Anda di halaman 1dari 8

Bendera Merah Putih

Bendera ini resmi dijadikan sebagai bendera Nasional


Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Ketika kemerdekaan
diumumkan dan resmi digunakan sejak saat itu pula.
Bendera Merah Putih dan kedudukannya menurut UUD No 24
tahun 2009. Sebelum menjadi Bendera Kebangsaan Republik
Indonesia dan memiliki kedudukan khusus dalam UUD. Bendera
Merah Putih punya riwayat panjang dalam sejarah Nusantara.
Warna merah melambangkan keberanian sedangkan warna
putih sebagai symbol kesucian. Bendera Merah Putih merupakan
lambang semangat perjuangan Indonesia, untuk dapat terlepas dari
penjajahan Belanda. Siapa yang menjahit Bendera Pustaka Merah
Putih? Menurut informasi kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
Ibu Fatmawati adalah orang yang menjahit bendera Merah Putih, dia
istri ke-3 dari Presiden Soekarno kala itu.
Kala itu Ibu Fatmawati mendengar percakapan Soekarno
bersama tokoh lain yang sedang mempersiapkan perlengakapan
yang akan digunakan untuk moment pembacaan naskah teks
proklamasi. Dalam bentuk tidak sengaja bahwa Bendera Merah Putih
belum tersedia, maka Ibu Fatmawati segera menjahit Bendera Merah
Putih. Akhirnya bendera Merah Putih berukuran 2x3meter itu selesai
dijahit dan kemudian dikibarkan setelah pembacaan naskah
proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Soekarno.
Demikianlah secara singkat ukuran Bendera Merah Putih yang
digunakan untuk upacara, ukuran Bendera Merah Putih yang di
Istana itu 2x3meter. Pengunaan dilapangan umum 120 cm x 180 cm.
Apabila untuk digunakan di ruangan hanya 100 cm x 150 cm.
Lambang Negara Indonesia

Lambang Negara Indonesia adalah Burung Garuda


Pancasila. Burung Garuda kepalanya menoleh ke kanan
dan Perisai berbentuk menyerupai jantung yang
tergantung dengan rantai pada leher Garuda dan
semboyan Bhinekka Tunggal Ika.
Berikut ini adalah arti lambang Negara Indonesia :
1. Perisai
Tameng/perisai memiliki garis hitam yang
tebal untuk memisahkan kelima gambar.
Garis hitam tersebut melambangkan garis
khatulistiwa dan lokasi negara kesatuan republic
Indonesia. Ada 3 warna dasar pada ruang
perisai, yaitu warna hitam, putih dan merah.
Warna dasar merah dan putih merupakan warna
bendera NKRI, sedangkan bagian tengah
berwarna hitam. Dasar hitam ini memiliki arti
keabadian. Di dalam perisai tersebut ada
memiliki 5 gambar seperti kepala banteng,
pohon beringin, bintang, rantai, padi dan kapas.
Kelima gambar di perisai burung garuda
melambangkan Pancasila. Makna lambang
Pancasila pada perisai burung garuda yaitu :
1. Bintang Emas, itu merupakan sila ke-1 yaitu
Ketuhanan Yang MahaEsa.
2. Rantai Warna Kuning, itu merupakan sila ke-2
yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Pohon Beringin, itu merupakan sila ke-3 yaitu
mencerminkan Kesatuan Persatuan Indonesia.
4. Kepala Banteng, itu merupakan sila ke-4 yaitu
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Di bagian
kanan atas banteng ada perisai dan berwarna
latar belakang merah. Banteng merupakan
binatang sosial yang suka berkumpul sama
seperti manusia, banteng mencerminkan
pengambilan keputusan yang diputuskan
secara musyawarah dengan cara berkumpul.
5. Padi dan Kapas, itu merupakan sila ke-5 yaitu
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Padi dan Kapas ini berwarna kuning dan
berlatar putih. Padi dan Kapas juga
mencerminkan pangan dan sandang. Dari
kedua bahan pokok pangan dan sandang ini
mencerminkan persamaan sosial, dimana
tidak ada kesenjang sosial antara 1 dengan
yang lainnya. Itulah makna dari lambang
Negara Indonesia.
Bahasa

Sebelum kemerdekaan Indonesia di


proklamasikan, bahasa Indonesia merupakan salah
satu dialek bahasa Melayu, telah berabad-abad bahasa
Melayu dipakai sebagai alat berhubungan antara
penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku
dan bahasa.
Pada tahun 1928, saat dilasungkannya kongres
pemuda. Pada tanggal 28 Oktober, bahasa Melayu
diubah Namanya menjadi bahasa Indonesia dan
diikrarkan sebagai bahasa persatuan atau bahasa
Nasional dalam sumpah pemuda . Setelah ke
merdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945
ditetapkan UUD 1945 yang didalamnya terdapat pasal
yang menyatakan bahwa bahasa Negara adalah bahasa
Indonesia. Pertanyaan dalam pasal tersebut
mengandung konsekuensi bahwa selain menjadi
bahasa Nasional Indonesia, bahasa Indonesia juga
berkedudukan sebagai bahasa Negara, sehingga di
pakai disemua urusan yang berkaitan dengan
pemerintahan dan negara.
Lagu Kebangsaan

