Disusun Oleh :
1. Selvira Silvi Anderina 2111050023
2. Nida Nur Afiffah Khairunnisa 2111050024
3. Fatwa Nurhayati Warsono 2111050025
4. Ririn Purwati 2111050027
5. Dwi Laras Ayu Setianingrum 2111050028
6. Devi Safitri 2111050029
7. Irma Puspita 2111050030
8. Helma Okta Riana 2111050031
9. Ahmad Hanif Fauzi 2111050033
10. Erica Nauval Nabil Dzakiyah 2111050034
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila secara etimologi berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Panca yang
berarti “Lima” serta Sila yang berarti “Dasar”. Sehingga Pancasila dapat
diartikan sebagai Lima Dasar. Sedangkan menurut beberapa tokoh penyusun saat
itu Pancasila diartikan sebagai isi dalam jiwa Bangsa Indonesia yang turun-
temurun lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
Pengertian tersebut berdasarkan dari Ir. Soekarno. Pendapat Muhammad Yamin
sebagai tokoh yang lain mengartikan Pancasila berasal dari kata Panca yang
berarti “Lima” serta Sila berarti “Sendi, atas,dasar atau peraturan tingkah lSila
ketiga Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”, yang terdiri atas 2 (dua) kata yaitu
Sila Ketiga Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”, yang terdiri atas dua kata
yaitu Persatuan (S) dan Indonesia (ket). Kata persatuan terdiri atas akar kata
“satu” + imbuhan per-/-an kemudian menjadi “persatuan”.
1
pengimbang terhadap” internasionalisme tidak dapat hidup subur jika tidak
berakar dalam buminya yaitu nasionalisme”.
Nilai-nilai luhur dari sila-sila pancasila dari dulu hingga sekarang tidak
pernah berubah, yang mewakili kepribadian bangsa Indonesia, akan tetapi Pada
penerapan atau implementasi nilai-nilai pancasila sudah mulai luntur. Adapun
masalah yang didefenisikan disini adalah
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi sila ke-3 dalam profesi sebagai laboran?
2. Apa saja tantangan dalam Pancasila sila ke 3?
3. Bagaimana upaya dalam menyelesaikan tantangan sila ke 3?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila adalah sebuah pandangan hidup yang mendasar serta ideal yang
menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas
kehidupannya. Pancasila merupakan nilai luhur yang dirumuskan dan dicita-
citakan oleh para pendiri bangsa (founding fathers) harus menjadi ideologi bangsa
dan negara serta menjadi dasar dibentuknya peraturan perundangan di Indoenesia
agar pancasila tidak sekedar menjadi retorika belaka. Pancasila mengandung lima
nilai dasar yang menjadi dasar dan acuan dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara. Lima sila pancasila adalah norma yang wajib dijadikan landasan dalam
pembangunan nasional Indonesia sehingga bangsa dan negara dalam proses
pembangunannya mempunyai identitas nasional yang kuat serta tidak mudah
dipengaruhi oleh ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. Ideologi-
ideologi yang bertentangan dengan Pancasila seiring dengan perkembangan
3
globalisasi jaman, telah begitu deras menyerbu dan mempengaruhi perikehidupan
bangsa Indonesia.
4
dengan nilai nilai Pancasila. Hal itu meliputi segala peraturan perundang-
undangan dalam negara, pemerintahan dan aspek-aspek kenegaraan lainnya.
Nilai luhur pada Sila Persatuan Indonesia ini adalah merupakan nilai inti
dalam bernegara dan berbangsa yakni adanya satu arah dan satu tekat untuk
menjaga kedaulatan bangsa dan negara. Semua warga negara harus memiliki satu
tujuan yakni menjaga persatuan dan negara yang kokoh berdaulat aman dan
menumbuhkan spirit cinta tanah air. Warga negara harus siap membela negara
dari berbagai ancaman persatuan Indonesia baik ancaman dari dalam negeri
sendiri maupun dari luar negeri Indonesia.
Sila ketiga yang memiliki pengertia yaitu satu, bulat tidak terpecah-pecah.
Sila ini ditujukan untuk menciptakan rasa mencintai tanah air, bangsa, dan negara.
Jika persatuan Indonesia dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut
juga dengan nasionalisme. Nasionalisme merupakan cinta cinta suatu bangsa, satu
dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Dengan begitu diharapkan
warga negara juga turut memperjuangkan kepentingan negara dan memiliki rasa
solidaritas yang tinggi terhadap sesama warga negara Indonesia. Bila dalam
5
kehidupan kita sebagai mahasiswa TLM adalah sebagai contoh organisasi ikatan
mahasiswa Teknologi Laboratorium medik atau sering disebut imatelki ,mereka
membentuk suatu organisasi atau perkumpulan mahasiswa TLM Selain imatelki
ada lingkup yang lebih luas lagi yaitu patelki persatuan ahli teknologi
laboratorium medik indonesia. Perbedaan patelki dan imatelki yaitu patelki
diperuntukkan bagi analis kesehatan yang sudah lulus dan sudah bekerja
sedangkan imatelki untuk mahasiswa TLM tujuannya sama untuk menjalin rasa
kebersamaan dan untuk mempersatukan diri dalam peran secara aktif terarah dan
terpadu Hal tersebut merupakan salah satu bukti implementasi sila ke 3 yang
berbunyi Persatuan Indonesia.
Sila Persatuan Indonesia merujuk pada persatuan yang utuh dan tidak terpecah
belah atau bersatunya bermacam-macam perbedaan suku, agama, dan lain-lain
yang berada di wilayah Indonesia. Persatuan ini terjadi karena didorong keinginan
untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang
merdeka dan berdaulat, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian abadi. Butir-butir implementasi
sila ketiga adalah sebagai berikut:
6
B. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara. Butir ini menghendaki
setiap warga negara rela memberikan sesuatu sebagai wujud kesetiaan kepada
negara. Pengorbanan kepada negara ini dapat dilakukan dengan menjadi
militer sukarela, menjaga keamanan lingkungan, menegakkan disiplin, dan
sebagian besar warga negara dilakukan dengan bekerja keras dan taat
membayar pajak sebagai kewajiban warga negara.
C. Cinta tanah air dan bangsa. Butir ini menghendaki setiap warga negara
mencintai atau adanya keinginan setiap warga negara memiliki rasa ke-
Indonesiaan. Kecintaan akan Indonesia dapat dilakukan dengan
mengagungkan nama Indonesia dalam berbagai kegiatan seperti Olimpiade
olahraga maupun Ilmu Pengetahuan, meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia, dan melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
7
Dalam bab I lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019 disebutkan bahwa pembangunan kesehatan pada
hakekatnya adalah upaya pembangunan yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan merupakan dan harus menjadi salah satu tolak ukur utama dari
pembangunan dan kesejahteraan nasional suatu bangsa. Kesehatan harus menjadi
mid stream pembangunan berkelanjutan, yang terus menerus. Setiap orang
mempunyai hak untuk hidup pada standart yang layak untuk kesehatan dan
kesejahteraan mereka, dan keluarga mereka, termasuk hak untuk mendapatkan
makanan, perumahan dan pelayanan kesehatan.
Siapapun pencetak ATLM ini yang terpenting adalah kualitas ATLM harus
memenuhi standart kompetensi dan kualifikasi, karena ATLM adalah termasuk
salah satu komponen bangsa yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pelayanan kesehatan di laboratorium instansi pelayanan masing-masing. Peran
ini merupakan peran penting seorang ATLM dalam pembangunan nasional yaitu
8
untuk ikut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang merupakan
sasaran pembangunan kesehatan.
9
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan,
perdamaian abadi serta keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
10
4. Setiap ATLM harus dapat mengetahui penyimpangan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar prosedur operasional dan norma yang berlaku pada saat
itu serta melakukan upaya untuk dapat melindungi kepentingan masyarakat.
Tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila ketiga Pancasila pada diri anak
bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Persatuan Indonesia
versus nilai hegemoni komunitas, dan pesimisme: Sila Ketiga ini mengandung
nilai kebersamaan dengan keragaman dan terikat dalam kesatuan integral sebagai
suatu bangsa yang merdeka bernama Indonesia. Dalam hal itu dipahami
keanekaragaman keindonesiaan meliputi manusia, keluarga, kelompok, golongan.
Sementara itu hegemoni sektarian/ komunitas adalah paham yang didasarkan pada
pemikiran kelompok tertentu dengan label sebagai komunitas mayoritas memiliki
keeksklusifan.
