Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DASAR

Oleh :
Nama / NIM : Zaki Aryo Wicaksono/221910901001
Fakultas / Jurusan : Fakultas Teknik / S1 Teknik Pertambangan
Kelompok : 05
Asisten : Sukma Adi Darmawan
Koordinator Asisten : Juwita Topista
Tanggal Praktikum/Jam : 28 September 2022 / 10.40 – 13.20

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2022

BAB 1 PENDAHULUAN

0 0
1.1 Latar Belakang
Ilmu fisika banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
penggunaan ilmu fisika yang sering ditemui yaitu berkaitan dengan
pengukuran. Pengukuran dalam adalah membandingkan dua hal dengan salah
satunya menjadi pembanding atau alat ukur yang besarnya harusnya
distandarkan. Tujuan pengukuran yaitu untuk mengetahui kualitas atau
kuantitas suatu besaran (Giancoli, 2013).
Memahami suatu pengukuran dan besarnya terhadap benda perlu
dilakukan hal yang spesifik. Besaran suatu benda dapat diketahui dengan
menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benda yang akan diukur. Jenis alat
ukur yang digunakan dalam pengukuran berpengaruh terhadap keakuratan atau
tingkat ketelitian suatu perhitungan. Ukuran benda dapat ditentukan dari skala
yang terdapat pada alat ukur yang digunakan.
Paham mengenai pengukuran merupakan suatu hal yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu untuk memahami mengenai
pengukuran karena pengukuran dibutuhkan dalam banyak hal. Praktikum
“Pengukuran Dasar” kali ini akan mengenalkan beberapa alat ukur dan cara
pengukuran terhadap suatu benda dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia. Karena dengan pengukuran ini,
pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah, tepat guna, efisien karena
dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan
maksimal.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum Pengukuraan Dasar
diantaranya:
1. Bagaimana Menentukan nst suatu alat ukur?
2. Bagaimana prinsip penggunaan alat ukur?
3. Bagaimana menentukan pengukuran tidak langsung
meenggunakan ralat nst dan ralat standar deviasi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami cara Menentukan nst suatu alat
ukur.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana prinsip penggunaan
alat ukur.
3. Mengetahui dan memahami menentukan pengukuran tidak
langsung meenggunakan ralat nst dan ralat standar deviasi.

0 0
1.3 Manfaat
Manfaat melakukan praktikum pengukuran dasar
diantaranya dapat memahami penggunakan alat ukur. Alat ukur
yang diperlukan sehari-hari misalnya untuk menimbang berat
badan, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara
menentukan hasilnya. Pengukuran juga sering ditemui
dikehidupan, dalam pembuatan meja misalnya, dapat
menentukan panjang, lebar,dan tingginya.

0 0
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengukuran
Pengukuran adalah bagian dari keterampilan proses sains yang
merupakan kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur menggunakan alat
ukur dengan satuan yang telah dijadikan acuan.Pengukuran merupakan kegiatan
membandingkan sesuatu yang diukur menggunakan alat ukur dengan satuan
yang telah dijadikan acua.Pengukuran besaran relative terhadap suatu standar
atau satuan tertentu.Dikatakanrelatif disini,maksudnya adalah setiap alat ukur
memiliki tingkat keteletian yang berbeda beda,sehingga hasil pengukuran yang
diperoleh berbeda pula.Ketelitian dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan
yang dapat dihasilkan dalam suatu pengukuran,dan ini sangat berkaitan dengan
skala terkecil dari alat ukur yang dipergunakan untuk melakukan
pengukuran,dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari alat ukur yang
dipergunakan untuk melakukan pengukuran.
2.2 Alat Ukur
Melakukan pengukuran dalam suatu besaran fisika, sangat dibutuhkan
dengan namanya alat ukur, dengan adanya gaya alat ukur dapat membantu kita
mendapatkan data hasil pengukuran. Faktor lain yang dapat mempengaruhi
proses pengukuran, antara lain benda yang diukur, proses dalam pengukuran,
kondisi suatu lingkungan dan orang yang melakukan pengukuran. Alat-alat
pengukuran tersebut antara lain (Mikrajuddin, 2016).
2.2.1 Mistar
Meteran gulung adalah alat yang berfungsi sebagai pengukur Panjang
dan jarak. Alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur sudut, membuat
sudut siku, dan membuat lingkaran. Tingkat keteletian meteran gulun hingga
mencapai 0,1 mm. Pada umumnya meteran gulung tersedia dalam ukuran 5m,
10m,15m, 30m, sampai 50m. Satuan yang tertera pada pita alat ukur ini
meliputi mm, cm, m, inch, dan feet. Pembagian interval Panjang/jarak biasanya
dilakukan pada ukuran 5 mm atau 10 mm.

