Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SILA KE -4

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Sobri ,S.IP.,M.Si

Disusun Oleh Kelompok 3 :


Darves Fatan (238110163)
Della Novitriyansa (238110038)
Meuthia Rahmi (238110022)
Nasywa Ridhatillah Rambe (238110081)
Nazwa (238110051)
Priskia Putri Diza Nadin (238110181)
Riskika Tri Ramadhani (238110072)
Sandra Puti Nilam Suri (238110099)
Yazid Faizurrahman (238110179)

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Pancasila Sila Ke-4".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Pekanbaru, Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Makna Sila Ke-4 Pancasila......................................................................................3
B. Nilai-Nilai dan Butir-Butir Sila Ke-4 Pancasila....................................................3
C. Pengamalan Sila Ke-4 Pancasila.............................................................................4
D. Makna Lambang Sila Ke-4 Pancasila....................................................................5
E. Implementasi Sila Ke-4 Pancasila bagi Indonesia.................................................5
F. Contoh Pelanggaran atau Penyimpangan Sila Ke-4 Pancasila............................6
KESIMPULAN..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pancasila juga diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yang merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan
dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu
memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.

Menyadari bahwa untuk kelestarian, kemampuan dan kesaktian Pancasila, perlu


diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara, serta setiap lembaga kenegaraan dan lembagakemasyarakatan,
baik di pusat maupun di daerah.

Dan salah satu yang akan kita bahas disini adalah butir-butir Pancasila yang
terkandung pada sila keempat yaitu "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan", Sila ini mengungkapkan
bahwa bangsa ini adalah bangsa yang mengutamakan musyawarah dan perwakilan
untuk mengambil suatu keputusan atau rencana. Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik di dalam
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja makna yang terkandung pada sila ke-4 pancasila?


2. Nilai-nilai dan butir-butir apa yang terkandung dalam sila ke-4 pancasila?
3. Bagaimana cara mengamalkan sila ke-4 pancasila dalam kehidupan sehari hari?
4. Apa makna dari lambang sila ke-4 pancasila?
5. Bagaimana implementasi sila ke-4 pancasila?
6. Apa saja perilaku yang bertentangan dengan sila ke-4 pancasila?

1
C. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui makna yang terkandung pada sila ke-4 pancasila


2. Mengetahui nilai-nilai dan butir-butir yang terkandung dalam sila ke-4 pancasila
3. Mengetahui cara mengamalkan sila ke-4 pancasila dalam kehidupan sehari hari
4. Mengetahui makna dari lambing sila ke-4 pancasila
5. Mengetahui implementasi sila ke-4 pancasila
6. Mengetahui perilaku yang bertentangan dengan sila ke-4 pancasila

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Makna Sila ke-4 Pancasila

"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan," demikian bunyi sila keempat Pancasila. Yaitu, yang
menekankan konsep pembangunan konsensus sambil mempertahankan kehendak
rakyat melalui perwakilan dan lembaga perwakilannya. Pandangan ini menunjukkan
mengapa proses pemilihan umum adalah bagaimana demokrasi dijalankan di negara
ini. prinsip-prinsip lain harus diresapi dan diintegrasikan ke dalam demokrasi agar
menjadi efektif. Hal ini harus disertai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,
serta digunakan untuk mencapai keadilan sosial. Dalam mengatur negara Indonesia,
demokrasi, kepemimpinan yang cerdas, dan perwakilan dengan demikian ditekankan
dalam Pancasila keempat.

B. Nilai-Nilai dan Butir-Butir Sila ke-4 Pancasila

Pada hakekatnya sila ke 4 ini didasari oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Persatuan Indonesia, dan mendasari serta
menjiwai sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.Demokrasi pancasila
menyerukan pembuatan keputusan melalui musyawarah mencapai mufakat yang
menghidupkan prinsip-prinsip pancasila.. Adapun butir - butir yang terkandung dalam
sila keempat, sebagai berikut :
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
f. Dengan i'tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.

3
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untukmelaksanakan pemusyawaratan.

Sila keempat yang berbunyi "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan" yang dimana di dalamnya
terkandung nilai- nilai kerakyatan. Adapun nilai -nilai yang terkandung dalam sila ke-
4 Pancasila sebagai berikut :
1. Kedaulatan negara berada di tangan rakyat.
2. Manusia di Indonesia sebagai warga negara memiliki kedudukan, hak
serta kewajiban yang sama.
3. Keputusan diambil berdasarkan musvawarah untuk mencapai mufakat
dilaksanakan bersitat Kekeluargaan.
4. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran
akan tanggung jawab para pengambil keputusan di dalam pengelolaan
lingkungan hidup tersebut.
5. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran
akan hak serta tanggung jawab masyarakatnya di dalam pengelolaan lingkungan
hidup tersebut.
6. Paham kedaulatan rakyat yang bersumber kepada nilai kebersamaan,
kekeluargaan, dan kegotong-royongan.
7. Musyawarah merupakan cermin sikap dan pandangan hidup bahwa kemauan
rakyat adalah kebenaran dan keabsahan yang tinggi.
8. Mendahulukan kepentingan negara dan masyarakat.
9. Menegakkan nilai kebenaran dan keadilan dalam kehidupan yang bebas, aman,
adil dan sejahtera.

