PEMBUATAN MAKANAN
INDONESIA
KERJASAMA
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA TIMUR
DENGAN
2019
i
--halaman ini sengaja dikosongkan--
ii
MODUL
PENGOLAHAN MAKANAN
Disusun Oleh :
iii
--halaman ini sengaja dikosongkan--
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya
penyusunan Modul Pengolahan Makanan pada Keahlian Tata Boga pada
program ketrampilan Double Track bagi Siswa. Modul ini merupakan bahan
pembelajaran wajib, yang digunakan dalam pelatihan ketrampilan Double Track
bagi siswa SMA DT. Di samping sebagai bahan pelatihan, modul ini juga
berfungsi sebagai referensi bagi Guru Pembimbing Double Track dalam
menjalankan tugas di sekolahnya masing-masing.
Modul Pengolahan Makanan pada Paket Keahlian Tata Boga pada
program ketrampilan sesuai dengan program okupasi level II Tata Boga.
Pada kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan atas partisipasi aktif kepada penulis, editor, reviewer dan pihak-
pihak yang terlibat di dalam penyusunan modul ini. Semoga keberadaan modul
ini dapat membantu para narasumber, instruktur dan guru pembimbing dan siswa
SMA dalam melaksanakan Pelatihan Pengembangan Keprofesian pada program
ketram[pilan Double Track siswa SMA.
Penulis
v
--halaman ini sengaja dikosongkan--
vi
DAFTAR ISI
vii
--halaman ini sengaja dikosongkan-
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
terhadap proses pembelajaran yang dilakukannya melalui beberapa cara yang tepat
sesuai dengan jenjang pendidikan dan kelas yang menjadi tugasnya, lingkungan dan
budaya sekolah serta sesuai dengan kapasitas dan kewenangannya sebagai peserta
pelatihan.
Berdasarkan hal tersebut untuk membantu bagaimana peserta diklat
melakukan refleksi pembelajaran dan memperbaiki kualitas pembelajaran yang lebih
kuat, berkarakter serta telah mensinergikan 4 dimensi (olah raga,olah pikir, olah rasa
dan olah hati) sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, maka disusunlah modul
peningkatan karir peserta diklat, dengan kompetensinya “Melakukan Pengolahan
Makanan Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran yang Kuat dan
Berkarakter”.
1.2. Tujuan
Setelah mempelajari Modul ini diharapkan peserta diklat akan dapat
melakukan persiapan dasar makanan, membuat potongan bahan makanan dan
membuat desain makanan, serta mampu melakukan refleksi pembelajaran yang
berkarakter yang bermuatan nilai-nilai utama sesuai mata pelajaran yang diampunya
dengan baik.
2
1.3. Peta Kompetensi
3
1.5. Saran Cara Penggunaan Modul
Modul untuk diklat ketrampilan keahlian Tata Boga yang disusun berjenjang
berdasarkan urutan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang peserta diklat.
Oleh karena itu peserta diklat/pelatihan diharapkab terlebih dahulu dapat
menguasai ketrampilan sebelum diterapkan ke peserta didik.
Kerjakan semua aktivitas pembelajaran yang ada pada setiap kegiatan
pembelajaran untuk memastikan telah menguasai materi yang ada pada kegiatan
pembelajaran tersebut. Dengan mengerjakan aktivitas, tidak hanya mempelajari
materi secara teoritis saja, tetapi juga mengaplikasikan dan mempraktikkannya
secara langsung, sehingga mempunyai pengalaman yang dapat diterapkan dalam
melaksanakan tugas sebagai peserta diklat.
1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
pendidikan dan pelatihan untuk mempelajari:
a. Latar belakang yang memuat gambaran materi
b. Tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
c. Kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
d. Ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
e. Langkah-langkah penggunaan modul
2. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji modul profesional kompetensi Pengolahan Makanan
yang Kuat dan Berkarakter, fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta diklat sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Peserta diklat
sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun
kelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
4
aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat
kesimpulan kegiatan pembelajaran.
5. Refleksi
Pada bagian ini peserta dan penyaji mereview atau melakukan refleksi materi
berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia
menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang
dinyatakan memenuhi syarat atau layak untuk mengikuti tes akhir.
5
-----halaman ini sengaja dikosongkan----
6
BAB 2
PERSIAPAN DASAR PENGOLAHAN MAKANAN
2.1. Tujuan
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1, diharapkan Siswa
akan dapat melakukan persiapan dasar pengolahan makanan yang bermuatan
nilai-nilai utama sesuai ketrampilan yang dipilih.
