DISUSUN OLEH:
ALISA SALSABILA PUTRI PRADIPTA
X MIPA 6
05
1. Tujuan Percobaan
1. Pipa
2. Kelereng
3. Koin
4. Bola
5. Mistar
6. Jangka sorong
7. Mikrometer Sekrup
8. Neraca Ohaus
9. Neraca Digital
10. Stopwatch
3. Dasar Teori
1
𝑥 = 𝑥̅ + 𝛥𝑥 dan 𝛥𝑥 = 2 𝑛𝑠𝑡
Dimana : nst adalah nilai skala terkecil dari alat ukur yang digunakan
dalam pengukuran tersebut
2. Pengukuran Berulang
Adalah pengukuran yang dilakukan beberapa kali terhadap suatu
obyek/benda kerja atau terhadap beberapa obyek/benda kerja identik
1 𝑁∑𝑥𝑡 2 −(𝛴𝑥𝑡 )2
𝑥 = 𝑥̅ + 𝛥𝑥 dan 𝛥𝑥 = 𝑁 √ 𝑁−1
4. Pengukuran massa
Besaran yang Alat Ukur m 𝑚 ± 𝛥𝑚
diukur
Massa Neraca Ohaus 130 130,0±0,05
126,60 126,6±0,0005
1 5 (1,367)−(2,57)2
𝛥𝑥 = √
5 5−1
1 7,835−6,604
𝛥𝑥 = 5 √ 4
1 1,230
𝛥𝑥 = 5 √ 4
1
𝛥𝑥 = 5 √0,307
1
𝛥𝑥 = 5 × 0,554
𝛥𝑥 = 0,110
7. Kesimpulan
Dalam mengukur sesuatu, kita dapat menggunakan beberapa alat seperti
neraca, mistar, jangka sorong, dan juga mikrometer sekrup.
Berikut adalah ketelitian dari :
a. Mikrometer sekrup : 0,01 mm
b. Jangka sorong : 0,1 mm
Sedangkan untuk mengukur massa suatu benda, kita dapat menggunakan
neraca ohaus dan neraca digital. Diantara keduanya, neraca digital-lah yang lebih
teliti karena penimbangannya otomatis.
Beberapa kesalahan dalam kelompok juga bisa terjadi saat melakukan
pengukuran, oleh karena itu diperlukan ketelitian yang baik, alat-alat yang tidak
rusak, juga kesehatan fisik pengamat yang baik agar hasil yang didapat akurat.