Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TENTANG SEJARAH, ARTI, TATA CARA

PENGGUNAAN DAN KIASAN SANG MERAH PUTIH

SMK NEGERI 2 SUMEDANG


AMBALAN PANGERAN DIPONEGORO – CUT NYAK DHIEN
GUGUS DEPAN 18.105 – 18.106
JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 59 TELP.(0261)201531
SUMEDANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan ridhonya, saya
telah selesai Makalah tentang Sejarah, Arti, Tata cara penggunaan dan Kiasan
sang Merah Putih. Dengan selesainya penyusunan laporan ini saya harapkan dapat
memenuhi tugas dari Pembina Ekstrakulikuler Pramuka dalam pengisian SKU
Penegak Laksana.
Saya selaku penyusun makalah ini telah berupaya sekuat tenaga/sekuat
pikir saya untuk menjadikan makalah saya yang terbaik namun saya selaku
penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah saya belum sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian kata pengantar ini saya buat, semoga bermanfaat bagi saya
pribadi dan para pembaca pada umumnya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1. Latar Belakang..............................................................................................3
1.2. Rumusan masalah.........................................................................................3
1.3. Tujuan............................................................................................................3
1.4. Manfaat..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1 Sejarah Bendera Sang Merah Putih........................................................4
2.2 Arti Bendera Sang Merah Putih..............................................................5
2.3 Tata Cara Penggunaan Bendera Sang Merah Putih.............................5
2.3 Kiasan Bendera Sang Merah Putih.........................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................7
3.1 Kesimpulan......................................................................................................7

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bendera adalah sepotong kain atau kertas segi empat atau segitiga
(diikatkan pada ujung tongkat, tiang, dan sebagainya) dipergunakan
sebagai lambang negara, perkumpulan, badan, dan sebagainya atau sebagai
tanda, panji-panji, tunggul, sering dikibarkan di tiang, umumnya
digunakan secara simbolis untuk memberikan sinyal, Bendera Merah-
Putih berkedudukan sebagai lambang tertinggi Negara, yang menjadi
identitas dan simbol kedaulatan negara kita sebagai negara yang merdeka.
Saat ini, bendera Merah-Putih dapat berkibar di tengah suka cita rakyat
Indonesia, setelah melalui masa perjuangan yang sangat panjang di masa
lalu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bendera sang merah putih?
2. Apa arti bendera sang merah putih?
3. Bagaimana tata cara penggunaan bendera sang merah putih?
4. Apa makna kiasan bendera sang merah putih?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui sejarah bendera sang merah putih
2. Mengetahui arti bendera sang merah putih
3. Mengetahui Bagaimana tata cara penggunaan bendera sang merah
putih
4. Mengetahui makna kiasan bendera sang merah putih
1.4. Manfaat
Manfaatnya adalah agar siswa dapat meningkatkan pengetahuan
dan wawasan mengenai Bendera sang merah putih. Baik dari segi sejarah,
arti, tata cara penggunaan dan makna kiasan pada bendera sang merah
putih .

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bendera Sang Merah Putih


Bendera pertama Indonesia adalah bendera pusaka yang disebut
Bendera Sang Saka Merah Putih. Yang menjahit Bendera Merah
Putih adalah Fatmawati, setelah dia dan keluarganya kembali ke
Jakarta dari pengasingan di Bengkulu. Latar belakang kelahiran
Bendera Sang Saka Merah Putih terkait izin kemerdekaan dari
Jepang pada 7 September 1944. Badan yang membantu pemerintah
pendudukan Jepang, Chuuoo Sangi In, mengadakan sidang tidak
resmi pada 12 September 1944 yang dipimpin Soekarno. Rapat
sidang membahas tentang pengaturan penggunaan bendera dan
lagu kebangsaan yang sama di seluruh Indonesia. Hasil sidang 12
September 1944 adalah pembentukan panitia bendera kebangsaan
dan panitia lagu kebangsaan.

Atas permintaan Soekarno kepada Kepala Sendenbu (Barisan


Propaganda Jepang) Shimizu, Chaerul Basri diperintahkan
mengambil kain dari gudang di Jalan Pintu Air untuk diantarkan ke
Jalan Pegangsaan 56, Jakarta. Bendera berbahan katun halus
berwarna merah dan putih, dengan panjang 300 cm dan lebar 200
cm. Pada 13 November 1944 bendera diukur ulang. Diketahui
ukuran bendera panjang 276 cm dan lebar 199 cm. Panitia bendera
kebangsaan memutuskan menggunakan warna merah dan warna
putih. Warna merah adalah simbol berani dan warna putih adalah
simbol suci. Warna merah dan putih menjadi jati diri bangsa
Indonesia. Bendera merah putih Indonesia yang pertama tersebut
dikibarkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Bendera
Indonesia pertama kali dikibarkan oleh Latief Hendraningrat,
Suhud dan SK Trimurti.
Bendera Sang Saka Merah Putih sempat dipisahkan menjadi dua
bagian karena situasi mendesak. Pada 4 Januari 1946, Presiden,
Wakil Presiden dan para menteri pindah ke Yogyakarta karena
keamanan para pemimpin RI tidak terjamin di Jakarta. Bendera
pusaka dibawa dan dikibarkan di Gedung Agung.

