Nim : 231910801029
Fakultas : Teknik
Prodi : Teknik Perminyakan
Menurut situs indonesia.go.id, ia lebih suka istilah Malayunesia karena istilah itu lebih
memberikan penghargaan pada orang-orang Melayu yang telah menjelajah seluruh kepualauan
sebelum orang-orang Eropa. Sementara Logan, ia lebih menyukai istilah yang pertama
dibandingkan terakhir. Alasannya, istilah "Indu-nesians" terlalu luas karena mencakup
penduduk Kepulauan Maladewa. Pada 1850, nama "Indonesia" juga muncul dalam artikel
ilmiah yang ditulis oleh James Richardson Logan dengan judul "The Ethnology of the Indian
Archipelago: Embracing Inquiries into the Continental Relations of the Indo-Pacific Islanders".
Dalam artikelnya, Logan menggunakan "Indonesia" untuk menyebut Kepulauan Hindia. Baca
lebih memilih atau lebih suka dengan istilah Indonesia yang lebih praktis. Dia lebih memilih
“Indonesia” sebuah istilah geografi untuk membedakan dengan wilayah kepulauan ini dengan
wilayah lain. Praktis, menurutnya karena lebih singkat ketimbang istilah panjangnya “Indian
Archipelago”.
Di halaman 254 jurnal itu, Logan memilih Indonesia sebagai nama wilayah kepulauan,
dan penduduknya menjadi orang-orang Indonesia.
Nama Indonesia itu kemudian dipopulerkan oleh etnolog Jerman, Adolf Bastian melalui
bukunya, Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels dan Die Volkev des Ostl
Asien (1884). Setelah itu nama Indonesia mulai populer digunakan sebagai identitas
perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Puncaknya adalah pada 17 Agustus 1945 ketika
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pada awal abad ke-20, nama "Indonesia" mulai digunakan oleh para tokoh pergerakan
nasional Indonesia. Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan, menggunakan istilah
"Indonesia" dalam surat kabar "De Express" pada tahun 1913. Moh. Hatta, seorang
proklamator kemerdekaan Indonesia, menggunakan istilah "Indonesia" dalam pidatonya di
Kongres Pemuda II tahun 1928. Puncak penggunaan nama "Indonesia" terjadi pada Kongres
Pemuda II tahun 1928. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada Kongres Pemuda II menyatakan
"satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia". Nama "Indonesia" kemudian secara
resmi digunakan sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Nama "Indonesia" memiliki makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.Nama ini
mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan
budaya.Nama "Indonesia" juga merupakan simbol identitas nasional dan semangat
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kesimpulan:
Nama "Indonesia" merupakan hasil dari perjalanan sejarah yang panjang dan memiliki makna
yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Nama ini mencerminkan persatuan dan kesatuan
bangsa, serta menjadi simbol identitas nasional dan semangat kemerdekaan.
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia,https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/14/150000679/sej
arah-dan-asal