Anda di halaman 1dari 17

DINAMIKA ISLAM

DI LAOS
Rizky Prayoga
Maulana fadly
Fadli Perdana Yuda
1. Latar Belakang

politik Islam Asia Tenggara tidak akan mendapatkan sesuatu yang lengkap tanpa melibatkan
peran kajian sejarah Islam di kawasan Asia Tenggara. Berbeda dengan beberapa kawasan
lainnya, masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara melalui beberapa proses, antara lain
dengan cara perdagangan dan dakwah. Hal tersebut memainkan peran yang cukup penting
dalam proses politik Islam di Asia Tenggara. Hal tersebut juga menguatkan penilaian bahwa
Islam mampu menjadi sebuah kekuatan politik yang di bawa oleh pemeluknya dalam
melakukan sebuah proses politik. Dengan demikian, hal tersebut menjadi dasar dalam
memulai kajian ini agar senantiasa memberikan sebuah pemahaman baru tentang berbagai hal
pola politik Islam di Asia Tenggara, khususnya negara Laos. Negara Laos dipilih berdasarkan
peranan dari umat Islam di kawasan negara tersebut yang berbeda dengan negara lainnya di
kawasan Asia Tenggara.
Sejarah Islam di Laos
Islam memasuki wilayah Asia selama abad pertama Hijryah. Inti komunitas muslim pertama dibangun oleh para pedagang
Arab dan Persia, terutama para pelaut dari Arabia Selatan. Kenyataannya pengaruh Saudi Arabia Selatan tampak bahwa
semua komunitas muslim di Lautan India dan lebih jauh lagi dari Afrika Timur sampai ke Indo-China pengikut mazhab
syafi’i yang menjadi mazhab terpenting di Arabia Selatan. Lebih jauh, banyak komunitas minoritas di negara-negara Asia
kenyataannya dulu merupakan negara-negara muslim merdeka yang digabungkan secara paksa ke dalam entitas non-
muslim yang lebih besar. Lebih dari itu, orangorang muslim dianiaya di banyak negara Asia.
Dari perjalanan sejarah, umat muslim di Asia Tenggara rata-rata mencapai setengah abad terlepas dari empayer
kolonial. Berdasar hitungan waktu, tentunya telah banyak peristiwa yang disaksikan oleh umat muslim Asia Tenggara
sebagai suatu pengalaman empiris yang memiliki makna tersendiri bagi kehidupan masa depan. Menurut analisa lain, Islam
masuk ke Asia Tenggara, khususnya langsung ke negara Laos berasal dari para pedagang Yunnan, Cina. Dengan begitu,
Islam di Laos menyebut keturunan dari para pedagang ini dengan nama Chin Haw. Dari para pedagang tersebut, kemudian
umat Islam di Laos berkembang dengan membangun tempat ibadah, seperti mendirikan masjid di negara Laos. Sebelum
Islam masuk, sebenarnya telah ada etnis lain yang beradaptasi di negara Laos, seperti etnis Lao atau yang dikenal sebagai
etnis Lao Lum, etnis tersebut yang mendominasi dari kuantitas jumlah penduduk serta selalu mendominasi dalam hal

komunitas masyarakat dan dalam aspek pemerintahan.


● Ketika melihat latar belakang sejarah negara Laos, maka akan ditemukan pemahaman bahwa negara Laos dahulu berbentuk kerajaan
yang dikelola oleh kerajaan Nanzhao, kemudian diteruskan kembali oleh kerajaan Lan Xang pada abad ke-14 hingga berkuasa sampai
abad ke-18 dan sempat menguasai wilayah Thailand pada waktu itu, sempat juga wilayah kerajaan ini dikuasai oleh negara Perancis,
serta akhirnya dikuasai juga oleh Jepang, yang kemudian memberikan kemerdekaan kepada kerajaan Laos pada tahun 1949.
● Di negara Laos, pihak komunis memang sangat dominan, sebab hal tersebut tidak terlepas dari sejarah bahwa negara Laos pernah
didukung oleh Uni Soviet dan negara tetangganya, yaitu Vietnam dalam upaya mencari kemerdekaan, hingga akhirnya kaum komunis
Pathet Lao diberi dukungan yang sangat besar oleh dua negara tersebut, yaitu Uni Soviet dan Vietnam dalam mencapai
kemerdekaannya. Dengan demikian, Laos mendapat kemerdekaannya dengan mengganti nama negara resmi sebagai Republik
Demokratik Rakyat Laos. Dari pembahasan ini, sebenarnya tidak ada unsur-unsur umat Islam dalam membantu kemerdekaan di
negara Laos. Hal tersebut bukan karena umat Islam tidak berkenan, namun harus diingat bahwa Islam adalah agama pendatang dan
belum mencapai pola adaptasi yang baik di kawasan tersebut sehingga umat Islam pada waktu itu hanya meningkatkan peran dakwah
dan ekonomi, sehingga tidak terlibat dalam hal seperti itu. Hal tersebut juga menjadi pembenaran karena umat Islam pada waktu itu
tidak mendapat tempat di kalangan etnis asli negara Laos, sehingga etnis asli negara Laos mendominasi hal tersebut. Di Asia
Tenggara, orang Islam sebagai penduduk mayoritas hanya di Indonesia, Malaysia dan Brunei. Sedangkan di Thailand, Filipina dan
Singapura, orang-orang Islam menjadi minoritas. Bahkan di Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar, jumlah penduduk muslim sangat
sedikit. Dengan gambaran seperti itu, akar persoalan orang Islam di masing-masing negara juga berbeda.
3. Komunitas Muslim di Laos
Kelompok Muslim Chin Haw Buddha Theravada adalah agama mayoritas di Laos. Hanya sebagian kecil penduduknya beragama Islam.
Bahkan, di kawasan Asia Tenggara, Laos adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terkecil. Islam diperkenalkan di Laos oleh para
pedagang Cina dari Yunan. Para saudagar Cina yang membawa misi dakwah itu dikenal hingga ke Thailand dan Myanmar. Mereka dikenal
sebagai Chin Haw oleh masyarakat Laos dan Thailand. Hingga saat ini, keturunan kaum Chin Haw masih tinggal di dataran tinggi dan daerah
perbukitan. Mereka menjadi pemasok kebutuhan pokok bagi masyarakat di kota. Kaum Chin Haw memiliki masjid berukuran sangat besar dan
menjadi kebanggaan Muslim di Laos. Masjid yang bergaya neo-Moghul itu begitu khas dengan menara gaya Oriental.

Komunitas Muslim Tamil Di Laos, juga dikenal kelompok Muslim yang berasal dari selatan India. Mereka adalah komunitas Tamil yang
dikenal dengan sebutan Labai di Madras dan Chulia di Malaysia dan Thailand. Mereka masuk ke ibukota Laos ,Vientiane, melalui Saigon.
Komunitas Muslim Tamil lebih banyak berada di Vientienne. Di kota ini mereka memiliki masjid yang menyerupai bangunan masjid di tempat
asal mereka, Tamil. Masjid itu bernama Masjid al-Jamiah. Masjid itu selalu ramai dikunjungi Muslim dari India, Pakistan, dan Bangladesh.
4. Islam dan Komunitas
Politik
Umat Islam di negara Laos memang ada, namun jumlahnya tidak terlalu banyak, hal ini bahkan sangat
sedikit dibanding dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Dalam kalkulasi angka terdapat
klasifikasi komunitas politik yang mempunyai jumlah kuantitatif terbanyak adalah mereka yang
beragama Budha Theravada sekitar 65%, yang terdiri dari berbagai etnis di negara Laos, seperti etnis
Mon-Khmer, etnis Lao, Tai Khadai, Austro Asiatik, dan berbagai keturunan campuran dari negara
Thailand dan negara Vietnam. dan 15 %-nya adalah orang-orang Thai dengan 10 % sisanya merupakan
suku-suku daerah perbukitan. Dari umat Islam sendiri hanya sekitar 0,01% dari jumlah penduduk negara
Laos yang berjumlah 6,5 juta orang. Selain itu, pihak Kristen mendapat sekitar 1,3% dan lainnya, seperti
kepercayaan animisme dan baha’i sekitar 33,6%
Islam dan Konstitusi
Negara Laos mengikuti konstitusi baru pada tahun 1991 sehingga pada tahun berikutnya mengadakan
pemilihan umum untuk memilih 85 kursi Dewan Nasional yang para anggota-anggotanya dipilih secara
rahasia untuk masa jabatan selama 5 tahun. Di dalam konstitusi Laos sebenarnya menjamin dan
menghormati kebebasan berkeyakinan dan beragama, hal tersebut terlihat ketika banyak kejadian
tentang penistaan terhadap suatu agama, maka dapat diselesaikan dengan baik.
Dasar dari konstitusi ini ada di bab 3 Pasal 23 tentang kewarganegaraan konstitusi negara Laos yang
berbunyi Pasal 22 yang berbunyi semua warga negara Laos sama di depan hokum, terlepas dari apapun
kepercayaan, etnis, status sosial dan ekonomi.
Islam dan Pemerintahan (Kebijakan)
Islam dan Pemerintahan (Kebijakan) Pemerintahan yang ada di negara Laos mengikuti pemerintahan yang ada di negara-negara lain di kawasan Asia
Tenggara, namun dalam parkteknya juga berbeda. Di dalam sistem pemerintahannya dikenal dengan Trias Politica yang kemudian berkembang lembaga
eksekutif, legislatif dan yudikatif. Ketiga lembaga ini yang kemudian mengambil peran dalam menetukan kebijakan yang terjadi di negara Laos, namun
harus di ingat bahwa setiap kebijakan memang harus disetujui oleh kepala pemerintahan. Dalam konstitusi tertulis dari negara Laos disebutkan bahwa
pemerintah adalah organisasi adminitrasi dari negara yang bertugas mengemban tanggung jawab dari rakyat. Selanjutnya, dalam bagian lainada juga
lembaga peradilan yang bertugas mengadili setiap kebijakankebijakan yang keliru.
Islam dan Pemerintahan (Kebijakan) Pemerintahan yang ada di negara Laos mengikuti pemerintahan yang ada di negara-negara lain di kawasan
Asia Tenggara, namun dalam parkteknya juga berbeda. Di dalam sistem pemerintahannya dikenal dengan Trias Politica yang kemudian berkembang
lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Ketiga lembaga ini yang kemudian mengambil peran dalam menetukan kebijakan yang terjadi di negara Laos,
namun harus di ingat bahwa setiap kebijakan memang harus disetujui oleh kepala pemerintahan. Dalam konstitusi tertulis dari negara Laos disebutkan
bahwa pemerintah adalah organisasi adminitrasi dari negara yang bertugas mengemban tanggung jawab dari rakyat.
Selanjutnya, dalam bagian lainada juga lembaga peradilan yang bertugas mengadili setiap kebijakankebijakan yang keliru.Pemerintahan yang
ada di negara Laos mengikuti pemerintahan yang ada di negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, namun dalam parkteknya juga berbeda.
Di dalam sistem pemerintahannya dikenal dengan Trias Politica yang kemudian berkembang lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Ketiga
lembaga ini yang kemudian mengambil peran dalam menetukan kebijakan yang terjadi di negara Laos, namun harus di ingat bahwa setiap kebijakan
memang harus disetujui oleh kepala pemerintahan. Dalam konstitusi tertulis dari negara Laos disebutkan bahwa pemerintah adalah organisasi adminitrasi
dari negara yang bertugas mengemban tanggung jawab dari rakyat. Selanjutnya, dalam bagian lainada juga lembaga peradilan yang bertugas mengadili
setiap kebijakankebijakan yang keliru.
Islam dan Parlemen Negara Laos ini menganut sistem parlemen satu kamar yang
dikenal Dewan Nasional yang bertugas membentuk kabinet dalam pemerintahan negara Laos. Dengan cara seperti ini seluruh kabinet dipilih
berdasarkan kehendak dari partai tunggal yang ada di negara Laos. Sampai saat ini, Dewan Nasional terdiri dari 115 anggota dewan yang
berasal dari Partai Komunis Rakyat Laos. Dari 115 anggota Dewan Nasional yang duduk, diantaranya terdapat 14 orang yang mengurus Partai
Komunis di tingkat pusat, sedangkan hanya dua orang yang ada di Dewan Nasional yang berada pada posisi netral. Dengan begitu, umat Islam
di negara Laos sangat sulit menembus Parlemen.

Islam dan Partai Politik Negara Laos menganut komunis yang dibawa pada waktu
pra-kemerdekaan, dengan begitu sistem kepartaian juga menjadi sistem partai tunggal dan partai politik yang diakui oleh pemerintahan negara
Laos adalah Partai Revolusioner Rakyat Laos (PRRL). Dengan demikian, umat Islam dalam menjalankan aktivitas politiknya tidak dapat
dengan membuat partai Islam, oleh karena itu cara yang baik adalah dengan terlibat di partai tunggal tersebut.
Islam dan Civil Society Di negara Laos terdapat beberapa lembaga sosial yang bertugas dalam berbagai program kemanusiaan di tengah-
tengah kehidupan perpolitikan pada negara Laos, diantaranya adalah:

1. Lao Women Union (LWU), yang bekerja pada pengembangan keahlian kaum perempuan dalam mengurangi kemiskinan, hal tersebut
juga kemudian digunakan sebagai sarana studi gender.

2. Lao Natioanl Front For Rekonstruksi (LNFFR), yang bekerja untuk membangun solidaritas nasional dan membantu kelompok
minoritas.

3. Lao People’s Revolutionary Youth Union (LPRYU), yang bertugas memberikan pelatihan ketenagakerjaan terhadap para pemuda.

4. Lao Front Trade Union (LFTU), yang berugas menyalurkan aspirasi kaum buruh dan hak-hak para pekerja
Analisa Prospek Islam di Laos
Sebagaimana yang. telah dijelaskan bahwa sebelum Islam datang sebenarnya telah ada berbagai etnis di wilayah Laos, yang terdiri dari suku
asli dan pendatang. Agama Islam memang agama pendatang yang secara langsung masuk ke dalam wilayah Laos dengan berbagai bentuk
saluran, termasuk saluran perdagangan/ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, akan dibagi ke dalam beberapa segi pendekatan dalam
menganalisa, yaitu:
Analisa mengenai kekuatan Islam Walaupun Islam masuk ke dalam wilayah Asia Tenggara, khususnya Laos sebagai agama
pendatang, namun harus diingat bahwa dari factor sejarah, Islam mampu memberikan pemahaman lebih terhadap pola kehidupan universal,
dari hal tersebut dapat diterjemahkan bahwa salah satu kekuatan Islam terlihat pada dirinya yang terbuka/inklusif terhadap berbagai
perkembangan yang terjadi sehingga Islam mampu menyesuaikan diri tanpa dibentuk oleh pengaruh dari luar Islam. Selanjutnya, hal tersebut
ditopang dengan konstitusi Laos yang memberi jaminan terhadap kebebasan beragama dan penjaminan, hal ini memberikan justifikasi bahwa
Islam mampu, khususnya umat Islam menyebar-luaskan dakwah islam secara terbuka dalam media pendidikan sehingga dapat memberikan
pemahaman kelompok non-Islam tentang Islam dan memperkuat basis dari umat Islam sendiri dalam memajukan Islam kultural.
Salah satu aspek yang terpenting dalam memaksimalkan hal tersebut adalah dengan cara penguatan basis Islam kultural, yaitu
membudayakan Islam ke tengah-tengah masyarakat tanpa melihat kelompk apapun. Hal ini jelas menjadi kekuatan Islam karena penguatan
basis Islam kultural akan sulit terdeteksi oleh rezim yang terlalu represif terhadap gerakan Islam yang terlalu vokal dan militan/radikal.
Dengan begitu, Islam lewat media penguatan Islam kultural dapat menjamin terhadap apapun yang umat Islam perlukan dalam berbagai
produk kebijakan.
Peluang dan Tantangan
Dilihat dari berbagai kekuatan dan kelemahan Islam, khususnya umat Islam di negara Laos. Peluang umat Islam berada pada tahap
penguatan internal atau dalam bahasa lain adalah menimbulkan Islam kultural di negara Laos, setelah seperti itu maka peluang selanjutnya

Ask homework to:


adalah lewat pemaksimalan konstitusi yang terbuka bagi perkembangan Islam di negara Laos. Islam di negara Laos harus menjadi agama
yang toleran dan terbuka, dan tidak menutup diri, dengan strategi tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman lain bagi
perkembagan Islam di negara Laos. Selain itu, tantangan yang harus dihadapi juga lebih banyak, yaitu kondisi dari sistem (kepartaian,
● Student 1
pemerintahan, dsb.), yang terjadi di negara Laos yang mempersempit ruang gerak Islam secara keseluruhan serta rezim yang bersangkutan
● Student 2
yang dapat saja secara langsung atau tidak langsung memberikan tindakan represif bagi perkembangan Islam Selanjutnya tantangan lain
● Student 3
adalah adanya fenomena-fenomena globalisasi yang ● dapat saja merenggut
Student 4 eksistensi Islam ditengah-tengah arus globalisasi, msekipun
● Student
tidak jarang megundang kesalah-pahaman dan konflik-konflik 5
internasional. m di wilayah tersebut.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai