NIM : 202125007
KELAS :A
1.Pilih Salah Satu Sila Dalam Pancasila,Setelah Memilih Salah Satu Sila Dari Pancasila,
Kemudian Kaitkan Sila Tersebut Dengan Bab Dan Pasal Yang Terdapat Dalam Undang-
Undang Dasar 1945,Serta Berikan Penjelasannya.
JAWABAN
Persatuan Indonesia berasal dari kata satu, yang berarti utuh tidak terpecah-pecah,
Persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan. Persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini mencakup persatuan
dalam arti ideologis, politik, ekonomi sosial budaya dan keamanan (Ipoleksosbud dan
Hankamnas).
Persatuan Indonesia ialah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia, yang
bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaaan yang bebas dalam wadah
negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat. Oleh karena itu perbedaan merupakan kodrat
manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk Negara. Perbedaan
bukan untuk menimbulkan konflik atau permusuhan, tapi diarahkan pada pengertian yang
saling memberikan manfaat yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan
tujuan bersama sebagai bangsa.
Karena itu paham kebangsaan Indonesia tidaklah sempit (chauvinistis), tetapi dalam arti
menghargai bangsa lain sesuai dengan sifat kehidupan bangsa itu sendiri. Nasionalisme
Indonesia mengatasi paham golongan, suku bangsa dalam upaya membina tumbuhnya
persatuan dan kesatuan sebagai satu bangsa yang bersatu padu, tidak terpecahpecah.
Hakikat pengertian sila ketiga Pancasila:
1) Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “Kemudian dari pada itu untuk
membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia ………..”
2) Keterkaitan Sila Ketiga Terdapat Dalam Bab XV (Bendera,Bahasa,Dan Lambang
Negara,Serta Lagu Kebangsaaan) 35 dan 36, 36 A, 36 B dan 36 C. UUD 1945
PASAL 35
Penjelasan:
PASAL 36
Penjelasan:
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Penjelasan:
PASAL 36B
Penjelasan:
PASAL 36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang.
Penjelasan:
Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda
Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan
identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi
cerminan kedaulatan negara di dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain
dan menjadi cerminan kemandirian dan eksistensi negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian, bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya sekadar
merupakan pengakuan atas Indonesia sebagai bangsa dan negara, melainkan
menjadi simbol atau lambang negara yang dihormati dan dibanggakan warga
negara Indonesia. Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan
Indonesia menjadi kekuatan yang sanggup menghimpun serpihan sejarah
Nusantara yang beragam sebagai bangsa besar dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bahasa Indonesia bahkan cenderung berkembang menjadi bahasa
perhubungan luas. Penggunaannya oleh bangsa lain yang cenderung meningkat
dari waktu ke waktu menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan hingga kini belum
diatur secara lengkap dalam sebuah peraturan perundang- undangan. Pada saat
Undang-Undang ini dibentuk, bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan
Indonesia diatur dengan Peraturan Pemerintah yang merupakan produk hukum
berdasarkan amanat Undang- Undang Dasar Sementara Republik Indonesia Tahun
1950. Secara parsial, bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan menurut
kebutuhan isinya. Bahkan, pembinaan, pengembangan, dan pelindungan bahasa
dan sastra hanya didasarkan pada hasil rumusan seminar politik bahasa nasional
tahun 1974 dan tahun 1999, yang dikenal sebagai Politik Bahasa Nasional.
Peraturan perundang-undangan yang selama ini mengatur tentang bendera, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan, antara lain: