Anda di halaman 1dari 13

IDENTITAS NASIONAL

FALSAFAH NEGARA PANCASILA

Oleh: Febri Yanto


Nim :1710106002

Abstrac

Mengandung pengertian filsafat sebagai subjek dan Pancasila sebagai


objeknya. Pancasila sebagai Dasar Negara, merupakan konsep filsafat yang
mencerminkan landasan dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Terbukti
pada sila pertama bahwa manusia memiliki harkat (kekuatan), martabat
(harga), dan derajat (kedudukan) sama dimata Tuhan yang keberadaannya
memiliki faham sebagai satu bangsa, dengan itu didalam kehidupan segala
sesuatu masalah harus kita musyawarahkan untuk mencapai mufakat
(sepakat)
Jadi Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir sedalam-dalamnya dari bangsa
Indonesia, yang dianggap, dipercaya, dan diyakini sebagai suatu kenyataan
yang paling benar, adil, baik, bijaksana, dan sesuai bagi bangsa Indonesia

Keywords : Country Identity

PENDAHULUAN
Identitas berasal dari bahasa Inggris identity, yang berarti ciri, tanda, ata
u jati diri, yang melekat pada seseorang atau kelompok yang membedakan dengan yang
lain. Nasional yaitu, merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi Identitas Nasional adalah
ciri, tanda atau jati diri suatu bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Identitas
nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Maka dari itu setiap
bangsa didunia memiliki identitas negaranya masing-masing sesuai dengan keunikan,
sifat, ciri dan karakter bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini sangat ditentukan
oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat
pengertian identitas nasional, maka dapat diartikan identitas nasional suatu bangsa tidak
dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa tersebut atau lebih populer disebut
sebagai kepribadian suatu bangsa.
Istilah natie (Nation) mulai populer sejak tahun 1835. Pembahasan mengenai
pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan tanggal 11 Maret 1882,
Ernest Renan mengatakan bahwa hal penting merupakan syarat mutlak adanya Plebist,

Jurnal 1
yaitu suatu hal yang memerlukan persetujuan bersama pada waktu sekarang yang
mengandung hasrat untuk hidup bersama dengan kesediaan memberikan pengorbanan.
Identitas nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yang
sifatnya nasional. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan
karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai
identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir
belakangan bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah
dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Sebelum memiliki identitas nasional, warga
bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan.Bentuk identitas
nasional Indonesia yang menunjukan jati diri Bangsa Indonesia, yaitu:
A. Dasar Falsafah Negara Pancasila
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alenia IV yang telah
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakikatnya pengertian Pancasila
dapat dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga
dengan way of life, welstanshauung, wereldbershouwing, wereld en levens
beschouwing (pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk
hidup).
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Pancasila
mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa
Indonesia. fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara, sesuai dengan
pembukaan UUD 1945, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
dari tertib hukum, sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPRS No.XX/-
MPRS/1966 (Darji, 1991:16)
Pancasila merupakan dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri bangsa
Indonesia. sebagai dasar negara, Pancasila mengandung nilai-nilai yang sejatinya
sudah ada dalam bangsa Indonesia sendiri. Sehingga Pancasila mampu menjadi
wadah bagi masyarakat Indonesia yang beragam.

Jurnal 2
PENUTUP
Jadi Identitas Nasional adalah ciri, tanda atau jati diri suatu bangsa yang berbeda dengan
bangsa lain. Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Pancasila mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa
Indonesia
REFERENSI
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran
Tujuh.

Jurnal 3
IDENTITASNASIONAL
BENDERA NEGARA SANG MERAH PUTIH
Oleh: Febri Yanto
Nim :1710106002

Abstrac

Kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah
mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna
nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia,
terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara,
warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul
abang putih).Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa
digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat
bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian.
Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah
sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir,
dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambang keberanian, kewiraan
sedangkan warna Putih merupakan lambang kesucian.

Kata Kunci : Bendera merah putih

PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia purba ketika masih bertempat di daratan Asia Tenggara +
6000 tahun yang lalu menganggap Matahari dan Bulan merupakan benda langit yang
sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. Penghormatan terhadap benda langit
itu disebut penghormatan Surya Candra
Bangsa Indonesia purba menghubungkan Matahari dengan warna merah dan
Bulan dengan warna putih. Akibat dari penghormatan Surya Candra, bangsa Indonesia
sangat menghormati warna merah putih.
Dalam sejarah Indonesia bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun
1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari
Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang
memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara
Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Pada masa kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang
dimuliakan, karena digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja

Jurnal 4
pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun
1350-1389 M.
A. Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan
simbol suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah tertera
dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa Bendera Negara Indonesia
adalah Sang Merah Putih. Warna merah dan putih juga memiliki arti yaitu, merah
yang artinya berani dan putih artinya suci.
B. Makna dan Fungsi Bendera Merah Putih
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti
suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa
manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
C. Fungsi dan Kedudukan Bendera
1. Merupakan identitas dan jati diri bangsa
2. Merupakan kedaulatan bangs
3. .Merupakan lambang tertinggi Bangsa
D. Penetapan Merah Putih Sebagai Bendera Nasional
Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan
bendera Merah Putih sebagai bendera nasional. Kemudian bendera Merah-Putih
bergelar Sang yang berarti kemegahan turun temurun, sehingga Sang Saka berarti
bendera warisan yang dimuliakan
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah
Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah
Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur
56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka itu
tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan
duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan
menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal
sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

Jurnal 5
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara
kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula
bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Dengan demikian itu,
sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
PENUTUP
Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih. Warna merah dan putih juga
memiliki arti yaitu, merah yang artinya berani dan putih artinya suci.
Makna dan Fungsi Bendera Merah Putih
1. Merah berarti berani, putih berarti suci.
2. Merah melambangkan tubuh manusia,
3. sedangkan putih melambangkan jiwa manusia.

REFERENSI

Baehaqi Arif, Dikdik. 2010, Identitas Nasional


Sunarso. 2008, Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta

Jurnal 6
IDENTITAS NASIONAL
LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Oleh: Febri Yanto
Nim :1710106002

Abstrac
"Indonesia Raya" has been the national anthem of Indonesia since the
proclamation of independence of the Republic of Indonesia on the 17 August
1945. The song was introduced by its composer, Wage Rudolf Supratman, on 28
October 1928 during the Second Indonesian Youth Congress in Batavia.[1] The
song marked the birth of the all-archipelago nationalist movement in Indonesia
that supported the idea of one single "Indonesia" as successor to the Dutch East
Indies, rather than split into several colonies. The first newspaper to openly
publish the musical notation and lyrics of "Indonesia Raya" an act of defiance
towards the Dutch authorities was the Chinese Indonesian weekly Sin Po. The
first stanza of "Indonesia Raya" was chosen as the national anthem when
Indonesia proclaimed its independence at 17 August 1945. Jozef Cleber, a Dutch
composer, created an arrangement of the tune for philharmonic orchestra in
1950. This arrangement is widely used.

Kata Kunci : Indonesia Raya

A. PENDAHULUAN
Suatu sore, W.R. Supratman, anak band yang jadi jurnalis itu, membaca suratkabar
Timbul terbitan Solo. Putra pensiunan sersan KNIL ini lantas tertantang oleh kalimat:
Alangkah baiknya kalau ada salah seorang pemuda Indonesia yang bisa menciptakan lagu
kebangsaan Indonesia, sebab lain-lain bangsa semua telah memiliki lagu kebangsaannya
masing-masing!. Di pertengahan 1928, lagu 'Indonesia Raya' rampung. Ketika Kongres
Pemuda II, untuk kali pertama lagu itu diperdengarkan di tengah khalayak dengan gesekan
biola Supratman, bersamaan dengan lahirnya Sumpah Pemuda. Demikian Anthony C.
Hutabarat dalam Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman:
Pencipta Lagu Indonesia Raya (2001).

B. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Lagu Indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pertama kali dimainkan pada
kongres pemuda (Sumpah pemuda) tanggal 28 Oktober 1928. Setelah proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang dikarang oleh
Wage Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan. Ketika mempublikasikan

Jurnal 7
Indonesia Raya tahun 1928, wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan lagu
kebangsaan di bawah judul Indonesia Raya.
Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar Sin Po.
Setelah dikumandangkan tahun 1928, pemerintah colonial Hindia Belanda segera
melarang penyebutkan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian,
para pemuda tidak gentar. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada
setiap rapat partai-partai politik. Setelah indeonesia merdeka, lagu itu ditetapkan
sebagai lagu kebangsaan perlambang persatuan bangsa.

Jurnal 8
IDENTITAS NASIONAL
LAMBANG NEGARA GARUDA PANCASILA
Oleh: Febri Yanto
Nim :1710106002

Abstrac
The national emblem of Indonesia is called Garuda Pancasila.[1] The main part of
Indonesian national emblem is the Garuda with a heraldic shield on its chest and a scroll
gripped by its legs. The shield's five emblems represent Pancasila, the five principles of
Indonesia's national ideology. The Garuda claws gripping a white ribbon scroll inscribed
with the national motto Bhinneka Tunggal Ika written in black text, which can be loosely
translated as "Unity in Diversity". Garuda Pancasila was designed by Sultan Hamid II
from Pontianak, supervised by Sukarno, and was adopted as the national emblem on 11
February 1950.

