Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN PERISTIWA PERISRIWA DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMMAD AZWAR DAUD LUBIS
JUDUL : PERISTIWA – PERISTIWA DI INDONESIA
MATA PELAJARAN : SEJARAH
KELAS : ( X) 1
GURU MAPEL : NELLY WIDI ASTUTY S.Pd

MADINATUSSALAM SUMATERA UTARA


TAHUN 2023 2024
RANGKAIAN PERISTIWA SEJARAH INDONESIA SEJAK ERA
PENJAJAHAN

PERTEMPURAN MEDAN AREA

Pertempuran ini terjadi tidak lama setelah Hari Kemerdekaan Indonesia. Rakyat
Medan baru mendengar kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia sepuluh hari
setelah teks tersebut dibacakan, seperti dikutip dari buku Cerita Perang
Kemerdekaan Indonesia (2015).Berita tersebut disampaikan pada 27 Agustus 1945
oleh Gubernur Sumatra, Teuku Moh. Hassan. Rakyat Medan menyambut gembira

dan mereka membentuk Barisan Pemuda Indonesia.Sementara itu, tiga hari


sebelumnya yakni pada 24 Agustus 1945, pemerintah Kerajaan Inggris dan

Kerajaan Belanda telah menyepakati Civil Affairs Agreement.Dalam persetujuan


ini disebutkan bahwa panglima tentara pendudukan Inggris di Indonesia akan
memegang kekuasaan atas nama Pemerintah Belanda.Kemudian Tentara Inggris
yang diboncengi NICA pimpinan Brigen T.E.D Kelly mendarat di Medan pada 9
Oktober 1945 dan melaksanakan Civil Affairs Agreement. Pada awalnya,

pemerintah Indonesia di Sumatra Utara menerima baik kedatangan pasukan


Inggris yang berkaitan dengan tugasnya membebaskan tawanan perang
Belanda.Namun pada 13 Oktober 1945, salah seorang tentara NICA penghuni hotel
di Jalan Bali merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai
pemuda Indonesia.Dari peristiwa ini pertempuran ini dimulai. Para pemuda
menyerang gedung pemerintahan yang dikuasai Sekutu. Pertempuran ini kemudian
menjalar ke beberapa kota lainnya, seperti Pematang Siantar dan
Brastagi.Banyaknya insiden yang terjadi membuat Sekutu pada 18 Oktober 1945
mengultimatum rakyat agar menyerahkan senjata kepada Sekutu. Pada 1
Desember 1945, Tentara Sekutu memasang papan bertuliskan Fixed Boundaries
Medan Areas di pinggiran Medan untuk menunjukkan daerah kekuasaan mereka.
Sejak itulah istilah Medan Area menjadi terkenal. Selanjutnya pada 10 Desember
1945, Sekutu melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap para pejuang
Indonesia dengan mengikutsertakan pesawat tempurnya.Pada April 1946, Sekutu
berhasil menguasai Kota Medan, Tentara Inggris kemudian mendesak pemerintah
Indonesia di Medan untuk keluar dari Medan.Kemudian pada 10 Agustus 1946 di
Tebing Tinggi, diadakan pertemuan para komandan pasukan yang berjuang di
Medan Area.Dalam pertemuan tersebut, terbentuklah Komando Resimen Laskar
Rakyat untuk memperkuat perlawanan di Kota Medan. Di bawah komando ini,
Perjuangan di Medan Area kembali bangkit.Komando ini terus memberikan
perlawanan kepada pihak Sekutu di wilayah Kota Medan. Pertempuran Medan
Area berakhir tepatnya pada 15 Februari 1947 pukul 24.00 setelah diperintahkan
oleh Komite Teknik Gencatan Senjata untuk penghentian kontak senjata Kemudian
para Panitia Teknik gencatan senjata juga melakukan perundingan untuk
menetapkan garis-garis demarkasi yang definitif untuk Medan Area.Dalam
perundingan yang kemudian berakhir pada tanggal 10 Maret 1947 itu, ditetapkan
di garis yang melingkari kota Medan serta daerah koridor Medan Belawan.

Dampak Pertempuran Medan AREA

Pertempuran yang berlangsung sengit selama hampir dua tahun ini mengakibatkan
sejumlah korban berjatuhan. Para pejuang membalas serangan tersebut sehingga
mengakibatkan bentrokan di seluruh kota.Insiden Pertempuran Medan Area yang
terjadi sejak 13 Oktober 1945 hingga April 1946 telah memakan banyak korban
jiwa.Terdapat tujuh orang pemuda gugur, tujuh orang NICA tewas, dan 96 orang
NICA lainnya mengalami luka-luka.Selain itu, beberapa daerah Kota medan juga
hancur karena area pertempuran pihak Indonesia dengan sekutu dan NICA
Terbitnya Surat Kabar Sin Po (1910)

Surat kabar Sin Po merupakan surat kabar Tionghoa yang dicetak menggunakan Bahasa

Melayu yang terbit saat masa penjajahan kolonial. Surat kabar Sin Po memiliki peran besar

dan penting dalam sejarah Indonesia yakni menjadi harian surat kabar pertama yang

memuat teks lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya.Harian Sin Po juga memelopori

penggunaan nama 'Indonesia' untuk menggantikan penyebutan 'Hindia Belanda'. Surat

kabar Sin Po sempat terhenti saat penjajahan Jepang tahun 1942 sebelum dibredel oleh

pemerintah setelah peristiwa G30S/PKI tahun 1965 .


Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Setelah Kongres Pemuda I selesai, beberapa pertemuan diadakan untuk


membahas lebih lanjut terkait tindak lanjut dari Kongres Pemuda I. Setelah dua
tahun, para pemuda yang dimotori PPPI (Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia)
mengadakan beberapa rapat yang dih adiri oleh perwakilan dari beberapa
organisasi pemuda. Dari rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Kongres
Pemuda II akan dilaksanakan pada Oktober 1928 dengan susunan panitia
sebagai berikut:

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : R.C.L. Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V : Mohamad Rocjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada tanggal 27 dan 28


Oktober 1928 yang terbagi dalam tiga kali rapat yang masing -masing rapat
dilaksanakan di gedung yang berbeda.

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),


Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan
tentang arti penting persatuan untuk kebangsaan. Menurutnya terdapat
beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan
kultur, bahasa, dan hukum adat.

Rapat kedua terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost -Java
Bioscoop membahas masalah pendidikan. Anak-anak harus dididik untuk
memiliki karakter yang baik dan cinta tanah air. Anak -anak juga harus
diberikan pelajaran merdeka tanpa melalui perintah ataupun pemaksaan. Harus
ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Rapat ketiga dilaksanakan di gedung Indonesische Clubgebouw Kramat pada


tanggal 28 Oktober 1928. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya gerakan
kepanduan bagi persatuan bangsa. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Dalam rapat ketiga ini, sebelum rumusan hasil kongres
dibacakan, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf
Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya akan menjadi lagu kebangsaan
Indonesia setelah merdeka. Setelahnya, putusan kongres dibacakan dan diikuti
oleh seluruh peserta, sebuah putusan yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

Adapun ikrar Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

Pertama

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,


tanah air Indonesia

Kedua

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,


tanah air Indonesia

Ketiga

Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,


bahasa Indonesia

Makna Sumpah Pemuda

Tidak diragukan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda memiliki arti penting bagi
pergerakan nasional Indonesia ke depannya. Mengutip Mahda Ahdiyat dalam
Gelombang Semangat Sumpah Pemuda (2021), masing -masing poin dalam
Sumpah Pemuda memiliki makna sebagai berikut:

Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan selu ruh rakyat Indonesia untuk
membela tumpah darah yang satu, yakni tanah air Indonesia. Dari Sabang
sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Meskipun terdiri atas ribuan pulau
yang dipisahkan oleh laut, tapi pada hakikatnya adalah satu.Sumpah Pemuda
menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa
yang berdaulat dan bersatu yaitu bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang besar
dan majemuk, bangsa Indonesia telah melalui berbagai terpaan zaman melalui
persatuan.Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat
Indonesia untuk berbahasa satu, yakni bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang mempersatukan suku ras, dan etnis yang berbeda tanpa
menghapuskan bahasa ibu masing -masing. Bahasa Indonesia juga selalu
berkembang melalui penyerapan kosakata dari bahasa -bahasa daerah yang

memperkaya kosakatanya.Momen peringatan Sumpah Pemuda ini hendaknya


dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk bersatu dan
memaknai perbedaan sebagai keunikan alih -alih untuk memecah dan menjadi
sumber konflik. Dengan persatuan, generasi muda dapat membawa negeri ini ke
arah yang lebih baik.
G30S PKI

Setiap tanggal 30 September di Indonesia dilakukan pengibaran bendera setengah tiang


untuk menghormati para jenderal Angkatan Darat yang terbunuh dalam pemberontakan
G30S/PKI. Istilah G30S/PKI merujuk pada peristiwa pemberontakan PKI yang terjadi
pada tanggal 30 September 1965. Peristiwa yang diduga dilakukan oleh Partai Komunis
Indonesia itu terjadi selama dua hari satu malam tepatnya 30 September dan 1 Oktober
1965.

Akibat pemberontakan G30S/PKI ini, petinggi – petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Angkatan Darat dan sejumlah korban lainnya meninggal dunia. Dalam rangka mengenang
peristiwa dan perjuangan para tokoh yang telah gugur, maka pada tanggal 30 September
diperingati sebagai Hari Peringatan G30S/PKI.

Sejarah G30S/PKI
Latar belakang pemberontakan G30S/PKI adalah keinginan PKI untuk merubah idiologi
bangsa dan bentuk negara Indonesia. PKI melalui kekuatan politiknya merasa khawatir
dengan kesehatan Presiden Soekarno yang memburuk dan menganggap usia Soekarno tidak
akan lama lagi. Kesimpulan tersebut didapatkan usai pingsannya Soekarno pada saat pidato
bulan Agustus 1965. Hal ini menyebabkan persaingan tajam antara PKI dan TNI yang
bersebrangan politik.

