Anda di halaman 1dari 2

BAGAIMANA ASAL USUL NAMA NEGARA INDONESIA?

Oleh : Munaya Insan Pribadi Robbani

robbaninaya58@gmail.com

Sejak duduk dibangku sekolah, siswa selalu mendapatkan berbagai ilmu tentang sejarah.
Perjuangan bangsa yang dijajah ratusan tahun lamanya, proklamasi kemerdekaan, juga peristiwa
demi peristiwa yang mewajibkan anak generasi muda untuk mengenang dan merayakan
kemerdekaan setiap tahunnya.

Sebagian besar anak Indonesia mengerti bahwa proklamasi kemerdekaan yang digelar pada
17 Agustus 1945 silam, menyimpan peristiwa unik yang dijadikan pembelajaran dimasa sekarang.
Seperti Bung karno yang memproklamirkan kemerdekaan tatkala ia sedang sakit, juga naskah
proklamasi yang sempat dibuang ditempat sampah dan kini berada di museum sebagai saksi bisu
merdekanya bangsa yang sesungguhnya.

Namun, terkadang siswa hanya terfokus pada peristiwa perjuangan para pahlawan yang
gerilya merebut kembali bangsanya dari tangan penjajah. Apakah terlintas, bagaimana negara kita
dinamakan Indonesia? Bagaimana asal usul terjadinya? Apakah nama Indonesia juga dibuat oleh
warga Indonesia sendiri? Atau malah dibuat oleh pimpinan negara asing yang menjajah negeri kita?

Secara umum, Indonesia adalah sebuah negara yang terletak antara benua Asia dan Australia
yang secara geografis adalah negara yang terletak diantara 95 derajat BT sampai 141 derajat BT. Dan
6 derajat LU sampai 11 derajat LS. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 18.360
pulau, 38 provinsi (data terbaru tahun 2022/2023), 1340 suku, 652 bahasa, dengan bahasa wajib
seluruh wrga negara adalah bahasa Indonesia.

Menurut PenaMedia.com, Sejarah penamaan Indonesia diterangkan oleh salah seorang


bapak proklamator, Mohammad Hatta. Dalam artikelnya yang berjudul “Tentang Nama Indonesia”
dan dimuat dalam “The Socialist” tanggal 8 Desember 1928. Menurut Bung Hatta, Adolf Bastian yang
merupakan seorang etnolog asal Jerman disebut-sebut sebagai pencetus nama Indonesia, yakni
“Indonesien”. Keterangan tersebut diperoleh dari pidato Profesor Dr. GA Wilken yang kala itu digelari
sebagai guru besar di Universitas Leiden tahun 1885.

Kendati demikian dilansir dari NarasiNewsroom.com, mengenai nama Indonesia juga


bercerita mengenai pertukaran gagasan lintas batas dan kegigihan bangsa terjajah melawan
ketidakadilan. Pencipta dari istilah “Indonesia” merupakan sepasang seorang guru dan murid yang
dimakamkan di kompleks Makam Kristen, Penang, Malaysia.

James Richardson Logan yang dikenal sebagai advokat. Pada tahun 1847, James menerbitkan
Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia. Pada zaman dahulu, orang-orang inggris
menyebut gugusan pulau yang menyebar di Asia Tenggara dengan Indian Archipelago, The Eastern
Islands, atau The Eastern Seas. Sedangkan Belanda menyebut negara jajahannya ini dengan nama
Nederlandcsh-Indie, Oost-Indie, atau Hindia. James Richardson Logan memiliki seorang guru bernama
George Windsor Earl yang menerbitkan bukunya dengan judul The Eastern Seas.

Pada tahun 1850, di jurnal asuhan James Richardson Logan, George Windsor Earl
mengungkapkan bahwa sebaiknya Indian Archipelago tidak dijadikan nama gugusan pulau di Asia
Tenggara. Kemudian George Windsor Logan mengusulkan dua nama untuk penamaan negara ini.
Yaitu Indu-nesians, atau Malayu-nesians.
Murid dan gurunya itu memiliki perbedaan pendapat, Earl lebih menyetujui nama Malayu-
nesians karena baginya nama tersebut lebih cocok dan lebih bagus. Sedangkan Logan menggunakan
kata “Indonesia” di jurnal dengan edisi yang sama. Sekaligus jurnal ini tercatat sebagai dokumen
pertama di dunia yang memuat kata “Indonesia”.

Nama ini menyebar luas, hingga pada tahun 1884, Adolf Bastian yang merupakan etnolog
ulung asal Jerman turut menggunakan dan mempopulerkan nama “Indonesia” di Eropa. Tak lama,
sampai pula nama ini di negeri Belanda dengan digunakannya oleh pakar etnografi George Alexander
Wilken dan ahli bahasa Hendrik Kern dalam judul makalah pada tahun 1885.

Soewardi Soeryadiningrat atau biasa dipanggil Ki Hajar Dewantara menjadi redaktur Hindia
Poetra. Majalahnya Indische Vereeniging, organisasi bumiputra yang kuliah di Belanda. HIndia Poetra
mencatat, di Den Haag pada April 1917, bangsawan jawa ahli musik, Soerjo Poetro menggunakan
kata “Indonesia” ketika menyampaikan amanat penutup acara penyambutan delegasi Indie
Weerbaar. Hingga ini tercatat sebagai penggunaan kata “Indonesia” pertama oleh seorang bumiputra
Hindia.

Pada tahun yang sama, organisasi pertama yang bernama Indonesisch Verband van
studeerenden dan terkandung kata “Indonesia” didirikan. Dan ditahun ini pula, penggunaan paling
awal kata “Indonesia” ditemukan.

Nama “Indonesia” seiring berjalannya waktu terus bertransformasi. Logan menggunakan


kata Indonesia dalam konteks geografis, meliputi pulau-pulau dari Sumatera, Semenanjung Malaya,
Formosa, Papua bagian barat, Timor, sampai Jawa. Sedangkan Wilken mengartikan Indonesia sebagai
populasi dengan budaya dan bahasa tertentu yang mirip. Meliputi orang di Hindia, Filiphina,
Madegaskar, Daratan Asia Tenggara, Formosa.

Semakin lama, kata Indonesia mulai banyak digunakan dalam konteks politis sebagai simbol
negeri Hindia yang merdeka dari Belanda. Misal, Nederlands-Indie menjadi Indonesia, Indische
Vereeniging menjadi Perhimpoenan Indonesia, Partai Komunis India menjadi Partij Komunis
Indonesia, Soekarno mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia atau PNI, bahkan pada tanggal 28
Oktober 1928, organisasi pergerakan nasional melangsungkan ikrar Sumpah Pemuda yang
menyatakan bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu, Indonesia.

Sumber : Pena Media, Narasi Newsroom, Indonesiabaik.

Anda mungkin juga menyukai