Anda di halaman 1dari 21

Makalah

Kelangsungan Makhluk Hidup

Disusun oleh:
Mochammad Fahreza Hermansyah
(9A/23)

SMP Negeri 4 Jember


Tahun Pelajaran 2018/2019
Daftar Isi

Latar Belakang.......................................................................3
Tujuan..................................................................................... 3
A. Adaptasi............................................................................. 4
a. Tujuan Adaptasi.............................................................. 4
b. Macam Adaptasi............................................................. 4
B. Perkembangbiakan........................................................... 6
1. Hewan............................................................................. 6
a. Hewan tingkat rendah................................................. 6
b. Hewan tingkat tinggi.................................................... 8
2. Tumbuhan....................................................................... 9
a. Tumbuhan tingkat tinggi..............................................9
b. Tumbuhan tingkat rendah.........................................13

C. Seleksi Alam.................................................................15
a. Faktor penyebab seleksi alam..................................15
b. Akibat seleksi alam...................................................16
c. Contoh seleksi alam..................................................17
D. Kepunahan suatu jenis
Organisme...................................................................17
Daftar Pustaka....................................................................22

2
Latar Belakang
Dalam kehidupan kita tak pernah terlepas dari orang lain, yang mana
kita membutuhkan mereka sebagai pelengkap dalam hidup kita, akan
tetapi sebelum kita mengenal siapa mereka dan bagaimana mereka, kita
harus bisa beradaptasi dengan mereka terlebih dahulu. Individu
merupakan organisme tunggal, tanpa bantuan dari orang lain kita tidak
bisa hidup sempurna. Adaptasi merupakan bentuk penyuasaian yang
dilakukan makhluk hidup agar bisa bertahan hidup dalam
lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru, bukan hanya pada
manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan, mereka harus
bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana mereka berada, demi
mempertahankan kelangsungan hidup atau dalam mempertahankan
hidupnya.

Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian adaptasi

2. Untuk mengetahui tujuan adaptasi

3. Untuk mengetahui macam adaptasi

4. Untuk mengetahui perkembangbiakan pada hewan tingkat tinggi

5. Untuk mengetahui perkembangbiakan pada hewan tingkat rendah

6. Untuk mengetahui perkembangbiakan pada tumbuhan tingkat


tinggi

7. Untuk mengetahui perkembangbiakan pada tumbuhan tingkat


rendah

8. Untuk mengetahui pengertian seleksi alam

9. Untuk mengetahui faktor penyebab seleksi alam

10. Untuk mengetahui akibat seleksi alam

11. Untuk mengetahui contoh – contoh seleksi alam

3
Kelangsungan Makhluk Hidup

A. Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.

a. Tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah sebagai berikut:


1. Melindungi diri dari musuh
2. Mempertahankan hidupnya
3. Melestarikan jenisnya
4. Memperoleh makanan

Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya


mampu untuk:
1. memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
2. mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya
dan panas.
3. mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
4. bereproduksi.
5. merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup,


sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi
kepunahan atau kelangkaan jenis.

b. Macam – macam adaptasi


1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi ialah suatu cara untuk menyesuaikan bentuk
tubuh dan juga alat-alat yang terdapat pada sebuah tubuh

4
organisme terhadap suatu lingkungannya. Dan adaptasi yang
satu ini bisa dengan mudah untuk kita amati, dikarenakan suatu
perubahannya terjadi pada bagian luar dari organisme saja.

Contoh:
1. Bentuk mulut serangga yang berbeda-beda sesuai dengan
fungsinya.

2. Daun tumbuhan air yang lebih lebar untuk membantu


mempercepat penguapan.
3. Manusia memiliki bentuk gigi yang terdiri atas Gigi Seri,
Gigi Taring, dan Gigi Geraham

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisilogi adalah adaptasi dengan cara menyesuaikan
sebuah fungsi kerja kepada bagian organ-organ tubuh
organisme terhadap lingkungannya. Dan untuk bisa mengamati
sebuah adaptasi ini tidaklah mudah dikarenakan menyangkut
dengan suatu fungsi-fungsi organ yang ada pada tubuh yang
biasanya terletak di dalam sebuah tubuh organisme.
Contoh:
1. Burung hantu mempunyai penglihatan yang sangat tajam
yang memungkinkannya untuk bisa melihat di malam hari
2. Ikan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.
3. Orang yang tinggal di pegunungan memiliki jumlah
hemoglobin yang lebih banyak ketimbang orang biasanya.

5
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah yang dilakukan oleh suatu
organisme yang berupa suatu penyesuaian tingkah laku
dengan keadaan suatu lingkungannya.
Contoh:
1. Bunglon melakukan mimikri, yakni untuk mengubah warna
kulit sesuai dengan lingkungan tempat dia berada. Hal ini
dimaksudkan agar melindungi dirinya dari bahaya yang
mengancam.
2. bunga pukul empat akan terlihat layu saat siang hari namun
mekar&segar saat malam hari
3. manusia akan memakai pakaian yang tebal ( jaket ) ketika
cuaca dingin

B. Perkembangbiakan
1. Hewan
a. Hewan tingkat rendah
Vegetatif
1. Pembelahan Biner

Pembelahan biner, terjadi


pada makhluk hidup
uniseluler, yaitu dari
golongan Monera dan
Protista. Pada pembelahan
biner, dari satu individu
membelah secara
langsung menjadi dua sel
anak. Pembelahan biner terdiri dari lima jenis, yaitu
pembelahan ortodoks, melintang, membujur, miring, dan
strobilasi. Pembelahan biner secara ortodoks/umum
terjadi pada Amoeba dan mikroorganisme lain dari
golongan Rhizopoda. Pembelahan biner secara melintang

6
terjadi pada Paramecium. Pembelahan dengan tipe
membujur contohnya pada Euglena. Tipe pembelahan
miring terjadi pada Dinoflagellata. Sedangkan
pembelahan biner tipe strobilasi menghasilkan individu
baru dari bagian tubuh induk yang lepas, contohnya pada
cacing pita (Taenia sp).
2. Pembelahan Ganda
yaitu pembelahan berulang, sehingga dalam sekali
pembelahan dari satu individu dapat dihasilkan lebih dari
dua individu. Contoh hewan yang dapat melakukan
pembelahan ganda adalah Plasmodium.
3. Pertunasan atau Budding

Yaitu pembentukan
tunas kecil yang serupa
dengan induk. Tunas ini
kemudian memisahkan
diri dan menjadi individu
baru. Contohnya pada
Hydra, ubur-ubur pada
saat berbentuk polip, dan hewan dari golongan Porifera.
Selain bereproduksi dengan tunas, Porifera juga dapat
melakukan reproduksi secara seksual.

4. Fragmentasi

individu baru terbentuk dari


bagian tubuh induk yang
terbagi-bagi/terputus baik
sengaja atau tidak. Setiap
bagian tumbuh dan
berkembang membentuk
bagian yang belum ada
sehingga menjadi individu baru yang utuh. Contoh
hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi

7
adalah cacing tanah, bintang laut, dan Planaria.
Fragmentasi bukan merupakan cara reproduksi yang
utama, karena dalam kondisi normal Planaria
bereproduksi secara seksual.

Generatif

1. Konjugasi

Konjugasi adalah perkembangbiakan generatif pada


makhluk hidup yang belum dapat dibedakan jenis
kelaminnya. Pada perkembangbiakan ini terjadi
pertukaran sejumlah materi inti antara satu individu
dengan individu lainnya. Contoh yang paling umum
adalah Paramaecium. Dalam keadaan biasa hewan
ini melakukan Perkembangbiakan secara vegetatif, yaitu
dengan cara membelah diri. Dalam keadaan tertentu
hewan ini berkurang kemampuannya untuk membelah,
maka konjugasi menjadi pilihan terakhir untuk
memulihkan kemampuannya untuk berkembang biak
secara vegetatif.

2. Heterogami

Heterogami adalah cara perkembangbiakan yang


mempertemukan 2 buah sel kelamin yang berbeda, baik
bentuk, ukuran, maupun tingkah lakunya. Sel kelamin
jantan disebut sperma sedangkan sel kelamin betina
disebut ovum (sel telur). Cara perkembangbiakan seperti
ini pada hewan rendah dapat kita jumpai antara lain pada
hydra, paramaecium, cacing dan serangga.

b. Hewan tingkat tinggi

1. Vivipar (hewan beranak)

yaitu hewan yang embrionya berkembang dan mendapat


makanan di dalam uterus (rahim) induk betina. Contohnya
adalah kerbau, sapi, gajah, dan harimau.

8
2. Ovipar (hewan bertelur)

yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur.


Telur hewan ini dikeluarkan dari dalam tubuh dan
dilindungi oleh cangkang. Embrio memperoleh makanan
dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur.
Beberapa hewan ovipar mengerami telurnya hingga
menetas, misalnya ayam dan merpati. Namun banyak
pula induk yang menimbun telur dengan pasir atau
bahkan membiarkan begitu saja.

3. Ovovivipar (hewan bertelur dan beranak)

yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur,


tetapi telur tetap berada di dalam tubuh induk betina.
Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh
induk dan anaknya keluar. Contohnya adalah kadal dan
ikan hiu. Anak itik menetas dari telur, itik termasuk hewan
ovipar.

2. Tumbuhan

a. Tumbuhan tingkat tinggi

Vegetatif

1. Geragih (stolon)

Geragih (stolon) adalah batang horizontal yang menjalar


di atas permukaan tanah atau di dalam tanah/air.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih,
misalnya pegagan atau arbei, rumput teki, dan eceng
gondok (Eichornia crassiper).

2. Rhizoma (akar tinggal)

Rhizoma adalah bagian


batang yang tumbuh di dekat

9
akar dan menjalar di dalam tanah. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan akar tinggal, misalnya bunga
kana, bunga iris, kunyit, lengkuas, dan temulawak.

3. Umbi batang

Umbi batang adalah bagian batang yang mengembung di


dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Tumbuhan
yang berkembang biak dengan umbi batang, misalnya
kentang (Solanum tuberosum).

4. Umbi lapis

Umbi lapis merupakan batang


pendek yang tumbuh di dalam
tanah. Tanaman yang
berkembang biak dengan umbi
lapis adalah bawang merah,
bawang putih, tulip, bawang bombay, dan bakung.

5. Tunas adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada


ujung batang atau ketiak daun. Tunas adventif yang
berasal dari daun disebut tunas daun. Tunas adventif
dapat dibentuk pada akar, misalnya pada tumbuhan
kersen, cemara, ubi jalar, dan kesemek. Tunas adventif
juga dapat dibentuk pada ujung urat tengah daun,
misalnya pada begonia.

6. Tunas pada kormus

Kormus adalah pangkal batang yang membesar dan tidak


mempunyai sisik. Jadi, setiap kormus akan membentuk
satu tunas baru atau beberapa tunas di dekat kormus
lama. Tumbuhan yang berkembang biak dengan kormus,
misalnya pisabg, bambu, dan gladiol.

10
Generatif

1. Bunga

Bunga terdiri atas


beberapa organ, yaitu
dasar bunga (termasuk
tangkai bunga), perhiasan
bunga (mahkota dan
kelopak), dan kelamin bunga (benang sari dan putik).
Berdasarkan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi
dua, yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
Bunga tidak sempurna dibedakan menjadi dua, yaitu
bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan adalah
bunga yang hanya memiliki benang sari. Bunga betina
adalah bunga yang hanya memiliki putik. Apabila tidak
memiliki keduanya disebut bunga mandul.

2. Penyerbukan

Penyerbukan (polinasi) dibedakan menjadi dua, yaitu


berdasarkan asal serbuk sarinya dan berdasarkan faktor
perantara sampainya serbuk sari pada kepala putik.

a. Berdasarkan asal serbuksari

 Penyerbukan sendiri (autogami), yaitu apabila serbuk


sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga itu
sendiri.

 Penyerbukan tetangga (geitonogami), yaitu apabila


serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari
bunga lain, tetapi masih dalam satu tumbuhan.

 Penyerbukan silang (alogami), yaitu apabila serbuk sari


yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain pada
tumbuhan yang berbeda, tetapi masih satu jenis atau
satu varietas.

11
 Penyerbukan bastar (hibridogami), yaitu apabila serbuk
sari yang jatuh di kepala putik berasal dari tumbuhan
lain yang berbeda jenisnya atau varietasnya, tetapi
masih dalam satu spesies.

b. Berdasarkan faktor perantara

 Anemogami yaitu penyerbukan dengan bantuan angin,


misalnya pada Betula, Pinus, Cycas, dan Oryza sativa.

 Hidrogami yaitu penyerbukan dengan bantuan air, atau


jika yang menjadi vektor perantara penyerbukan air.
Misalnya pada Eichornia crassipes (Eceng gondok)
dan Hidrilla verticiliata.

 Zoidiogami yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan.


Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan
perantaranya.

 Entomogami yaitu penyerbukan dengan bantuan


serangga. Serangga yang biasa membantu
penyerbukan, misalnya kupu-kupu, lebah, kumbang,
dan lalat.

 Ornitogami yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.


Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh burung
adalah Erythrina variegata (dadap), Bomba
malabaricium (dadap hutan), Heliconia imbricata, dan
bunga lily.

 Kiroptorogami yaitu penyerbukan dengan bantuan


kelelawar. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu
oleh kelelawar, misalnya Durio zibenthinus (durian),
Ceiba petandra (kapok), dan Bauhinia megalanica
(bunga kupu-kupu).

 Malakogami yaitu penyerbukan dengan bantuan siput.


Penyerbukan bunga yang dibantu oleh siput terjadi
kebetulan karena tumbuhan tersebut dikunjungi oleh
siput, misalnya Ipomoea reptans (kangkung).

12
 Antropogami yaitu penyerbukan dengan bantuan
manusia.

b. Tumbuhan tingkat rendah

Vegetatif

1. Membelah diri

Membelah diri adalah membagi diri menjadi dua bagian


yang sama. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan cara
membelah inti menjadi dua bagian yang sama dan diikuti
dengan pembentukan sekat diantara kedua inti tersebut.
Kedua bagian yang telah berinti tersebut saling
memisahkan diri sehingga menghasilkan dua sel baru.
Tumbuhan yang membelah diri contohnya adalah
ganggang biru.

2. Membentuk spora

Spora adalah inti sel yang telah mengalami perubahan


fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Inti sel ini berubah
menjadi spora yang tersimpan dalam kotak spora.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora,
misalnya Chlorella (ganggang), tumbuhan jamur,
tumbuhan lumut, dan tumbuhan paku.

3. Membentuk tunas

Tunas adalah
bagian tubuh
yang mengalami
penonjolan. Bila
tonjolan tersebut
lepas dari
induknya, akan tumbuh menjadi individu baru. Tumbuhan
tingkat rendah yang berkembang biak dengan

13
membentuk tunas, misalnya Saccharomyces cerevisiae,
salah satu jenis ragi (khamir).

4. Fragmentasi

Fragmentasi adalah peristiwa pemotongan bagian tubuh


tumbuhan, yang kemudian dapat tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Tumbuhan yang berkembang biak
dengan cara fragmentasi, misalnya alga dan jamur.

Generatif

1. Konjugasi

Konjugasi adalah
peleburan dua
buah sel kelamin
yang tidak dapat
dibedakan jenis
kelaminnya,
misalnya pada
Spirogyra. Untuk
membedakan sel kelamin tersebut dengan melihat
individu yang memberikan dan individu yang menerima
sel kelamin. Individu yang memberikan sel kelaminnya
disebut sel kelamin jenis plus (+), sedangkan
penerimanya disebut sel kelamin jenis minus (-).

2. Isogami

Isogami adalah peleburan dua sel gamet (jantan dan


betina) yang sama besarnya, dan sama bentuknya.
Gamet ini juga belum dapat dibedakan antara gamet
jantan dan gamet betina. Tumbuhan yang berkembang
biak melalui isogami, misalnya Pediastrum, ganggang
Ulotrich, dan Chlamydomonas.

3. Anisogami

Anisogami adalah peleburan dua sel gamet jantan dan


betina yang berbeda ukurannya, tetapi sama bentuknya.

14
Gamet jantan lebih kecil ukurannya daripada gamet
betina. Biasanya kedua gamet tersebut berflagel. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan anisogami
adalah Ulva. Reproduksi dengan cara anisogami disebut
juga reproduksi heterogami.

4. Oogami

Oogami adalah peleburan dua gamet yang sudah memiliki


perbedaan yang jelas. Gamet betina berukuran besar
berupa sel telur, tidak dapat bergerak, dan dibentuk oleh
oogonim. Gamet jantan lebih kecil, berflagel, dan dibentuk
dalam ateridium. Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan oogami adalah Chara, Nitella, dan
Oedogonium.

C. Seleksi alam

Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori


bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal
hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya
dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk
mempertahankan hidupnya.

a. Faktor – faktor penyebab terjadinya seleksi alam

1. Jumlah populasi

Semakin besar jumlah populasi maka semakin besar pula


persaingan yang terjadi dalam memperebutkan sumber daya
bagi spesies tersebut. Persaingan ini akan mendorong seleksi.

2. Variasi antar individu

Variasi dalam suatu spesies terjadi akibat mutasi dalam gen di


setiap makhluk hidup. Semakin banyak populasi suatu spesies
maka semakin banyak pula variasi di spesies tersebut.Variasi
ini lah yang membuat adanya perbedaan dalam kemampuan
beradaptasi dalam menghadapi persaingan dalam seleksi alam.
Sehingga satu varietas dapat bertahan dan sedangkan varietas

15
lain tidak. Contohnya adalah variasi antara bakteri yang bisa
tahan dan tidak terhadap antibiotik. Varietas yang memiliki
ketahanan akan bisa bertahan terhadap seleksi sedangkan
yang tidak akan punah

3. Hereditas atau pewarisan sifat

Seleksi alam dapat terjadi karena individu yang bisa bertahan


hidup akan mewariskan sifat yang menguntungkan ke generasi
selanjutnya. Sementara individu yang tidak bisa bertahan hidup
akan tidak bisa, sehingga sifat yang tidak menguntungkan akan
hilang dari spesies tersebut.Pewarisan sifat yang
menguntungkan ini disebut dengan hereditas.

4. Tekanan seleksi

Tekanan seperti perubahan alam, berkurangnya hewan


mangsa atau munculnya predator baru akan mendorong terjadi
seleksi. Tekanan ini akan membuat individu sifat yang tidak
menguntungkan akan hilang akibat tidak bisa beradaptasi.

5. Tingkat reproduksi

Semakin cepat suatu spesies bereproduksi, semakin cepat


adanya pewarisan sifat menguntungkan. Sebaliknya spesies
dengan tingkat reproduksi lambat akan lama dalam mewariskan
sifat menguntungkan ke generasi berikutnya.Karena itu dalam
percobaan yang berhubungan dengan teori evolusi dan seleksi
alam, ilmuwan biasanya menggunakan organisme model dari
spesies bereproduksi cepat. Misalnya adalah lalat Drosophila
melanogaster.

b. Akibat seleksi alam

1. Punahnya spesies tertentu

Karena adanya seleksi alam maka individu yang tidak mampu


menyesuaikan diri dengan lingkungan akan mati dan akhirnya
punah.

2. Terbentuknya spesies baru

16
Setiap spesies selalu berusaha beradaptasi dengan
lingkungan hidupnya. Adaptasi ini berlangsung sedikit demi
sedikit menuju ke arah yang semakin sesuai dengan lingkungan
hidupnya dan perubahan yang sedikit demi sedikit ini
berlangsung dalam waktu yang sangat lama dan diturunkan dari
generasi ke generasi, sehingga tidak mustahil kalau akhirnya
dijumpai spesies yang menyimpang dari spesies nenek
moyangnya.

Dengan demikian adanya seleksi alam dan adaptasi


menyebabkan terjadinya perubahan jenis makhluk hidup dari
generasi ke generasi. Jika proses tersebut berlangsung dalam
waktu yang lama, maka perubahan tersebut dapat mengarah
kepada terbentuknya spesies baru. Peristiwa ini disebut evolusi.
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup yang
terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat
lama sehingga menimbulkan spesies baru.

c. Contoh – contoh seleksi alam

1. Mammoth punah karena seleksi alam, mammoth yang terbiasa


hidup di alam yang dingin tidak bisa beradaptasi dengan kondisi
lingkungan yang berubah menjadi hangat.

2. Jerapah dulu sekali tidak semua memiliki leher panjang, ada


juga jerapah berleher pendek. Namun karena seleksi alam
akhirnya jerapah leher pendek menjadi punah karena kesulitan
mencari makanan yang berupa daun, karena pohon-pohonnya
sangat tinggi. Jerapah leher panjang hingga sekarang mampu
bertahan.

3. Dinosaurus yang punah berjuta juta tahun lalu, karena tidak


bisa bertahan dari perubahan alam yang ekstrim yang
disebabkan oleh adanya meteor jatuh kebumi.

4. Ngengat biston betularia di inggris ada yang berwarna cerah


(purih) dan ada yang berwarna hitam. Sebelum revolusi industri
ngengat berwarna putih sangat banyak karena kualitas
udaranya bagus. namun setelah revolusi industri, polusi udara
terjadi yang mengakibatkan udara jadi gelap oleh debu industri

17
dan asap serta pepohonan berubah jadi hitam, ngengat biston
putih tidak mampu beradaptasi dengan kondisi ini yang
mengakibatkan mereka mudah ditemukan mangsa, beda hal
nya dengan ngengat biston hitam. Ngengat biston hitam bisa
beradaptasi dan jumlahnya semakin banyak, sedangkan
ngengat biston putih populasinya jadi sedikit.

5. Contoh seleksi alam pada tumbuhan adalah rusaknya bunga


atau tanaman pagar yang disebabkan oleh rumput liar. oleh
karena itu kita harus rajin membersihkan bunga dan tanaman
kita dari rumput liar.

6. Burung Finch di galapagos yang mengalami perubahan


morfologi karena makanannya berubah dari biji-bijian menjadi
serangga.

7. Kaktus galapagos, kaktus yang hidup dimana ada kura-kura


memiliki duri yang tajam dan keras serta memiliki batang yang
tebal dan ukurannya cukup tinggi. kaktus yang hidup dimana
tidak ada kura-kura, bentuknya pendek dan duri nya lunak.

8. Dulu kuda memilikir jari lima, namun untuk menyesuaikan diri


dengan kontur tanah lunak maka sekarang kuda hanya memiliki
1 jari.

9. Punahnya Tyrannosaurus Rex pada rentang waktu 65 juta


tahun yang lalu akibat perubahan iklim dari jatuhnya meteorit.

10. Punahnya Pterodactyl puluhan juta tahun yang lalu

D. Kepunahan suatu jenis organisme

Dalam proses seleksi alam, organisme


yang mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya akan tetap hidup
berkesinambungan. Sebaliknya,
organisme yang tidak mampu
menyesuaikan diri lambat laun akan
mengalami kepunahan.

18
Contoh hewan terancam
punah:

1. Orang utan Sumatra dan


Kalimantan

2. Harimau Sumatra

3. Komodo

4. Burung Jalak Bali

5. Badak Jawa dan Sumatra

Contoh tumbuhan terancam punah:

1. Bunga bangkai

2. Rafflesia Arnoldii

3. Cendana

4. Damar

5. Kantong semar

Upaya Pelestarian

1. Tidak berburu hewan sembarangan

19
2. Melindungi hewan hewan langka

3. Hewan langka dibudi dayakan

4. Mencari alternatif pemanfaatan hewan-hewan langka dengan


menciptaTidak berburu hewan sembarangan

5. Tidak menebang pohon sembarangan

6. Melakukan tebang pilih artinya menebang dengan memilih


ukuran dan usia tumbuhan.

7. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau


peremajaan tanaman

8. Pemeliharaan tanaman dengan benar

20
Daftar Pustaka

www.tugassekolah.com, dosenbiologi.com, eraisna85.blogspot.com,


fembrisma.wordpress.com, amaliyahnurjannah.blogspot.com,
sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com, brainly.co.id,
qadrymetamorphosis.blogspot.com, www.mastah.org,
www.biomagz.com, pengayaan.com, www.google.co.id,
id.wikipedia.org

21

Anda mungkin juga menyukai