Kronologi Peristiwa G30S/PKI


Berikut adalah kronologi dari peristiwa G30S/PKI :

 Pada tanggal 30 September 1965, PKI dibawah Letkol Untung melakukan penculikan
terhadap para petinggi PKI yang dianggap sebagai Dewan Jenderal yang akan
menggulingkan kekuasaan Soekarno. Penculikan ini dilanjutkan dengan pembunuhan
para jenderal yang menolak mengakui akan melakukan pemberontakan. Jasad para
jenderal TNI AD dimasukkan ke lubang sumur tua di kawasan Pondok Gede, Jakarta
(Lubang Buaya).
 Pemberontakan G30S/PKI menyebar ke berbagai wilayah lain seperti Jawa dan
Yogyakarta.
 Pada tanggal 1 Oktober 1965, Cakrabirawa dibawah pimpinan Mayjen Soeharto
dikerahkan guna menguasai RRI dan Telekomunikasi guna menyebarkan kabar Presiden
Soekarno dan A.H. Nasution dalam keadaan selamat.
 Pada tanggal 2 Oktober 1965, operasi berlanjut ke kawasan Halim Perdanakusuma,
tempat PKI mundur dari kawasan Monas. Atas petunjuk Polisi Sukitman yang lolos dari
pembunuhan PKI, pemerintah menemukan tempat jenazah para perwira TNI di lubang
sumur tua (Lubang Buaya) di kawasan Pondok Gede, Jakarta.
 Pada tanggal 4 Oktober 1965, dilakukan pengangkatan jenazah para petinggi TNI dan
keesokan harinya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
Tujuh jenderal korban Peristiwa G30SPKI

Pasca peristiwa ini dilakukan penangkapan kepada pihak – pihak yang dianggap terlibat
dan bertanggungjawab atas tragedi tersebut. Selanjutnya atas desakan rakyat, PKI
dibubarkan dan Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang
memberikan mandat ke Soeharto untuk mengambil alih pemerintahan. Soeharto sebagai
pemimpin tertinggi kemudian mengeluarkan larangan terhadap PKI dan ormas – ormas di
bawahnya. Hingga kini, tanggal 30 September diperingati sebagai Peringatan
Pemberontakan G30S PKI.
KONFERENSI MEJA BUNDAR

Konfensi meja bundar atau yang sering dikenal dengan KMB di den hag
belanda konferensi ini dilakukan guna merebut kembali kedaulatan
seutuhnya bangsa Indonesia yang goyang akibat adanya pendudukan tentara
belanda di Indonesia konferensi ini dilator belakangi adanya penjanjan Pasca
Kemerdekaan Indonesia, antara Indonesia dan Belanda mengalami konflik di berbagai
daerah guna memperebutkan hak atas wilayah Indonesia. Upaya damai dilakukan melalui
jalur diplomasi namun tidak menyelesaikan masalah. Diawali dari perjanjian Linggarjati
pada tahun 1946, perjanjian Renville pada tahun 1948 dan perjanjian Roem-Royen pada
tahun 1949. Diadakannya Konferensi Meja Bundar merupakan hasil dari kesepakatan
pada perjanjian Roem-Royen yang menginginkan penyelesaian antara RI

Latar belakang KMB adalah penyelesaian masalah antara RI dan Belanda. Hal ini tidak
terlepas dari peran PBB yang menekan Belanda untuk memulihkan kembali keadaan di
Indonesia. PBB memaksa Belanda untuk menyelesaikan konflik secara damai antara
kedua belah pihak. Pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 diadakan Konferensi
Meja Bundar yang menjadi titik terang upaya mempertahankan kemerdekaan RI.

Delegasi Konferensi Meja Bundar


Dalam Konferensi Meja Bundar, ada beberapa delegasi atau wakil dari masing – masing
pihak. Drs. Moh Hatta ditunjuk sebagai delegasi dari Indonesia, J.H. van Maarseven
mewakili Belanda, sedangkan Sultan Hamid II mewakili BFO. Dari pihak UNCI (PBB)
diwakili Chritchley sebagai pihak netral. Turut hadir pula dari perwakilan Indonesia
Mohammad Roem, Mr. Supomo, Dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Ir. Djuanda,
Sukiman, Mr. Sujono Hadinoto, Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim
Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang, serta Mr. Muwardi.
Hasil Konferensi Meja Bundar

 Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.


 Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
 Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam 1 tahun setelah pengakuan
kedaulatan RIS.
 Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia- Belanda
yang diketuai Belanda.
 RIS harus membayar semua utang Belanda sejak tahun 1942.
Indonesia secara sah diakui secara de yure oleh Belanda melalui KMB pada tanggal 27
Desember 1949. Penandatanganan naskah penyerahan berlangsung di dua kota yaitu
Amsterdam dan Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai