4 konsensus dasar Indonesia = Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Indonesia. Sebagai alat pemersatu, identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama.
A. Peristiwa Penting Pasca Kemerdekaan
Boedi Oetomo
Hari Kebangkitan Nasional dilatarbelakangi terbentuknya organisasi Boedi Oetomo di Jakarta
tanggal 20 Mei 1908 sekira pukul 09.00. Para mahasiswa sekolah dokter Jawa di Batavia (STOVIA)
menggagas sebuah rapat kecil yang diinisiasi oleh Soetomo. Juni 1908, koran Bataviasch Niewsblad
mengumumkan untuk pertamakali berdirinya Boedi Oetomo. Dalam maklumat yang ditandatangani oleh
Soewarno selaku Sekretaris diumumkan bahwa : “Boedi Oetomo berdiri untuk memperbaiki keadaan rakyat
kita, terutama rakyat kecil”.
Perhimpunan Indonesia
Di awal tahun 1925 Indonesische Vereeniging mengubah namanya, menggunakan terjemahan
Melayu, menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi
pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah "Indonesia". Perhimpunan Indonesia (PI)
diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda
Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda dilatarbelakangi Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober 1928 di Indonesische Clubgenbouw Jl. Kramat 106 Jakarta. Kongres Pemuda II sendiri merupakan
hasil dari Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1926 di Vrijmetselaarsloge (sekarang
Gedung Kimia Farma) Jalan Budi Utomo Jakarta Pusat. Muhammad Yamin Ketua Jong Sumatranen Bond,
usul 3 klausul dasar:
-Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah Indonesia,
-Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia,
-Kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Melayu (Bahasa Melayu nantinya
diubah menjadi Bahasa Indonesia).
Saat Kongres Pemuda II untuk pertama kalinya, Lagu Kebangsaan Indonesia dikumandangkan.
Wage Rudolf Soepratman, seorang pemuda yang berusia 25 tahun meminta waktu kepada Soegondo
Djojopoespito, pemimpin rapat saat itu, untuk memperdengarkan sebuah lagu yang berjudul “Indonesia”.
B. WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap
sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
D. LAMBANG-LAMBANG NEGARA => sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa
1. Bendera = Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang
Merah Putih. Berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta
bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
2. Bahasa Indonesia = dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 UUD 1945 bersumber dari
bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Lambang Negara = Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
4. Lagu Kebangsaan = Indonesia Raya oleh Wage Rudolf Supratman.
Hal paling menarik dalam modul ini adalah penjelasan mengenai bagaimana kita sebagai bangsa
Indonesia memandang bangsa kita dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang
dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional. Serta bagaimana kaitannya antara
wawasan kebangsaan menjadi nilai-nilai dasar kita dalam menerapkan nilai dasar bela negara.
Saran terkait dengan modul ini mungkin mengenai bab yang membahas sistem administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia, menurut saya materi tersebut terlalu panjang membahas mengenai detail-
detail sejarah dan kurang fokus pada inti pembahasan bab.