Anda di halaman 1dari 12

BAB I

SEAJARAH SEBELUM KEMERDEKAAN

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah sepatutnya untuk


mengetahui Sejarah singkat indonesia. Berdasarkan sejarah yang ada,
Indonesia adalah wilayah yang dihuni oleh berbagai jenis manusia purba.
Beberapa manusia purba yang diketahui ada di Indonesia adalah Homo
floresiensis dan Pithecanthropus erectus. Setelah masa prasejarah, sejarah
tentang Indonesia bisa dilihat dari adanya catatan dari China yang berisi
tentang informasi bahwa Kerajaan maritim yang paling berkuasa pada zaman
dulu adalah Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan yang menjadi pusat dalam mendalami agama Budha ini memiliki
kekuasaan di Selat Malaka hingga laut Sumatera sejak abad ke 7 sampai
dengan 13. Dinasti Syailendra yang berasal dari Kerajaan Mataram diketahui
membangun Candi Borobudur yang terletak di Jawa Tengah. Candi
Borobudur dikenal dengan arsitekturnya yang bercorak Budha. Kemudian
diikuti dengan adanya pembangunan Candi Prambanan oleh Raja Rakai
Pikatan yang merupakan keturunan Sanjaya. Candi Prambanan dibangun
dengan corak Hindu.
selanjutnya adalah pada masa Kerajaan Majapahit yang berhasil menguasai
kepulauan Nusantara pada tahun 1294. Kemudian, agama islam mulai masuk
dan berkembang melalui adanya kegiatan perdagangan. Sampai dengan saat
ini, islam adalah agama mayoritas masyarakat Indonesia. Hingga sekarang,
agama Islam, Hindu, dan Budha berkembang di tanah air dan mempengaruhi
masyarakat dari segi budaya dan cara hidup. Sejarah berlanjut ketika Marco
Polo yang merupakan orang berkebangsaan Eropa menginjakkan kaki
pertama kali di Sumatera.

Bangsa Spanyol dan Portugis diketahui sempat menguasai kepulauan yang


diketahui memiliki banyak sekali rempah-rempah ini. Pada tahun 1596
pertama kalinya kapal Belanda berlabuh di laut Jawa Barat dan mulai
menancapkan hagemoninya. Selama lebih dari 3 abad, Belanda menjajah
kepulauan di tanah air hingga akhirnya berdirilah sebuah pemerintahan
bernama Hindia Belanda. Sejak saat itu, terjadi pemberontakan yang
dilakukan oleh masyarakat tanah air untuk melawan para penjajah.

Sejarah singkat berdirinya bangsa Indonesia juga mencatat bahwa Jepang


sempat menjajah kepulauan Indonesia. Setelah adanya “Perang Asia Timur
Raya”, dimana Amerika menyatakan akan memerangi Jepang pada 8
Desember 1941 di Pusat Pertahanan Amerika Serikat bernama “Pearl
Harbour”. Selanjutnya, pemerintah Hindia Belanda juga ikut dengan sekutu
untuk menyatakan perang dengan Negara Jepang. Pada awalnya, Jepang
datang ke Indonesia untuk melumpuhkan pasukan Belanda. Lalu Jepang
menguasai berbagai daerah di Indonesia. Wilayah Jepang semakin menjadi-
jadi ketika mereka berhasil menguasai Batavia (sekarang Jakarta) pada 5
Maret 1942. Belanda yang semakin terdesak dengan adanya serangan Jepang
akhirnya “menyerah tanpa syarat”. Mulanya, masyarakat Indonesia merespon
baik kedatangan militer Jepang. Hal ini dapat dilihat adanya sikap yang
kooperatif dari tokoh-tokoh Nasional seperti Ir. Soekarno dan juga Moh
Hatta.

Pada awal mula Sejarah singkat lahirnya bangsa Indonesia, Pemerintah


Jepang terlihat aktif memberi kebaikan kepada rakyat Indonesia dengan
membentuk berbagai organisasi masyarakat. Padahal dibalik kebaikannya
tersebut, Jepang memiliki kepentingan di Indonesia. Beberapa organisasi
yang diketahui dibuat oleh pemerintah Jepang adalah Pusat Tenaga Rakyat
(PUTERA), Gerakan Tiga A, Seinendan, Jawa Hokokai, Fujinkai, Keibodan,
MIAI, Heiho, dan Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan RI
(BPUPKI) yang dibentuk pada pemerintahan Perdana Menteri Tojo pada
tahun 1943.