Tantangan aktualisasi nilai sila ketiga terlihat dari orientasi persatuan sebagian
anggota masyarakat dari perspektif kepentingan kelompok. Selain itu, aktualisasi
orientasi etnisitas juga menjadi bagian bentuk perilaku yang perlu mendapatkan
perhatian. Bukti dari corak berpikir seperti itu misalnya dari kegiatan yang
dilakukan sebagian dari masyarakat yang lebih mementingkan kelompoknya
11
daripada keindonesiaan secara umum. Kemudian ada pandangan bahwa
masyarakat dari negara lain malah dirasa lebih memiliki kedekatan emosional
daripada masyarakat yang ada di negara sendiri. Hal ini menjadi perwujudan dari
corak globalisasi dengan Jual Civics Media Kajuan Kewarganegaraan.
Ciri internasionalisasi, batas-batas negara lebih ke pengertian politis sementara
paham masyarakat melampau batas-batas negara.
Tantangan lainnya dari Sila Ketiga bahkan dalam orientasi yang lebih ekstrem
lagi, yaitu menganalogikan negara sebagai agama dalam perspektif baru. Individu
atau kelompok yang memiliki konsep berpikir analogi seperti itu, sudah terdoktrin
hanya bisa menerima aturan-aturan atau ketentuan yang ada kesesuaiannya
dengan ajaran agama. Jika sudah begitu, ketika kelompok ini dihadapkan dengan
otoritas negara yang mengatur tata hidup masyarakat, maka negara diidentikkan
sebagai agama. Padahal pada saat sama yang bersangkutan telah memiliki agama,
sehingga hadirnya negara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama menjadi
kurang diterima otoritasnya. Tidak terkecuali keberadaan symbol-simbol negara
pun dinilai tidak perlu dan cenderung untuk diabaikan. Gambaran ini antara lain
direpresentasikan oleh adanya sebagian masyarakat yang tidak mau mengikuti
upacara dan penghormatan bendera. Orientasi seperti ini terasa sulit dipahami
secara rasional, tetapi atas nama keyakinan bagi mereka hal seperti itu bukanlah
sesuatu yang dirasa aneh, bahkan bagi mereka perlu untuk ditegakkan.
Di era pandemi saat ini, tantangan Pancasila yang muncul yaitu banyak nya
berita-berita hoax mengenai pandemi dan juga berita hoax pemerintah di masa
pandemi yang bisa mengakibatkan runtuhnya rasa percaya rakyat terhadap
pemerintah dan negara. Ancaman tersebut dapat membuat rasa persatuan bangsa
luntur.
12
Sikap etnosentrisme yang masih kentara dikalangan masyarakat. Disekitar
lingkungan rumah saya masih ada seseorang yang mempunyai sikap
etnosentrisme atau menganggap sesuatu yang dimilikinya lebih unggul dari
daripada yang dimiliki orang lain. Hal itu dikarenakan adanya perbedaan yang
dimilikinya dengan dengan orang disekitarnya. Mereka menganggap sesuatu
yang dilakukannya selalu benar dan menganggap yang dilakukan oleh orang lain
sebagai sesuatu yang rendah. Hal tersebut tidak sesuai dengan nilai Pancasila sila
ke 3. Menurut saya, hal tersebut tidak sepatutnya dilakukan karena kita adalah
negara yang berkebhinekaan, yang terdiri atas banyak suku, agama, ras, dan
sebagainya. Kita harus bisa bertoleransi yang menghormati suatu perbedaan yang
ada. Jangan menganggap suatu perbedaan sebagai pemicu suatu perpecahan,
tetapi anggaplah perbedaan sebagai suatu yang “warna-warni” yang bisa
menambah suatu keindahan.
13
C. Upaya Dalam Menyelesaikan Tantangan Sila Ke-3
14
5. Kita akan dapat mengatasi Pandemi COVID-19 apabila kita dapat
mengejawantahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam
keadaan saat ini, suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik
dari ideologi kebangsaan untuk dapat mengatasi tantangan pandemi COVID-
19. Keadaan ini mengandung semua nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung
dalam Pancasila, yaitu efektivitas pemerintahan yang berpadu dengan
kepercayaan dan kepatuhan rakyat terhadap semua ketentuan yang diterbitkan
pemerintah, serta kesadaran pada masyarakat untuk menghubungkan
kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat, yakni dengan
menjauhi sikap egosentris yang hanya memikirkan diri sendiri. Hal tersebut
dapat diimplementasikan dengan keputusan tetap berada di rumah, tidak
bepergian, dan menghindari kerumunan.