Lagu Kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia


Raya. Indonesia Raya ini merupakan lagu
kebangsaan Republik Indonesia, lagu ini menjadi
salah satu titik kelahiran penggerakkan Nasionalis
di seluruh Nusantara.
Lagu ini diciptakan oleh Wage Rudolf
Soepratman. Contoh di media sosial yaitu kapan
saja ada orang lain yang menyerang atau
menjelekkan nama Indonesia, bisa dipastikan
rakyat kita akan langsung bernyerbu akun milik
orang tersebut. Sebenarnya, tidaklah
mengherankan kalua orang-orang di negara kita
memiliki rasa nasionalisme yang sangat tinggi.
Salah satu alasannya karena masyarakat kita sejak
kecil, sudah diajarin untuk mencintai Indonesia.
Tidak hanya belajar tentang sejarah perjuangan
para pahlawan, dalam merebut Kemerdekaan,
tetapi kita juga diajari lagu-lagu Nasional dan lagu
Kebangsaan yang liriknya membuat kita semakin
mencintai negara ini sejak masih duduk di SD.
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Meraih Kemerdekaan

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan


dipenuhi lika-liku dan pertumpahan darah. Nama Indonesia untuk
pertama kalinya digunakan pada Kongres Pemuda II yang diadakan
pada 28 Oktober 1928.

Namun, jauh sebelum itu tanah Indonesia ini dikenal dengan sebutan
Nusantara. Tanah Nusantara tidak pernah lepas dari penjajahan
bangsa asing, karena melimpahnya sumber daya alam yang langka
bagi mereka.

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.

Penjajahan oleh Bangsa Portugis


Sejak abad ke-16, tanah Nusantara sudah diincar berbagai bangsa
asing. Adalah bangsa Portugis yang pertama kali berhasil menguasai
Malaka, Ternate, dan Madura. Salah satu perjuangan yang dilakukan
pada zaman itu adalah perjuangan Fatahillah dari Demak yang
berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis pada tahun 1602.

Penjajahan oleh Bangsa Belanda

Setelah Portugis, Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman


kemudian memasuki wilayah Banten dan Batavia, sehingga
membentuk VOC untuk menguasai semua rempah-rempah yang ada
di Indonesia.
Belanda membentuk banyak perjanjian dengan kerajaan-kerajaan
yang ada di Nusantara, seperti perjanjian Bongaya dan perjanjian
Giyanti, yang tentu saja merugikan warga pribumi Indonesia.
Setalah pembubaran VOC, pemerintahan Belanda kemudian
menunjuk Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal
Hindia-Belanda, yang kemudian mempekerjakan paksa rakyat di
Pulau Jawa untuk membangun jalur Anyer-Panarukan.

Penjajahan oleh Bangsa Jepang


Setelah menguasai Nusantara selama kurang lebih 350 tahun, Jepang
menyerang Belanda, hingga membuat mereka menyerah tanpa syarat.
Penjajahan Jepang atas Indonesia selama 3,5 tahun segera berakhir
saat Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh tentara sekutu pada Perang
Dunia II.
Setelah mengalami kekalahan dari sekutu, Jepang kemudian
membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr. Radjiman
Widyodiningrat.
Mendengar kabar kekalahan Jepang pada 14 Agustus 1945, golongan
muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, sebagai pihak yang kalah perang,
Jepang berjanji akan menyerahkan Indonesia ke tangan sekutu, yang
di dalamnya termasuk Belanda.

Perebutan Kemerdekaan oleh Indonesia


Akhirnya terjadilah peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa itu terjadi
ketika golongan muda menculik Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan.
Setelah dijemput Achmad Soebardjo dan kembali ke Jakarta,
Soekarno, Hatta, dan Soebardjo menyusun naskah proklamasi di
rumah Laksamana Maeda, yang kemudian diketik dengan rapi oleh
Sayuti Melik untuk ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama
bangsa Indonesia.
Naskah proklamasi itu akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945,
tepatnya pukul 10.00 di Jl Pegangsaan Timur No. 56 dan Indonesia
pun remi menyatakan kemerdekaannya dari penjajahan Jepang.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dilanjutkan dengan
mengesahkan Undang-undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara dari
Republik Indonesia yang akhirnya dikenal masyarakat luas sebagai
UUD 1945.(BRP)

Anda mungkin juga menyukai