8
b. Mencuci (Washing)
Pencucian bahan makanan sebelum diolah merupakan perlakuan
minimal untuk membebaskan bahan makanan dari kotoran yang melekat,
bakteri, ulat dan pestisida pada sayuran. Setelah bahan makanan dicuci, dapat
dilakukan langkah selanjutnya sesuai dengan resep. Langkah tersebut antara
lain:
1. Draining (mengeringkan atau meniriskan) pada langkah ini, bahan
makanan setelah dicuci diletakkan dalam wadah berlubang agar
semua cairan pencuci hilang.
2. Wipe (mengelap) bahan makanan dilap dengan menggunakan kain
bersih
3. Letstand (biarkan ditempat) bahan makanan dibiarkan disuatu tempat
sampai kering dengan sendirinya karena ada beberapa karakter
khusus dari bahan makanan.
4. Soak (direndam dengan air) beberapa bahan makanan seperti
kacang merah memerlukan perendaman sebelum diolah.
c. Menyiangi (Trimming)
Penyiangan dilakukan setelah bahan makanan dicuci dan sebelum dilakukan
pemotongan. Proses penyiangan hanya mengambil bagian bahan makanan
yang baik. Tujuan penyiangan untuk memisahkan bahan makanan yang bersih
dari yang kotor. Penyiangan bahan makanan dapat dilakukan pada daging, ikan
dan sayuran. Bagian daging, ikan dan ayam dapat dipisahkan sesuai dengan
hidangan yang akan diolah. Misalnya daging giling dapat diambil dari daging
bagian bottom round atau topside. Tulang ayam dapat digunakan untuk kaldu
dan kulit ayam dapat digunakan pada pembuatan chicken galantine.
Penyiangan ikan dilakukan untuk membuang sisik, ingsang dan isi perut,
untuk mendapatkan fillet, daging ikan harus dipisahkan dari bagian tulangnya.
Sedangkan tulang ikan dapat dibuat kaldu.
Menyiangi sayuran dilakukan untuk memisahkan bagian yang tidak baik
9
dibuang dan memperhatikan kemungkinan adanya ulat. Penyusutan pada
waktu menyiangi dapat diimbangi dengan bahan makanan lain. Setiap bahan
makanan yang telah disiangi akan mengalami susut bahan, tentunya hal ini
harus diperhitungkan dalam pembuatan stsaudarar resep. Sisa penyiangan
yang masih baik dapat dimanfaatkan sebagai campuran atau bahan dalam
pembuatan stock dan sauce. Berikut nilai loss in trimming beberapa jenis
bahan makanan.
Ikan 50 - 60 %
Kembang kol 30 %
Kentang 20 %
Brokoli 30 %
Daging 10 %
Dari tabel diatas, dapat diperhitungkan jumlah kebutuhan bahan yang akan
diolah mejadi suatu masakan.
Untuk melalukan penyiangan, terutama mengupas kulit buah dan
sayuran tentu saja membutuhkan alat yang tepat. Adapun alat yang digunakan
untuk mengupas kulit buah dan sayuran dinamakan peeler.
Berikut contoh beberapa jenis peeler.
Gambar Peeler
Fishbone knives
Pizza cutter
Chopping knife
e. Mencacah (Chop)
Beberapa jenis bahan ada yang pmemerlukan pencacahan sebelum diolah.
Baik secara lembut atau kasar, menurut keperluannya. Ada beberapa jenis
pencacahan, misalnya:
11
Bombay, bawang putih, peterselie.
Coarsely Chopped : Bahan makanan dicacah, tidak terlalu lembut (cacah
kasar). Pada tomat cacah kasar disebut concassee
Grate : Bahan makanan tidak dicacah tangan, dibuat lembut
dengan cara diparut (proses geseran). Seperti kelapa,
keju parmesan dan bawang bombay
Crush : Bahan makanan diulek (crushed) lembut. Misalnya
lada hitam, bawang putih, jahe, dan sebagainya
Mashed : Bahan makanan dicacah kemudian disaring dengan
menggunakan saringan lembut (mouli) dan hasilnya
merupakan bahan yang halus
f. Mengocok (Whisk)
Mengocok diperlukan untuk membuat emulsi, misalnya pada pembuat berbagai
jenis dressing, pengocokan telur untuk membuat berbagai jenis cake. Selain
berfungsi untuk membuat emulsi, dalam pembuatan cake, mengocok berfungsi
untuk memasukkan udara kedalam adonan, sehingga pada saat pemanasan
adonan dapat berkembang dengan baik.