A. PENDAHULUAN
Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno di Indonesia, seperti
Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh dan Cetho dalam bentuk relief
atau arca. Di Prambanan terdapat sebuah candi di muka candi Wishnu yang dipersembahkan
untuk Garuda, akan tetapi tidak ditemukan arca Garuda di dalamnya. Di candi Siwa
Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan keponakan Garuda yang
juga bangsa dewa burung, Jatayu, mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman
Rahwana. Arca anumerta Airlangga yang digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai
Garuda dari Candi Belahan mungkin adalah arca Garuda Jawa Kuno paling terkenal, kini
arca ini disimpan di Museum Trowulan
Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak
kisahGaruda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan
disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara
dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan
segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya
digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi
memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan
rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu,
atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia
sejak zaman kuno telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai
perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan
nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda
sebagai lambang negara.

Jurnal 9
B. Lambang Negara Garuda Pancasila
Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 36A
bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. garuda Pancasila disini
yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa
Indonesia. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas
yang melambangkan kejayaan Indonesia. sedangkan perisai di tengah
melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol di dalam perisai masing-
masing melambangkan sila-sila dalam pancasila.
Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah
berarti berani dan Putih berarti suci. Garis hitam tebal yang melintang di dalam
perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Jumlah
bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus
1945).Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan Negara
Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda, tetapi tetap satu
jua.
KESIMPULAN
1. Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. garuda Pancasila disini
yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa
Indonesia.
2. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang
melambangkan kejayaan Indonesia. sedangkan perisai di tengah melambangkan
pertahanan bangsa Indonesia.
3. Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam
pancasila.
REFERENSI
Listy, Anang. 2005. Materi Pramuka Praktis Menjadi Pandu Sejati. Surabaya: Kelapa.
Kompasiana.com . 2011. Hormat Kepada Bendera Merah Putih, Perbuatan Syirik atau Simbol
Nasionalisme?? . Diakses pada tanggal 18 Februari 2014

IDENTITAS NASIONAL
LAMBANG NEGARA GARUDA PANCASILA

Jurnal 10
Oleh: Febri Yanto
Nim :1710106002

Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang
tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal
dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah Berbeda-beda tetapi tetap
satu.Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau
berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan
menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal
berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda
tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.
Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka
ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan
kepercayaan.Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno
yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit
sekitar abad ke-14.Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara
umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.

A. PENDAHULUAN
Arti dan Makna Lambang dan Simbol Negara - Garuda Pancasila merupakan Lambang
negara Indonesia, yang juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Meskipun
Berbeda-beda tetapi tetap satu Jika). Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda
dengan kepala menghadap ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), dan mempunyai
perisai berbentuk seperti jantung yang digantung menggunakan rantai pada leher Garuda,
dan terdapat semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna "Meskipun Berbeda-beda
tetapi tetap satu Jiwa" tertulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Sultan Hamid II
lah yang merancang Lambang ini, namun kemudian disempurnakan oleh Bung Karno,
Setelah itu diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada tanggal
11-Februari-1950 dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat.
B. SEMBOYAN NEGARA BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bhineka Tnggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam
kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Pluralistik bukan pluralisme, suatu
paham yang membiarkan keanekaragaman seperti apa adanya. Dengan paham
pluralisme tidak perlu adanya konsep yang mensubtitusi keanekaragaman demikian
pula halnya dengan faham multikulturalisme. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat
sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan

Jurnal 11
bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan
tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Pandangan sektarian dan eksklusif
ini akan memicu terbentuknya kekakuan yang berlebihan dengan tidak atau kurang
memperhatikan pihak lain, memupuk kecurigaan, kecemburuan, dan persaingan
yang tidak sehat. Bhineka Tunggal Ika bersifat inklusif. Golongan mayoritas dalam
hidup berbangsa dan bernegara tidak memaksakan kehendaknya pada golongan
minoritas. Tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan perilaku semu.
Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling
hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun. Hanya dengan cara
demikian maka keanekaragaman ini dapat dipersatukan. Bersifat konvergen tidak
divergen, yang bermakna pebedaan yang terjadi dalam keanekaragaman tidak untuk
dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu, dalam bentuk kesepakatan bersama. Hal
ini akan terwujud apabila dilandasi oleh sikap toleran, non sektarian, inklusif,
dan rukun

Referensi
Darji Darmodiharjo, dkk. 1991. Santiaji Pancasila. Surabaya: Usana
OffsetSunarso,dkk.2006. pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY
PressWinarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
PT. Bumi Aksara

Jurnal 12
JURNAL
IDENTITAS NASIONAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Pendidikan kewarganegaraan

Disusun Oleh:
Oleh: Febri Yanto
Nim :1710106002

Dosen Pembimbing:
DARA FRANSISKA, M.Pd

MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH PROGRAM STUDI


MANAJEMEN DAKWAH INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
T.A.2017/2018

Jurnal 13

Anda mungkin juga menyukai