KELAS PJKR 2B
KELOMPOK 5
- SRI YANTI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pendidikan Pancasila
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Dalam makalah ini membahas
tetang filosofi dan nilai luhur sila pertama pancasila. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
mempelajari tentang Pendidikan Pancasila.
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI..............................................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang....................................................................................................................
1.2.Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3.Tujuan.................................................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar negara memang sudah final. Menggugat Pancasila halnya
akan membawa ketidakpastiaan baru. Bukan tidak mungkin akan timbul chaos (kesalahan)
yang memecah-belah eksistensi negara kesatuan. Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi
negara-negara kecil yang berbasis agama dan suku. Untuk menghindarinya maka penerapan
hukum-hukum agama (juga hukum-hukum adat) dalam sistem sistem hukum
negara.Menjadi penting untuk diterapkan. Pancasila yang diperjuangkan untuk mengikat ag
ama-agama dan suku-suku itu harus tetap mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap
agama dansuku.
Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna
adanyakeyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam semesta beserta
isinya.Diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila ini ialah
manusia. Sebagai Maha Pencipta, kekuasan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan selain-Nya
adalah terbatas.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
2.Memakai sila pertama, Pancasila“Ketuahan Yang Maha Esa” sebagai salah satu nilai yang
3.Menerapkan sila pertama Pancasila beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam
kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sila pertama dalam Pancasila memiliki lambang bintang (tunggal) berwarna kuning
bermakna cahaya seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa lalu diyakini
seluruh rakyat Indonesia sebagai masyarakat yang berguna. Sila yang pertama ini bermakna
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan dari kepercayaan yang dianut oleh masing-masing individu
Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia, namun masih banyak warga negara
yang kurang memahami arti dari Pancasila, dari sini saya akan menjelaskan arti Pancasila
bagi Rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan suatu pandangan hidup Bangsa Indonesia yang sangat asasi
demi kekokohan dan kelestarian hidupnya. Pancasila dapat mempersatukan kita, dapat
memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagian lahir dan batin meskipun
masyaraka tkita beraneka ragam sifatnya.
Tujuan yang akan dicapai Bangsa Indonesia yakni, suatu masyarakat adil-
makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila didalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan
rakyat dalam tentram tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, bersahabat tertib dan damai.
f) Perwujudan Pancasila sebagai penggalian sejarah
Pancasila sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa
Negara mengakui adanya Tuhan. Tuhan merupakan pencipta seluruh alam semesta ini. Yang
Maha Esa berarti Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, Esa dalam zat-Nya, dalam sifat-Nya
maupun dalam perbuatan-Nya. Tuhan sendirilah yang Maha Mengetahui, dan tiada yang
sanggup menandingi keagungan-Nya. Tidak ada yang bisa mengatur-Nya karena Tuhan
mengatur segala aturan. Tuhan tidak diciptakan oleh makhluk lain melainkan Tuhan yang
menciptakan segalanya. Bahagia, tertawa, sedih, tangis, duka, dan gembira juga Tuhan yang
menentukan.
Dengan demikian Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam
semesta beserta isinya. Dan diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan
dengan sila ini ialah manusia. Sebagai Maha Pencipta, kekuasaan Tuhan tidaklah terbatas,
sedangkan selain-Nya adalah terbatas.
a) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
b) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
c) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
e) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
f) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Dari butir-butir yang telah disebutkan di atas, telah di sebutkan bahwa dalam
kehidupan beragam itu tidak diperbolehkan adanya suatu paksaan. Setelah ketetapan ini
dicabut, tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar
diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.
Manusia selain merupakan makhluk ciptaan Tuhan juga merupakan makhluk sosial,
yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap
manusia perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
2. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk
dengan ajaran agama lainnya.
3. Menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran
agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara
pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi
beragama.
B.SARAN
Seluruh masyarakat agar berpegang teguh dengan dasar dan sila-sila dalam
Pancasila.Masyarakat Indonesia harus senantiasa toleransi atas perbedaan-perbedaan yang
ada dimasyarakat Indonesia. Senantiasa melakukan musyawarah setiap ada permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Jedra Sudirman. 2021. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sila Pertamaterhadap Kehidupan
Beragama. http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/al-muaddib/article/view/4818
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/pancasila/makalah-
pancasila-hakekat-sila-pertama-dan-kedua/31122859
https://www.academia.edu/37506974/
MAKALAH_SILA_PERTAMA_PANCASILA_KETUHANAN_YANG_MAHA_ESA_