Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

STRUKTUR DAN SISTEM SOSIAL

DISUSUN OLEH:
INGGITO IDHAR A.
SHARON OCTANELIA
ABDUL MUSYADAT F.
DEWI FORTUNA SARI
RIO RIKARDO

(155120607111026)
(155120600111046)
(155120600111028)
(155120600111022)
(155120601111039)

ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul STRUKTUR DAN SISTEM SOSIAL dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Lutfi
Amiruddin, S.Sos., M.Sc. selaku Dosen mata kuliah sosiologi yang telah memberikan
kami pengarahan untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai struktur dan sistem sosial. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya juga mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Malang,21 November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar ..............................................................................................................i
Daftar isi .......................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................1
1.1 Latar belakang ........................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah ...................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................................3
Bab II Pembahasan................................................................................4
2.1 Pengertian struktur sosial.......................................5
2.2 Ciri-ciri struktur sosial.................................................................5
2.3 Komponen dalam struktur sosial.............................................................7
2.4 Pengertian sistem sosial...10
2.5 Unsur-unsur sistem sosial....11
2.4 Pendekatan dalam sistem sosial...13

Bab III Penutup............................................................................................................15


3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................16
3.2 Kritik dan saran .....................................................................................................16
Daftar pustaka .............................................................................................................17

ii

PE
ND
A
H
UL
UA
N

B
A
B
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berbicara tentang sosial, elemen-elemen sosial itu terdiri atas tindakantindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang
lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan
bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan
sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang
akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut.Suatu sistem sosial tidak hanya
berupa kumpulan individu. Sistem sosial juga berupa hubungan-hubungan sosial dan
sosialisasi yang membentuk nilai-nilai dan adat-istiadat sehingga terjalin kesatuan
hidup bersama yang teratur dan berkesinambungan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan struktur sosial ?
2. Apa saja ciri-ciri struktur sosial ?
3. Apa saja komponen struktur sosial ?
4. Apa yang dimaksud sistem sosial ?
5. Apa saja unsur sistem sosial ?
6. Apa saja pendekatan dalam sistem sosial ?

1.3TUJUAN PEMBAHASAN
1.

Mengerti dengan apa yang dimaksud struktur sosial

2.

Mengetahui ciri-ciri struktur sosial

3.

Mengetahui apa saja komponen didalam struktur sosial

4.

Mengerti dengan apa yang dimaksud sistem sosial

5.

Mengetahui apa saja unsur sistem sosial

6.

Mengetahui apa saja pendekatan dalam sistem sosial

B
A
B
4

PE
M
BA
H
AS
AN
5

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL
Istilah struktur berasal dari kata structum (bahasa Latin) yang berarti
menyusun. Dengan demikian, struktur sosial memiliki arti susunan masyarakat.
Adapun penggunaan konsep struktur sosial tampaknya beragam. Walaupun demikian,
kita dapat memberikan batasan-batasan melalui beberapa definisi struktur sosial
menurut para ahli, yaitu sebagai berikut.
Menurut Radclife-Brown, struktur sosial adalah suatu rangkaian kompleks
dari relasi-relasi sosial yang berwujud dalam suatu masyarakat. Dengan demikian,
struktur sosial meliputi relasi sosial di antara para individu dan perbedaan individu
dan kelas sosial menurut peranan sosial mereka.
Menurut Evans-Pritchard, struktur sosial ialah relasi-relasi yang tetap dan
menyatukan kelompok-kelompok sosial pada satuan yang lebih luas.
Menurut Beattie, struktur sosial adalah bagian-bagian atau unsur-unsur dalam
masyarakat itu yang tersusun secara teratur guna membentuk suatu kesatuan yang
sistematik.
Menurut Raymond Firth, konsep struktur sosial merupakan analytical tool
atau alat analisis yang diwujudkan untuk membantu pemahaman tentang tingkah laku
manusia dalam kehidupan sosial.
Dari beberapa definisi tersebut, kami menyimpulkan pada dasarnya yang
terpenting dalam struktur sosial ialah relasi-relasi sosial yang penting dalam
menentukan tingkah laku manusia. Dengan kata lain, jika relasi sosial itu tidak
dilakukan dalam suatu masyarakat, masyarakat tersebut tidak berwujud lagi.
Pada pelajaran sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa wujud dari suatu
masyarakat adalah adanya interaksi antar individu yang menghasilkan nilai dan
norma, adanya status dan peran, adanya kehidupan berkelompok, organisasi sosial,
dan institusi sosial. Artinya, pada masyarakat yang tidak berwujud, sudah tidak ada
lagi interaksi di antara individu. Fungsi nilai dan norma tidak berlaku lagi dalam

kehidupan bermasyarakat status dan peran tidak diakui lagi dan masyarakat
cenderung untuk hidup masing-masing.
Secara definitif, struktur sosial diartikan sebagai suatu skema penempatan
nilai-nilai sosial budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap
sesuai agar organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan dapat berfungsi dan
kepentingan setiap bagian dapat berjalan dalam jangka waktu yang relatif lama. Dari
skema inilah, dapat diketahui bahwa masyarakat sebagai organisme sosial tertinggi
mempunyai fungsi yang paling umum. Fungsi umum itu hanya dapat dilaksanakan
dengan baik jika komponen-komponen dan sub organ yang ada di dalamnya bekerja
dengan baik pula.

2.2 CIRI-CIRI STRUKTUR SOSIAL


Struktur sosial memiliki ciri-ciri secara umum, yaitu:
a. Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial
disini merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang
terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan
masyarakat secara menyeluruh.
b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal
adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu
sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur
status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial yang memiliki dimensi
harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam
kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.
c. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial
yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.

d. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan
masyarakat, artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk
mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
e. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial
merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua
pengertian, yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam
proses perubahan dan perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan
perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi
sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh
masyarakat.

2.3 KOMPONEN DALAM STRUKTUR SOSIAL


Struktur sosial memiliki beberapa komponen didalamnya, yaitu :
a.Status dan peranan
Status atau kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok sosial. Adapun kedudukan sosial artinya tempat sosial secara umum dalam
masyarakatnya sehubungan orang-orang lain, di dalam lingukngan pergaulannya,
prestise ( harga diri ) dan hak-hak serta kewajibannya.
Ada dua pengertian kedudukan sosial di dalam struktur sosial ( A ) kedudukan berarti
tempat seseorang dalm pola tertutup, (B) kedudukan diartikan sebagai kumpulan hak
dan kewajiban yang jika secara nyata dapat dilihat dalam gejala seperti : perbedaan
hak , dan kewajiban antara menejer perusahaan dan para pekerja.
Jika dilihat proses memperolehnya, kedudukan dibedakan menjadi dua macam,yaitu :
1. Kedudukan seseorang yang diperoleh dari bawaan (ascribed status) yang
diantaranya kedudukan yang berasifat biologis.
2. Kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau dengan yang disengaja (achieved
status).

b.

Institusi (Lembaga) Sosial

Lembaga sosial adalah alat untuk mengikat perilaku anggota masyarakat agar
berprilaku sesuai dengan tatanan dan aturan yang menjadi kesepakatan kelompok
sosial.
c.

Pelapisan Sosial

Tidak ada manusia yang memiliki kualifikasi yang sama , termasuk di dalamnya
adalah kemampuan untuk mengakses kebutuhan akan benda-benda yang memiliki
nilai ekonomi.
Makin ke atas kelompok tersebut makin mengecil hingga di pucuk piramida tersebut
merupakan anggota masyarakat yang memiliki kualifikasi terbaik dalam
kelompoknya.
Adapun makin ke bawah , maka kelompok tersebut makin besar, dengan diisi oleh
kelompok-kelompok yang makin rendah pula derajat kualifikasinya.
Adapun kualifikasi manusia itu sendiri dibedakan atas kualifikasi positif dan
kualifikasi negatif.
d.

Kelompok Sosial ( Social group )

Kelompok sosial merupakan akibat dari konsekuensi dari kedudukan manusia sebagai
makhluk sosial yang selalu berkecendrungan berkelompok dengan manusia lainnya
(gregoriusness).
Konsekuensi perbedaan kelompok sosial tersebut melahirkan gejala sosial yang
memunculkan kemungkinan pertentangan dan juga kerjasama antara satu kelompok
dan lainnya.

e.

Dinamika Sosial

Dinamika sosial merupakan salah satu penelaan ilmu sosiologi yang membahas
tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial. Objek
pembahasan ini meliputi :
1.

Pengendalian sosial (social control)

pengendalian sosial merupakan cara atau proses pengawasan baik yang direncanakan
maupun yang tidak direncanakan untuk mengajak, mendidik, bahkan memakssa
warga masyarakat agar para anggota masyarakat mematuhi, dan nilai yang berlaku.
2.

Penyimpangan sosial (role expectation)

Perilaku menyimpang adalah perilaku sejumlah besar orang yang dianggap tidak
sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga penyimpangan tersebut
menimbulkan reaksi-reaksi tertentu seperti celaan, cemoohan, gunjingan masyarakat
hingga menimbulkan hukuman.
3.

Mobilitas sosial (Social Mobility)

Mobilitas sosial merupakan peristiwa sosial dimana individu atau kelompok bergerak
atau berpindah kealas sosial satu kelapisan sosial lainnya baik pergerakan itu
mengarah pada gerak sosial dari lapisan sosial bawah bergerak ke atas atau
sebaliknya, yaitu bergerak kebawah.
4.

