Anda di halaman 1dari 13

Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara

A. Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia


1. Pembaharuan Kepres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 tentang hari –
hari nasional yang bukan hari libur menetapkan :
a. Hari pendidikan nasional : 8 Mei
b. Hari kebangkitan nasional : 20 Mei
c. Hari angkatan perang : 5 Oktober
d. Hari sumpah pemuda : 28 Oktober
e. Hari pahlawan : 10 Nopember
f. Hari ibu : 22 Desember
2. Sejarah hari kebangkitan nasional
a. Tanggal 20 Mei 1908 terbentuk organisasi Budi Utomo di Jakarta oleh mahasiswa
sekolah dokter (STOVIA) yang diprakarsai Sutomo.
b. Soetomo menyampaikan gagasan Wahidin Sudirohusodo tentang pentingnya
membentuk organisasi yang memajukan pendidikan dan kebudayaan di Hindia
Belanda
c. Mahasiswa yang hadir : Gunawan Mangunkusumo, Soeradji, Suwarno, dll.
d. Juni 1908 koran Bataviasch Niewsblad mengumumkan berdirinya Budi Utomo
untuk memperbaiki keadaan rakyat, terutama rakyat kecil
e. Oktober 1908 kongres pertama Budi Utomo di Gedung Sekolah Pendidikan Guru
(Kweekschool) Yogyakarta yang dipimpin Wahidin Sudirohusodo :
- Anggota sudah mencapai 1.200 orang
- Kongres didominasi oleh priyayi Jawa karena politik etis Belanda
- Kongres ini jua disebut “Eerste Javanen Congres” oleh colonial Belanda
- Tjipto Mangunkusumo mengusulkan agar Budi Utomo menjadi partai politik,
namun ditolak. Akhirnya dia memilih aktif di Indische Partij
- Dr. Sutomo mendirikan Soerbaja Stoedy Cloeb
f. September 1909 anggota Budi Utomo mencapai 10.000 orang
g. 1912 kongres terakhir dan memilih Pangeran Ario Noto Dirodjo sebagai ketua
h. Pada 1908 beberapa mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan organisasi
Indische Vereeniging (IV) untuk memajukan kepentingan bersama orang Hindia di
belanda dan menjaga hubungan dengan Hindia Timur Belanda (menurut Noto
Soeroto, 1909). Perhimpunan akan memperkuat pergaulan antara orang Hindia di
Belanda dan mendorong orang Hindia agar lebih banyak lagi menimba ilmu ke
Belanda
i. Awal 1925 IV mengubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) yang diketuai
oleh Sukiman Wirosandjojo dan diputuskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia
yang berusaha dicapai lewat strategi solidaritas, swadaya, dan nonkooperasi,
perlu memperhatikan aspek kesatuan nasional dan kesetiakawanan internasional
j. Dalam program kepengurusan PI yang baru :  mengemukakan internasionalisasi
jaringan sebagai unsur penting dalam perjuangan kemerdekaan nasional (Ali
Sastroamidjojo)
- Propaganda asas – asas PI harus lebih intensif di Indonesia
- Propaganda ke dunia internasional untuk menarik perhatian dunia pada
masalah Indonesia
- Membangkitkan perhatian anggota PI pada isu – isu internasional melalui
ceramah, bepergian ke negara lain, atau perjalanan studi
3. Sejarah hari sumpah pemuda
a. Dilatarbelakangi Kongres Pemuda II tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Indonesische
Clubgenbouw – Jakarta.
b. Kongres Pemuda II merupakan hasil Kongres Pemuda I pada 2 Mei 1926 di
Vrijmetselaarslorge (Gd. Kimia Farma) – Jakpus.
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
c. Kongres Pemuda I diikuti oleh perwakilan organisasi Jong Java, Jong Sumatranen
Bond, Jong Islaminten Bond, Sekar Roekoen, Jong Bataks Bond, Jong
Stundeerenden, Budi Utomo, Indonesische Studieclub, dan Muhammadiyah
d. Muh. Yamin (Ketua Jong Sumatranen Bond) mengusulkan sebuah resolusi yang
menjadi dasar Sumpah Pemuda, yaitu :
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah
Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Melayu
(kemudian diganti Bahasa Indonesia pada Kongres Pemuda II)
e. Bahasa Melayu pernah diusulkan oleh Ki Hajar Dewantoro pada Kongres
Pengajaran Kolonial di Den Haag, Belanda tanggal 28 Agustus 1916
f. Lagu kebangsanaan Indonesia yang diciptakan oleh W.R. Supratman pertama kali
diputar pada Kongres Pemuda II secara instrumental atas izin dari Sugondo
Djojopuspito
g. Syair lagu Indonesia Raya dipublikasikan oleh koran Sin Po (koran Tionghoa
berbahasa Melayu) pada tanggal 10 November 1928
4. Sejarah Kemerdekaan Indonesia