Contoh lainnya adalah whipped cream dikocok dengan dicampurkan cairan
untuk mendapatkan meningkatkan volume dan untuk mendapatkan kekentalan
yang lebih padat. Pada pembuatan meringue, putih telur dikocok keras sampai
menjadi bahan yang fluffy. Berikut beberapa gambar jenis alat mengocok.
g. Menggiling (Grind)
Beberapa jenis bahan makanan, terutama bumbu memerlukan proses
penggilingan sebelumnya. Beberapa jenis daging juga perlu digiling sebelum
dimasak, misalnya pada pembuatan bakso, hamburger, galantine, dan kroket.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggiling daging adalah, dipotong
menjadi ukuran yang lebih kecil hal ini akan memudahkan pada saat proses
12
penggilingan. Beberapa jenis alat giling memiliki beberapa jenis lubang yang
tidak sama besar sesuai dengan kebutuhannya. Berikut dapat perhatikan
gambar alat menggiling bahan makanan.
h. Memeras (Squeeze)
Beberapa bahan makanan perlu diperas terlebih dahulu sebelum digunakan
sebagai campuran makanan pada saat diolah, hal penting yang harus
diperhatikan pada saat memeras adalah kebersihan dari alat pemeras, bila alat
yang digunakan tidak bersih, maka akan mempengaruhi aroma masakan.
Beberapa jenis bahan makanan yang diperas sebelum digunakan antara lain
adalah jeruk dan kelapa. Kelapa yang akan diperas, tentu saja harus diparut
terlebih dulu. Memeras kelapa parut baik menggunakan air hangat kuku agar
santan dapat keluar dengan sempurna. Ini karena air hangat kuku akan
melarutkan lemak nabati yang ada pada kelapa.
Teknik memeras buah jeruk yang baik agar sari-sari buah jeruk dapat keluar
secara maksimal, dapat dilakukan penekanan terlebih dahulu sebelum dipotong.
Dengan cara ini maka daging buah jeruk didalamnya akan menjadi lebih lunak
dan mudah untuk diperas sehingga sari-sari buah jeruk akan keluar lebih banyak.
Berikut dapat dilihat bebera jenis alat pemeras jeruk.
j. Mencampur (Toss)
Mencampur makanan adalah mencampur beberapa jenis bahan makanan
menjadi satu sehingga memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Melakukan
pencampuran dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat listrik.
Terdapat beberapa istilah dalam mencampur. Istilah tersebut adalah:
Stiring, mencampurkan bahan makanan kedalam suatu cairan
dan mengaduknya sehingga terbentuk suatu campuran.Contoh dari
stiring adalah susu yang ditambahkan kedalam juice buah.
Blending, mencampurkan bahan makanan menjadi suatu
campuran dan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan
bahan sebelumnya. Contoh blending antara lain adalah campuran
dari beberapa bumbu dengan air atau minyak, campuran sari buah
dengan susu atau air. Blending dapat menggunakan alat manual
atau elektrik.
14
Beberapa jenis alat blending dapat saudara cermati pada gambar dibawah ini.
k. Mengisi (Stuffing)
Dalam dunia kuliner dikenal beberapa istilah mengisi. Seperti stuffing adalah
memasukkan campuran bahan berbumbu kedalam bahan makanan lain seperti
ayam, ikan, paprika, tomat, tahu dan beberapa bahan makanan lainnya. Bahan
makanan pengisi memiliki tekstur yang lebih lembut dan berbumbu (spiced).
Bentuk bahan pengisi dapat berupa:
a. Duxelles (cacahan jamur dan bawang Bombay)
b. Quennellee (daging cacah yang sangat lembut dengan campuran telur
dan bumbu)
c. Sayuran misalnya seperti lumpia, martabak
d. Egg yolk misalnya kuning telur pada stuffed egg
e. Daging, ikan atau campuran beberapa bahan misalnya crepes
Bahan makanan yang akan diisi dapat berupa sayuran misalnya timun
menjadi stuffed cucumber, crepes seperti lumpia, telur dan buah misalnya
peach diisi keju, misalnya daging menjadi escalope, udang diisi dengan
quenelle.Hal yang harus diperhatikan dalam stuffing adalah harus dijaga agar
pembungkus dari isinya benar-benar kuat bila dilakukan proses pemasakan
selanjutnya. Prose pemasakan selanjutnya seperti deepfrying, poaching,
bakeing, sautee. Hasil dari makanan stuffing antara lain:
1) Stuffed Prawn (udang diisi punggungnya dengan quennel)
2) Chicken Croquette (kroket ayam)
3) Cordon Bleu (daging diisi dengan hand an keju)
4) Stuffed Egg Senora (telur diisi senora)
5) Stuffed Pear (pear diisi dengan keju Gorgonzola)
6) Stuffed Cabbage (kubis diisi)
7) Tomato Mozaica (tomat diisi dengan wortel dan bawang Bombay)
15
Beberapa jenis masakan dengan teknik diisi dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
l. Mencencam (Marinate)
16
m. Memanir
Memanir merupakan proses membungkus makanan dengan kocokan telur,
tepung terigu dan tepung roti (bread crumb). Beberapa contoh makanan yang
dipanir sebelum digoreng antara lain croquette, escalope, cutlet, fish fillet, friter.
