PENDAHULUAN
Pengukuran dalam fisika merupakan suatu hal yang sangat penting setiap
aspek dalam fisika tidak lepas dari pengukuran. Misalnya pengukuran massa
balok yang digunakan pada penimbangan. Makna dari pengukuran sendiri yaitu
proses untuk mendapatkan informasi besaran fisis tertentu seperti, suhu, tegangan,
dan arus listrik. Dalam pengukuran informasi yang diperoleh dapat berupa nilai
dalam bentuk angka (kuantitatif) maupun sebuah pernyataan berupa simpulan
(kualitatif). Pengukuran yang baik harus memerhatikan beberapa faktor seperti
metode pengukuran, kondisi lingkungan, kondisi alat, sampai data analisis hasil
pengukuran.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum pengukuran dasar ini, yaitu:
1. Mampu menggunakan beberapa alat ukur
2. Mampu menentukan nilai skala terkecil (nst) dari setiap alat ukur
3. Mampu melakukan pengukuran langsung sebanyak satu dan menggunakan
ralat nst
4. Mampu melakukan pengukuran langsung secara berulang dan menggunakan
ralat standart deviasi
5. Mampu menentukan pengukuran tidak langsung dengan satu kali pengukuran
dan menentukan ralat nst
6. Mampu menentukan pengukuran tidak langsung dengan satu kali pengukuran
dan menentukan ralat standart deviasi
7. Mampu menentukan pengukuran tidak langsung secara gabungan yaitu
pengukuran secara sistem berulang menggunakan ralat standart deviasi dan
satu kali pengukuran menggunakan ralat nst
8. Mampu menentukan angka penting / berarti dan menjelaskan asrti fisik dn
statisnya
1.4 Manfaat
( Yulianti , 1997 ).
( Edward , 1994 ).
BAB 3. METODE KERJA
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran dasar,
antara lain :
1. Jangka sorong : untuk mengukur besaran panjang, lebar, tinggi, diameter luar
dan dalam, juga kedalaman
2. Mikrometer : untuk mengukur ketebalan
3. Amperemeter : untuk mengukur arus listrik pada rangkaian listrik
4. Voltmeter : untuk mengukur beda potensial pada rangkaian listrik
5. Stopwatch : untuk mengukur waktu
6. Mistar : untuk mengukur panjang suatu benda
7. Neraca : untuk mengukur atau menimbang beban dari suatu benda
8. Termometer : untuk mengukur suhu
9. Balok logam / kayu : untuk mengetahui berat atau massa
10. Bola besi kecil : untuk mengetahui diameter
a. Menentukan nst
1
∆ x= nst (nilai skala terkecil pada alat ukur tersebut yang digunakan)
2
b. Pengukuran langsung dengan menggunakan nst
x = . . . (sesuai dengan hasil percobaan)
1
∆ x= nst
2
I= ( ∆xx ) ×100 %
AP = 1 – log (
x )
∆x
K = 100 % - I
c. Pengukuran langsung denganmenggunakan standart deviasi
x1= . . . x2= . . . x3= . . . = . . . (sesuai dengan percobaan)
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1.1 Hasil nilai skala terkecil (nst) dari setiap alat ukur
Jangka sorong
Pengukura
I K AP
n
Diameter luar 1,73 cm 1,4 % 98,6 % 3
Diameter dalam 1,53 cm 1,6 % 98,4 % 3
Mistar
Pengukuran I K AP
Panjang 16,2 cm 0,3 % 99,7 % 4
Lebar 8,2 cm 0,6 % 99,4 % 3
Tinggi 2,9 cm 1,7 % 98,3 % 3