Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PANCASILA

Nama : Fransciko Pritama


Nim : 223020503074
JAWABAN
A. BENDERA NEGARA
Warna merah dan putih bendera Indonesia sudah ada sejak zaman kerajaan dan sebelum
kemerdekaan. Tahun 1928, para pelajar, kaum nasionalis, dan pemuda mengibarkan bendera
merah putih ketika masa penjajahan Belanda. Kemudian Belanda melarang masyarakat
Indonesia mengibarkan bendera merah putih.

Ketika masa penjajahan Jepang, tanggal 7 September 1944 Indonesia diperbolehkan untuk
merdeka suatu saat. Chuuoo Sangi In menyelenggarakan sidang tidak resmi pada 12
September 1944 yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Sidang tersebut membahas tentang lagu
kebangsaan dan pemakaian bendera Indonesia. Hasil sidang, panitia membentuk bendera
kebangsaan merah putih dan lagu Indonesia Raya. Penetapan ukuran bendera perbandingan
panjang dan lebar adalah 3:2. Ukuran bendera Indonesia sama dengan ukuran bendera Nippon
(Jepang). Chaerul Basri, kepala barisan propaganda Jepang (Sendenbu) diperintahkan Ir.
Soekarno untuk mengambil kain dari gudang.

Sang Saka Bendera Merah Putih dijahit oleh Fatmawati istri Soekarno, setelah diberikan kain.
Bendera merah putih kemudian dikibarkan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada
17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Pengibaran bendera merah putih
dilakukan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. Bendera pusaka sempat dipindahkan karena
keamanan. Pada 4 Januari 1946, presiden, wakil presiden, dan para menteri pindah sementara
ke Yogyakarta. Ketika itu, bendera merah putih dibawa dan dikibarkan di Gedung Agung.
Ketika Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, tanggal 19 Desember 1948 bendera pusaka
diungsikan oleh Husein Mutahar, ajudan Ir. Soekarno. Lalu bendera diberikan kembali pada
presiden Soekarno pada 6 Juli 1949.

Kemudian tanggal 17 Agustus 1949, bendera merah putih kembali dikibarkan di halaman
gedung Agung. Bendera pusaka terakhir dikibarkan di Istana Merdeka pada 17 Agustus 1968,
ketika masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Alasannya karena bendera pusaka warnanya
mulai memudar dan rapuh. Akhirnya, bendera pusaka disimpan dalam Ruang Bendera Pusaka
di Istana Merdeka.
Makna filosofis bendera Indonesia berwarna merah artinya berani, sedangkan putih artinya
suci. Warna putih menjadi simbol jiwa manusia, sementara merah melambangkan tubuh
manusia. Jadi, warna merah dan putih saling melengkapi satu sama lain.

Warna merah putih menjadi simbol penting untuk masyarakat Jawa kuno. Dahulu, warna
merah dan putih menjadi simbol pemersatu untuk laki-laki dan perempuan. Sedangkan kaum
Austronesia di masa lalu menganggap warna merah putih menjadi simbol langit dan bumi.
B. LAMBANG NEGARA
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika. Lambang negara Indonesia dan semboyannya ditegaskan dalam Pasal 36A UUD 1945
setelah amandemen. Simbol tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 1951 tentang
Bentuk dan Ukuran Lambang Negara. Lambang negara Republik Indonesia berbentuk burung
garuda dengan kepala menoleh ke kanan dari sudut pandang Garuda, perisai berbentuk hati
yang digantungkan pada rantai di leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Lambang negara Republik Indonesia pertama kali diusulkan keberadaannya setelah Perang
Kemerdekaan 1945-1949 dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui
Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, sebagaimana dikutip dari Spiritualisme Pancasila
oleh Fokky Fuad Wasitaatmadja. Lambang negara Republik Indonesia yang digunakan saat
ini dirancang oleh Menteri Negara RIS Sultan Hamid II dengan perbaikan dari Soekarno dan
dilukis oleh pelukis istana Dullah.

Burung Garuda diresmikan sebagai lambang negara pada tanggal 11 Februari 1950 dalam
Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat. Soekarno memperkenalkan lambang negara
Indonesia pertama kali kepada masyarakat umum pada tanggal 15 Februari 1950 di Hotel Des
Indes, Jakarta.

