Anda di halaman 1dari 6

ARTI DAN ASAL-USUL KATA INDONESIA,

PENEMU KATA INDONESIA, KAPAN KATA


INDONESIA DIKENAL DI INDONESIA, DAN
SIAPA ORANG INDONESIA YANG PERTAMA
KALI MENGGUNAKAN KATA INDONESIA

DISUSUN OLEH: MUHAMMAD RIFHAN HAMDI


FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM
ILMU NEGARA
201010415
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T atas segala


rahmat, karunia serta hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Tugas perbaikan nilai ini, sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad
S.A.W.
Tugas perbaikan nilai ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam
Memperbaiki nilai UTS Ilmu Negara di Fakultas Hukum
UNIVERSITAS ISLAM RIAU.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada,Bapak Despan Heryansyah
selaku pembimbing mata kuliah Ilmu Negara.
Penulis menyadari dalam menjelaskan tentang materi ini masih
banyak terdapat kekurangan serta kesalahan, untuk itu penulis
mengharapkan adanya masukan berupa kritik maupun saran dari
berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis
mengharapkan semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Pekanbaru, 1 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN COVER ............................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................... iii

BAB 1 PEMBAHASAN MATERI


1.1 Arti Dan Asal-usul kata Indonesia .................... I-1
1.2 Penemu Kata Indonesia .................................... I-3
1.3 Kapan kata Indonesia Dikenal Di Indonesia ..... I-3
1.4 Orang Yang Pertama Mengunakan Indonesia ... I-4
BAB I
PEMBAHASAN MATERI

