PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan
sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri. Identitas nasional adalah suatu ciri
yang dimiliki suatu bangsa. Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa
tersebut.
Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara Indonesia dengan
negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri negara Indonesia.
Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945
dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya bahasa
nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia, bendera negara yaitu Sang Merah Putih, lagu
kebangsaan yaitu Indonesia Raya,lambang negara yaitu Pancasila, semboyan negara yaitu Bhinneka
Tunggal Ika, dasar falsafah negara yaitu Pancasil, konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 ,
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, konsepsi wawasan nusantara, dan
kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
B . Rumusan Masalah
C . Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bendera adalah sepotong kain segi empat atau tiga (dikaitkan
pada puncak tiang) digunakan sebagai lambang negara, perkumpulan badan, dan sebagainya atau
sebagai tanda.
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi
menjadi dua bagian secara mendatar, dengan warna merah di bagian atas dan warna putih di bagian
bawah.
Bangsa Indonesia purba menghubungkan Matahari dengan warna merah dan Bulan dengan warna
putih. Akibat dari penghormatan Surya Candra, bangsa Indonesia sangat menghormati warna merah
putih.
Dalam sejarah Indonesia bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara
Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu
disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan
tentang perang antara Jayakatwang melawan Raden Wijaya.
Pada masa kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan, karena
digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam
Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah
putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum
nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda.
Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad 20 sebagai lambang kemerdekaan ialah di
benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri
Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan
Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera, Merah Putih sebagai
bandera kebangsaan yaitu dalam Kongres Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera
kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
Kemudian bendera Merah-Putih bergelar “Sang” yang berarti kemegahan turun temurun, sehingga Sang
Saka berarti bendera warisan yang dimuliakan.
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara
Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal
17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Mulai tahun 1969
Bendera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan
duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada
tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang
berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah
Sang Merah Putih. Dengan demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945, Sang Merah Putih merupakan
bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula
jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam
masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna
panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih).
Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan
bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian.
Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu
darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam
di gua garba.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambang keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih
merupakan lambang kesucian.
Sebagai bendera kebangsaan Sang Merah Putih memiliki fungsi dan kedudukan, sebagai berikut :
Dalam PUU No. 4 tahun 1950 tentang bendera kebangsaan Indonesia. Hal-hal penting dalam peraturan
pemerintah tentang Pusaka :
1. Bendera Pusaka adalah bendera kebangsaan yang di kibarkan pada Upacara Proklamasi
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
4. Pada saat akan dikibarkan / diturunkan bendera tidak boleh menyentuh tanah atau air.
5. Bendera kebangsaan tidak boleh di tempel lencana cukup dengan dua warna saja.
Kiasan : Tanah merupakan tempat berpijak, maka bila bendera jatuh, seolah-olah menginjak bendera
Logika : Bendera akan jatuh karena adanya pergerakan badan yang cepat
· Bendera Yang sudah rusak hendaklah dimusnahkan / di bakar dengan cara yang benar dengan
membakar bendera tersebut secara tertutup tanpa menunjukkan rasa tidak hormat kepada bendera
tersebut
· Bendera tidak seharusnya digunakan untuk mengalas meja atau menutup sesuatu kecuali
digunakan dalam upacara Pemakaman Kenegaraan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sang Merah Putih sebagai identitas bangsa memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Mulai dari awal
pemakaian warna merah putih, dijadikan sebagai identitas nasional hingga ditetapkan sebagai bendera
nasional. Awal penggunaan warna merah putih muncul dari rakyat Indonesia sendiri dan disetujui
bersama sebagai bendera kebangsaan Indonesia.
Warna merah putih yang dijadikan sebagai warna bendera nasional memiliki makna yang suci. Warna
merah bermakna keberanian dan warna putih bernakan kesucian. Selain memiliki makna, Sang Merah
Putih jugs memiliki fungsi dan kedudukan sebagai identitas dan jati diri bangsa, kedaulatan bangsa dan
lambang tertinggi negara.
Perlakua terhadap Sang Merah Putih berbeda dengan kain lain. Penghormatan terhadapnya pun patut
dilakukan sebagai perwujudan kecintaan terhadap tanah air dan penghargaan atas jasa para pejuang
bangsa.
Daftar Pustaka
Cipta. 2014.MAKALAH SANG MERAH PUTIH SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL. Diakses dari
http://yogirakhmawati.blogspot.com/2014/05/makalah-sang-merah-putih-sebagai.html?m=1. Pada
tanggal 20 September 2022.