Makna Garuda sebagai lambang negara yaitu, Garuda sebagai lambang negara adalah untuk
menggambarkan bahwa Indonesia adalah negara dengan uang besar dan negara yang kuat.
Garuda muncul dalam berbagai kisah, khususnya di Jawa dan Bali. Dalam berbagai kisah,
Garuda melambangkan keutamaan pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan
kedisiplinan.

Garuda memiliki paruh, sayap, ekor dan cakar yang melambangkan kekuatan dan kekuatan
pembangunan. Makna warna pada lambang Garuda Pancasila yaitu, Warna emas burung
Garuda melambangkan keagungan dan kemuliaan.

C. BAHASA NEGARA

Sejarah bahasa Indonesia lisan maupun tulisan mulai pada saat terbentuknya, yaitu pada 28
Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa
Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo
bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Ini 2 adalah beberapa contoh sederhana
bagaimana bahasa Indonesia dengan pesat mengalami perkembangan. Bahasa Indonesia yang
telah dikenal oleh khalayak umum merupakan bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau
bahasa perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu telah ada dan digunakan terlebih
dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda
tahun 1926, para pemuda masih mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan
Indonesia.
Kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia
dan hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926. Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam laman resminya
telah mencantumkan bahwa bahasa Melayu telah berada di kawasan Asia dan khususnya Asia
tenggara sejak abad ketujuh. Pernyataan ini juga tentu didukung oleh adanya beberapa prasasti
sepeti prasasti Talang Tuo di Palembang, bahkan prasasti Karang Brahi di Jambi. Keberadaan
prasasti- prasasti ini telah ada sejak tahun 680-an.
Selanjutnya, untuk sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat disoroti melalui zaman
Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu untuk menjadi bahasa pembelajaran
kebudayaan dan hingga pada saat penyebaran agama Kristen oleh para pendeta- pendeta dan
orang Belanda pada saat masih berada di Indonesia. Bahasa Melayu yang merupakan cikal
bakal bahasa Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat di Indonesia, bahkan sebelum
bahasa Indonesia pertama kali resmi di umumkan pada sumpah pemuda. Bahasa Indonesia
sejak dahulu telah membentuk bangsa dan mempersatukan keberagaman yang ada di
Indonesia yang memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi.

Bahasa Indonesia mempersatukan setiap suku-suku di Indonesia yang memiliki bahasa dan
kebudayaan yang berbeda dengan total tujuh ratusan bahasa daerah, bahasa Indonesia pun
menyatukan. Dengan demikian, peranan bahasa Indonesia adalah krusial dalam menunjang
bangsa dan negara serta setiap dari pada rakyat Indonesia.

D. LAGU KEBANGSAAN NEGARA

Lagu Indonesia Raya dikumandangkan pertama kali pada penyelenggaraan Kongres Pemuda
II pada tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian kita sebagai hari sumpah pemuda. Lagu
Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman atau yang kita kenal dengan W.R.
Supratman. W. R Supratman kemudian berinisiatif membawa lagu Indonesia Raya dan tidak
ingin hanya sekadar menulis berita. Kemudian, dengan rasa semangat dan inisiatif yang tinggi,
ia menyebarkan salinan teks lagu Indonesia Raya kepada para pemimpin organisasi muda.
Dari sanalah menjadi titik bermulanya sejarah lagu Indonesia Raya. Lagu yang diciptakan
oleh W.R. Supratman disambut dengan sangat hangat kala itu.

Pemimpin Kongres Pemuda Indonesia, yakni Sugono kemudian mengizinkan lagu tersebut
dibawakan ketika jam istirahat tiba. Namun, terjadi keraguan dikarenakan kandungan dari
lirik tersebut. Sugondo khawatir jika pemerintah memboikot acara Kongres, sehingga beliau
meminta Supratman membawakan lagu dengan versi instrumental saja. Ketika membawakan
lagu tersebut, gesekan biola yang dimainkan dengan sepenuh hati membuat semua peserta
kongres terharu. Menurut sejarah lagu Indonesia Raya, Lagu ini pertama kali
dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya, lagu tersebut kembali
dibawakan pada pembubaran panitia Kongres Pemuda II pada Desember 1928. Ketika
Supratman menggesekkan biolanya, semua peserta berdiri dan menyanyi mengikuti kur dan
iringan biola.

Anda mungkin juga menyukai