
Lancar, Aman dan Nyaman.

Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Berbak, dalam melaksanakan tugas


dan wewenangnya sebagai Penyelenggara  Pemilu, secara keseluruhan dapat
dilaksanakan dengan baik, berkat adanya kerjasama dan konsolidasi Internal
Kelembagaan Panwaslu Kecamatan Berbak (Panwaslucam) dan Pengawas Pemilu
Lapangan yang ada di desa-desa, dengan motto : Panwas dapat membangun Sinergitas,
Integritas, Moralitas dan Profesionalitas, serta Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kecamatan Berbak dapat membangun kerjasama dengan Penyelenggara Pemilu lainnya
seperti PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan Berbak), PPS (Panitia Pemungutan Suara),
Jajaran TNI/Koramil, Jajaran Kepolisian/Polsek, Pemerintahan Kecamatan Berbak, Tim
Pemenang Calon dan  Partai Politik tingkat Kecamatan Berbak maupun yang tersebar di
desa-desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, sehingga kerjasama dan
koordinasi yang terbangun telah membawa perubahan mutu pemilu yang lebih baik dari
pemilu-pemilu sebelumnya.

Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Berbak  lebih mengutamakan


pencegahan dalam mengawal tahapan-tahapan pemilu yang ada atas adanya suatu
pelanggaran-pelanggaran pemilu, yang bertujuan Pemilu di Kecamatan Berbak
dapat  berjalan LUBER dan JUJUR, dengan harapan Pemilu yang demokratis menjadi
perwujudan hak seluruh masyarakat  umumnya dan masyarakat Se-Indonesia khususnya.

Dengan adanya peningkatan mutu penyelenggaraan Pemilu khususnya di


Kecamatan Berbak  kali ini, akan menjadi modal pembelajaran dan pendewasaan
demokrasi dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bawaslu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Bapak Samsedi, S.Sos selaku Kordiv PHL selalu
membimbing serta memberika arahan kepada kami. Selanjutnya penulis berterimaksih
kepada staf Divisi PHL Bawaslu Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang selalu menerima
setiap laporan dari Panwaslu Kecamatan Berbak.

Semoga Allah SWT., selalu memberikan petunjuk-Nya, dan kita selalu dalam
lindungan-Nya. Amin.

Berbak,

Koordiv PHL

Agus Hudayawan Arif, S.Kep


BAB I

PENDAHULAN

A. Gambaran Umum
Dalam sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia, istilah pengawasan pemilu
sebenarnya baru muncul pada era 1980-an. Pada pelaksanaan Pemilu yang pertama
kali dilaksanakan di Indonesia pada 1955 belum dikenal istilah pengawasan Pemilu.
Pada era tersebut terbangun trust di seluruh peserta dan warga negara tentang
penyelenggaraan Pemilu yang dimaksudkan untuk membentuk lembaga parlemen
yang saat itu disebut sebagai Konstituante.
Kelembagaan Pengawas Pemilu baru muncul pada pelaksanaan Pemilu 1982,
dengan nama Panitia Pengawas Pelaksanaan Pemilu (Panwaslak Pemilu). Pada saat
itu sudah mulai muncul distrust terhadap pelaksanaan Pemilu yang mulai dikooptasi
oleh kekuatan rezim penguasa. Pembentukan Panwaslak Pemilu pada Pemilu 1982
dilatari oleh protes-protes atas banyaknya pelanggaran dan manipulasi penghitungan
suara yang dilakukan oleh para petugas pemilu pada Pemilu 1971. Karena
palanggaran dan kecurangan pemilu yang terjadi pada Pemilu 1977 jauh lebih masif.
Protes-protes ini lantas direspon Pemerintah dan DPR yang didominasi Golkar dan
ABRI. Akhirnya muncullah gagasan memperbaiki Undang-Undang yang bertujuan
meningkatkan 'kualitas' Pemilu 1982. Demi memenuhi tuntutan PPP dan PDI,
pemerintah setuju untuk menempatkan wakil peserta pemilu kedalam kepanitiaan
Pemilu. Selain itu, Pemerintah juga mengintroduksi adanya badan baru yang akan
terlibat dalam urusan Pemilu untuk mendampingi Lembaga Pemilihan Umum (LPU).
Pada era reformasi, tuntutan pembentukan penyelenggara Pemilu yang
bersifat mandiri dan bebas dari kooptasi penguasa semakin menguat. Untuk itulah
dibentuk sebuah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersif atindependen yang
diberi nama Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini dimaksudkan untuk
meminimalisasi campur tangan penguasa dalam pelaksanaan Pemilu mengingat
penyelenggara Pemilu sebelumnya, yakni LPU, merupakan bagian dari Kementerian
Dalam Negeri (sebelumnya Departemen Dalam Negeri). Di sisi lain lembaga
Pengawas Pemilu juga berubah nomenklatur dari Panwaslak Pemilu menjadi Panitia
Pengawas Pemilu (Panwaslu).
Perubahan mendasar terkait dengan kelembagaan Pengawas Pemilu baru
dilakukan melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003. Menurut UU ini dalam
pelaksanaan Pengawasan Pemilu dibentuk sebuah lembaga Adhoc terlepas dari
struktur KPU yang terdiri dari Panitia Pengawas Pemilu, Panitia Pengawas Pemilu
Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, dan Panitia Pengawas Pemilu
Kecamatan.
Selanjutnya kelembagaan Pengawas Pemilu dikuatkan melalui Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu dengan dibentuknya
sebuah lembaga tetap yang dinamakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Adapun
aparatur Bawaslu dalam pelaksanaan Pengawasan berada sampai dengan tingkat
Kelurahan/Desa dengan urutan Panitia Pengawas Pemilu Provinsi, Panitia Pengawas
Pemilu Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, dan Pengawas Pemilu
Lapangan (PPL) di tingkat Kelurahan/Desa.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, sebagian
kewenangan dalam pembentukan Pengawas Pemilu merupakan kewenangan dari
KPU. Namun selanjutnya berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi terhadap
judicial review yang dilakukan oleh Bawaslu terhadap Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2007, rekrutmen Pengawas Pemilu sepenuhnya menjadi kewenangan dari
Bawaslu. Kewenangan utama dari Pengawas Pemilu menurut Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2007 adalah untuk mengawasi pelaksanaan tahapan Pemilu, menerima
pengaduan, serta menangani kasus-kasus pelanggaran administrasi, pelanggaran
pidana pemilu, serta kode etik.
Selanjutnya Panwaslu Kecamatan Berbak di bawah kinerja BAWASLU
Kabuapten Tanjung Jabung Timur diharapkan dapat bekerjasama dalam segala hal
baik temuan, laporan dan merekomendasikan untuk di tindak lanjut dalam hal
PEMILU 2019.
Panwaslu Kecamatan Berbak diharapkan dapat menampung laporan baik dari
masyarakat maupun peserta Pemilu Tahun 2019.
B. Tujuan Laporan
Laporan ini di tulis agar memperdalam dan mengingat sejauh mana kinerja
Panwaslu Kecamatan Berbak selama menjadi penyelenggara Pemilu dari awal
tahapan sampai akhir kususnya Divisi Pengawasan.
Besar harapan kami bahwa akan ada masukan dari pembaca maupun BAWASLU
Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk kami bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan
dalam proses pelaporan yang kami kirimkan selama kami bertugas sebagai Pengawas
Pemilu.

C. Landasan Hukum
Landasan hukum di buatnya laporan ini adalah mengacu kepada UU Pemilu yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
2. Peraturan Bawaslu Nomor 21 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum; dan
3. Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Keempat atas
Peraturan Komisi Pemilihan UmumNomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan,
Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019.