15
membangun daya tahan tubuh yang pada hakikatnya merupakan ketahanan
perseorangan sebagai titik awal membangun ketahanan nasional.
16
agama dan ras yang berbeda. Bekerja sama untuk kepentingan bersama.
Misalnya gotong royong membersihkan kelas atau lingkungan sekitar rumah.
Menjaga toleransi antarteman dan masyarakat. Mengutamakan kepentingan
kelompok di atas kepentingan pribadi. Misalnya menolong teman yang
kesusahan. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain. Saling
menghormati, menyayangi dan menghargai, baik dalam lingkup keluarga
maupun pertemanan.
17
BAB III
KESIMPULAN
Pancasila adalah sebuah pandangan hidup yang mendasar serta ideal yang
menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas
kehidupannya. Dalam mewujudkan nilai luhur tersebut harus ada implementasi.
Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu yang
menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut dilakukan untuk
menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Peradilan dan Kebijakan yang dibuat oleh Lembaga-Lembaga
Pemerintah dalam kehidupan kenegaraan. Implementasi adalah tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh individu atau pejabat-pejabat, kelompok-kelompok pemerintah
atau swasta yang diarahkan pada terciptanya tujuan-tujuan yang telah digariskan
dalam keputusan kebijakan. Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
pada hakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan dan cita-
cita nasional bangsa Indonesia.
Nilai luhur pada Sila Persatuan Indonesia ini adalah merupakan nilai inti dalam
bernegara dan berbangsa yakni adanya satu arah dan satu tekat untuk menjaga
kedaulatan bangsa dan negara. Semua warga negara harus memiliki satu tujuan yakni
menjaga persatuan dan negara yang kokoh berdaulat aman dan menumbuhkan spirit
cinta tanah air. Warga negara harus siap membela negara dari berbagai ancaman
persatuan Indonesia baik ancaman dari dalam negeri sendiri maupun dari luar negeri
Indonesia. Terlebih kita sebagai mahasiswa, generasi muda penerus bangsa harus
18
berfikir kritis dan mengamalkan nilai Pancasila agar terbiasa dan tumbuh rasa
persatuan didalam diri.
Menjadi seorang ATLM juga ikut ambil dalam peranan, dan menerapkan nilai
Pancasila didalam profesinya. Ahli Teknologi Laboratorium Medik ( ATLM )
merupakan salah satu sumber daya manusia yang lahir dari lembaga-lembaga
pendidikan kesehatan yang berkompeten di bidang laboratorium. Lembaga pendidikan
kesehatan yang mencetak tenaga ATLM ada yang di bawah naungan Kementerian
Kesehatan Departemen Kesehatan ataupun yang dikelola oleh lembaga pendidikan
swasta di bawah naungan sebuah yayasan.
19
Kita sebagai mahasiswa sebagai calon ATLM kita harus menanamkan sikap dan
nilai Pancasila dalam diri kita dan menerapkannya didalam kehidupan sehar-hari.
Dengan menerapkannya dalam kehidupan hidup kita menjadi tertata. Oleh karena itu
mulai saat ini rubahlah sikap negatif dan mulailah menjadi diri yang lebih baik dengan
menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan dan terus menjaga keutuhan Negara
Republik Indonesia dengan semangat persatuan dan kesatuan.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
https://medlab.id/kode-etik-atlm/
http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/848-penerapan-nilai-
nilai-pancasila-dalam-menanggulangi-covid-19
http://kependudukan.ukm.unej.ac.id/tantangan-penerapan-pancasila-pada-
generasi-milenial/
https://www.kompasiana.com/alviyatun8192/5f9ec9d6d541df7ba925d074/coretan
-atlm-4-peran-atlm-dalam-pembangunan-nasional
https://www.scribd.com/document/347573912/Makalah-Implementasi-Sila-Ketiga
http://eprints.ums.ac.id/44133/3/BAB%20I.pdf
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/07/28/pancasila-sila-ke-3-makna-
butir-butir-pengamalan-dan-contoh-penerapan-sila-persatuan-indonesia
https://id.scribd.com/presentation/418973889/Kode-Etik-Atlm
https://tirto.id/pancasila-sila-ke-3-contoh-pengamalan-dalam-kehidupan-sehari-
hari-gab5
22