1.1.ARTI DAN ASAL-USUL KATA INDONESIA


Nama "Indonesia" berasal dari berbagai rangkaian sejarah yang puncaknya terjadi di
pertengahan abad ke-19. Catatan masa lalu menyebut kepulauan di antara Indocina dan
Australia dengan aneka nama, sementara kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut
kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan"). Berbagai catatan kuno bangsa
India menamai kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang
diturunkan dari kata dalam bahasa Sanskerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang).
Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri
Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan
Pulau Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. Nama "Indonesia"
berasal dari dua kata Yunani yaitu, Indus (Ἰνδός) yang berarti "India" dan kata Nesos
(νῆσος) yang berarti pulau/kepulauan, maka "Indo-nesia" berarti "kepulauan India".[1]
Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa).
Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi
("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon
Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita
masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia
dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah
(Sumatra), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi
("semuanya Jawa").
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri
dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas
antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut
"Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang", sementara
kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian
Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes
Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische
Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais). Unit politik yang berada di bawah
jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda). Pemerintah
pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur) untuk menyebut
wilayah taklukannya di kepulauan ini.
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli,
pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu
"Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti
pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama
surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.
1.2.PENEMU KATA INDONESIA
nama Indonesia ditemukan oleh James Richardson Logan dan George Samuel Windson
Earl. Earl mengusulkan nama Indonesia dalam tulisannya “Journal Of The Indian
Archipelago and Eastern Asia” volume IV tahun 1850. Earl punya dua calon nama
yaitu Indunesia atau Malayunesia. Dia sendiri memilih nama Malayunesia karena nama
ini sangat tepat untuk ras Melayu, sementara cakupan Indinesia terlalu luas. Tapi Lodan
punya pendapat berbeda. Ia lebih senang memakai nama Indunesia, sebab nama itu lebih
sinonim untuk Indian Island atau Indian Archipalego. Dalam perjalanan huruf “U” diganti
huruf “O”, sehingga menjadi Indonesia.
Lalu bagaimana peran Adolf Bastian? Orang yang merawat dan mengenalkan nama
Indonesia ke seluruh dunia? Sejarah berbicara bahwa Bastian dikenal Cuma merawat dan
mempopulerkan saja. Bastian adalah seorang dokter dan sekaligus antropolog. Ia seorang
guru besar etnologi di Universitas Berlin.
Kata Indonesia berasal dari bahasa Latin : Indo dan Nesioi. Indo berasal dari kata Indus
yang berarti Hindia. Nama ini diberikan oleh para penjelajah asal Eropa generasi awal
untuk daerah yang terbentang dari Persia dan Tiongkok. Nesioi bentuk jamak dari Nesos
yang berarti pulau-pulau. Jadi Indonesia berarti pulau-pulau Hindia.
Indonesia dikenal pula dengan sebutan Nusantara. Kata Nusantara berasal dari bahasa
Jawa Kuno, yaitu nusa yang berarti pulau dan antara yang berarti hubungan. Jadi,
Nusantara berarti rangkaian pulau-pulau.
Pada zamannya, Sabastian adalah seorang ilmuan yang handal. Dikenal dan diakui oleh
ilmuan lain. Dialah yang mengantarkan etnolog dan antropologi hingga diakui sebagai
salah satu cabang ilmu pengetahuan. Banyak harta peninggalan yang sempat
dikumpulkan oleh Bastian yang dipergunakan untuk kajian antropologi. Namun yang
paling popular adalah adalah dua buah buku, yaitu Indonesien Oder Die Inseln Des
Malayischen Archipels yang terbit lima buku, dan buku Die Volkev des Ostl Asien. Secara
politik, istilah Indonesia untuk pertama kalinya digunakan oleh Perhimpunan Indonesia,
yaitu organisasi yang didirikan oleh pelajar-pelajar Indonesia di Negeri Belanda pada
tahun 1908. Organisasi tersebut pertama kali bernama Indische Vereeniging. Kemudian
nama itu diganti menjadi Indonesische Vereeniging pada tahun 1922. Selanjutnya pada
tahun 1922 juga namanya diganti Perhimpunan Indonesia.
Tahun 1928 Kongres Pemuda II di Jakarta menggunakan istilah Indonesia dalam
hubungan dengan persatuan bangsa. Kongres Pemuda tersebut pada tanggal 28 Oktober
1928 menghasilkan Sumpah Pemuda yang di dalamnya tercantum nama Indonesia. Istilah
Indonesia secara resmi digunakan sebagai nama negara kita pada tanggal 17 Agustus
1945 dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
1.3.KAPAN KATA INDONESIA DI KENAL DI INDONESIA
pada tahun 1884 nama Indonesia mulai dipopulerkan oleh seorang guru besar etnologi di
Unveritas Berlin, Adolf Bastian (1826-1905) melalui buku yang diterbitkannya,
berjudul Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia atau Pulau-
pulau di Kepulauan Melayu) hingga mencapai lima volume.
Nama Indonesia mulai populer di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat ada yang
beranggapan bahwa Bastian adalah orang yang menciptakan istilah Indonesia. Namun
kenyataannya, Bastian mengambil istilah Indonesia dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat
(Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan
sebuah biro pers dengan nama Indonesische Persbureau.
Kemudian, pada dasawarsa 1920-an, nama Indonesia diambil alih oleh tokoh-tokoh
pergerakan Indonesia. Sehingga nama Indonesia memiliki makna politis sebagai identitas
suatu bangsa yang memperjuangkan Kemerdekaan.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,
"Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat)
mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan
kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan
politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air
pada masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesiër) akan
berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."
1.4.ORANG INDONESIA PERTAMA KALI MENGGUNAKAN
KATA INDONESIA
Secara politik, istilah Indonesia untuk pertama kalinya digunakan oleh Perhimpunan
Indonesia, yaitu organisasi yang didirikan oleh pelajar-pelajar Indonesia di Negeri
Belanda pada tahun 1908. Organisasi tersebut pertama kali bernama Indische
Vereeniging. Kemudian nama itu diganti menjadi Indonesische Vereeniging pada tahun
1922. Selanjutnya pada tahun 1922 juga namanya diganti Perhimpunan
Indonesia (Affandi 2011).
Sedangkan putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilahIndonesia
adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda
tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-
bureau (Rusdi 2008). Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa sebutan Indonesia secara
politis mulai diikrarkan secara serentak oleh para pemuda Indonesia pada tanggal 28
Oktober 1928 yang lebih kita kenal dengan sebutan Sumpah Pemuda (Unnes 2011).
Bahkan ada yang berpendapat bahwa Partai Komunis Indonesia lah pertama kali secara
politik yang menggunakan nama Indonesia (1912).
Tetapi terlepas dari itu semua, dapatlah penulis simpulkan bahwa penggagas
kata „Indonesia‟pertama kali adalah James Richardson Logandan George Samuel
Windson Earl. Yang selanjutnya dipopulerkan oleh Adolf Bastian.

Anda mungkin juga menyukai