D. Sistematika Laporan
Dalam laporan sebelumnya telah dijelaskan oleh ketua BAWASLU Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Bapak Samsedi, S.Sos agar laporan Pengawasan dibuat
perbulan dan ada kalender kerjanya dan itu sudah tercapai dan terlaksana.
Jadi dalam pemaparan laporan yang kami buat ini hanya mengutip laporan yang
menjadi tanggung jawab kami sebagai Divisi Pengawasan.
BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILIHAN

A. Pengawasan Pemuktahiran Data Dan Daftar Pemilih

Dalam tahapan ini adalah tahapan COKLIT (Pencocokan Dan Penelitian)


pengawasan yang kami lakukan terfokus daerah pinggiran ataupun perbatasan
dengan Kecamatan Rantau Rasau dititik rawan yaitu daerah Kelurahan Simpang.
Setelah kami lakukan pengawasan ternyata tidak di temukan adanya dugaan
pelanggaran dalam Pemutakhiran data pemilih. Untuk data lebih valid dalam
melaksanakan pengawasan maka dapat dilihat dari form A.

B. Verifikasi Partai Politik


Pada tahapan ini kami hanya memverifikasi partai Garuda yaitu di desa Pulau
Kemang. Desa tersebut tidak ada di wilayah Kecamatan Berbak sehingga verifikasi
dibatalkan.

Lampiran I S
N
O
Pen

gawasan Ve
Pengawasan Verifikasi Faktual Keanggotaan
yang dilakukan Panwaslucam
Formulir VF.CAM.01

Anggota Anggota Anggota


Parpol Parpol yang Parpol
yang tidak yang tidak
dapat
menyatakan menyataka
menunjuk
an KTA keanggotaan n
dan nya dan tidak keanggotaa
E-KTP bersedia TTD nnya dan Pembuktian Faktual Penjelasan Temuan Hasil Pengawasan
Verifikasi Faktual Keanggotaan Parpol (List Tidak dapat
pada bersedia Penjelasan Temuan
N Anggota yang dilakukan verifikasi Faktual) ditemui
Kab/Kota Partai lampiran 4 TTD pada Hasil Pengawasan
o
Formulir lampiran 4
Model Formulir
BA.FK.KPU. Model
KAB/KOTA- BA.FK.KPU
PARPOL .KAB/KOT
A-PARPOL

N NIK Alamat TMS


Nama MS
o Alamat tersebut tidak ada dalam wilayah Kecamatan Berbak
Partai
Gerakan MUSLI 150202020160000 Pulau
Tanjung 1. - -
Perubahan M 1 Kemang -
Jabung
Indonesia
Timur
( Partai
Garuda )
C. Tahapan Kampanye
Pada tahapan kampanye ini ada salah satu calon yaitu calon Anggota DPRD
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari partai PAN atas nama H. Umar Mahmud yang
melakukan kampanye pertemuan di tempat ibadah ( Masjid ). Selanjutnya kami
langsung menemui dimana acara pertemuan tatap muka itu dilaksanakan dan kami
membuat laporan dalam bentuk form A.

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


KECAMATAN BERBAK

LAPORAN HASIL PENGAWASAN


NOMOR : 74/LHP/PM/00.02/III/2019
I. Data Pengawas Pemilihan:

Tahapan yang diawasi : Dugaan Kampanye Ilegal Caleg

Nama Pelaksana tugas Pengawasan : 1. Nanang Kamaludin, S.Pd


2. Muntana, S.Pd
3. Agus Hudayawan Arif, S.Kep
4. Samin

Jabatan : 1. Ketua Panwaslu Berbak


2. Anggota Panwaslu Berbak
3. Anggota Panwaslu Berbak
4. Divisi Pencegahan PHL

Nomor Surat Perintah : _

Alamat : Jalan Yogyakarta Rt 01 Dusun 06


Rantau Makmur Kelurahan
Simpang Kecamatan Berbak.

II. Kegiatan Pengawasan:

1. Kegiatan I

Bentuk : Melakukan pengawasan kampanye


yang diduga tidak ada izin baik
izin dari Kepolisian maupun dari
Bawaslu.

Tujuan : Untuk mengawasi pelaksanaan


kampanye.

Sasaran : Calon Anggota Legislatif Atas nama


H. UMAR MAHMUD DAPIL 2
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
nomor urut 2 dari Partai PAN.

Waktu dan Tempat : Pukul 15.00 – 16.30 WIB,


Tanggal 18 Maret 2019
Betempat di Masjid Nurul Hikmah
RT 03 Dusun 06 Desa Rantau
Makmur, Kecamatan Berbak.

2. Kegiatan II

a. Bentuk :

b. Tujuan :
c. Sasaran :
d. Waktu Dan Tempat :

Uraian Singkat Hasil Pengawasan.

Berdasarkan hasil pengawasan pada saat pengajian di masjid Nurul Hikmah di

Sk 3 Rt 03 Dusun 06 Desa Rantau Makmur ada didatangi Caleg atas nama H. UMAR

MAHMUD. Dalam kesempatan itu pula Caleg tersebut juga memperkenalkan diri dan

bersilaturahmi kepada Jamaah Pengajian di masjid Nurul Hikmah sekaligus memohon

doa restu dan dukungan nya dalam Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Padahal Panitia Pengajian telah melarang untuk memberikan sambutan

ataupun Berkampanye di Rumah Ibadah, ternyata Tim Pemengangan nya bersikeras

agar Caleg H. UMAR MAHMUD memberikan sambutan dengan alasan hanya

sebentar bukan Kampany

Foto Bukti Kampanye

No Foto Keterangan

Tampak Caleg
Bapak Umar
Mahmud sedang
menyampaikan
sambutan
berkenalan
1. sekaligus
memohon doa
restu dan
dukungan nya
dalam Pemilu 17
April 2019
mendatang.

III. Informasi Dugaan Pelanggaran1:


1.Peristiwa
a. Peristiwa : Kampanye yang dilakukan Caleg
atas nama H. UMAR MAHMUD Dapil 2 Kabupaten
Tanjung Jabung Timur nomor urut 2 dari Partai
PAN .
b. Tempat Kejadian : Di Masjid Nurul Hikmah Rt 03
Dusun 06 Desa Rantau Mkamur Kelurahan Simpang
Kecamatan Berbak
c. Waktu Kejadian : Tanggal 18 Maret 2019 Pukul
15.00 – 16.30 WIB
d. Pelaku : Caleg H. UMAR MAHMUD
e. Alamat :
2.Saksi– saksi

1
Diisi bila hasil pengawasan menunjukkan adanya dugaan pelanggaran
a. Nama : Wahyu
b. Alamat : Rt 03 Desa Rantau Makmur

3.Alat Bukti : Foto

Barang Bukti :

4 . Uraian singkat Dugaan Pelanggaran:


Caleg H. UMAR MAHMUD datang dalam acara Pengajian Kemudian
melakukan sambutan yang isi nya Bersilaturami, berkenalan dan Mohon
Dukungan kepada Jamaah pengajian supaya disaat Pemilu 17 April 2019
mendatang dapat memilih H. UMAR MAHMUD.

Berbak, 20 Maret
2019

Pelaksana tugas

Divisi PHL

Agus Hudayawan Arif

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian yang dapat kami sampaikan dari beberapa tahapan pengawasan yang
kami laporkan, kami dapat menyimpulkan bahwa tahapan demi tahapan yang
kami lakukan sepenuhnya adalah menjadi tanggung jawab kami selaku Panwaslu
Kecamatan Berbak, selanjutnya kami akan bertanggung jawab atas laporan yang
kami buat dengan mencantumkan form A pengawasan.

B. Rekomendasi
Beberapa Rekomendasi yang kami lakukan adalah saat penertiban APK/APS yang
melanggar ketentuan tempat pemasangan, kami merekomendasi ke PPK dan
pihak Kepolisian untuk di tindak lanjuti.

Anda mungkin juga menyukai