etimologis , identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “ nasional”. Kata identitas
berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati
diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan
dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, pegertian
Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila
dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang
berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma
peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of
law”, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak
9. Konsepsi wawasan nusantara, yaitu sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan
10. Beragam kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
1. Pancasila
Pancasila ialah ideologi dasar negara Indonesia yang asalnya dari ajaran budha
dalam kitab tripitaka 2 kata: "panca" yaitu "lima" dan "syila" yang memiliki arti "dasar".
Jadi, Pancasia memiliki maksa 5 aturan tingkah laku yang penting. Adanya kata
Pancasila sudah sejak lama dikenal yaitu sejak zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya
dimana terdapat sila-sila yang ada dalam Pancasila sudah diterapkan dalam kehidupan
dirumuskan secara konkrit.Menurut kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular,
Pancasila memiliki arti “pelaksanaan kesusilaan yang lima” atau “berbatu sendi yang
lima”. Pancasila dipakai untuk menjadi dasar guna mengatur segala bentuk arah serta
gerak dari pemerintahan negara yang memiliki tujuan untuk mengatur setiap
penyelenggaraan yang ada dalam bernegara. Arti lambang pancasila penuh akan makna.
Fungsi pancasila salah satunya merupakan asas kerohanian tertib hukum di Indonesia
Dalam proses merumuskan Pancasila tersebut pada awalnya saat sidang BPUPKI
yang pertama dan dipimpin oleh dr. Radjiman Widyodiningrat. Pada kala itu, beliau
memberikan sebuah saran supaya ada seseorang yang dapat memberikan ide rumusan
terkait dasar negara Indonesia yang kemudian akan dibuat nantinya. Lalu, muncullah 3
pembicara yaitu Soekarno, Mohammad Yamin, dan Soepomo. Tanggal 1 Juni 1945
dalam sidang BPUPKI tersebut, Ir. Soekarno menyampaikan pidato secara lisan tentang
rumusan dasar negara Indonesia.Lalu guna memberikan nama “Pancasila” hal inilah
menurut Ir. Soekarno atas masukan dari seorang temannya yang merupakan seorang ahli
kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan yaitu Undang-undang Dasar 1945
termasuk pembukaan yang mana di dalamnya terdapat isi rumusan tentang 5 prinsip
sebagai satu dasar negara yang kemudian dinamai dengan Pancasila. Fungsi pancasila
bagi bangsa Indonesia sangatlah penting. Untuk lebih lengkapnya, berikut pengertian
Untuk lebih lengkapnya mengenai pengertian pancasila, berikut ini pengertian pancasila
1. Ir. Soekarno
Pancasila merupakan isi yang terdapat dalam jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun
lamanya sudah terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Oleh sebab itu, Pancasila tidak
saja sebagai falsafah negara, namun cakupannya lebih luas, yaitu falsafah bangsa
Indonesia.
2. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu "Panca" yang memiliki arti
“lima” dan "Sila" yang berarti “dasar atau sebuah peraturan tingkah laku yang penting
dan baik”.
3. Notonegoro
Pancasila merupakan dasar falsafah dari negara Indonesia. Pancasila merupakan dasar
falsafah dan ideologi negara yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai
menurut dari Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 ialah sumber hukum dasar nasional.
Dalam kedudukannya yaitu pancasila sebagai dasar negara maka fungsi pancasila antara
lain :
1. Fungsi pancasila salah satunya sebagai sumber dari segala sumber hokum (sumber tertib
hukum) di Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila adalah asas kerohanian tertib hukum di
Indonesia.
5. Sumber semangat bagi UUD 1945, pelaksana pemerintahan, dan penyelenggara negara.
MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dengan Ketetapan No. XVIIV MPR/1998 yang
Burung Garuda adalah lambang negara bangsa Indonesia sejak negara Indonsia berdiri.
Namun, tidak semua orang mengetahui mengenai arti serta makna pada garuda pancasila
yang merupakan lambang negara. Sebagai warga negara Indonesia, paling tidak kita
mengetahui serta mengerti tentang arti lambang negara sebagai sikap penghargaan
1. Burung Garuda yang merupakan kendaraan dari Dewa Wisnu yang kuat dan besar.
2. Warna dari Burung Garuda yang berwarna kuning emas menggambarkan sifat agung dan
jaya.
3. Garuda ialah burung gagah dengan mempunyai paruh, ekor, cakar, dan sayap yang
4. Jumlah bulu burung Garuda melambangkan hari kemerdekaan negara Indonesia yaitu 17
Agustus 1945.