Perubahan Sosial (Social Change)

Perubahan sosial adalah pergeseran nilai-nilai, norma-norma sosial, pola-pola


perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, pelapisan sosial, kekuasaan
dan wewenang, interaksi sosial, dsb. Perubahan sosial disebut juga transformasi
sosial. Perubahan sosial mengarah pada pergeseran yang bersifat dari pola-pola
kehidupan yang tradisional ke arah modern tetapi ada juga yang justru bergeser dari
pola-pola peradaban yang maju ke pola-pola tradisional atau bahkan mengalami
kehancuran.

10

2.4 PENGERTIAN SISTEM SOSIAL


Istilah "sistem" berasal dari bahasa Yunani "Systema" yang mempunyai
pengertian :
a. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.
b. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara teratur.
Dengan kata lain istilah "systema" itu mengandung arti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu
keseluruhan. (Sumber: Tatang M. Amirin, Drs.).
Sedangkan pengertian "sistem sosial", menurut Jabal Tarik Ibrahim dalam
bukunya Sosiologi Pedesaan, adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang
mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan. Hubungan sejumlah orang dan
kegiatannya itu berlangsung terus menerus.
Kami menyimpulkan bahwa "Sistem sosial" mempengaruhi perilaku manusia,
karena di dalam suatu "sistem sosial" tercakup pula nilai-nilai dan norma-norma yang
merupakan aturan perilaku anggota-anggota masyarakat. Dalam setiap "sistem sosial"
pada tingkat-tingkat tertentu selalu mempertahankan batas-batas yang memisahkan
dan membedakan dari lingkungannya ("sistem sosial" lainnya).

11

2.5 UNSUR-UNSUR SISTEM SOSIAL


Menurut Selo Soemardjan mengacu pendapat Loomis suatu sistem sosial
harus terdiri atas sembilan unsur sebagai berikut.
a. Kepercayaan dan Pengetahuan: Unsur kepercayaan dan pengetahuan merupakan
unsur yang paling penting dalam sistem sosial karena perilaku anggota dalam
masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini dan apa yang mereka
ketahui tentang kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang
pencipta.
b. Perasaan: Perasaan adalah keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi
alam sekitarnya termasuk di dalamnya sesama manusia. Perbedaan latar belakang
budaya suatu masyarakat akan membedakan keadaan kejiwaan masyarakat yang
membentuk suatu sistem sosial. Perasaan terbentuk melalui hubungan yang
menghasilkan situasi kejiwaan tertentu yang bila sampai pada tingkat tertentu harus
dikuasai agar tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan.
c. Tujuan: Dalam setiap tindakannya manusia mempunyai tujuan-tujuan yang hendak
dicapai. Tujuan tersebut, yaitu suatu hasil akhir atas suatu tindakan dan perilaku
seseorang yang harus dicapai melalui perubahan maupun dengan cara
mempertahankan suatu keadaan yang sudah bagus.
d. Norma/Kaidah/Peraturan Sosial: Norma adalah pedoman-pedoman tentang
perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat. Normanorma sosial merupakan patokan tingkah laku yang diwajibkan atau dibenarkan
dalam situasi-situasi tertentu dan merupakan unsur paling penting untuk meramalkan
tindakan manusia dalam sistem sosial. Norma-norma sosial dipelajari dan
dikembangkan melalui sosialisasi sehingga menjadi pranata-pranata sosial.

12

e. Kedudukan (Status) dan Peran (Role): Kedudukan adalah posisi seseorang


secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti
lingkungan pergaulan, prestasi, hak-hak, serta kewajibannya. Kedudukan menentukan
apa yang harus seseorang perbuat bagi masyarakat.Di dalam setiap sistem sosial
dijumpai bermacam-macam kedudukan baik yang diperoleh secara turun-temurun,
dengan usaha sendiri maupun kedudukan yang diberikan sebagai penghargaan dari
lingkungan sendiri, sedangkan peran (role) adalah pelaksanaan hak dan kewajiban
seseorang sesuai dengan kedudukannya.
f. Tingkat/Pangkat: Pangkat berkaitan dengan kedudukan dan peranan seseorang
dalam masyarakat. Seseorang dengan pangkat tertentu berarti mempunyai proporsi
hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Pangkat diperoleh setelah melalui penilaian
terhadap perilaku seseorang yang menyangkut pendidikan, pengalaman, keahliannya,
pengabdiannya, kesungguhannya, dan ketulusan perbuatan yang dilakukannya.
g. Kekuasaan: Kekuasaan adalah setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihakpihak lain. Kalau seseorang diakui oleh masyarakat sekitarnya maka itulah yang
disebut wewenang.
h. Sanksi-sanksi: adalah suatu bentuk imbalan yang diberikan terhadap seseorang
atas perilakunya. Sanksi dapat berupa hadiah dan dapat pula berupa hukuman. Sanksi
diberikan oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku para masyarakat supaya sesuai
dengan aturan yang berlaku. Setiap masyarakat akan menerapkan sanksi baik yang
positif maupun sanksi yang negatif kepada anggotanya, tetapi wujud dan tingkatan
sanksi yang diberikan sangat tergantung pada peradaban masyarakat tersebut.
i. Fasilitas (Sarana): Fasilitas adalah semua bentuk cara, jalan, metode, benda-benda
yang digunakan manusia untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri. Fasilitas
di sini sama dengan sumber daya material yang berupa gagasan atau ide.

13

2.4 PENDEKATAN DALAM SISTEM SOSIAL


Sistem artinya hubungan saling terkait antara bagian satu dengan bagian
lainya yang berfungsi melakukan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan tertentu.
Didalam teori-teori sosial terdapat dua pendekatan yang selalu menjadi bahan
referensi (rujukan) dalam setiap pambahasan atas gejala-gajala sosial, yaitu:
a Pendekatan fungsional
Pendekatan ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Talcott Parson. Beberapa
poin teori sosial tersebut diantaranya :
1. Kehidupan sosial itu terdiri dari gabungan gabungan atau elemen-elemen
yang saling berhubungan antara satu dan lainnya.
2. Hubungan atar elemen tersebut bersifat saling memengaruhi.
3. Sistem sosial selalu bergerak kearah keseimbangan yang dinamis, artinya
menanggapi perubahan yang terjadi akibat pengaruh yang datang dari luar
demi mencapai integrasi sosial.
4. Integrasi sosial yang terjadi dilakukan melalui proses adaptasi,
institusionalisai (pelembagaan), dan proses-proses lainnya
5. Perubahan sistem sosial terjadi secara gradual, artinya melalui
penyesuaian antar unsur
6. Perubahan sistem sosial disebabkan oleh adanya penemuan-penemuan
baru didlam masyarakat
7. Gaya integrasi sosial dari sistem sosial akibat terjadinya konsensus
(kesepakatan) nilai dan norma sosial, yang merupakan prinsip dan tujuan yang
ingin dicapai warga masyarakatnya.

14

b.

Pendekatan konflik

Konflik adalah keadaan anggota masyarakat yang saling bertikai, bertentangan, dan
bersaing dengan keinginan untuk saling menyingkirkan, menjatuhkan, mengalahkan,
hingga memusnahkan, walaupun harus menggunakan kekerasan untuk mewujudkan
keinginan tersebut. Dengan demikian, pendekatan ini mengasumsikan kehidupan
sosial selalu berada dalam konflik.

B
A
B
3

15

PE
NU
TU
P
16

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan singkat menganai struktur sosial, dapat diambil kesimpulan
bahwa masyarakatb merupakan suatu sistem sosial. Di dalam masyarakat terbentuk
suatu susunan struktur sosial yang ditandai adanya pengelompokan sosial yang terdiri
dari kelompok inti, sekunder serta kelompok forman dan informal. Didalam
klasifikasi kelompok-kelompok sosial, pembedaan yang luas dan fundamental adalah

pembedaan antara kelompok-kelompok kecil dimana hubungan antar anggotanya


sangat rapat, disisi laindengan kelompok-kelompok yang lebih besar.
Adanya lapisan sosial dalam masyarakat dilandaskan beberapa faktor seperti,
faktor ekonomis, politik, pangkat, jabatan serta status peran dalam masyarakat.
Sedangkan adanya pertentangan sosial baik yang sifatnya antar individu maupun
kelompok dengan masyarakat sekitar memiliki dampak positif, disamping juga ada
dampak negatif yang ditimbulkannya.
Dengan demikian struktur sosial yang ada dalam sebuah tatanan
bermasyarakat terdiri dari pengelompokan sosial, lapisan sosial, perubahan sosial
serta pertentangan sosial. Pemahaman mengenai hal ini dapat membantu dalam
memahami sebuah tatanan masyarakat, juga dalam usaha menyelesaikan
problematika yang muncul dalam masyarakat itu

3.2 SARAN
1.Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk dapat lebih
mengerti mengenai struktur dan sistem sosial.
2.Penulisan makalah ini tidak lepas dari yang namanya konsep dan sebuah rujukan
yang dijadikan bahan penulisan makalah. Untuk itu kami mohon kepada Bapak
pembimbing mata kuliah sosiologi agar mengajarkan kepada para pelajar khususnya
bagi mahasiswa agar bisa memahami secara mendalam materi ini

DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono.2007.Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
http://no.wikipedia.org/wiki/Sosialt_system_og_sosial_struktur.
http://suwandi.guru-indonesia.net/artikel_detail-17426.html.

17

http://www.slideshare.net/dania_putri/sistem-sosial -indonesia

Anda mungkin juga menyukai