0 0
Gambar 2.2.1 (Mistar)
(Sumber : Tim Penyusun 2022)

2.2.2 Jangka Sorong


Jangka sorong adalah alat ukur untuk menghitung panjang, lebar, tinggi,
diameter luar dan dalam, serta kedalaman lubang suatu benda. Jangka sorong
dapat mengukur hingga ketelitian 0,1 mm. Skala utama terletak di batang
jangka sorong, sedangkan pada rahang sorong diberi skala sebanyak 10 bagian
dengan panjang 9mm maka disebut skala nonius.

Gambar 2.2.2 (Jangka Sorong)


(Sumber :Tim Penyusun 2022)
2.2.3 Mikrometer
Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang,
tebal maupun diameter luar benda yang berukuran kecil. Mikrometer sekrup
mempunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur ketebalan
kertas

0 0
Gambar 2.2.3 (Mikrometer)
(Sumber :Tim Penyusun 2022)

2.2.4. Neraca Lengan


Neraca Lengan adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu massa
benda.Penentuan massa benda hanya dilakukan dengan menggeser sejumlah
ahak timbangan yang telah berada pada lengan neraca,massa benda yang
ditimbang sama dengan massa anakan timbangan yang digeser pada lengan.

Gambar 2.2.6 (Neraca Lengan)


(Sumber :Tim Penyusun 2022)

2.2.4 Stopwatch
Stopwacth merupakan alat yang digunakan untuk mengatur
wakktu.Stopwatch terbagi menjadi 2 jenis yaitu dalam bentuk digital dan
analog.

Gambar 2.2.7 (Stopwatch)


(Sumber :Tim Penyusun 2022)

0 0
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum “Pengukuran Dasar”
antara lain:
1. Jangka Sorong
2. Mikrometer
3. Stopwatch
4. Neraca lengan
5. Termometer
6. Balok logam
7. Bola besi kecil
8. Mistar
9. Cincin
10. Balok

3.2 Desain Eksperimen


3.2.1 Variabel Eksperimen
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, menjelaskan, dan
menerangkan variabel lainnya. Pada praktikum kali ini variabel bebasnya
adalah Pengukuran Dasar.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lainnya tetapi
tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi variabel lain. Pada
praktikum kali ini variabel terikatnya adalah nilai darai alat ukur
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol yaitu variabel yang dikendalikan sehingga mamu
mempengaruhi variabel lain. Pada praktikum kali ini variabel kontrolnya
adalah balok kayu dan bola logam.

0 0
3.2.2 Prosedur Eksperimen
a. Menentukan Nilai Skala Terkecil dan Kesalahan Titik Nol

Ambil jangka sorong dan


tentukan nst nya. Catat
apabila ada kesalahan
titik nol nya

Ulangi langkah satu pada


semua alat pengukuran
praktikum pengukuran
dasar

b. Pengukuran Llangsug dengan menggunakan nilai satuan terkecil

Ambil Jangka sorong dan Ambil Mikrometer dan


ukur diameter dalam dan ukur diameter Bola besi
luar sebuah cincin kecil

Ukur panjang, lebar dan Berikan beban pada


tinggi balok dengan neraca dan catat nilai
mistar skalanya

Berjalan dari titik A ke B


sejauh 2M. Hitung waktu
dengan stopwatch

0 0
c. Pengukuran langsung dengan menggunakan standart deviasi

Ambil Mikrometer dan


Ukur diameter dalam dan
ukur diameter Bola besi
luar cincin dengan jangka
kecil
sorong

Ukur panjang, lebar dan Berikan beban pada


tinggi balok dengan neraca dan catat nilai
mistar skalanya

Berjalan dari titik A ke B


sejauh 2M. Hitung waktu
dengan stopwatch

3.3 Prosedur Percobaan


a. Menentukan Nilai Skala Terkecil (nst) dan Kesalahan Titik Nol
1. Ambillah jangka sorong dan tentukan nst-nya.Catat juga apabila skalanya
tidak menunjukkan titik nol saat jangka sorong belum digunakan.
2. Ambil mikrometer dan tentukan nst-nya.Catat juga apabila skalanya tidak
menunjukkan titik nol saat mikromter belum digunakan.
3. Ambil termometer dan tentukan nst-nya.
4. Ambil neraca pegas (spring balance) tentukan nst-nya.Catat juga apabila
skalanya tidak menunjukkan titik nol saat pegas belum terbebani.
5. Ambil stopwatch,tentukan nst-nya.
6. Ambil mistar/penggaris panjang tentukan nst-nya.
7. Ambil neraca/timbangan ,tentukan nst-nya.

b. Pengukuran Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala Terkecil.


Catatan : hanya dilakukan satu kali saja
1. Dengan menggunakan jangka sorong,ukur diameter dalam dan diameter
luar sebuah cincin.

0 0
2. Dengan menggunakan mikrometer,ukurlah diameter luar dari sebuah bola
besi kecil.
3. Berilah beban pada neraca dan catat nilai skalanya.
4. Ukurlah panjang (l),lebar (l) dan tinggi (t) balok yang tersedia dengan
menggunakan mistar panjang.
5. Berjalanlah ansa dari titik A ke B sejauh 2,0 meter ,hitung waktunya
dengan stopwatch.

c. Pengukuran Langsung Dengan Menggunakan Standar Deviasi.


Catatan : Lakukan kegiatan berikut 1 kali saja
1. Dengan menggunakan jangka sorong,ukur diameter dalam dan diameter
luar sebuah cincin.
2. Dengan menggunakan mikrometer,ukurlah diameter luar dari sebuah bola
besi kecil.
3. Berilah beban pada neraca dan catat nilai skalanya.
4. Ukurlah panjang(l),lebar(l) dan tinggi(t) balok yang tersedia dengan
menggunakan mistar panjang;.
5. Berjalanlah Anda dari titik A ke B sejauh 2,0 meter,hitung waktunya
dengan stopwatch.

d. Pengukuran Tidak Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala


Terkecil
Catatan : Lakukan kegiatan berikut 1 kali saja
1. Lakukanlah kembali langkah pada point b no. 4 dengan balok yang
sama,kemudian timbang massa balok tersebut.
2. Lakukan langkah yang sama pada point b no. 5,ulangi untuk jarak 2,5
meter , 3 meter dan 3,5 meter,catat masing-masing waktunya.

e. Pengukuran Tidak Langsung Dengan Menggunakan Standart


Deviasi
Catatan : Lakukan kegiatan seperti point d sebanyak 3 kali
f. Pengukuran Tidak Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala
Terkecil dan Standart Deviasi
1. Lakukan kembali langkah pada point c no. 4 dengan balok yang sama,
ukur panjang (l), lebar (b), dan tinggi (t) menggunakan standart deviasi
dan kemudian penimbangan massa balok menggunakan nst.
2. Lakukan langkah yang sama pada point d No. 2 dengan pengukuran jarak
menggunakan nst perhitungan waktu menggunakan standart deviasi.

0 0
3.4 Metode Analisis Data
Adapun metode analisis yang digunakan pada praktikumpengukuran dasar
kali ini adalah sebagai berikut:

1. Cara penulisan hasil ukur yang benar

satuan, atau satuan, dengan

2. Penggunaan notasi ilmiah

Contoh: diperoleh hasil pengukuran x=1205 cm dan hasil ralatnya ∆x=1 cm,
maka ditulis dengan : (12,05 ± 0,01) x 102 cm.

3. Cara mendapatkan ralat

 Ralat Standar Deviasi

 Ralat nst

nst

 Ralat jika hasil pengukuran diperoleh secara tidak langsung

 Mencari volume beserta ralatnya

V= p x l x t

Keterangan:
V=volume =ralat volume
p=panjang =ralat panjang
l=lebar =ralat lebar
t=tinggi =ralat tinggi

0 0
 Mencari Kecepatan beserta ralatnya

Keterangan:
v=kecepatan =ralat kecepatan
s=jarak =ralat jarak
t=waktu =ralat waktu

 Ralat Gabungan (nst dan standar deviasi)

Persamaan massa jenis benda dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:

= massa jenis benda ( )

=massa benda (kg)

v=volume benda ()

Persamaan ralat dari massa jenis tersebut dapat ditulis dalam


persamaan berikut:

0 0
Keterangan:

=ralat massa jenis

=ralat massa

=ralat volume

 Mencari I, K, Ap

K=
Ap=
Keterangan:
x= hasil perhitungan besaran
= ralat besaran

0 0
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Menentukan Nilai Skala terkecil (nst) dan Kesalahan Titik Nol