Pada bagian dada burung Garuda tersebut terdapat sebuah perisai yang dalam arti
kebudayaan dan peradaban Indonesia merupakan senjata yang digunakan untuk berjuang,
berlindung, dan bertahan untuk meraih suatu tujuan. Perisai pada burung Garuda
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan
kerja.Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyakragam
bahasa Melayu.[3] Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayahKepulauan
berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia"
kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. [5] Proses ini
menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang
digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
3.Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berfungsi untuk menumbuhkan jiwa serta sikap
patriotik dan sebagai alat pemersatu bangsa indonesia. Karena secara geografis Negara
Kepulauan Republik Indonesia terdiri dari Sabang sampai Merauke dan terdiri dari
beribu-ribu pulau, bahasa dan budaya. Diharapkan dengan sering diperdengarkannya lagu
kebangsaan, maka bisa menjadi salah satu alat untuk menumbuh kembangkan persatuan
dan kesatuan disetiap lapisan masyarakat dari golongan, agama, ras manapun. Dalam
lagu tersebut tersirat makna bahwa seluruh warga Republik Indonesia harus mampu
menjadi pahlawan dan memiliki sikap tegas dalam mempertahankan, membela dan
membangun negara Republik Indonesia untuk tetap bersatu dengan kesatuan yang utuh
sebagai suatu negara walaupun terdapat perbedaan antara suku dan daerah seperti
semboyan Bhineka Tunggal Ika. Kepada setiap warga negara wajib tertanam jiwa dan
sikap cinta Tanah Air Indonesia. Artinya mengakui Negara Indonesia sebagai tempat ia
sehingga mampu menyumbangkan apa saja demi negara. Sadar berbangsa dan bernegara
Indonesia artinya mengakui bangsa dan negaranya serta tidak malu mengakui atau
menyatakan dirinya sebagai negara Indonesia dimanapun dia berada dan dalam kondisi
Indonesia belum selesai tetapi masih dituntut kerja keras untuk mengisi kemerdekaan
menumbuh kembangkan sikap semangat patriotisme untuk maju dan berkembang ke arah
yang lebih baik agar bisa bersaing di Era Globalisasi, sehingga dapat melawan
kemiskinan, kebodohan serta tetap menjaga kehormatan bangsa dan negara Indonesia.
Semangat untuk bangkit menjadi bangsa yang besar, tentu saja diperlukan usaha dan
kerja keras bagi generasi penerus. Dengan demikian cita-cita para proklamator yang
menginginkan bangsa dan negara Indonesia ini menjadi tuan di negerinya sendiri tanpa
intervensi dari pihak atau negara manapun. Selain itu lagu Indonesia Raya juga
mengingatkan kita akan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta rasa
penghargaan dan penghormatan kepada para leluhur dan pahlawan bangsa Indonesia.
Salah satunya dengan cara menjaga, merawat dan melestarikan tanah air beserta
sumberdaya yang ada. Bangsa Indonesia tidak boleh terbuai dengan hanya menikmati
kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pendahulu kita tetapi harus terus
berbuat dan bertindak sekecil apapun juga dalam memajukan dan mensejahterakan
bangsa Indonesia ini. Karena jika tidak berbuat demikian maka arti kemerdekaan itu akan
4.Garuda Pancasila
menoleh ke kanan. Warna kuning emas melambangkan bangsa yang besar dan berjiwa
sejati. Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena pemikiran orang
zaman dahulu yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar dan bermaksud agar
Indonesia tidak menempuh jalan yang salah. Arah ke kanan dianggap arah yang baik
sehingga kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan. Sayap yang membentang adalah
siap terbang ke angkasa.Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke
angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik
bangsa dan negara.Di tengah badan terdapat perisai yang bermakna benteng ketahanan.
Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa [sila pertama]. Rantai
melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab [sila kedua]. Pohon Beringin
melambangkan sila Persatuan Indonesia [sila ketiga]. Kepala banteng melambangkan sila
Perwakilan [sila keempat]. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia [sila kelima]. Sedangkan Garis hitam tebal yang melintang di
dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa, yang
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945),
antara lain: Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17, Jumlah bulu pada ekor
berjumlah 8, Jumlah bulu dibawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19, Jumlah bulu pada
bertuliskan " BHINNEKA TUNGGAL IKA " yang merupakan semboyan negara Indonesia.
Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, Kata “Tunggal” berarti satu, dan
Kata “Ika” berarti itu. Bhineka Tunggal Ika berarti " berbeda-beda tetapi tetap satu jua ".
Perkataan itu diambil dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari
Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan
Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat,
Tantular yang ditulis pada abad XIV pada era Kerajaan Majapahit. Mpu Tantular
merupakan seorang penganut Buddha Tantrayana, namun merasakan hidup aman dan
tentram dalam kerajaan Majapahit yang lebih bernafaskan agama Hindu (Ma’arif A.
Syafii, 2011). Bhinneka Tunggal Ika mulai menjadi bahan diskusi terbatas antara
Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa, dan Bung Karno di sela-sela sidang
A.B, 2004). Bahkan Bung Hatta sendiri mengemukakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika
merupakan ciptaan Bung Karno pasca Indonesia merdeka. Setelah beberapa tahun
kemudian ketika mendesain Lambang Negara Republik Indonesia dalam bentuk burung
resmi lambang ini digunakan dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yg
dipimpin oleh Bung Hatta pada tanggal 11 Februari 1950 berdasarkan rancangan yang
diciptakan oleh Sultan Hamid ke-2 (1913-1978). Pada sidang tersebut mengemuka
banyak usulan rancangan lambang negara, selanjutnya yang dipilih adalah usulan yang
diciptakan Sultan Hamid ke-2 & Muhammad Yamin, dan kemudian rancangan dari
Sultan Hamid yang akhirnya ditetapkan (Yasni, Z, 1979). Karya Mpu Tantular tersebut
oleh para founding fathers diberikan penafsiran baru sebab dianggap sesuai dengan
kebutuhan strategis bangunan Indonesia merdeka yang terdiri atas beragam agama,
kepercayaan, etnis, ideologi politik, budaya dan bahasa. Dasar pemikiran tersebut yang
cakar Burung Garuda. Burung Garuda dalam mitologi Hindu ialah kendaraanDewa
sebagai orang yang pertama kali mengusulkan kepada Bung Karno agar Bhinneka
Tunggal Ika dijadikan semboyan sesanti negara. Muh. Yamin sebagai tokoh kebudayaan
dan bahasa memang dikenal sudah lama bersentuhan dengan segala hal yang berkenaan
Tunggal Ika itu sendirian. Namun I Gusti Bagus Sugriwa (temannya dari Buleleng) yang
duduk di sampingnya sontak menyambut sambungan ungkapan itu dengan “tan hana
menunjukkan bahwa di Bali ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu masih hidup dan
dipelajari orang (Prabaswara, I Made, 2003). Meksipun Kitab Sutasoma ditulis oleh
Para pendiri bangsa Indonesia yang sebagian besar beragama Islam tampaknya
cukup toleran untuk menerima warisan Mpu Tantular tersebut. Sikap toleran ini
merupakan watak dasar suku-suku bangsa di Indonesia yang telah mengenal beragam
agama, berlapis-lapis kepercayaan dan tradisi, jauh sebelum Islam datang ke Nusantara.
Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna panji atau pataka Kerajaan
Majapahit yang berpusat di Jawa Timur pada abad ke-13. [1] Akan tetapi ada pendapat
bahwa pemuliaan terhadap warna merah dan putih dapat ditelusuri akar asal-mulanya
dari mitologi bangsa Austronesia mengenai Bunda Bumi dan Bapak Langit; keduanya
dilambangkan dengan warna merah (tanah) dan putih (langit). Karena hal inilah maka
warna merah dan putih kerap muncul dalam lambang-lambang Austronesia — dari
Tahiti, Indonesia, sampai Madagaskar. Merah dan putih kemudian digunakan untuk
melambangkan dualisme alam yang saling berpasangan.[2] Catatan paling awal yang
menyebut penggunaan bendera merah putih dapat ditemukan dalam Pararaton; menurut
berwarna merah dan putih saat menyerang Singhasari. Hal ini berarti sebelum masa
Majapahit pun warna merah dan putih telah digunakan sebagai panji kerajaan, mungkin
sejak masa Kerajaan Kediri. Pembuatan panji merah putih pun sudah dimungkinkan
dalam teknik pewarnaan tekstil di Indonesia purba. Warna putih adalah warna alami
kapuk atau kapas katun yang ditenun menjadi selembar kain, sementara zat pewarna
merah alami diperoleh dari daun pohon jati, bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi),
Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih
sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-
panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun
memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar
warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah
bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja
Menurut seorang Guru Besar sejarah dari Universitas Padjajaran Bandung, Mansyur
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang-pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang
berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan
gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran. [6]
Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera
Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu
dikenal dengan nama Woromporang.[7] Panji kerajaan Badung yang berpusat di Puri
Pamecutan juga mengandung warna merah dan putih, panji mereka berwarna merah,
putih, dan hitam[8] yang mungkin juga berasal dari warna Majapahit.
yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20
sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk
pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera
itu dilarang digunakan. Bendera ini resmi dijadikan sebagai bendera nasional Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan resmi digunakan
7.UUD 1945
UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar) negara. UUD 1945 merupakan hukum
dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan peraturan
8.Republik
Republik berasal dari kata res publica yang artinya kepentingan umum.
Pemerintahan republik adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari (dipilih) rakyat dan
dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden untuk masa jabatan tertentu.Indonesia
merupakan salah satu negara berbentuk kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik
bernegara yaitu perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, hukum,
bangsa di Indonesia yang memiliki cita rasa tinggi, dapat dinikmati dan diterima oleh