Dalam memanir dikenal istilah dredge atau dredging, yaitu bahan makanan
dilumuri tepung terigu pada permukaannya. Adapun urutan dari proses
memanir adalah sebagai berikut:
1) Membalur bahan makanan dengan tepung terigu
2) Memasukan bahan makanan kedalam kocokan telur
3) Memasukkan bahan makanan kedalam tepung roti
17
Panas bergerak langsung dari alat ke benda yang menyentuhnya,
misalnya: merebus dan mengukus. Panas merambat dari bagian
kompor ke panci yang diletakkan diatasnya lalu merambat ke air yang
berada didalamnya kemudian air ke bahan makanan yang direbus
Panas bergerak dari suatu bagian ke bagian lain yang berdekatan pada
benda yang sama. Misalnya bagian luar makanan yang dipanggang
akan merambat kedalam bagian makanan.
Kecepatan panas sangat tergantung pada material benda penghantarnya.
Panas bergerak dengan cepat melalui allumunium dan tembaga. Namun
akan bergerak lambat pada stainlessteel, air serta akan lebih lambat lagi pada
porselen dan gelas.
b. Konveksi adalah proses memasak dengan pergerakan udara atau uap.
Contohnya memasak dengan menggunaka oven atau steamer. Oven
konveksi yang bagus adalah mempunyai tiga elemen pemanas, yaitu atas,
bawah dan samping. Didalam oven, udara kering sehingga makanan yang
dipanggang akan kehilangan cairannya.
c. Radiasi adalah proses memasak melalui perambatan gelombang panas dari
sumber panas ke bahan makanan. Contoh metode memasak dengan radiasi
adalah dengan oven microwave. Radiasi microwave hanya mempengaruhi
molekul air, sehingga benda yang tidak mengandung air tidak akan panas
dalam oven microwave.
18
LK - Melakukan Persiapan Pengolahan Makanan
Perisapan
Jenis
No Pengolahan Alat Uraian Kegiatan
Bahan
Makanan
Menimbang tepung dengan
timbangan digital : tuangkan
secara perlahan tepung pada
wadah timbangan, lihat secara
akurat angka yang keluar.
Digital scale Timbangan digital lebih akurat
Penimbangan Tepung- dalam membaca bahan
1. dan pengukuran tepungan Meansuring Menimbang tepung dengan
spoon meansuring spoon : isi sendok
ukur dengan tepung terigu,
ratakan tepung dengan
menggunakan gagang sendok
atau pisau yang bagiannya
lebih rata.
2.
3.
dst
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
19
-----halaman ini sengaja dikosongkan----
20
BAB III
METODE DASAR MEMASAK
3.1. Tujuan
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1, diharapkan Siswa
akan dapat melakukan persiapan dasar pengolahan makanan yang bermuatan
nilai-nilai utama sesuai ketrampilan yang dipilih.
21
ini akan memaksimalkan rasa, dan alat pemanggang dapat diberi
sedikit minyak agar bahan makanan tidak kering dan menempel
pada alat pemanggang. Berikut gambar metode broiling dan grilling.
22
Tabel Waktu Roasting untuk Unggas
Shallow Frying
Shallow frying adalah metode memasak cepat dengan menggunakan
lemak atau minyak dalam jumlah sedikit sebagai penghantar panas.
Umumnya suhu shallow frying adalah 160°C. Dan umumnya menggunakan
wajan dangkal. Oleh karena itu perlu mengontrol panas agar makanan tidak
mudah terbakar atau gosong. istilah lain dari shallow frying ialah pan frying.
Berikut beberapa gambar alat yang digunakan pada metode shallow frying.
Stir Frying
Stir frying hampir mirip dengan istilah sauteing, sauteing sering
digunakan pada masakan Eropa, sedangkan stir frying biasanya lebih banyak
digunakan dalam pengolahan masakan Cina, dimana bahan makanan
yang dipakai adalah bahan yang mudah lunak dan umumnya masih segar
dengan ukuran yang hampir sama sehingga matang bersamaan. Stir
frying hanya membutuhkan waktu yang cepat dan biasanya dimasak a’la
minute. Alat yang digunakan untuk menumis pada masakan Cina disebut
dengan wok. Untuk mendapatkan tekstur dan aroma yang baik pada tumis
sayuran, wok atau wajan harus terlebih dahulu dipanaskan dan diberi sedikit
minyak pada sekililing dinding wajan. Biasanya masakan ditumis dalam
23
jumlah sedikit dan diaduk terus menerus sehingga akan metang bersamaan
dan berwarna cerah.
Berikut dapat dilihat gambar wok/wajan untuk menumis.
Deep Frying
Deep frying adalah metode menggoreng dengan menggunakan banyak
minyak sehingga dapat terendam sepenuhnya. Suhu yang baik dalam
menggoreng adalah 150-190°C. hal yang perlu diperhatikan pada saat
menggoreng adalah menjaga minyak agar tidak terbakar. Minyak yang
terbakar ditsaudarai dengan keluarnya asap dan bau getir.
Dalam pengolahan masakan Eropa, umumya bahan makanan yang akan
digoreng, terlebih dahulu dilapisi dengan tepung, istilah melapisi terdapat tiga
cara, yaitu : A’la Francaise, makanan yang akan digoreng dilapisi dengan
tepung; A’la Anglaise, makanan yang akan digoreng dilapisi dengan tepung, egg
wash lalu bread crumb; A’la Orly, makanan yang akan digoreng dicelupkan
terlebih dahulu kedalam frying batter. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
metode deep fying adalah:
o Bahan makanan basah yang akan digoreng, sebaiknya ditiriskan
terlebih dulu karena akan menurunkan suhu minyak dan bisa
menyebabkan minyak meluap
o Bahan makanan yang masih dingin atau beku harus dinormalkan
terlebih dulu agar tidak merusak minyak, dan sering kali bagian
luar makanan terlihat coklat sedangkan bagian dalamnya belum
matang
o Bahan makanan yang digoreng dalam minyak yang belum
panas akan menyerap banyak minyak dan beberapa jenis
kerupuk tidak akan mengembang
24
Berikut dapat saudara bedakan berbagai jenis alat yang digunakan untuk
deep frying
Boiling
Adalah memasak dalam cairan yang sedang mendidih, dimana
suhu air adalah 100°C. Untuk mengetahui suhu air telah mencapai 100°C
ditsaudarai dengan adanya gelembung besar yang pecah pada permukaan
air. Semua bahan makanan dapat direbus. Cara merebus, lamanya
waktu merebus, campuran cairan yang digunakan akan berbeda untuk tiap
jenis bahan makanan satu dengan yang lainnya. Semua bahan makanan
yang direbus akan mengalami susut.
Merebus daging,
Daging harus dimasukkan dalam cairan yang sudah mendidih, tunggu
sampai cairan mendidih kembali dan biarkan mendidih selama kurang
lebih lima menit, kemudian simmer sampai daging menjadi lunak.
Pemakaian cairan mendidih pada perebusan daging adalah untuk
mencegah agar zat gizi pada daging tidak banyak yang terbuang, karena
bila daging dimasukkan dalam cairan mendidih, maka akan terjadi
penyusutan mendadak sehingga pori-pori daging menyusut. Lamanya
waktu merebus sangat tergantung pada besar kecilnya ukuran daging,
bagian daging dan umur daging. Berikut waktu yang diperlukan dalam
merebus daging
Merebus sayuran,
Perebusan merupakan metode yang paling sering dilakukan untuk
memasak sayuran. Merebus sayuran berwarna pada pada suhu rendah
25
akan menyebabkan warna sayuran menjadi pucat dan kehilangan
banyak vitamin dan mineral. Untuk menjaga warna sayuran agar tetap
cerah dan menghentikan proses pemasakan, segera mungkin sayuran
yang telah direbus disiram dengan air dingin. Khusus untuk sayuran
berakar, perebusan dimulai dengan air dingin, karena sayuran jenis ini
banyak mengandung selulosa dan zat tepung yang cukup tinggi. Untuk
merebus sayuran yang berwarna hijau sebaiknya dilakukan pada panci
yang terbuka, karena selama perebusan akan terbentuk asam-asam
volatile yang dapat menurunkan pH (derajat keasaman). Penurunan
pH tersebut mengakibatkan perubahan warna sayuran dari hijau menjadi
kecoklatan yang akan memperburuk penampilan. Asam-asam volatile
akan bereaksi dengan pektin yang terdapat dalam sayuran sehingga
sayuran menjadi liat. Apabila panci perebusan dalam keadaan terbuka
maka asam-asam volatile akan menguap keluar sehingga warna hijau
dapat dipertahankan. Perebusan dengan santan menpunyai prinsip
yang sama. Hanya saja air yang digunakan untuk merebus sedikit
dahulu. Setelah sayuran agak lunak baru dimasukkan santan dan
diaduk-aduk agar santan tidak pecah.
Blanching
Blanching adalah metode memasak dengan cara mencelupkan bahan
makanan kedalam air mendidih dalam waktu yang singkat. Blanching pada
daging berfungsi untuk mengatur daging agar albumin darah tidak
menyebabkan kaldu menjadi keruh. Blanching pada sayuran berfungsi
untuk menghilangkan aroma menyengat dan rasa pahit pada beberapa
jenis sayuran tertentu, serta untuk mengupas kulit dari beberapa jenis
sayuran seperti tomat, kacang tanah, almond. Berikut dapat dilihat
bagan proses blanching pada dan daging dan sayuran.
26
Sayuran
Dimasukan kedalam
air mendidih
Diangkat cepat
Ditiriskan
Siap Digunakan
27
Daging
Dimasukan kedalam
air dingin
Dipanaskan dengan
api kecil
Diambil buih
kotorannya
Direbus sebentar
Dibuang airnya
Dibilas dengan
air bersih beberapa kali
Direbus sampai
mendidih
Diturunkan suhunya
hingga ± 82°C
Diangkat
Siap digunakan
28
Dibilas dengan air bersih beberapa
Simmering
Simmering adalah metode memasak menggunakan cairan dengan
api kecil. Pada metode ini, diperlukan pengaturan panas pada suhu 85-
96°C. Tercapainya suhu dapat dilihat dengan adanya gelembung kecil
yang pecah dipermukaan cairan. Prinsip simmering adalah setelah
cairan mendidih, segera api dikecilkan sampai mencapai suhu yang
sesuai. Metode simmering digunakan pada pembuatan kaldu dan sauce.
Hasil kandu akan menjadi jernih bila menggunakan metode memasak
simmering.
Braising
Braising adalah metode memasak dengan cara merebus pada cairan
yang jumlahnya lebih sedikit dari bahan yang dimasak, kemudian
dilanjutkan dengan metode memasak simmering dengan menggunakan
panci tertutup. Cairan yang dapat digunakan untuk braising adalah air,
kaldu, atau sauce encer. Braising dapat dilakukan dengan
menggunakan oven atau dengan menggunakan kompor. Bagian daging
sapi yang paling cocok untuk braising adalah dari bagian shank atau
sengkel, itik dan beberapa hewan buruan. Khusus ayam atau ikan yang
akan dimasak dengan metode braising tidak perlu ditambahkan cairan,
karena cairan akan keluar dengan sendirinya dari bahan makanan
tersebut. Sedangkan cairan yang keluar dari bahan makanan pada saat
braising dapat digunakan untuk pembuatan sauce.
Beberapa jenis sayuran juga dapat dibraising misalnya kol, tentu saja
braising sayuran dengan daging memerlukan waktu yang berbeda, braising
kol dilakukan pada suhu yang lebih rendah dan tanpa dicoklatkan dengan
minyak terlebih dahulu beberapa juga dicoklatkan terlebih dahulu.
29
Stewing
Steawing adalah memasak secara perlahan dengan suhu antara 95-
99°C dengan jumlah air yang hampir sama dengan bahan makanan yang
dimasak. Stewing dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu: White stew
dengan menggunakan sauce yang berwarna putih dan brown stew dengan
menggunakan brown sauce. Daging yang akan dimasak stewing,
terlebih dulu dipotong bentuk dadu (cube) dengan ukuran 4 cm. Cairan
stewing dapat dikentalkan dengan bahan pengental pada saat akan
berakhir proses pemasakan. Berikut contoh gambar beef stew.
Poaching
Poaching adalah memasak perlahan dengan menggunakan cairan
dalam jumlah sedikit dimana air tidak sampai mendidih tetapi
dipertahankan agar panas air mencapai tingkatan suhu yang terdekat titik
didih ± 71-82°C. Poaching merupakan metode memasak yang lembut,
sehingga sangat cocok diterapkan pada telur dan ikan. Poaching dapat
dilakukan dengan oven atau kompor. Cairan poaching dapat menggunakan
kaldu atau susu yang nantinya sisa cairan dapat digunakan untuk
membuat sauce. Berikut dapat dilihat gambar cara membuat poached
egg.
30
Gambar Poached Salmon dalam Oven
Steaming
Steaming adalah metode memasak dengan pemaparan uap panas
ke bahan makanan. Sayuran yang diolah dengan metode ini akan
mengurangi kehilangan vitamin larut air, dibandingkan dengan metode
boiling. Metode steaming sangat cocok diterapkan pada kentang dan
umbi-umbian, tidak menutup kemungkinan pada bahan makanan lain
seperti ayam dan ikan. Sayuran dan pudding dikukus dengan tekanan yang
rendah, sedangkan daging memerlukan waktu yang lebih lama dari
sayuran. Berikut dapat saudara cermati alat steamer manual
31
menembus sampai empat sentimeter kedalam bahan makanan. Oven
microwave berguna untuk memanaskan makanan yang siap disajikan.
Penggunaan microwave oven harus memperhatikan ketepatan waktu, kelebihan
waktu beberapa detik saja akan menyebabkan terlalu panas dan rusak.
32
Klasifikasi alat Jenis alat digunakan
Mandolie
Bowls
Baloon whisk
Scale
Grater
Slicer
Sifter
Peeler
Brassiere
Double boiler
Sauce pan
Stock pot
Deepfryer
Pressure fryer
Marmite
Casserole
Cocotte
Dariole
Pie dish
33
Heated holding
Chinese stove
Food warming
Drawer warmer
Hording carts
Preparing Equipment:
Funnel : Digunakan untuk memasukkan isi pastry atau cairan kedalam botol
34
Ladle (dalam ukurans,10,20,25,50,100 dan 200 cl) : Digunakan untuk mengaduk,
dan memindahkan busa dari air perebusan daging, sayuran atau bahan makanan
lain
Conical Strainer (ukuran besar dan kecil) : Digunakan untuk menyaring sauce
atau stock
35
Chopping Board : Digunakanuntuk mencincang daun seledri, peterselie,
bawang, dan untuk memotong berbagai jenis sayuran dan
daging
Processing Equipment
Egg boiler : Alat elektrik yang digunakan untuk merebus telur dalam
jumlah terbatas
36
Stock pot : Digunakan untuk membuat stock dan masakan seperti soup
dan sauce dalam jumlah yang banyak
Gratin dish : Digunakan untuk wadah makanan yang dioven terbuat dari
keramik tahan api
37
Casserole : Digunakan sebagai wadah makanan bermacam jenis Casserole
Pie dish : Digunakan untuk membuat berbagai jenis pie, terbuat dari porselen
tahan api
Holding Equipment
Refgerators : Alat pendingin digunakan untuk menjaga kualitas bahan
makanan
38
Heated Holding : Alat penghangat makanan
39
: Alat yang digunakan sebagai meja kerja dan alat penyimpan
Dish cabinets
berbagai jenis alat kecil
3.
Dst
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
40
3.4. Rangkuman
Sebelum bahan makanan dimasak, perlu disipakan terlebih dahulu.
Baik bahan maupun alat memasaknya. Persiapan dilakukan secara cermat dan
rapi sesuai dengan keperluannya. Sehingga tidak ada sesuatu yang tertinggal.
Kegiatan persiapan secara rapi, cermat dan bersih disebut dengan istilah mise
en place. Dalam proses ini, semua bahan ditimbang, dicuci dan dibersihkan
dari kotoran. Setelah itu dipotong menurut bentuk yang diperlukan atau dilakukan
prose persiapan pengolahan makanan selanjutnya.
Dalam proses mise en place hal terpenting adalah membaca dan
memahami resep. Karena dari resep tersebut akan jelas apa yang harus
dikerjakan. Disamping mempersiapkan mise en place, juga harus
memperhitungkan waktu pemasakan, misalnya saja stock yang akan digunakan
untuk membuat berbagai macam soup dan sauce harus dipersiapkan
sebelumnya, makanan dengan metode memasak yang memerlukan waktu lama
juga perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelumnya.
3.5. Tugas
Perhatikan dan cermatilah soal berikut, jawablah pertanyaan dibawah ini
dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, D sesuai dengan jawaban
yang benar !
1. Metode memasak yang digunakan dalam membuat chicken
Maryland adalah….
A. Strir frying B. Deep frying C. Braising
D. Stewing
3. Berat bersih brokoli yang dibutuhkan 200 gram, berapakah jumlah brokoli
yang harus dibeli, jika nilai loss in trimming sebesar 30 %.
A. 240 gram B. 260 gram C. 280 gram D. 300 gram
41
5. A’la Minute maksudnya adalah….
A. Disiangi pada saat akan diolah
B. Dicuci pada saat akan diolah
C. Ditata pada saat akan dihidangkan
D. Diolah sesaat akan dihidangkan
42
BAB IV
POTONGAN BAHAN MAKANAN
4.1. Tujuan
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2, diharapkan saudara
akan dapat membuat potongan bahan makanan yang bermuatan nilai-nilai
utama sesuai mata pelajaran yang diampunya dengan baik
1. Potongan Sayuran
44
Julienne : Seperti batang korek api
45
Slice Potatoes : Potongan melintang tipis pada kentang
46
Daun Bawang, Kembang Kol, Brokoli : Au Gratin
2. Potongan Ikan
Daging ikan memiliki tekstur yang sangat lembut dan warna daging
yang berbeda, tergantung dari habitat ikan itu sendiri. Ikan sangat banyak
akan tulang dan duri. Berikut dapat saudara perhatikan loss in trimming dari
daging ikan.
47
Berikut dapat saudara cermati gambar potongan ikan dibawah ini.
48
Goujons : Potongan ikan sebesar ibu jari
3. Potongan Ayam
49
potongan yang lebih banyak. Dasar dari potongan ayam adalah halves (½
bagian), forequarter ( ¼ bagian dada) dan leg quarter ( ¼ bagian paha atas dan
bawah). Dari bagian forequarter dan leg quarter dapat dibagi menjadi beberapa
bagian lagi.
Bila masing bagian forequarter dan leg quarter dipotong menjadi tiga
bagian, maka akan mendapatkan 12 potong daging ayam. Jumlah potongan
daging ayam dalam satu ekor ayam akan mempengaruhi besar kecilnya bagian
potongan.
Berikut dapat saudara cermati potongan bagian ayam.
50
Halves : Potongan setengah bagian ayam dari leher sampai paha
bawah
Leg quarter :Potongan seperempat bagian ayam dari paha atas dan
bawah
Sebelum menjadi potongan daging yang lebih kecil, karkas sapi dibelah
menjadi dua sepanjang tulang punggung. Belahan karkas dibelah menjadi dua
bagian lagi, sehingga didapat empat bagian karkas dengan ukuran yang lebih
mudah untuk ditangani menjadi whole cuts atau prime cuts.
Dari bagian whole cuts atau prime cuts. dibelah lagi menjadi dua potong
bagian depan (foe quarter) yaitu chuck dan rib dan bagian bawah brisket dan
short plat. Sedangkan bagian belakang dan dua potong bagian short loin dan
51
sirloin, bagian perut disebut flank dan bagian paha disebut round yang
didalamnya terdapat rump. Pada dasarnya potongan karkas sapi dibagi
menjadi :
1. Butt (with shank)
2. Rump
3. Loin with flank
4. Ribs with plate
5. Shoulder (with shin)
6. Brisket
7. Neck
Bila dilihat dari bagian besar potongan daging sapi dibagi menjadi dua
potongan besar yaitu Hindquarter (bagian kaki belakang dan pinggang) dan
Forequarter (bagian punggung dan kaki depan).
Hindquarter adalah : butt, rump, loin, thin flank, shank.
Forequarter : ribs, plate, shoulder, brisket, neck, shin
Butt atau leg disebut buttock/top piece/round, dan bagian belakang sapi
terdiri dari :
1. Topside
2. Silverside
3. Bottom round
Rump bagian belakang sapi
Loin with flank adalah bagian pinggang sapi yang terdiri dari :
1. Sirloin or striploin
2. Tenderloin atau fillet
3. Thin flank
Ribs (chine), terdiri dari :
1. Prime Ribs
2. Rib roast
Plate, terdiri dari
1. Plate
2. Uncovered plate
52
Shoulder, terdiri dari :
1. Shank or shin
2. Hock
3. Shoulder fillet
4. Knuckle soup bone (blade)
5. Chuck
Untuk lebih jelasnya mengenai karkas sapi, saudara dapat melihatnya
pada gambar Karkas Daging Sapi. Dengan peta karkas daging sapi tersebut,
dapat menjadi pedoman saudara dalam mengajar kompetensi potongan daging
sapi kepada peserta didik untuk dapat memahami dan memuat potongan
daging sapi. Dalam proses pembelajaran, saudara juga dapat menerapkan
nilai-nilai utama penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik sehingga
peserta didik memiliki nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
integritas.
Punuk (blade) :
Bagian daging sapi yang menyambung dari bagian paha depan hingga
punuk sapi. Bagian ini biasa dimasak dengan cara diungkep. Teksturnya
kurang Empuk.
53
Has dalam (tenderloin) :
Bagian daging sapi yang berasal dari bagian tengah. Terdiri atas bagian-
bagian otot utama disekitar tulang belakang dan diantara bahu dan tulang
panggul. Teksturnya empuk. Biasanya digunakan untuk membuat steak.
T-bone :
Bagian daging sapi dengan tulang berbentuk seperti huruf T. Bagian ini
sering digunakan untuk membuat steak
Tanjung (rump) :
Bagian daging sapi yang berasal dari punggung belakang sapi.
Biasanya dipanggang atau untuk membuat rawon. Tekstur daging kurang
empuk
Sengkel (shank) :
Bagian daging yang berasal dari bagian depan kaki sapi. Memiliki tekstur
yang kurang empuk. Cocok digunakan untuk masakan yang
membutuhkan waktu pengolahan lama dengan suhu tinggi seperti bakso
54
Lamusir (cube roll) :
Bagian daging sapi yang berasal dari bagian punggung didekat has dalam
dan has luar. Biasanya dimasak dengan cara dibakar atau dipanggang
Ekor (oxtail) :
Bagian ekor sapi, biasanya digunakan untuk membuat sup
Penggunaan setiap jenis bagian daging sangat tergantung pada jenis
masakan yang diolah. Misalnya saja untuk masakan steak, dipilih dari bagian
pinggang sapi (loin). Bagian-bagian daging sapi dan peruntukkannya dalam
masakan dapat dikelompokkan menjadi :
Beberapa contoh bentuk potongan daging sapi dapat saudara cermati pada
gambar dibawah ini.
55