PANCASILA SILA KE -4
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Pancasila Sila Ke-4".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Makna Sila Ke-4 Pancasila......................................................................................3
B. Nilai-Nilai dan Butir-Butir Sila Ke-4 Pancasila....................................................3
C. Pengamalan Sila Ke-4 Pancasila.............................................................................4
D. Makna Lambang Sila Ke-4 Pancasila....................................................................5
E. Implementasi Sila Ke-4 Pancasila bagi Indonesia.................................................5
F. Contoh Pelanggaran atau Penyimpangan Sila Ke-4 Pancasila............................6
KESIMPULAN..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pancasila juga diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yang merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan
dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu
memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Dan salah satu yang akan kita bahas disini adalah butir-butir Pancasila yang
terkandung pada sila keempat yaitu "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan", Sila ini mengungkapkan
bahwa bangsa ini adalah bangsa yang mengutamakan musyawarah dan perwakilan
untuk mengambil suatu keputusan atau rencana. Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik di dalam
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan dan Manfaat
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Pada hakekatnya sila ke 4 ini didasari oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Persatuan Indonesia, dan mendasari serta
menjiwai sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.Demokrasi pancasila
menyerukan pembuatan keputusan melalui musyawarah mencapai mufakat yang
menghidupkan prinsip-prinsip pancasila.. Adapun butir - butir yang terkandung dalam
sila keempat, sebagai berikut :
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
f. Dengan i'tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
3
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untukmelaksanakan pemusyawaratan.
4
D. Makna Lambang sila ke-4 pancasila
Lambang Sila ke 4 Pancasila adalah kepala banteng, hewan bertanduk yang
dikenal suka berkumpul dan bergabung bersama. Hal yang sama berlaku bagi
manusia, yang pada dasarnya akan berkumpul.
Banteng bermakna sebagai hewan sosial yang suka berkumpul. Bunyi sila ke-4
adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Selain itu, banteng merupakan hewan yang lebih suka hidup berkelompok
daripada sendiri. Jika banteng dalam kelompoknya dan seorang teman terluka, hewan
akan saling membantu.
Oleh karena itu, kepala banteng digunakan sebagai simbol dari sila keempat
karena sangat mencerminkan sikap masyarakat Indonesia.
5
• Memprioritaskan budaya bermusyawarah dalam pengambilan keputusan
bersama
Prinsip bermusyawarah dalam pengambilan keputusan bersama menunjukkan
bahwa keputusan yang diambil harus didasarkan pada kesepakatan bersama.
Dalam hal ini, budaya musyawarah menjadi sangat penting sebagai metode
pengambilan keputusan yang efektif.
Dalam budaya musyawarah, semua pihak memiliki kesempatan untuk
menyampaikan pandangan dan pendapatnya, sehingga dapat mencapai
kesepakatan bersama yang diambil melalui diskusi yang terbuka dan adil.
6
Di indonesia sendiri sangat banyak perilaku yang menyimpang sila ke empat
tersebut. Tidak ada keadilan hukum antara rakyat miskin dengan orang kaya atau
orang yang memiliki kekuasaan, hal ini menunjukkan hukum di Indonesia dapat
diperjualbelikan dengan mudah, apalagi bagi mereka yang memiliki kekuasaan.
Hal tersebut terbukti beberapa tahun silam, hanya karena kasus pencuri kakao
seharga 2000 rupiah dan pencurian satu buah semangka dua tersangka tersebut
ditahan polisi selama dua bulan dan terancam mendekam di penjara hingga 5 tahun.
Sedangkan para pejabat yang memakan uang milik negara yanh jumlahnya sampai
milyaran rupiah tidak diselidiki sama sekali dan hanya ditahan selama 1-2 tahun. Hal
ironis seperti ini kerap terjadi di Indonesia yang notabennya adalah negara hukum,
tetapi hukum yang berjalan sangatlah amburadul dan hal ini merupakan pelanggaran
berat pancasila.
Contoh lain pelanggaran sila ke 4 :
1. Banyak masyarakat yang hak dan kewajibannya masih belum terpenuhi di
mata hukum.
2. Banyak wakil rakyat yang merugikan rakyat dan negara. Padahal mereka
adalah penampung dan penyalur aspirasi demi kemajuan bangsa
Indonesia.
3. Menciptakan sikap atau perilaku KKN, yaitu korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
4. Menyelenggarakan demonstrasi tanpa melapor pihak berwajib terlebih
dahulu.
5. Masyarakat kurang menghormati peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
6. Keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai untuk mencapai mufakat,
sehingga banyak masyarakat yang dirugikan.
7. Membungkam aspirasi atau pendapat dari masyarakat umum.
8. Main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan.
9. Tidak menggunakan hak pilih saat pemilihan umum.
10. .Mengabaikan pendapat orang lain.
11. Mengambil keputusan secara sepihak.
7
KESIMPULAN
Pilar keempat dari Pancasila adalah demokrasi, yang berarti dari rakyat oleh rakyat, untuk
rakyat melalui musyawarah dan mufakat melalui lembaga perwakilan. Demokrasi dipandu
oleh hikmat kebijaksanaan melalui permusyawaratan perwakilan. Selain itu, Pancasila
digunakan sebagai standar perilaku dan pemikiran. Sila keempat memiliki nilai-nilai yang
mencakup pemeliharaan moralitas prinsip musyawarah.
Terdapat nila-nilai sila keempat antara lain menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai
moral kemanusiaan yang adil dan beradab. Implementasi sila keempat adalah menerapkan
nilai-nilai yang terdapat pada sila keempat antara lain menghargai persamaan derajat yaitu
setiap manusia memiliki persamaan hak dan kewajiban, mengutamakan musyawarah untuk
mencapai mufakat, serta dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/view/623
https://pasla.jambiprov.go.id/makna-sila-ke-4-pancasila-beserta-contohnya/
https://www.sonora.id/read/423727056/makna-dan-arti-lambang-sila-ke-4-
dengan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://www.perplexity.ai/search/Implementasi-sila-ke-
wVLP7V_vQP.2mxieSznvpQ?s=mn
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pendidikan+Pancasila
%2C+eksistensinya+bagi+mahasiswa+&btnG=#d=gs_qabs&t=1697094528886&u=
%23p%3DrMCbwKBR-eEJ
https://id.scribd.com/document/390822030/makalah-sila-ke-4
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/ekonomi-
agregatif/makalah-pendidikan-pancasila-mengenai-sila-keempat-kelompok-
4/7999601
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/ekonomi-
agregatif/makalah-pendidikan-pancasila-mengenai-sila-keempat-kelompok-
4/7999601