a. Tanggal 1 Maret 1945 Letjend Kumakici Harada mengumumkan pembentukan
BPUPKI
b. Tanggal 7 Agustus 1945 terbentuk PPKI
c. Tanggal 17 Agustus 1945 ditetapkan sebagai hari proklamasi kemerdekaan
berdasarkan Kepres RI No. 24 Tahun 1953 tanggal 1 Januari 1953 tentang hari –
hari libur
d. Tanggal 14 Agustus 1945 (pukul 14.00) Sjahrir menyampaikan kepada Moh. Hatta
agar Soekarno sendiri yang menyatakan kemerdekaan Indonesia atas nama
rakyat Indonesia melalui siaran radio, karena pernyataan kemerdekaan oleh PPKI
akan dicap oleh Sekutu sebagai buatan Jepang. Namun hal itu tidak disetujui oleh
Soekarno selaku ketua PPKI
e. Tanggal 15 Agustus 1945 pagi Soekarno, Moh. Hatta, dan Mr. Soebardjo menemui
Laksamana Muda Maeda untuk menanyakan kebenaran Jepang menyerah
kepada Sukutu. Moh. Hatta menyarankan agar PPKI segera rapat pada tanggal 16
Agustus 1945 dan menyuruh seluruh anggota PPKI menginap di hotel des Indes
dan menginstruksikan untuk hadir di Kantor Dewan Sanyo Kaigi pukul 10.00
f. Tanggal 15 Agustus 1945 sore Moh. Hatta didatangi oleh Soebadio Sastrosastomo
dan Soebianto yang mendesak seperti desakan Sjahrir. Pertemuan ini diakhiri
pertengkaran kedua pihak dan Moh. Hatta dituduh tidak revolusioner, namun tidak
ditanggapi olehnya
g. Tanggal 15 Agustus 1945 pukul 21.30 Moh. Hatta dijemput oleh Mr. Soebardjo dan
diajak ke rumah Soekarno yang sudah dikepung para pemuda (salah satunya
Wikana) yang mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamirkan
h. Tanggal 16 Agustus 1945 pagi Soekarni dkk mendatangi rumah Moh. Hatta dan
mengancam jika Soekarno – Hatta (Dwi Tunggal) tidak memproklamirkan
kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 pukul 15.00 pemuda, rakyat dan mahasiswa
akan melucuti tentara Jepang dan membawa mereka ke Rengasdengklok untuk
melanjutkan pemerintahan. Soekarno – Hatta dibawa ke Rengasdengklok namun
pada pukul 18.00 dijemput oleh Mr. Soebardjo untuk kembali ke Jakarta
i. Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 22.30 Soekarno – Hatta menemui Mayjend
Nishimura didampingi Laksda Maeda dan penerjemah Taun Miyoshi untuk
memberitahukan tentang rencana rapat PPKI tanggal 17 Agustus 1945 pukul
13.00. Mayjend Nishimura menjelaskan bahwa Tentara Jepang harus tunduk pada
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
perintah Sekutu untuk menjaga Status Quo yang membuat Soekarno – Hatta
marah
j. Mereka berempat menuju rumah Maeda dan sudah ditunggu oleh anggota PPKI
dan para pemuda. Soekarno – Hatta mengadakan rapat kecil dengan Mr.
Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Melik, namun tidak seorang pun yang membawa
Teks Proklamasi yang dibuat pada tanggal 22 Juni 1945. Konsep teks proklamasi
ditulis oleh Soekarno yang didikte oleh Moh. Hatta. Setelah jadi Moh. Hatta
menyampaikan agar semua yang hadir untuk menandatangani teks tersebut,
namun Soekarni mengatakan di depan hadirin bahwa teks tersebut cukup
ditandatangani oleh Soekarno – Hatta atas nama rakyat Indonesia
k. Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 Teks Proklamasi dibacakan di halaman
rumah Soekarno Jl. Pegangsaan Timur 56 (saat itu bersamaan dengan bulan
Ramadhan), disertai dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih dan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan sebagai bentuk deklarasi Indonesia
menjadi negara merdeka dan berdaulat
l. Tanggal 17 Agustus 1945 sore seorang Opsir Kaigun (AL Jepang) menemui Moh.
Hatta menyampaikan keberatan terhadap kalimat dalam Pembukaan UUD
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk –
pemeluknya” merupakan diskriminatif terhadap non-muslim, namun Mr. A.A.
Maramis tidak mempermasalahkan itu padahal dia Kristen
m. Tanggal 18 Agustus 1945 sebelum sidang PPKI dibuka Moh. Hatta memanggil Ki
Bagus Hadikusumo, K.H. Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr.
Teuku Hasan untuk membahas keberatan dari Opsir Kaigun dan sepakat untuk
menghilangkan kalimat yang dianggap diskriminatif
5. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memacahkan berbagai
persoalan demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera

B. 4 (Empat) Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara


1. Pancasila
a. Sebelum lahirnya Indonesia masyarakat di wilayah NKRI dikenal sebagai
masyarakat religius (percaya kepada Tuhan). Terbukti dengan adanya
peninggalan sejarah pada zaman Neolitikum dan Megalitikum (2000 SM) berupa
Menhir (tugu batu), kubur batu, punden berundak di berbagai daerah
b. Rasa kesatuan tercermin dari berbagai ungkapan dalam bahasa daerah – daerah
di nusantara yang mengandung pengertian “tanah air” dan “tanah tumpah darah”
c. Ungkapan “Bhinneka Tunggal Ika” mengandung cita – cita kemanusiaan dan
persatuan yang bersumber dari kerajaan yang bersifat nasional yaitu Sriwijaya dan
Majapahit
d. Kulminasi endapan nilai – nilai yang ada dalam masyarakat Indonesia dan ide –
ide besar dunia oleh BPUPKI dan PPKI dijadikan para pendiri bangsa sebagai
soko guru bagi falsafah negara Indonesia modern yaitu Pancasila yang
rumusannya tertuang dalam UUD 1945, sebagai ideologi negara, pandangan
hidup bangsa, dasar negara dan sumber dari segala sumber hukum Indonesia
e. Pancasila secara sistemastik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di siding
BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 sebagai fundamen, filsafat, dan merupakan dasar
bagi negara yang akan didirikan
f. Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu, ideologi nasional, pandangan
hidup bangsa, pemersatu bangsa, dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia
dalam mencapai cita – cita nasional
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
g. Sila – sila Pancasila terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma positif sesuai
dengan pandangan hidup bangsa Indonesia
h. Pancasila berisi kebenaran nilai yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia
sehingga rakyat rela menerima, meyakini dan menerapkan dalam kehidupan nyata
2. Undang – Undang Dasar 1945
a. Naskah UUD 1945 dirancang sejak 29 Mei – 16 Juli 1945 oleh BPUPKI dan berkas
rancangannya diajukan ke PPKI untuk diperiksa ulang. Hasilnya ada beberapa
perubahan dan tambahan atas rancangan UUD yang dibuat oleh BPUPKI,
diantaranya rumusan kalimat dari Piagam Jakarta “dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya” dihilangkan
b. Pembentukan Panitia 9 tanggal 22 Juni 1945 (anggotanya dari 38 anggota
BPUPKI) yang bertugas untuk merancang sebuah rumusan pembukaan yang
disebut Piagam Jakarta
c. Tanggal 18 Agustus 1945 Piagam Jakarta disahkan menjadi Pembukaan UUD
1945 oleh PPKI setelah ada perubahan bagian Mukadimah “dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya” diganti menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
d. Salah satu gagasan dasar dalam membangun soko guru Negara Indonesia adalah
konstitusionalisme dan paham negara hukum
e. Dalam negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional
(konstitusionalisme) UUD memiliki fungsi khas untuk membatasi kekuasaan
pemerintah sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang –
wenang
f. Istilah negara hukum merupakan terjemahan dari Rechstaat dan The rule of law
g. Unsur – unsur negara hukum :
3. Bhinneka Tunggal Ika
a. Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa oleh Mpu Tantular
merupakan upaya mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan
pada masa kerajaan Majapahit
b. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan
juga anekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit
(Kakawin Sutasoma). Sedangkan dalam lambang NKRI (burung garuda) diperluas
menjadi perbedaan suku, Bahasa, adat istiadat dan kepulauan dalam kesatuan
nusantara raya
c. Lambang NKRI Garuda Pancasila dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
ditetapkan dalam PP No 66 Tahun 1951 tanggal 17 Oktober 1951
4. Negara Kesatuan Republilk Indonesia (NKRI)
a. NKRI yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara
karena baru memiliki sebagian unsur konstitutif berdirinya negara. Oleh karen itu
PPKI pada tangga 18 Agustus 1945 mengangkat Presiden dan Wapres,
menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuannya, sehingga PPKI disebut
sebagai pembentuk negara
b. Tujuan NKRI dirumuskan dalam sidang periode II BPUPKI (10 – 16 Juli 1945) dan
disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945, sesuai yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV meliputi :
- Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
- Memajukan kesejahteraan umum
- Mencerdaskan kehidupan bangsa
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
Tujuan diatas sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
C. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera
a. Bendera NKRI adalah Sang Merah Putih berbentuk persegi panjang dengan
ukuran lebar 2/3 dari panjang, bagian atas merah dan bawah putih dengan bagian
yang sama
b. Bendera yang dikibarkan pada saat proklamasi disebut Bendera Pusaka Sang
Saka Merah Putih sekarang disimpan di Monas – Jakarta
2. Bahasa
a. Bahasa NKRI adalah Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai Bahasa resmi
negara dalam Pasal 36 UUD 1945 yang bersumber dari Sumpah Pemuda tanggal
28 Oktober 1928
b. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana
pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan
antarbudaya daerah
3. Lambang Negara
a. Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika
b. Garuda Pancasila kepalanya menoleh lurus ke kanan, perisai berupa jantung yang
digantung dengnan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda
c. Garuda memiliki paruh, sayap (17 bulu), ekor (8 bulu),, pangkal ekor (19 bulu),
leher (45 bulu) dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya cipataan W.R. Supratman

D. Sejarah Bela Negara


1. Tanggal 18 Desember 1948 pukul 23.30 radio antara (Jakarta) menyebutkan bahwa
tanggal 19 pagi Wakil Tinggi Mahkota Belanda, Dr. Beel, akan mengucapkan pidato
penting. Jenderal Spoor memerintahkan tentara Belanda di Jawa dan Sumatera untuk
menyerang TNI Republik (Operasi Kraai)
2. Tanggal 19 Desember 1948 pagi Dr. Beel berpidato di radio dan menyatakan bahwa
Belanda tidak terikat lagi dengan Persetujuan Renville. Penyerbuan terhadap wilayah
Republik di Jawa dan Sumatera, termasuk DI Yogayakarta, dikenal dengan Agresi
Militer Belanda II
3. Tanggal 19 Desember 1948 sore rapat cabinet yang menghasilkan keputusan bahwa
Wapres (merangkap Menteri Pertahanan) menganjurkan supaya tentara dan rakyat
melaksanakan perang gerilya terhadap Belanda. Wapres membuat teks pidato yang
dikenal dengan “Order Harian” yang isinya pusat pemerintahan dipindahkan ke
Sumatera
4. Tanggal 19 Des 1948 pukul 08.00 WIB PB Jend. Sudirman mengeluarkan Perintah
Kilat No. 1 untuk seluruh Angkatan Perang RI yang berisi :
a. Kita telah diserang
b. Tanggal 19 Des 1948 Angkatan Perang Belanda telah menyerang Yogyakarta dan
Lapangan Terbng Maguwo
c. Pemerintah Belanda telah membatalkan persetujuan gencatan senjata
d. Semua Angkatan Perang menjalankan rencana yang telah ditetapkan untuk
menghadapi serangan Belanda
5. Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk setelah Yogyakarta jatuh
ke tangan Belanda serta Soekarno dan Hatta ditangkap. Periode PDRI adalah 22 Des
1948 – 13 Jul 1949 dibawah kepemimpinan Syafruddin Prawiranegara yang disebut
juga dengan Kabinet Darurat.
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
6. PDRI dibentuk setelah pertemuan antara Syarifuddin dengan Kol. Hidayat yang
mengunjungi Teuku Moh. Hassan untuk melakukan perundingan. Mereka kemuadian
menuju Halaban dan mengumpulkan sejumlah tokoh pimpinan republik yang ada di
Sumbar
7. Pada 22 Des 1948 diadakan rapat yang dihadiri Syarifuddin, T. M. Hassan, Sutan M.
Rasjid, Kol. Hidayat, Lukman Hakim, Ir. Indrachaya, Ir. Mananti Sitompul, Maryono
Danubroto, Dir. BNI A. Karim, Rusli Rahim dan Mr. Latif untuk memutuskan
pembentukan PDRI
8. Pertengahan 1949 Belanda berunding dengan Soekarno dan Hatta yang
menghasilkan Perjanjian Roem-Royen yang ditandatangani tanggal 13 Juli 1949.
Banyak pihak yang tidak setuju dengan perwakilan Soekarno – Hatta dalam
perundingan tersebut karena adanya dualism pemerintahan RI yaitu PDRI yang
dipimpin Syarifuddin dan Kabinet Drs. Moh. Hatta yang belum dibubarkan
9. Tanggal 14 Juli 1949 terjadi serah – terima mandat dari PDRI sehingga Moh. Hatta
menjabat Wapres sekaligus Perdana Menteri
10. Pemerintah RI menyetujui hasil Persetujuan Roem-Royen dan disahkan oleh KNIP
tanggal 25 Juli 1949
11. Tanggal 28 Des 2006 Presiden RI (SBY) menetapkan tanggal 19 Desember sebagai
Hari Bela Negara, karena pada tanggal 19 Des 1948 terbentuk Pemerintahan Darurat
Republik Indonesia dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka bela Negara serta dalam upaya
lebih mendorong semangat kebangsaan dalam bela negara dalam rangka
mempertahankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi
persatuan dan kesatuan.

E. Ancaman
1. Ancaman adalah sebuah kondisi, tindakan, potensi (alami atau rekayasa), berbentuk
fisik atau non fisik, berasal dari dalam atau luar negeri, secara langsung atau tidak
langsung diperkirakan atau diduga atau yang sudah nyata dapat membahayakan
tatanana serta kelangsungan hidup bangsa dan negara daam rangka pencapaian
tujuan nasionalnya (Era Reformasi)
2. Untuk menghadapi ancaman memerlukan peran kementerian / lembaga negara yang
saling bersinergi satu sama lain dengan keterpaduan yang mengutamakan pola kerja
lintas sektoral dan menghindarkan ego sektoral, dimana salah satu kementerian
sebagai leading sector sesuai tupoksinya
3. Ancaman juga dapat terjadi akibat konflik kepentingan yang sering tidak kita sadari,
sehingga yang sebelumnya masih berupa potensi ancaman berubah menjadi
ancaman yang sesungguhnya. Oleh karena itu diperlukan kesadaran Bela Negara
dalam setiap individu masyarakat Indonesia

F. Kewaspadaan Dini
1. Dikembangkan untuk mendukung sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan
nirmiliter secara optimal, sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi
setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman
2. Kewaspadaan dini memberikan daya tangkal dari segala potensi ancaman, baik
penyakit menular dan konflik sosial
3. Kita harus peduli terhadap lingkungan sekitar, peka terhadap fenomena atau gejala
yang mencurigakan dan siaga terhadap segala potensi ancaman. Implementasikan
5W + 1H dan laporkan kepada pihak berwenang jika ada tindakan atau fenomena
yang mencurigakan dan berpotensi mengancam keberlangsungan bangsa dan negara

G. Pengertian Bela Negara


Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
1. Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dan ancaman
2. Bela negara merupakan implementasi dari teori kontrak sosial atau teori perjanjian
sosial tentang terbentunya negara
3. Negara harus dibela jika memang amanah dalam menjalankan pemerintahannya
4. Tidak ada alasan bagi warga negara untuk menghindar dari kewajiban bela negara.
Oleh karena itu, warga negara harus patuh, taat, loyal, dan tunduk pada setiap
regulasi yang dibuat oleh negara dalam upaya meningkatkan kesadaran bela negara

H. Nilai Dasar Bela Negara


Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk
Pertahanan Negara (Ps. 7 Ayat 3) nilai dasar bela negara meliputi :
1. Cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Kemampuan awal bela negara

I. Pembinaan Kesadaran Bela Negara lingkup pekerjaan


Ditujukan bagi warga negara yang bekerja pada lembaga negara, kementerian / lembaga
pemerintah non kementerian dan pemda, TNI, Polri, BUMN, BUMD, badan usaha swasta,
dan badan lain seuai ketentuan peraturan perundang – undangan

J. Indikator Nilai Dasar Bela Negara


1. Cinta tanah air
a. Menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patriotism terhadap bangsa dan negaranya
d. Menjaga nama baik bangsa dan negara
e. Memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
2. Sadar berbangsa dan bernegara
a. Berpartisipasi aktif dalam ormas, prosfesi maupun politik
b. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai peraturan yang
berlaku
c. Ikut serta dalam pemilu
d. Berpikir, bersikap, dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya
e. Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara
a. Paham nilai – nilai dalam Pancasila
b. Mengamalkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari
c. Menajdikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara
d. Senantiasa mengembangkan nilai – nilai Pancasila
e. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan
negara
b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman
c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan
e. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negara tidak sia - sia
5. Kemampuan awal bela negara
a. Memilki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia
b. Senantiasa memelihara jiwa dan raga
c. Senatiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan
YME
d. Gemar berolahraga
e. Senantiasa menjaga kesehatannya

K. Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN


1. Cinta tanah air
a. Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta pemerintahan yang sah
b. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
c. Sesuai peran dan tugas masing – masing ikut menjaga seluruh ruang wilayah
Indonesia baik ruang darat, laut maupun udara dari berbagai ancaman
d. Menjadi contoh di tengah masyarakat dalam menunjukkan kebanggan sebagai
bagian dari bangsa Indonesia
e. Selalu menjadikan para pahlawan sebagai sosok panutan, dan mengambil
pembelajaran jiwa patriotisme serta berusaha untuk menunjukkan sikap
kepahlawanan dengan mengabdi tanpa pamrih kepada bangsa dan negara
f. Selalu menjaga nama baik bangsa dan negara dalam setiap tindakan
g. Selalu berupaya memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara
melalui ide – ide kreatif dan inovatif
h. Selalu mengutamakan produk – produk Indonesia baik dalam kehidupan sehari –
hari maupun dalam mendukung tugas sebagai ASN (produk asing digunakan jika
tidak dapat diproduksi bangsa Indonesia)
i. Selalu mendukung putra – putri terbaik bangsa yang bertugas membawa nama
Indonesia di kancah internasional
j. Selalu menempatkan produk industri kreatif / industri hiburan tanah air sebagai
pilihan pertama dan mendukung perkembangannya
2. Sadar berbangsa dan bernegara
a. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
b. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
c. Memegang teguh prinsip netralitas ASN dalam setiap kontestasi politik
d. Menaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan yang berlaku di
wilayah NKRI
e. Menggunakan hak pilih dengan baik dan mendukung terselenggaranya pemilu
f. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN
g. Sesuai dengan bidang tugasnya ikut berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa
dan negara
h. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama
i. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karier

3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara


a. Memegang teguh ideology Pancasila
b. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
c. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
d. Menjadi agen penyebaran nilai – nilai Pancasila di tengah masyarakat
e. Menjadi contoh bagi masyarakat dalam pengamalan nilai – nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari – hari
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
f. Menjadikan Pancasila sebagai alat perekat dan pemersatu sesuai fungsi ASN
g. Mengembangkan nilai – nilai Pancasila dalam berbagai kesempatan dalam
konteks kekinian
h. Selalu menunjukkan keyakinan dan kepercayaan bahwa Pancasila merupakan
dasar negara yang menjamin kelangsungan hidup bangsa
i. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
b. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa
dan negara sesuai tugas dan fungsi masing – masing
c. Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam
ancaman
d. Selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan menjadi pionir
pemberdayaan masyarakat dalam pembnagunan nasional
e. Selalu ikhlas membantu masyarakat yang menghadapi kesulitan
f. Selalu yakin dan percaya bahwa pengorbanan sebagai ASN tidak akan sia - sia
5. Kemampuan awal bela negara
a. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
b. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
c. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
d. Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan wawasan
sesuai kemajuan iptek
e. Selalu menjaga kesehatan fisik dan psikis
f. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang diberikan Tuhan YME
g. Selalu menjaga kebugaran dan menjadikan kegemaran berolahraga sebagai gaya
hidup
h. Senantiasa menjaga kesehatannya dan menghindarkan diri dari kebiasaan yang
dapat mengganggu kesehatan

L. Perspektif Sejarah Negara Indonesia


1. Sejarah administrasi Indonesia dimulai tahun 1816 sejak pemerintahan diambil alih
oleh Belanda dari Inggris. Sistem desentralisasi dilakukan dalam pelaksanaan
pemerintahan pada tahun 1905 dengan membentuk wilayah – wilayah setempat
dengan dewan – dewannya di seluruh Jawa
2. Tanggal 8 Agustus 1942 (masa pendudukan Jepang) berlaku UU No. 27 yang di
dalamnya mengatur tentang tata pemerintahan daerah yang berlaku di Jawa dan
Madura, kecuali Kooti (Swapraja), susunan pemerintah daerahnya terbagi atas Syuu
(Karesidenan), Si (Kota), Ken (Kabupaten), Gun (Kawedanan), Sen (Kecamatan), dan
Ku (Desa)
3. Tanggal 11 Agustus 1942 berlaku UU No. 28 tentang pemerintahan Syuu dan
Tokubotu-Si
4. Pada awal masa berlakunya UUD 1945 semua mekanisme ketatanegaraan belum
berjalan sesuai amanat UUD 1945 dan masih didasarkan pada aturan peralihan.
Hanya ada presiden dan wapres yang dipilih oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
dengan dibantu oleh sebuah Komite Nasional
5. Tanggal 16 Okt 1945 ditetapkan Maklumat Wakil Presiden No. X tentang peningkatan
kedudukan Komite Nasional menjadi badan legislative sejajar dengan DPR
6. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nov 1945 mengubah Kabinet Presidensiil menjadi
Kabinet Parlementer (Menteri bertanggung jawab ke parlemen). Namun kabinet
parlementer tidak dapat berjalan baik sebelum terbentuknya NKRIS 1949
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
7. Sistem administrasi negara belum berjalan optimal sesuai UUD 1945 akibat upaya
Belanda yang memperlemah Indonesia melalui agresi militernya. Selama
penyerangan itu dilakukan perundingan Linggarjati (25 Mar 1947) dan persetujuan
Renville. Semua itu diakhiri dengan pembentukan negara – negara bagian untuk
memperlemah negara Indonesia hingga akhirnya terbentuk RIS pada tahun 1949
8. Tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 diselenggarakan KMB di Den Haag antara
pemerintah Belanda dengan Indonesia atas jasa Komisi PBB. Hasil KMB :
a. Kerajaan Belanda harus memulihkan kedaulatan atas wilayah Indonesia kepada
pemerintah RIS
b. Kekuasaan pemerintahan akan diserahkan pada tanggal 27 Des 1949 di Jakarta
9. Indonesia resmi berubah dari negara kesatuan menjadi negara serikat dengan
konstitusi RIS (KRIS) 1949 sebagai UUD setelah KMB. Sistem pemerintahannya
adalah pemerintahan parlementer (kebijakan ada di tangan menteri, presiden tidak
dapat diganggu gugat)
10. Dalam KRIS 1949 tidak ada ketentuan tegas pemegang kedaulatan negara RIS,
namun secara implisit disebutkan bahwa pemegang kedaulatan RIS bukan rakyat,
tetapi negara. Pembentukan negara bagian menimbulkan pertentangan dalam negara
antara golongan federal dan kaum republik dan diakhiri dengan persetujuan untuk
mengubah bentuk negara menjadi negara kesatuan berdasarkan UUDS 1950 pada
tanggal 17 Agustus 1950
11. Dalam UUDS 1950 pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara berada di tangan
rakyat, tetapi pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah (eksekutif) dan DPR. Pada
masa ini pemerintahan tetap tidak stabil karena adanya penokohan Soekarno sebagai
pedoman dalam pemerintahan (rule by the person) dan kedudukan Perdana Menteri
tidak jelas. Situasi dalam kabinet yang tidak kunjung kondusif membuat Presiden
Soekarno mengeluarkan konsep Demokrasi Terpimpin pada tahun 1957. Pada masa
UUDS 1950 juga dibentuk Dewan Konstituante yang bertugas menyusun dan
menetapkan UUD pengganti dari UUDS 1950
12. Tanggal 5 Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden untuk menyelamatkan bangsa dan
negara karena macetnya sidang Konstituante, yang berisi pemberlakukan kembali
UUD 1945, membubarkan Konstituante, dan tidak memberlakukan UUDS 1950. Pada
masa ini kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif terpusat di tangan presiden.
Hukum telah tergeser bersama dengan demokrasi dan hak asasi yang menjadi ciri
dan pilar sebuah negara hukum
13. Puncak kekacauan terjadi saat PKI mendominasi pemerintahan dan melakukan
pengkhianatan total terhadap falsafah Pancasila dan UUD 1945 pada tanggal 30 Sep
1965 yang membuat Presiden RI mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret
(Supersemar) ditujukan kepada Soeharto yang merupakan tanda dimulainya Orde
Baru
14. Keinginan untuk pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen tertuang dalam
Pasal 2 Tap MPRS No. XX Tahun 1966 dengan Pancasila sebagai landasan atau
sumber dari segala sumber hukum.

M. Makna Kesatuan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara


1. Filosofi dasar persatuan dan kesatuan bangsa tertulis dalam Kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular yang berbunyi “bhinneka tunggal ika tan hana dharma
mangrwa” = “berbeda-beda tetapi tetap satu, taka da kebenaran yang mendua”
2. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 juga menjadi ujung tombak dan cikal
bakal persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
3. Bangsa Indonesia juga terikat kesatuan politik kenegaraan melalui Proklmasi
kemerdekaan yang dibacakan Soekarno 17 Agustus 1945
4. Kesatuan geografis yang ditandai oleh Deklarasi Juanda tanggal 13 Des 1957 yang
menjadi tonggak lahirnya konsep Wawasan Nusantara. Tanggal 18 Feb 1960
dituangkan dalam UU No. 4/Prp/1960 tentang Perairan Indonesia dan diakui secara
internasional pada Konferensi Hukum Laut di Geneva tahun 1978. Pada tanggal 10
Des 1982 konsep Wawasan Nusantara diterima dan ditetapkan dalam Konvensi
Hukum Laut PBB yang lebih dikenal dengan UNCLOS dan dituangkan dalam UU No.
17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS

N. Bentuk Negara Berdasarkan UUD 1945


1. Dalam Pasal 1 disebutkan “Negara Indonesia adala Negara Kesatuan yang berbentuk
Republik”
2. NKRI dibagi atas daerah – daerah provinsi, dan setiap provinsi dibagi atas kab dan
kota. Pembagian ini memungkinkan untuk pendelegasian urusan pemerintahan atau
kewenangan
3. Harus ada koherensi antara tujuan dan cita – cita nasional dengan visi, misi, dan
sasaran strategis yang dirumuskan dalam RPJP Nasional, RPJM Nasional, RPJP
Daerah, RPJM Daerah, hingga Rencana Strategis Kementerian / Lembaga dan SKPD
tingkat provinsi dan kab/kota

O. Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa


1. Persatuan dan kesatuan bangsa terlihat dari warisan budaya berupa sifat
kekeluargaan dan jiwa gotong-royong
2. Tahap – tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia yang paling menonjol :
a. Perasaan senasib
b. Kebangkitan nasional
c. Sumpah pemuda
d. Proklamasi kemerdekaan

P. Prinsip – Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa


1. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Kita harus mengakui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, Bahasa,
agama, dan adat kebiasaan yang majemuk sehingga kita wajib bersatu sebagai
bangsa Indonesia
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia
Mencintai bangsa bukan berarti mengagung – agungkan bangsa kita sendiri dan
merasa lebih unggul dari bangsa lain
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
Kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kebebasan dan tanggung jawab
terhadap diri sendiri, sesama dan Tuhan YME
4. Prinsip Wawasan Nusantara
Kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial,
budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan dan merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad mencapai
cita – cita pembangunan nasional
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita – Cita Reformasi
Kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju
masyarakat yang adil dan makmur

Q. Nasionalisme
1. Pengertian nasionalisme
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
a. Arti sempit : sikap mencintai bangsa sendiri secara berlebihan sehingga
menganggap bangsa lain lebih rendah kedudukannya (chauvinisme)
b. Arti luas : sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan menganggap semua
bangsa sama derajatnya
2. Tiga hal yang harus dilakukan untuk membina nasionalisme Indonesia :
a. Mengembangkan persamaan diantara suku – suku bangsa penghuni nusantara
b. Mengembangkan sikap toleransi
c. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesame bangsa Indonesia
3. Empat hal yang harus dihindari :
a. Sukuisme  menganggap suku bangsa sendiri paling baik
b. Chauvinsime  menganggap bangsa sendiri paling unggul
c. Ekstrimisme  mempertahankan pendirian dengan berbagai cara, termasuk
kekerasan dan senjata
d. Provinsialisme  selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri
4. Ciri – ciri sikap patriotisme :
a. Cinta tanah air
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa diatas kepentingan pribadi dan
golongan
d. Berjiwa pembaharu
e. Tidak kenal menyerah dan putus asa
5. Implementasi sikap patriotisme :
a. Dalam keluarga : menyaksikan film perjuangan, membaca buku bertema
perjuangan, dan mengibarkan bendera merah putih pada hari – hari tertentu
b. Dalam sekolah : melaksanakan upacara bendera, mengkaitkan materi pelajaran
dengan nilai – nilai perjuangan, belajar sungguh – sungguh untuk kemajuan
c. Dalam masyarakat : mengembangkan sikap kesetiakawanan sosial di lingkungan,
memelihara kerukunan diantara sesama warga
d. Dalam berbangsa : meningkatkan persatuan dan kesatuan, melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945, mendukung kebijakan pemerintah, mengembangkan
kegiatan usaha produktif, mencintai dan memakai produk dalam negeri, mematuhi
peraturan hukum, tidak main hakim sendiri, menghormati dan menjunjung tinggi
supremasi hukum, menjaga kelestarian lingkungan

R. Kebijakan Publik dalam Format Keputusan dan/atau Tindakan Administrasi


Pemerintahan
UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang berlaku sejak 17
Oktober 2014 memuat perubahan penting dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintahan yaitu :
1. Mengenai jenis produk hukum dalam administrasi pemerintahan
2. Pejabat pemerintahan mempunyai hak untuk diskresi
3. Memperoleh perlindungan hukum dan jaminan keamanan dalam menjalankan tugas

Beberapa pengertian penting dalam UU AP :


a. Administrasi Pemerintahan : tata laksana dalam pengambilan keputusan dan/atau
tindakan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksanaan
Fungsi Pemerintahan, baik di lingkungan pemerintah maupun penyelenggara negara
lain
b. Keputusan Administrasi Pemerintahan : ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan
Review Materi : Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara
c. Tindakan Administrasi Pemerintahan : perbuatan Pejabat Pemerintahan atau
penyelenggaran negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan
perbuatan kongkret dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
d. Diskresi : keputusan dan/atau tindakan administrasi pemerintahan yang ditetapkan
dan/atau dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan untuk mengatasi persolan kongkret
yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang
– undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas,
dan/atau adanya stagnasi pemerintahan

S. Landasan Idiil Pancasila


1. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar ideologi
maupun filosofi bangsa
2. Kedudukan Pancasila dipertegas dalam UU No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang – undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara
3. Pancasila merupakan etika sosial, yaitu seperangkat nilai yang secara terpadu harus
diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (termaktub dalam Tap MPR
RI No. VI/MPR/2001)

T. UUD 1945 : Landasan Konstitusionil SANKRI


1. Kedudukan UUD 1945
UUD 1945 hasil amandemen I, II, III dan IV merupakan hukum dasar tertulis dan
sumber hukum tertinggi dalam hierarki peraturan perundang – undangan RI
2. Pembukaan UUD 1945 sebagai Norma Dasar
Norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 :
Alinea pertama = asas persatuan
Alinea kedua = cita – cita luhur bangsa Indonesia
Alinea ketiga = kemerdekaan oleh bangsa Indonesia dengan kekuatan sendiri dan
rahmat Tuhan YME
Alinea keempat = norma dasar bagi bangunan dan substansi kontrak sosial

U. Peran ASN Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Tugas Pegawai ASN berdasarkan pasal 11 UU ASN :
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

Anda mungkin juga menyukai