Anda di halaman 1dari 7

PENGUKURAN DASAR DAN KETIDAKPASTIAN

NAMA : ANDI MUHAMMAD DANI FADHILAH (1501480)

MICHAEL SAMPE PONGRANTE

GILANG TRIAS MAHENDRA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

2019

ABSTRAK

Sebuah praktikum telah dilaksanakan yang berjudul Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 september 2019 di Laboratorium
Fisika Dasar STT Migas Balikpapan. Praktikum ini bertujuan untuk menggunakan alat-alat
ukur dasar, menentukan menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan
berulang dan memahami angka berarti. Praktikum berulang dilakukan sebanyak tiga
kaliuntuk mengukur sisi kubus dengan menggunakan jangka sorong, mengukur massa
balok dengan neraca dan mengukur diameter kelereng dengan mikrometer sekrup. Hasil
penelitian yaitu diameter kelereng besar adalah 25,11 mm sementara diameter kelereng
kecil adaalah 16,35 mm, hasil pengukuran massa balok yaitu 20 gram dan hasil
pengukuran balok dengan menggunakan alat ukur mistar yaitu panjangnya 5 cm, lebarnya
3 cm dan tingginya 19,8 cm. Data hasil pengukuran yang dilaporkan akan semakin tepat
apabila nilai kesalahan relatifnya kecil dan tingkat ketelitian ditentukan oleh kesalahan alat
ukur.

Kata kunci : NST, Ketidakpastian, Kesalahan, Ketelitian.

ABSTRACT

A practice has been carried out titled Basic Measurement and Uncertainty. This practicum
was held on Tuesday, 17 September 2019 at the STT Migas Basic Physics Laboratory in
Balikpapan. This practicum aims to use basic measurement tools, determine uncertainty
determining on a single and repeatable measurement and understand meaningful numbers.
Repeated practicums are carried out three times to measure the sides of the cube by using
the calipers, measure the mass of the beam with a balance and measure the diameter of
marbles with a micrometer screw. The results of the study are the diameter of large marbles
is 25.11 mm while the diameter of small marbles is 16.35 mm, the results of beam mass
measurements are 20 grams and the results of beam measurements using ruler measuring
instruments are length 5 cm, width 3 cm and height 19.8 cm. The measurement result data
reported will be more precise if the relative error value is small and the level of accuracy is
determined by the measurement error.

Keywords : NST, Accuracy, uncertainty, error.

PENDAHULUAN bagaimana cara pembacaan alat ukur,


bagaimana cara menggunakan alat ukur,
Latar belakang kegiatan kegiatan
bagaimana mengetahui ketelitian suatu
pengukuran adalah proses yang penting
alat ukur agar para mahasiswa/i tidak
dalam pembelajaran fisika dan
hanya mengenal macam-macam alat
merupakan hal yang paling mendasar.
ukur tersebut tetapi juga terampil dalam
Seperti halnya ketidakpastian dan
pembacaan skala maupun hasil
ketelitian dalam mengukur yang juga
pengukuran yang sudah dilakukan
harus sangat diperhatikan sebab
dengan menggunakan alat ukur yang
pengukuran dari suatu benda
telah digunakan.
dibutuhkan suatu hasil data yang sangat
akurat dan terpercaya.

Rumusan masalah yang akan dibahas


yaitu :
Ruang lingkup kajian yang akan
penulis bahas dalam laporan ini adalah 1. Apa saja yang termasuk dalam
pengenalan berbagai macam alat ukur jenis alat ukur ?
dan ketidakpastian dalam pengukuran ,
2. Bagaimana cara melakukan
yang digunakan pada saat praktek di
laboratorium fisika stt migas baikpapan pembacaan alat-alat ukur?
dalam pengukuran suatu benda,
3. Bagaimana cara mengunakan 2. Balok Kayu Mini
alat-alat ukur ?

 Pengumpulan Data
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
Pengukuran Data Jangka Sorong
1. Mengetahui cara penggunaan dan
1. Ukurlah panjang, lebar, dan tinggi
macam-macam alat ukur : jangka masing-masing sebanyak 3 kali
sorong, mistar, neraca ohauss, dan dan catat hasil pengukuran dalam
table dengan menggunakan jangka
mikrometer sekrup.
sorong
2. Membaca dan menuliskan skala 2. Dari tabell tersebut hitung rata-rata
dengan benar dan hasil diameter ketiga objek yang diukur
pengukuran. 3. Hitung selisih nilai setiap data
dengan nilai rata-rata, kemudian
3. Memahami pengertian angka
tuliskan hasilnya dalam table
berarti. 4. Tulislah hasil pengukuran (hasil
pengukuran = rata-rata
ketidakpastian)

Pengukuran Dengan Mikrometer Sekrup


METODE PENELITIAN 1. Ukurlah diameter kelereng
Lokasi Penelitian :Laboratorium Fisika sebanyak 3 kali dan catat hasil
STT MIGAS BALIKPAPAN pengukurannya dalam table
2. Hitung selisih nilai setiap data
Alat :1. Mikrometer Sekrup dengan nilai rata-rata dan catat
pada table
2. Jangka Sorong
3. Tuliskan hasil pengukuran (hasil
3. Neraca Ohauss pengukuran = rata-rata
ketidakpastian)
4. Mistar

Pengukuran Dengan Neraca Ohauss


Bahan :1. Kelereng
1. Menentukan NST neraca ohauss
2. Mengukur massa balok
3. Mencatat hasil pengukuran yang - Rumus
dilengkapi dengan ketidakpastian NST (hasil) = Skala Utama
pengukuran +(Skala Nonius x 0,05).
Contoh : NST = 1,7 mm + 1,85 =
0,158 mm.
Pengukuran Dengan Mistar
- Tentukan kesalahan relatitif
1. Ukurlah panjang, lebar dan tinggi
dan angka berarti :
balok sebanyak 3 kali dan catat
hasil pengukurannya Jadi untuk angka berarti 0,158 mm
2. Tuliskan hasil pengukuran (hasil dan kesalahan relatif, kesalahan
pengukuran = rata-rata relative = absolute error / actual
ketidakpastian) value = 5x10−3 / 0,158 = 0,03 x
100% = 3 %.

 Pengolahan Data
2. Micrometer Sekrup
1. Jangka sorong
Kelereng Besar
No Skala Skala Hasil No Skala Skala Hasil
Utama Nonius Utama Nonius
1 1,7 1,85 0,158 1 25 mm 0,13 mm 25,13 mm
mm mm mm 2 25 mm 0,11 mm 25,11 mm
2 1,7 1,8 mm 0,153 3 25 mm 0,10 mm 25,1 mm
mm mm
Tabel 2. Hasil pengukuran SU dan
3 1,7 1,85mm 0,158
mm mm SN pada micrometer Sekrup
Tabel1. Hasil pengukuran SU dan (kelereng Besar).
SN pada jangka sorong.
Kelereng Kecil
No Skala Skala Hasil
Utama Nonius
1 16 mm 0,36 mm 16,36
(Gambar 1) (Gambar 2) mm
2 16 mm 0,34 mm 16,34
Dimana : mm
3 16 mm 0,36 mm 16,36 Jadi untuk angka berarti kelereng
mm Besar 25,11 mm dan kesalahan
Tabel 3. Hasil pengukuran SU dan relatif, kesalahan relative =
SN pada micrometer Sekrup absolute error / actual value = 0,02
(kelereng Kecil). / 25,11 = 7,97x10−4 x 100% =
0,079 %
Vol Kelereng Besar Hasil
25,11 mm 8177,08 mm Sedangkan untuk angka berarti
Tabel 4. Hasil pengukuran volume kelereng kecil 16,36 mm dan
kelereng Besar. kesalahan relatif, kesalahan
relative = absolute error / actual
Vol Kelereng Kecil Hasil value = 0,02 / 16,36 = 1,2x10−3 x
16,36 mm 2291,54 mm 100% = 0,12 %
Tabel 5. Hasil pengukuran volume
kelereng Kecil.
3. Neraca

No Massa
1 20 gram
2 19,8 gram
(Gambar 1) (Gambar 2) 3 20 gram
Tabel 6. Hasil pengukuran balok
Dimana :
menggunakan neraca.
- Rumus Diameter:

Hasil = Skala Utama +


SkalaNonius

Contoh: Hasil = 25 mm + 0,13 mm


= 25,13 mm

Rumus Volume Kelereng :

Hasil = 4/3 ℼ 𝑟 3

- Tentukan kesalahan relatif dan


angka berarti : Massa ∆p
19,8
16,34 mm. Dan menggunakan neraca
mendapakan massa 19,8 gram. Masing –
4. Mistar
masing pengukuran mempunyai
kesalahan perhitungan,mungkin ini di
Panjang Lebar Tinggi
sebabkan oleh kesalahan mahasiswa
5,1 cm 3m 1,8 m
5 cm 2,9 m 1,9 m dalam pratikum yang dibahas pada teori
5 cm 2,9 m 1,8 m singkat dan mungkin juga karena kurang
Tabel 7. Hasil pengukuran balok teliti dalam pembacaan hasil.
menggunakan mistar.

- Tentukan kesalahan relatif dan


angka berarti :

PEMBAHASAN

Pengukuran adalah kegiatan


membandingkan besaran antara alat ukur
dengan ang diukur. Pengukuran yang
dilakukan pada pratikum ini adalah
pengukuran panjang, pengukuran lebar,
pengukuran tinggi dan pengukuran
volume. Sesuai dengan hasil pratikum
didapatkan hasil pengukuran tinggi balok
mistar sebesar 5 cm, lebar 2,9 cm dan
tinggi 1,9 cm. Menggunakan jangka
sorong mendapatkan nilai skala utama 1,7
mm dan skala nonius 2 mm,
menggunakan micrometer sekrup
kelereng besar mendapatkan skala utama
25 mm dan skala nonius 25,11 mm
sedangkan kelereng kecil mendapatkan
skala utama 16 mm dan skala nonius

Anda mungkin juga menyukai