C. Pengamalan Sila ke-4 Pancasila

"Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan" adalah sila ke-4 dari pancasila dan sila ini memiliki
banyak nilai -nilai yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini
adalah contoh pengamalan sila ke-4 dalam kehidupan sehari-hari :
a. Memilih ketua kelas dengan melakukan musyawarah.
b. Menghargai pendapat teman ketika sedang berdiskusi.
c. Menerima dengan lapang dada jika pendapatnya tidak diterima.
d. Menciptakan suasana kekeluargaan dalam mengerjakan tugas diskusi.
e. Ikut serta dalam pemilihan umum (pemilu).
f. Menyelesaikan masalah yang terjadi dengan tenang yaitu dengan cara
melakukan musyawarah.
g. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
h. Mengutamakan kepentingan negara dan bermasyarakat.
i. Menjaga sikap dalam memberikan pendapat.

4
D. Makna Lambang sila ke-4 pancasila
Lambang Sila ke 4 Pancasila adalah kepala banteng, hewan bertanduk yang
dikenal suka berkumpul dan bergabung bersama. Hal yang sama berlaku bagi
manusia, yang pada dasarnya akan berkumpul.

Banteng bermakna sebagai hewan sosial yang suka berkumpul. Bunyi sila ke-4
adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.

Melansir buku ‘Insan Berkarakter Pancasila’ karya Silverius Y Soeharso,


berdasarkan makna lambangnya, simbol banteng dikenal sebagai binatang dengan
kekuatan besar.

Selain itu, banteng merupakan hewan yang lebih suka hidup berkelompok
daripada sendiri. Jika banteng dalam kelompoknya dan seorang teman terluka, hewan
akan saling membantu.

Oleh karena itu, kepala banteng digunakan sebagai simbol dari sila keempat
karena sangat mencerminkan sikap masyarakat Indonesia.

Amanat Sila ke 4 Pancasila menekankan pentingnya mendukung nilai-nilai


kerakyatan dan kebijaksanaan. Dengan kata lain, masalah yang dihadapi manusia
harus diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat.

Sila ke 4 Pancasila memiliki makna lamabang sebagai berikut:

• Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat


Dalam konteks ini, negara dan masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan
sejahtera. Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan
kepentingan bersama, tanpa mengorbankan hak-hak individu dan harus
berdasarkan prinsip musyawarah dan mufakat.

• Tidak memaksa kehendak kepada orang lain


Prinsip tidak memaksa kehendak kepada orang lain mengacu pada
penghormatan terhadap kebebasan individu dalam berpendapat dan bertindak.
Setiap orang memiliki hak untuk memiliki pendapat dan keyakinan masing-
masing, dan tidak boleh dipaksa atau didikte oleh orang lain dan berdasarkan
prinsip musyawarah dan mufakat.
Hal ini juga menunjukkan bahwa negara dan masyarakat harus menghormati
hak individu untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri, selama tidak
merugikan kepentingan negara dan masyarakat.

5
• Memprioritaskan budaya bermusyawarah dalam pengambilan keputusan
bersama
Prinsip bermusyawarah dalam pengambilan keputusan bersama menunjukkan
bahwa keputusan yang diambil harus didasarkan pada kesepakatan bersama.
Dalam hal ini, budaya musyawarah menjadi sangat penting sebagai metode
pengambilan keputusan yang efektif.
Dalam budaya musyawarah, semua pihak memiliki kesempatan untuk
menyampaikan pandangan dan pendapatnya, sehingga dapat mencapai
kesepakatan bersama yang diambil melalui diskusi yang terbuka dan adil.

• Melakukan musyawarah sampai mencapai konsensus atau kesepakatan, yang


ditegaskan oleh semangat kekeluargaan
Melaksanakan musyawarah sampai mencapai konsensus atau kesepakatan,
ditegaskan oleh semangat kekeluargaan. Prinsip ini menunjukkan bahwa dalam
mencapai kesepakatan bersama, semua pihak harus menjunjung tinggi semangat
kekeluargaan, saling menghargai, dan saling memahami.
Dengan demikian, keputusan yang diambil akan didasarkan pada
kesepakatan bersama yang kuat dan mengikat, sehingga dapat mencapai tujuan
bersama secara optimal.

E. Implementasi sila ke-4 pancasila bagi Indonesia


Sila keempat Pancasila mengandung nilai kerakyatan, yang berarti kekuasaan
tertinggi ada di tangan rakyat. Nilai tersebut erat kaitannya dengan sistem
pemerintahan demokrasi di Indonesia, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat
serta untuk rakyat. Implementasi sila keempat Pancasila dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan
bersama.
2. Menerima hasil dari musyawarah dengan ikhlas.
3. Melaksanakan setiap hasil musyawarah dengan penuh tanggung jawab.
4. Menghormati hak orang lain dalam memberikan pendapat.
5. Tidak memaksa orang lain untuk menerima pendapat kita.
6. Menjaga kebersamaan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Implementasi sila keempat Pancasila juga dapat dilakukan melalui pendidikan


demokrasi di sekolah, dengan mengajarkan nilai-nilai seperti musyawarah,
perwakilan, dan hikmat kebijaksanaan.

6. Contoh pelanggaran atau penyimpangan sila ke-4 pancasila


Sila keempat berbunyi ‘kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan’ yang mengandung makna mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat dan menghormati keputusan musyawarah. Cotoh
penyimpangan dari sila keempat ini yaitu ketidakadilan hukum, ulah wakil rakyat
yang memalukan, korupsi, dan masih banyak lagi.

6
Di indonesia sendiri sangat banyak perilaku yang menyimpang sila ke empat
tersebut. Tidak ada keadilan hukum antara rakyat miskin dengan orang kaya atau
orang yang memiliki kekuasaan, hal ini menunjukkan hukum di Indonesia dapat
diperjualbelikan dengan mudah, apalagi bagi mereka yang memiliki kekuasaan.
Hal tersebut terbukti beberapa tahun silam, hanya karena kasus pencuri kakao
seharga 2000 rupiah dan pencurian satu buah semangka dua tersangka tersebut
ditahan polisi selama dua bulan dan terancam mendekam di penjara hingga 5 tahun.
Sedangkan para pejabat yang memakan uang milik negara yanh jumlahnya sampai
milyaran rupiah tidak diselidiki sama sekali dan hanya ditahan selama 1-2 tahun. Hal
ironis seperti ini kerap terjadi di Indonesia yang notabennya adalah negara hukum,
tetapi hukum yang berjalan sangatlah amburadul dan hal ini merupakan pelanggaran
berat pancasila.
Contoh lain pelanggaran sila ke 4 :
1. Banyak masyarakat yang hak dan kewajibannya masih belum terpenuhi di
mata hukum.
2. Banyak wakil rakyat yang merugikan rakyat dan negara. Padahal mereka
adalah penampung dan penyalur aspirasi demi kemajuan bangsa
Indonesia.
3. Menciptakan sikap atau perilaku KKN, yaitu korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
4. Menyelenggarakan demonstrasi tanpa melapor pihak berwajib terlebih
dahulu.
5. Masyarakat kurang menghormati peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
6. Keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai untuk mencapai mufakat,
sehingga banyak masyarakat yang dirugikan.
7. Membungkam aspirasi atau pendapat dari masyarakat umum.
8. Main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan.
9. Tidak menggunakan hak pilih saat pemilihan umum.
10. .Mengabaikan pendapat orang lain.
11. Mengambil keputusan secara sepihak.

7
KESIMPULAN

Pilar keempat dari Pancasila adalah demokrasi, yang berarti dari rakyat oleh rakyat, untuk
rakyat melalui musyawarah dan mufakat melalui lembaga perwakilan. Demokrasi dipandu
oleh hikmat kebijaksanaan melalui permusyawaratan perwakilan. Selain itu, Pancasila
digunakan sebagai standar perilaku dan pemikiran. Sila keempat memiliki nilai-nilai yang
mencakup pemeliharaan moralitas prinsip musyawarah.
Terdapat nila-nilai sila keempat antara lain menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai
moral kemanusiaan yang adil dan beradab. Implementasi sila keempat adalah menerapkan
nilai-nilai yang terdapat pada sila keempat antara lain menghargai persamaan derajat yaitu
setiap manusia memiliki persamaan hak dan kewajiban, mengutamakan musyawarah untuk
mencapai mufakat, serta dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/view/623
https://pasla.jambiprov.go.id/makna-sila-ke-4-pancasila-beserta-contohnya/
https://www.sonora.id/read/423727056/makna-dan-arti-lambang-sila-ke-4-
dengan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://www.perplexity.ai/search/Implementasi-sila-ke-
wVLP7V_vQP.2mxieSznvpQ?s=mn
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pendidikan+Pancasila
%2C+eksistensinya+bagi+mahasiswa+&btnG=#d=gs_qabs&t=1697094528886&u=
%23p%3DrMCbwKBR-eEJ
https://id.scribd.com/document/390822030/makalah-sila-ke-4
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/ekonomi-
agregatif/makalah-pendidikan-pancasila-mengenai-sila-keempat-kelompok-
4/7999601
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/ekonomi-
agregatif/makalah-pendidikan-pancasila-mengenai-sila-keempat-kelompok-
4/7999601

Anda mungkin juga menyukai