BPUPKI kemudian dibubarkan dan diganti menjadi PPKI atau Dokuritsu


Junbi Inkai. PPKI bukanlah organisasi yang dibentuk oleh Jepang, melainkan
panitia yang dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan dan juga perjuangan
para toko nasional yang berperan dalam kemerdekaan. Kekalahan Jepang saat
melawan Amerika membuat negara ini semakin terpojok. Melihat hal
tersebut, generasi muda Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk
memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
BAB II
SEJARAH ADANYA NAMA INDONESIA

Etimologi sendiri dapat diinterpretasikan sebagai pemaknaan terhadap sebuah


ilmu pengetahuan berdasrkan asal usul unsur kata dari objek ilmu pengetahuan
tersebut. Etimologi berasal dari bahasa Belanda, yakni etymologie, yang
berakar ari bahasa Yunani, yaitu etymos yang berarti ‘kata’, dan logos yang
brarti ‘ilmu’. Etimologi dapat disimpulkan sebagai pencarian atau penelusuran
unsur sebuah ilmu pengetahuan secara mendalam yang memisahkan atau
membagi objek lmu pengetahuan tersebut berdasarkan pemaknaan kata yang
terkandung di dalam sebuah ilmu pengetahuan itu sendiri. Dalam hal ini akan
ditelusuri tentang sebuah etimologi dari nama Negara Indonesia.

Secara etimologi kata Indonesia berasal dari dua kata, yakni ‘indus’ yang dapat
diartikan sama dengan ‘india’ dan kata yang berasal dari bahasa yunani ‘nesos’
yang berarti pulau.

Maka dapat diartikan makna secara etimologi dari nama Indonesia sendiri
adalah kepulauan yang berada di India. Nama ini diperkenalkan oleh James
Richardson Logan. Sejak tahun 1900 nama Indonesia menjadi berkembang di
kalangan akademik di luar Belanda.

Sebelumnya kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan


bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai atau Kepulauan
Laut Selatan. Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan
ini Dwipantara, Kepulauan Tanah Seberang, nama yang diturunkan dari kata
Sansekerta, dwipa, yang berarti pulau dan antara yang
berarti luar atau seberang.

Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan


pencarian terhadap Sinta, istri Ramayang diculik Ravana, sampai
ke Suwarnadwipa, Pulau  Emas, yaitu Sumatra (sekarang) yang terletak di
Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air sebagai  Jaza’ir al-Jawi, Kepulauan Jawa.


Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban
jawi  (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari
batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra.

Hingga pada masa kedatangan Bangsa Eropa, Indonesia mendapat beberapa


usulan penamaan, diantaranya adalah dari Edward Douwes Dekker (1820-1887)
yang pernah mengusulkan untuk menspesifikkan nama indonesia sebagai
‘Insulinde’ yang  berasal dari bahasa Yunani ‘insula’, yang berarti ‘pulau’.
Namun nama ini tidak menjadi nama yang populer pada masa itu.

Kemudian Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950) atau yang


sekarang kita kenal sebagai Dr. Setia Budi, kemudian mengusulkan nama untuk
Indonesia sebagai Nusantara, entang Definisi Nusantara. Secara etimologi, kata
‘nusantara’ tersusun dari dua kata, ‘nusa’ dan ‘antara’. Secara etimologi, kata
‘nusa’ dalam bahasa Sanskerta berarti pulau atau kepulauan. Sedangkan dalam
bahasa Latin, kata ‘nusa’ berasal dari dari kata ‘nesos’ yang menurut Martin
Bernal dapat berarti semenanjung, bahkan suatu bangsa. Merujuk pada
pernyataan Bernal tersebut, maka kata ‘nusa’ juga mempunyai kesamaan arti
dengan kata nation dalam bahasa Inggris yang berarti ‘bangsa’. Dari sini bisa
ditafsirkan bahwa kata ‘nusa’ dapat memiliki dua arti, yaitu ‘kepulauan dan
bangsa’.

Kata kedua yaitu ‘antara’ memiliki padanan dalam bahasa Latin, ‘in dan terra’
yang berarti antara atau dalam suatu kelompok. ‘Antara’ juga mempunyai
makna yang sama dengan kata inter dalam bahasa Inggris yang berarti
‘antar/antara’ dan relasi. Sedangkan dalam bahasa Sanskerta, kata ‘antara’
dapat diartikan sebagai laut, seberang, atau luar. Maka dari penjelasan ini dapat
kita tarik kesimpulan bahwa kata ‘antara’ mempunyai makna, yaitu
‘antar/antara, relasi, seberang, dan laut’.
BAB III
SEJARAH INDONESIA MENURUT TAHUN

Mukadimah: Membaca kembali sebuah tulisan usang dari koran Kompas terbitan 16


Agustus 2010, membuat saya kepikiran untuk menuliskan kembali perjalanan
sejarah tersebut dalam postingan blog ini. Sengaja saya tuliskan kembali disini
dengan maksud untuk pengingat saya pribadi khususnya, dan mungkin saja Anda
yang ingin tahu atau mengulang kembali catatan sejarah Bangsa Indonesia. Kalau
masih didalam bentuk koran takutnya nanti akan hilang atau terlupa, tapi kalau saya
tulis disini, saya berharap bisa memudahkan saya atau siapa pun dalam mencari
catatan sejarah.

