Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KACA PARALEL

Disusun oleh :

Abbastian Januzain
Alma Ash Sofi
Cristika Adelia
Febylenzia Adelin Pasino
Indri
Tyo Ahmad

ABSTRAK

Kami telah melakukan percobaan pembiasan pada kaca plan paralel pada hari Kamis
tanggal 16 Februari 2023 di Lab Fisika SMAN 1 TARAKAN yang bertujuan untuk menentukan
indeks bias pada kaca plan pararel dan menentukan pergeseran sinar cahaya pada kaca
plan pararel. Metode yang digunakan adalah menggambar kaca plan paralel pada kertas,
membuat garisnormal, menentukan sudut datang (i), menggambar garis sudut datang,
menandaidengan menggunakan jarum pentul, melihat jarum pentul dari sisi lain kaca plan
paralel, menandai dengan jarum pentul dan menggambarnya, menggambargaris bias, mengukur
sudut bias yang terbentuk, mengukur pergeseran sinar (t) yang terbentuk serta mengulangi
percobaan dengan sudut datang yang berbeda.

Kata Kunci : Kaca plan paralel, Sudut datang, Sudut bias, Indeks bias, Pergeseran sinar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

BAB I
PENDAHULUAN
A
Cahaya merambat bidang batas dua medium, maka rambatan cahaya tersebut akan
mengalami pembelokan. Peristiwa tersebut disebut pembiasan cahaya. Banyak kegiatan sehari-
hari yang dapat menjelaskan peristiwa pembiasan tersebut. Contoh pembiasan di lingkungan
sekitar kita yaitu pensil yang dicelupkan kedalam gelas kemudian pensil tersebut terlihat
bengkok, sebenarnya pensil tersebut tidak bengkok. Hal inilah yang disebut pembiasan. Pada
contoh tersebut belum kita ketahui bagaimana pembiasan itu terjadi dan apa yang
menyebabkannya. Untuk mengetahui pembiasan yang terjadi pada kaca plan paralel dan juga
pergeseran sinar pada kaca plan paralel maka kami akan melakukan percobaan pembiasan pada
kaca plan paralel. Kaca plan parallel itu sendiri merupakan medium masuknya cahaya. Prinsip
kerjanya sama seperti pensil yang dicelupkan didalam air, namun mediumnya saja yang berbeda.

A. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini, yaitu:
1. Menentukan besarnya indeks bias kaca plan paralel.
2. Menentukan besarnya pergeseran sinar cahaya pada kaca
BAB I
DASAR TEORI

Kaca plan paralel adalah benda yang terbuat dari kaca berbentuk kubus dengan
enam sisi yang rata dengan sisi yang berhadapan sejajar. Bentuknya lempeng tipis seperti
batu bata atau korek api. Ia memiliki ketebalan tertentu yang sering dilambangkan d.
Peristiwa yang terjadi ketika seberkas sinar melewati sebuah kaca plan paralel adalah
sinar tersebut akan mengalami pergesaran. Cahaya atau berkas sinar akan mengalami dua
kali pembiasan oleh dua medium yang berbeda kerapatannya. Berkas cahaya dari udara
yang masuk ke dalam kaca akan mengalami pembelokan. Peristiwa tersebut disebut
pembiasan cahaya. Hal ini disebabkan medium udara dan medium kaca memiliki
kerapatan optik yang berbeda. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembiasan cahaya terjadi
akibat cahaya melewati dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Sinar bias akan
mendekati garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat atau udara ke
medium lebih rapat atau kaca. Sinar bias akan menjauhi garis normal ketika cahaya
merambat dari medium lebih rapat atau kaca ke medium kurang rapat atau udara.

a. Pembaisan Cahaya Pada Kaca Plan Paralel b. Pembiasan Cahaya Pada Kaca Plan Paralel
Terlihat bahwa berkas cahaya yang masuk dengan berkas cahaya yang keluar dari kaca
plan paralel adalah sejajar. Menurut hukum Snellius, “dalam peristiwa pembiasan cahaya,
perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan”
Keterangan :
n = indeks bias
i = sudut datang
r = sudut bias

Berkas cahaya hanya mengalami pergeseran sebesar t (besaran panjang). Jika berkas
datang dengan sudut i maka pergeserannya dapat dihitung sebagai berikut :

Keterangan :
t = pegeseran sinar
d = tebal kaca

Hukum Snellius menyatakan bahwa :

1. Sinar datang, sibar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

2. Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat,
sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium yang lebih
rapat menuju medium yang kurang rapat, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
 Alat dan bahan
1. Kaca plan paralel/balok kaca (1 buah)
2. Jarum pentul (6 buah)
3. Kertas HVS
4. Mistar/penggaris (1 buah)
5. Busur derajat (1 buah)
6. Karton tebal
7. Pensil/pulpen

 Langkah kerja
1. Letakkan kertas HVS diatas karton pada meja praktikum yang datar, lalu
letakkan kaca plan paralel diatas kertas HVS tersebut dengan posisi
mendatar
2. Kemudia garislah tepi-tepi kaca plan paralel/balok kaca dengan pensil
kemudian buatlah garis N (normal) di kertasHVS
3. Tancapkan satu jarum pentul pada posisi 1!
4. Tancapkan satu jarum pentul pada posisi 2!
5. Tancapkan satu jarum pentul pada posisi 3!
6. Dengan melihat jarum 1, jarum 2, dan jarum 3 melalui balok dari titik
jarum 1, tancapkan jarum 4, 5, dan jarum 6 sehingga keenam jarum
tampak membentuk garis lurus!
7. Ambillah semua jarum pentul dan tandai bekas tancapan jarum pentul
dengan pensil secara jelas!
8. Ambillah balok kaca dan tempatkan ditempat yang aman, kemudian
tariklah garis dari posisi 3, 2 san 1, lalu titik 6, 5, dan 4
9. Tariklah garis dari posisi 3 ke 1 terus memanjang, sampai garis tersebut
sejajar dengan
10. garis 4 ke 6!
11. Dengan bantuan busur derajat, ukur sudut datang (i) dan sudut bias (r)
12. Dengan bantuan mistar, ukur panjang pergeseran sinarnya (t)
13. Lalu hitunglah hasil dari peratikum tersebut
Bab III

Data dan Pembahasan

Dik: d = 3cm d = t.sin (i1 – r1)/cos r1


t = 6,1 cm = 6,1. Sin (45° - 23°)/ cos 23°
i1 = 45° = 6,1. 0,374/0,920
r1 = 23° = 2,2814/0,920
Dit: d? = 2,4797

 Pembahasan
Kaca plan paralel adalah kaca tebal yang sebenarnya tersusun dari kaca-
kaca tipis yang disusun secara paralel atau sejajar berhimpit sehingga
membentuk balok kaca. Pembiasan pada kaca plan paralel terjadi dua kali, berkas
cahaya dari udara ke kaca. Kemudian, dari kaca ke udara.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat kita disimpulkanbahwa untuk


menghitung besar nilai indeks bias kaca plan paralel, perlu diketahui terlebih dahulu nilai sudut
datang dan silai sudut biasnya dengan menggunakan rumus n. Berkas cahaya tersebut mengalami
pergeseran(t). Dalam percobaan ini, besarnya pergerseran dapat dihitung dengan cara membuat
garis putus-putus yang merupakan perpanjangan sinar yang keluardari kaca plan paralel.
Selanjutnya mengukur jarak antara perpanjangan sinar yang keluar dari kaca plan paralel dengan
sinar datang menggunakan penggaris.

A. Saran

Anda mungkin juga menyukai