LATAR BELAKANG
Kata Pengantar
OM SWASTIASTU
Dalam rangka kegiatan praktek kerja industry (PRAKERIN), maka
kami selaku siswa SMK N 1 BANGLI khususnya kelas X1 AK2 membuat
tugas agama ini. Tugas ini kami susun dengan pegangan buku
Upadesa,Widya Dharma KBK,Widya Dharma KTSP,Internet,dan tambahan
materi dari semua teman-teman kelas X1 AK2. Tugas kami ini mencangkup
tentang karma phala,punar bhawa,dan dilengkapi latihan soal. Tugas yang
kami buat ini merupakan cerminan dari kami yang ingin maju dalam bidang
pendidikan khususnya pendidikan agama yang seirama dengan
perkembngan zaman.
Kami menyadari sepenuhnya tugas yang kami buat ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu sangat di harapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi tercapainya hasil yang di harapkan . Semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan petunjuk yang benar kepada semua umatnya
sehingga pikiran yang baik datang dari segala penjuru. Pendidikan
maju,anak bangsa cerdas dan berbudaya.
Om Santih,Santih,Santih Om
BAB : I
KARMA PHALA DAN PUNARBAWA
A.KARMA PHALA
1.Pengertian Karma Phala
Dari segi etimologi kata karma berasal dari bahasa
SANSEKERTA, yaitu dari urut kata Kri yang artinya berbuat.
Sedangkan phala yang juga berasal dari bahsa SANSEKERTA
yang berarti buah/hasil. Dari uraian kata-kata diatas maka,
KARMA PHALA dapat diartikan perbuatan yang di dalamnya
terkandung akibat yang dilahirkan seperti apa yang telah
tersuratdalam filsafat HINDU. Percaya terhadap adanya karma
merupakan sesuatu yang harus diwujudkan dalam diri masingmasing sehingga dengan demikian ajaran Karma Phala dapat
digunakan sebagai pedoman oleh umat HINDU dalam kehidupan
sehari-hari. Segala yang di buat oleh manusia akan membawa
akibat/hasil yaitu ada yang baik dan ada yang buruk.
Subha Karma
Asubha Karma
Kata Subha berarti baik dan kata Asubha berate tidak baik. Begitu juga
Kusala berarti baik dan Akusala berarti tidak baik. Jadi yang dimaksud dengan
Subha dan Asubha Karma adalah karma baik dan karma yang tidak baik.
Segala perbuatan yang baik menjadi sumber tmbulnya kebahagiaan.
Begitupun sebaliknya segala perbuatan yang jahat merupakan sumber
timbulnya kesengsaraan. Semua bentuk kehidupan ini adalh akibat Subha dan
Asuba karma yang telah di perbuat oleh manusia pada kehidupanya yang lalu.
Subha danAsuba karma itu bertumpuk dan terhimpun sebagai harta karun
yang tak ternilai harganya. Semua itu menjadi dasar hidup dan kelahiran
seseorang, dengan demikian dapat di katakana bahwa kehidupan kita yang
sekarang ini sesungguhnya merupakan kelanjutan hidup di masa lalu.
Karena itu dengan karma baik atau Subha karma seseorang akan dapat
hidup dan lahir dalam keadaan yang lebih baik dan bahagia. Barang siapa
berbuat dan berbicara berdasarkan pikiran suci murni, maka kebahagiaan akan
selalu mengikutinya. Dan sebaliknya barang siapa berbicara dan berbuat
berdasarkan pikiran yang jahat, maka penderitaan selalu mengikuti perjalanan
hidupnya.
B.PUNARBHAWA
1.Pengertian Punarbhawa
Kata Punarbhawa berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari dua
kata, yaitu kata punar yang berarti lagi/kembali, dan kata bhawa berarti
menjelma. Jadi Punarbhawa berarti kelahiran yang berulang-ulang yang
disebut juga penitisan atau samsara. Punarbhawa atau samsara ini terjadi
diakibatkan oleh adanya Hukum Karma, dimana karma yang jelek
menyebabkan atma (roh) menjelma kembali untuk memperbaiki
perbuatannya yang tidak baik, atau karena atma itu masih dipengaruhi oleh
Karma Wasana (bekas-bekas atau sisa-sia perbuatan) atau kenikmatan
duniawi sehingga tertarik untuk lahir ke dunia. Kelahiran atma yang
berulang ulang ke dunia ini membawa akibat suka-duka.
Sribhagavan uvaca
Bahuni aham vyatitani janmani tava carjuna
Tanya ham veda sarvani na twam vettha parantapa
Artinya:
Sri bhagavaan berkata:
Banyak kelahiran-Ku di masa lalu demikian dan pula kelahiran
mu,Arjuna
Semua ini aku tahu tetapi engkau sendiri tidak, parantapa.
Artinya:
Sri BHagawan Bersabda
Banyak kehidupan yang telah banyak Ku jalani dan kemudian pula
engaku, O Arjuna, semua kelahiran itu aku ketahui tetapi engkau
tidak dapat mengetahuinya.
2.Hakekat Punarbhawa
Adanya kelahiran hidup dan mati secara berulang-ulang yang di
alami oleh seseorang, sesungguhnya adalah suatu penderitaan yang
disebabkan oleh perbuatan di masa hidup yang lampau. Karma pada
masa kehidupan yang terdahulu akan membentuk wasana pada badan
asalnya, inilah yang menentukan munculnya PUNARBHAWA.
Sesungguhnya ajaran karma phala dan punarbhawa merupakan suatu
proses, keberadaan Punarbhawa hendaklah dipandang sebagai
kesempatan untuk melekukan karma yang baik bukan suatu yang bersifat
negatif. Adanya suka dan duka dalam hidup ini, semua itu disebabkan oleh
karma dari kehidupan terdahulu dan juga yang sekarang. Dalam
hubunganini umat Hindu sangat percaya akan adanyaPunarbhawa secara
ratio, karena di luar batas kemampuan pikiran manusia. Maka dengan
adanya Punarbhawa, harus diterima melalui keimanan/keyakinan.
Tujuan-tujuan
kelahiran
D.PANCA SRADHA
1.Pengertian Panca Sradha
Di dalam Agama Hindu, ada lima pilar sebagai dasar
keyakinan di dalam kehidupan ini. Lima dasar keyakinan
yang menjadi pedoman dalam kehidupan suatu manusia
adalah Panca Sradha. Kata Panca Sradha dapat diartikan
sebagai berikut: Panca artinya Lima, dan Sradha artinya
keyakinan. Jadi Panca Sradha adalah lima keyakinan yang
yang dijadikan sebagai pedoman di dalam menjalani suatu
kehidupan di dunia ini, oleh manusia.
2.
3.
PENUTUP
Karma Phala merupaka bagian dari Panca Sradha yang berarti hukum sebab
akibat/phala dari suatu perbuatan. Segala perbuatan seseorang akan membawa akibat
baik dan buruk, yang semuanya tergantung kepada seseorang. Bila niat yang baik
muncul dalam pikiran, akan muncul perkataan dan prilaku yang baik, begitu pula
sebaliknya.
Semua perbuatan akan meninggalkan bekas yang dinamakan karma wasana,
hal ini di jelasakan dam kitab Whraspati Tattwa,bahwa apa saja perbuatan yang
dilakukannya pada akhirnya semua itu akan menghasikan buah. Hal ini
diumpamakan seperti priuk yang diisi kemenyan walaupun priuk itupun dicuci
bersih, namun bau kemenyannya masih merekat. Pembagian karma phala meliputi
sancita, prarabda, dan kriyamana karma phala. Karma yang baik dinamakan
subhakarma dan perbuatan yang tidak baik disebut asubhakarma. Tentang karma
banyak disebutkan dalam kitab Sarasamuscaya Slokantara Itisaha. Purana disebut,
inti ajaran kitab-kitab tersebut adalah menganjurkan seseorang untuk berbuat baik
dan menghindari perbuatan buruk. Punarbhawa adalah salah satu pokok keimanan
dari Panca Sradha agama Hindu. Punarbhawa berarti kelahiran yang berulang-ulang
dari kehidupan yang satu kehidupan yang lain. Rangkaian dari semua punarbhawa
dinamakan samsara yang artinya penderitaan.