4
Pada 28 Desember 1949, sehari setelah penandatanganan
pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda di Den
Haag, bendera pusaka disimpan di dalam sebuah peti berukir untuk
diterbangkan dari Yogyakarta ke Jakarta dengan pesawat Garuda
Indonesia Airways. Sejak 1958, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia,
bendera merah putih pertama ditetapkan sebagai Bendera Pusaka.
Selama 1946-1968, Bendera Sang Saka Merah Putih dikibarkan
hanya pada 17 Agustus saja. Bendera Pusaka terakhir dikibarkan
pada 17 Agustus 1968 di Istana Merdeka. Bendera Sang Saka
Merah Putih tidak dikibarkan lagi karena rapuh. Kondisi Bendera
Pusaka warna sudah pudar karena usia adn kualitas kain bendera.
Sejak 1969, bendera duplikat yang terbuat dari sutra mulai
dikibarkan setiap 17 Agustus.

Bendera merah putih pertama disimpan dalam vitrin terbuat dari


flexi glass berbentuk trapesium di Ruang Bendera Pusaka di Istana
Merdeka. Suhu ruangan 22,7 derajat Celcius dengan kelembaban
ruang penyimpanan 62 persen. Bendera digulung dengan pipa
plastik dilapisi kain putih, pada bagian luarnya dilapisi semacam
kertas singkong (abklatsch) berkualitas tinggi dan diikat dengan
pita merah putih.

2.2 Arti Bendera Sang Merah Putih


Bendera Indonesia berwarna merah artinya berani, sedangkan putih artinya suci.
Warna putih menjadi simbol jiwa manusia, sementara merah melambangkan
tubuh manusia. Jadi, warna merah dan putih saling melengkapi satu sama lain.

2.3 Tata Cara Penggunaan Bendera Sang Merah Putih

1. Dikibarkan dari pagi hari sampai petang ( dari matahari terbit hingga
terbenam )
2. Untuk mencegah dari kerusakan / kotor , Bendera Merah Putih dapat
diturunkan jika turun hujan lebat
3. Bendera Merah Putih dikibarkan selalu lebih tinggi dibandingkan bendera –
bendera organisasi lainnya ( Bendera Pramuka , Bendera Kepanduan , Bendera
Osis , dsb )
4. Bendera Merah Putih dikibarkan sejajar jika dikibarkan dengan Bendera
Negara lain
5. Bendera Merah Putih dikibarkan selalu paling kanan . Jika dibuat untuk
hiasan atau lain-lainnya , warna merah ditetapkan disebelah kanan warna putih .
6. Bendera merah putih tidak boleh kotor , digambari , dicorat – coret

5
7. Bendera Merah Putih tidak boleh menyentuh tanah
8. Bendera Merah Putih selalu disimpan ditempat yang baik dan bersih
9. Pengibaran Bendera Merah Putih yaitu pada hari-hari besar Nasional
10. Cara mengibarkan merah putih setengah tiang dalam upacara adalah
dinaikan dahulu sampai kepuncak tiang kemudian diturunkan lagi sampai
setengah tiang
11. Cara melipat bendera merah putih adalah warna merah dibagian luar dan
putih didalam
12. Bendera Merah Putih jika dipergunakaan sebagai penutup peti jenazah .
Maka warna merah diletakkan disebelah kanan jenazah .

2.4 Kiasan Bendera Sang Merah Putih

Kiasan warna bendera merah putih adalah Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang
berani karena dilandaskan kebenaran . Tidak memaksakan kehendak pada negara
lain , menjaga ketertiban dan persaudaraan dunia.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Bendera Merah-
Putih adalah lambang negara Republik Indonesia. Sebagai warga
negara yang baik sudah sepantasnya kita menghormatinya tidak hanya saat
dilangsungkan upacara bendera saja. Lebih dari itu Bendera Merah-Putih
berusaha membangkitkan semangat Nasionalisme dan Patriotisme bangsa
Indonesia. Jika dilihat secara fisik Bendera Merah-Putih adalah secarik
kain yang dikibarkan. Namun jika dipandang dari segi keluhuran makna
maka Bendera Merah-Putih adalah simbol perjuangan bangsa Indonesia
yang telah mendarah-daging sehingga wajib hukumnya mempertahankan
dan mejunjung tinggi Bendera Merah-Putih salah satu caranya dengan
melakukan penelitian yang komprehensif tentang simbol negara ini.
Selanjutnya diharapkan ada yang berkenan melanjutkan penelitian tentang
makna dan bendera Merah-Putih karena merupakan aksi membela negara
sebagai wujud rasa syukur hidup di bumi Indonesia Merdeka.

Anda mungkin juga menyukai