Jenis Alat Nst Kesalahan Titik Nol


Jangka Sorong 0,01 cm -
Mikrometer 0,01 mm -
Amperemeter 1A -
Voltmeter 2V -
Termometer 1℃ -
Neraca Pegas 0.1 N -
Stopwatch 1s -
Mistar 0,1 cm -
Neraca Lengan 0,01 gram -

4.1.2 Pengukuran Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala Terkecil


No Alat Ukur Objek Hasil X X I(% K(% A
. Pengukura ) ) P
n
1. Jangka Cincin Dalam =
Sorong 2.36 cm
Luar = 2,37
cm
2. Mikrometer Bola d = 4,63 mm
pejal
3. Neraca Balok 67,75 gr
besi
4. Stopwacth Sejau 3,1 s
h 20m
5. Mistar Balok p = 12,45
besi cm
l = 5,6 cm
t = 2,85 cm
6. Termometer 29

0 0
4.1.3 Pengukuran Langsung dengan Menggunakan Standart Deviasi
N Alat P1 P2 P3 X X I( K( A
o Ukur %) %) P
1 Jangka 2,3 2,3 2,3
. Soron 6 6 6
g
d
Dalam
d Luar 2,3 2,3 2,3
7 7 7
2 Mikro 4,6 4,6 4,6
. meter 3 1 5
3 Nerac 66, 65, 66,
. a 75 4 6
4 Stopw 2,3s 2,2s 5,3s
. atch
5 Mistar p = p p =
. 2 =2 1,9
l = l = l =
2 1,9 1,9
t = t = t =2
2 2

4.1.4 Pengukuran Tidak Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala


Terkecil

N Objek Besaran X X I( K( A
o %) %) P
1. Balok p=12,45 m=1 ρ=0,6
cm 10 9
l =5,6cm
t
=2,85cm
2. Perjalan S1=2m t=3,1 =0,65
an S2=2,5m t=2,9 2=0,8
S3=3m t=5,3 6
3=0,5
7

0 0
4.1.5 Pengukuran Tidak Langsung Dengan Menggunakan Standar
Deviasi
 Massa jenis balok
PPercoba p l t m V ρ ρ I( K( A
an (c (c (c (gr %) %) P
m) m) m) )
P1 12, 5,6 2,8 11 19 0,5
5 5 0 8,7 5
P2 12, 5,5 2,7 11 18 0,8
5 0 5,6 6
P3 12, 5,6 2,7 11 18 0,5
5 5 0 8,3 7

Kecepatan perjalanan
Jarak(m) Waktu(s) V((m/s V I(% K(% A
) ) ) P
P1 P P3
2
2m 3, 3 2,2
1 5
2,5 m 2, 3 4
9
3m 5, 5 4,8
3

4.1.6 Pengukuran Tidak Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala


Terkecil dan Standart Deviasi
1. Massa jenis balok

Percobaan P L t m V K( AP
(c (c (c (gr %
m m m ) )
) ) )
P1 12 5, 2,

0 0
,4 6 85
P2 12 5, 2,
,5 5 7
P3 12 5, 2,
,4 5 8

N Jarak( Waktu( V(m/ I( K( A


o m) s) s) %) %) P
P1 P2 P3
1. 2m 3,1 3 2,2
5
2. 2,5 m 2,9 3 4
3. 3m 5,3 5 4,8
2. Kecepatan

4.2 Pembahasan
Cara Menentukan Nilai Satuan Terkecil (nst) suatu alat ukur adalah
dengan melihat satuan terkecil pada suatu alat pengukuran tersebut atau cara
menentukan dari NST adalah batas ukur dibagi dengan jumlah skala. Praktikum
kali ini didapatkan data nilai satuan terkecil dari Jangka sorong adalah 0,05
mm. nilai satuan terkecil dari Mikrometer adalah 0,01 mm. nilai satuan terkecil
dari Termometer didapatkan 1 C. nilai satuan terkecil Neraca Pegas 10 gr, nilai
satuan terkecil Stopwatch 0,01 s, nilai satuan terkecil Mistar 1 cm, dan nilai
satuan terkecil Neraca Lengan 0,1 gr.

Prinsip kerja suatu alat ukur adalah fungsi utama dari sebuah alat ukur
tersebut. Dapat dissimpulkan prinsip kerja dari jangka sorong adalah untuk
mengukur dimensi luar sebuah benda, untuk mengukur diameter dalam sebuah
benda. Prinsip kerja dari mikrometer hampir sama dengan jangka sorong,
dimana untuk mengukur dimensi luar sebuah benda, untuk mengukur diameter
dalam sebuah benda, perbedaannya adalah mikrometer memiliki nst lebih kecil
daripada jangka sorong, yang berarti mikrometer memiliki ketelitian lebih

0 0
daripada jangka sorong. Prinsip Kerja Termometer biasanya menggunakan sifat
pemuaian zat cair. Jadi, pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat
bertambahnya suhu zat. Prinsip kerja Neraca Pegasb memanfaatkan sifat
elastisitas pegas dalam hukum Hooke yang mana pertambahan panjang pegas
sebanding dengan gaya tariknya. Prinsip kerja Stopwatch adalah pencatat waktu
yang terjadi antara dua peristiwa, bagian utama terdiri dari dua tombol dengan
fungsi yang berbeda, yaitu tombol mulai ulang dan tombol henti. Prinsip kerja
mistar adalah mengukur benda-benda yang berbidang datar dengan dimensi
yang standar atau kecil. Satu dari macam-macam alat ukur panjang ini biasanya
dipakai untuk menggambar garis atau bidang lurus.

Cara menentukan ralat nst dengan pengukuran langsung ialah


denganmenggunakan aturan bahwa ralat nst merupakan setengah nilai nst
masing-masingalat ukur. Oleh karena itu, kunci menentukan ralat pada
pengukuran langsungadalah tentukan nst terlebih dahulu. Setelah itu ralat bisa
dicari dengan rumus. Hasil dapat dituliskan dengan aturan nilai yang dihasilkan
± ralat nst yang diperoleh. Penentuan hasil pengukuran secara langsung dan
berulang dapat diperolehdari rata-rata hasil pengukuran ± standart deviasi.
Pengukuran dilakukan 3 kali sehingga dapat dicari rata-ratanya. Rata-rata
tersebut dimasukkan ke dalam rumusstandart deviasi sehingga hasil pengukuran
dapat dicari. Standart deviasi dapatmenunjukkan kepresisian suatu alat ukur.
Semakin kecil standart deviasi yangterbentuk, maka semakin besar pengukuran
kita yang mendekati benar.Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran yang
dilakukan terhadap besaran lain yang memiliki hubungan matematis dengan
besaran yang dicari.Pengukuran tidak langsung yang dilakukan pada praktikum
ini tidak langsungdilakukan pada semua alat ukur, namun pengukuran tidak
langsung dibagimenjadi dua, yaitu pengukuran tidak langung dengan nst dan
standart deviasi.Pengukuran tidak langsung menggunakan mistar, neraca
o’hauss, jarak. Terdapat perbedaan hasil ukur dari pengukuran tidak langsung
diatas, walaupun dilakukan pada besaran dan menggunakan alat yang sama.
Pengukuran yang dilakukan secara berulang memiliki ralat lebih kecil dari pada
pengukuran yang dilakukan sekali.

0 0
BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan “Pengukuran Dasar” alat pengukuran yang
telah tertera pada bab 2 dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai skala terkecil (nst) pada alat ukur ditentukan pada skala yang tertera
pada alat ukur tersebut.
2. Penggunaan alat ukur harus sesuai prinsip dengan cara yang benar.
3. Pengukuran tidak berulang menggunakan alat nst dan pengukuran
berulang menggunakan ralat standart deviasi.

5.2 Saran
Saran untuk praktikum pada kali ini yaitu sebaiknya alat pengukuran
dasar lebih lengkap seperti voltmeter dan amperemeter yang tidak ada, hal ini
ditujukan agar alat pengukuran lebih bervariasi dan lebih banyak menambah
pengetahuan.

0 0
DAFTAR PUSTAKA

Giancolli, Dauglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Ihsan, Helly. 2006.Pengertian Pengukuran.UPI: FIP

Mikrajuddin, Abdullah. 2016. Fisika Dasar.Bandung: ITB

Sasmito, Teguh. 2010. Pengukuran, Besaran dan Satuan. Jakarta:


Erlangga

Sutarno. 2009. Fisikan Untuk UniversitasBandung: Pustaka Media.

Tim Penyusun. 2022. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember: FMIPA


Universitas Jember

0 0

Anda mungkin juga menyukai