Untuk mempermudah, nantinya akan saya tuliskan dalam tiga bagian, yaitu pada
tulisan pertama ini akan memuat catatan sejarah Bangsa Indonesia antara tahun
1945 s/d 1965, kemudian pada bagian kedua antara tahun 1966 s/d 1996, dan pada
bagian ketiga akan saya tuliskan catatan sejarah Bangsa Indonesia antara tahun
1997 s/d 2010.

Berikut ini adalah tulisan pada Koran Kompas terbitan Senin, 16 Agustus 2010,
halaman 48-49, Bagian I (1945 s/d 1965):

Perjalanan Sejarah (gbr2 : google.co.id)

65 Tahun Merajut Nusantara


1945-2010
(Bagian I)

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Mohammad Hatta


menjadi tonggak dimulainya proses kebangsaan Indonesia. Keseimbangan antara
kepentingan masyarakat (society) dan kekuasaan negara ("state") masih terus
diupayakan hingga kini. Berbagai peristiwa telah mewarnai perjalanan selama 65
tahun terakhir.

1945
- 17 Agustus: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan
Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.

- 18 Agustus: Penetapan Undang-Undang Dasar dan pemilihan presiden serta


wakil presiden.

- 2 September: Pembentukan kabinet RI pertama.

- 5 Oktober: Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibentuk.

1946
- 4 Januari: Ibu Kota RI dialihkan ke Yogyakarta.
- 23 Maret: Pejuang di Bandung menyerang tentara sekutu dan
membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan (Bandng Lautan Api).
- 1 Oktober: Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) ditetapkan sebagai alat tukar.
Satu ORI senilai lima gram emas murni.
- 15 November: Perundingan Linggar Jati RI-Belanda: Cikal bakal negara federasi.

1947
- 5 Mei: Jenderal Soedirman menjadi pemimpin pemimpin pertama TNI.
21 Juli: Agresi Militer Belanda I.

1948
- 9 September: Pekan Olahraga Nasional pertama di Solo.

1949
26 Januari: Penerbangan sipil pertama Indonesia Airways, dengan pesawat
Dakota C-47 sumbangan rakyat Aceh.
- 27 Desember: Bentuk negara berubah menjadi Republik Indonesia Serikat.
- 28 Desember: Ibu Kota RI kembali ke Jakarta.

1950
19 Maret: Krisis moneter, pemotongan nilai rupiah ("sanering"). Uang kertas Rp 5 ke
atas dinyatakan bernilai separuh.
17 Agustus: Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.
27 September: Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa.

1951
17 Agustus: Pemberontakan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara.

1953
20 September: Maklumat Daud Beureuh: Aceh bagian dari Negara Islam Indonesia.

1955
18 April: Konferensi Asia Afrika di Bandung.
29 September: Pemilu pertama diikuti 172 peserta dari partai politik dan
perorangan. Terplih 272 anggota DPR, anggota terbanyak dari parta Masyumi (60
orang).

1956
17 Agustus: Provinsi Irian Barat terbentuk.

1957
5 Januari: Kontingen Garuda I dikirim ke Mesir.
9 April: Terebentuknya Kabinet Djuanda ("zakenkabinet"): kabinet yang diisi para
profesional untuk mengatasi krisis. Untuk pertama kali, TNI masuk jajaran kabinet.

1958
15 Juni: Indonesia pertama kali mengikuti kejuaraan dunia bulu tangkis Thomas Cup
dan berhasil menjadi juara.

1959
5 Juli: Dekrit Presiden yang memerintahkan kembali ke UUD 1945.

1960
5 Maret: DPR hasil Pemilu 1955 dibubarkan Presiden karena persoalan anggaran
negara.
17 Agustus: Pemutusan hubungan Diplomatik dengan Belanda.

1961
19 Desember: Soekarno meneluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk
membebaskan Irian Barat dari koloni Belanda.

1962
24 Agustus: Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV.
1963
1 Mei: Penyerahan kekuasaan Irian Barat dari PBB kepada Indonesia.
17 September: Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

1964
3 Mei: Soekarno memberi komando pengganyangan Malaysia (Dwikora).
27 Agustus: Kabinet Dwikora: Kabinet "100" menteri dilantik.

1965
7 Januari: Indonesia keluar dari keanggotaan PBB.
1 Oktober: Kudeta oleh sekelompok perwira muda Angkatan Darat, menewaskan 6
perwira tinggi dan seorang perwira. Pemerintah Orde Baru menuduh PKI di belakang
aksi ini.
16 Oktober: PKI dan organisasi dibawahnya dibekukan.
13 Desember: Krisis moneter melanda kembali Rupiah dipotong ("sanering") dari Rp.
1.000; menjadi Rp. 1;.
BAB IV
ERA PENJAJAHAN

Perang Jawa (1825-1830)


Perang Diponegoro atau Perang Jawa adalah peristiwa sejarah di Indonesia melawan
kolonialisme Belanda. Perang Jawa ditokohi oleh pahlawan nasional Pangeran Diponegoro
selama lima tahun. Perang meletus saat makam leluhur Pangeran Diponegoro akan dirusak dan
campur tangan Belanda dalam urusan internal keraton.

Pangeran Diponegoro menerapkan strategi perang gerilya saat melawan Belanda yang
membuat dirinya sulit ditangkap.

Namun Belanda berhasil menyudutkan dan menangkap Pangeran Diponegoro di Magelang.


Perang Jawa memakan banyak korban jiwa, termasuk warga pribumi dan serdadu Belanda.

Terbitnya Surat Kabar Sin Po (1910)


Surat kabar Sin Po merupakan surat kabar Tionghoa yang dicetak menggunakan Bahasa
Melayu yang terbit saat masa penjajahan kolonial.

Surat kabar Sin Po memiliki peran besar dan penting dalam sejarah Indonesia yakni menjadi
harian surat kabar pertama yang memuat teks lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya.

Harian Sin Po juga memelopori penggunaan nama 'Indonesia' untuk menggantikan penyebutan
'Hindia Belanda'. Surat kabar Sin Po sempat terhenti saat penjajahan Jepang tahun 1942
sebelum dibredel oleh pemerintah setelah peristiwa G30S/PKI tahun 1965.

Berdirinya Organisasi Budi Utomo (1908)


Berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo menjadi simbol kebangkitan nasional merupakan
salah satu peristiwa sejarah di Indonesia. (Foto: Collectie Stichting Nationaal Museum van
Wereldculturen via Wikimedia Commons)
Organisasi yang digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan organisasi
kepemudaan yang menjadi awal pergerakan kebangkitan nasional Indonesia lewat kaum
terpelajar.

Organisasi Budi Utomo beranggotakan para kaum intelektual Jawa yang berkuliah di Stovia
(School tot Opleiding van Indische Artsen) atau sekolah Pendidikan Dokter Hindia.

Dalam perjalanannya anggota Budi Utomo mengalami berbagai pergantian anggota dan
pemahaman kultural.

Kongres Pemuda I dan II (1926 & 1928)


Kongres Pemuda pertama terjadi pada 30 April hingga 2 Mei 1926 yang terbentuk di
Weltevreden (Lapangan Banteng saat ini). Kongres ini membahas berbagai persoalan sosial,
ekonomi, dan budaya.

Dinamakan Kongres Pemuda karena perhimpunan ini dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda.
Organisasi pemuda yang hadir saat itu adalah Jong Java, Jong Sumatera, Jong Betawi dan
lainnya.

Kongres Pemuda kemudian berlanjut ke Kongres kedua pada 1928 yang dipimpin oleh
Soegondo Djojopoespito dari Perhimpunan Pelajar Indonesia yang kemudian melahirkan
Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda (1928)


Sumpah Pemuda merupakan salah satu peristiwa bersejarah di Indonesia. Sumpah Pemuda
menjadi penggerak utama penggerak kemerdekaan Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan hasil keputusan dari Kongres Pemuda Kedua yang berisikan
Bertanah Air Satu, Berbangsa Satu, Berbahasa Indonesia.

Sejak 16 Desember 1959 melalui Keppres No. 316 tahun 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan
sebagai Hari Sumpah Pemuda dan hari libur nasional.

Kelahiran Pancasila (1945)


Kelahiran Pancasila pada 1 Juni menjadi salah satu peristiwa sejarah di Indonesia. (Foto:
Istockphoto/chelovek)
Kelahiran sila-sila Pancasila lahir dalam pidato Soekarno di sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945,
merujuk BPIP.

Isi pidato tersebut kemudian disempurnakan dan dibahas oleh para intelektual bangsa dan
ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.

Istilah Pancasila mengacu pada Bahasa Sanskerta dengan panca yang artinya lima dan sila
yang berarti dasar atau asas. 1 Juni ditetapkan sebagai libur nasional melalui Keppres Nomor 24
tahun 2016.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945)


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa sejarah di Indonesia yang sangat
penting. Dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Ir. Soekarno, Indonesia resmi menjadi
negara merdeka pada 17 Agustus 1945.

Pembacaan teks proklamasi bertempat di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat. Teks
Proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta yang juga menjadi presiden
dan wakil presiden pertama Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai