Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lovita Sahara

Nim :22151041

Kelas :A1 D3

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DERTERMINAN PEMBANGUNAN
BANGSA DAN KARAKTER

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang terhormat bapak Dr. Adisel, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraa, pada
kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk menyampaikan pidato yang berjudul esensi Dan Urgensi
identitas nasional Sebagai Salah satu determinan pembangunan Bangsa Dan karakter.

identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi
suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

Tujuan dari identitas nasional itu sendiri adalah Memberikan status bagi warga negara.Dengan identitas
nasional, warga negara akan memiliki status yang jelas. Misalnya, pembuatan kartu tanda penduduk
(KTP) yang menunjukkan bahwa seseorang merupakan warga negara atau bagian dari masyarakat
Indonesia

Menumbuhkan rasa memiliki, cinta dan bangga atas bangsa dan negara sendiri.Dengan identitas
nasional, akan tumbuh rasa memiliki cinta dan bangga pada warga negara. Misalnya, warga negara
Indonesia yang bangga dengan produk-produk dalam negeri dari pada produk luar.

Menumbuhkan dan memupuk tali silaturahmi dan rasa persaudaraan bagi sesama warga negara.
Dengan identitas nasional, warga negara akan mempererat tali persaudaraan. Misalnya, dengan
berbagai kegiatan Hari Kemerdekaan, kompetisi tingkat nasional dan lain-lain.

empat identitas nasional pertama meliputi bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu
kebangsaan dapat diuraikan sebagai berikut.

1.Bendera negara Sang Merah Putih Ketentuan tentang Bendera Negara diatur dalam UU
No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 4 sampai Pasal 24. Bendera warna merah putih dikibarkan
pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah
Pemuda Tahun 1928. Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan
Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta
disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih
saat ini disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

2.Bahasa Negara Bahasa Indonesia Ketentuan tentang Bahasa Negara diatur dalam Undang-
undang No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 25 sampai Pasal 45. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri NKRI. Bahasa Indonesia berasal
dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca)
dan kemudian diangkat dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda II
tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa nasional sekaligus sebagai jati diri dan identitas nasional Indonesia.

3. Lambang Negara Garuda Pancasila Ketentuan tentang Lambang Negara diatur dalam
Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 46 sampai Pasal 57. Garuda adalah burung
khas Indonesia yang dijadikan lambang negara. Di tengah-tengah perisai burung Garuda
terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan khatulistiwa. Pada perisai terdapat lima
buah ruang yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai berikut: a. dasar Ketuhanan Yang Maha
Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut
lima; b. dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata
bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai; c. dasar Persatuan Indonesia dilambangkan
dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai; d. dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala
banteng di bagian kanan atas perisai; dan e. dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan atas perisai. Dengan
demikian, lambang negara Garuda Pancasila mengandung makna simbol sila-sila Pancasila.
Dengan kata lain, Lambang Negara yang 41 dilukiskan dengan seekor burung Garuda
merupakan satu kesatuan dengan Pancasila. Artinya, lambang negara tidak dapat dipisahkan
dari dasar negara Pancasila.

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Ketentuan tentang Lagu kebangsaan Indonesia Raya diatur
dalam UU No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 58 sampai Pasal 64. Indonesia Raya sebagai lagu
kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Lagu
Indonesia Raya selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengarkan pada setiap
upacara kenegaraan.

4. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi
tetap satu jua. Semboyan ini dirumuskan oleh para the founding fathers mengacu pada 42
kondisi masyarakat Indonesia yang sangat pluralis yang dinamakan oleh Herbert Feith (1960),
seorang Indonesianist yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai mozaic society.
5. Dasar Falsafah Negara Pancasila Pancasila memiliki sebutan atau fungsi dan kedudukan
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara, ideologi
nasional, falsafah negara, pandangan hidup bangsa, way of life, dan banyak lagi fungsi
Pancasila. Rakyat Indonesia menganggap bahwa Pancasila sangat penting karena
keberadaannya dapat menjadi perekat bangsa, pemersatu bangsa, dan tentunya menjadi
identitas nasional.

Hakikat Identitas Nasional

Dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan
kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan UUD 1945 beserta batang tubuh UUD 1945,
system pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, mitos, ideologi, dan lain sebagainya
yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.

∆ Kelebihan dari identitas nasional

- Menjadi sumber etik sosial dan merupakan pandangan hidup bangsa.

- Memberi inspirasi akan tata masyarakat bebas.

- Implementasi dalam kehidupan sehari-hari terlihat jelas.

- Memunculkan sikap nasionalisme dan patriotisme.

∆ Kekurangan dari identitas nasional

Ketidak mampuan Pancasila dalam mengakomodasi suatu pandangan yang berbeda.

Memberi kesempatan kebebasan yang cenderung menjadi anarki.

Di daerah pedalaman, penggunaan bahasa Indonesia masih menjadi bagian dari krisis Sikap patriotisme
yang berlebihan dapat menjadi batu identitas instrumental sandungan.

Pentingnya identitas nasional berbasis keunggulan bangsa

1. untuk memberi kesadaran pada warga negara indonesia bahwa indonesia adalah negara yang
membanggakan, dan mereka harus bangga dengan hal itu.

2. untuk memberi pencitraan yang baik dan beda di mata dunia

3. identitas nasional berbasis keunggulan bangsa merupakan wujud pemersatu bangsa.

4. untuk membuat indonesia lebih kompoten (berkualitas) dan memiliki daya saing yang kuat dengan
negara lainnya .
Dari banyak kata yang telah terucap dan dari banyak hal yang telah kita simak bersama-sama, semoga
apa yang telah saya sampaikan kiranya menjadi bermanfaat bagi kita sekalian. Untuk penutup kata dari
pidato sambutan saya ini saya ucapkan terimakasih dan Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai