Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

Vietnam merupakan negara yang terletak di Asia Tenggara, lebih tepatnya


terletak di antara Negara Kamboja dan Republik Laos di bagian barat dan Cina di
bagian utara. Vietnam menjadi salah satu negara Asia pertama yang disentuh Islam,
namun sayangnya negara tersebut termasuk negara yang tidak ramah terhadap
pemeluk agama atau bahkan represif terhadap para penduduk yang beragama
terutama bagi mereka yang beragama Islam.
Vietnam juga termasuk negara yang berbentuk negara Republik Sosialis dan
terkenal dengan negeri animisme dengan segala sejarah yang ada di dalamnya.
Lebih tepatnya Vietnam terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, adalah
Vietnam Utara yang merdeka, yang kemudian berkembang menjadi negara
komunis; bagian kedua, adalah Vietnam Selatan yang cenderung kapitalis karena
didukung oleh Amerika Serikat.1 Ini semua di akibatkan karena terjadinya perang
saudara pada tahun 1969 dan berakhir setelah Amerika angkat kaki dari Vietnam.
Pada tahun 1976 kedua Vietnam bersatu dalam satu bendera di bawah nama
Republik Sosialis Demokrasi Vietnam.
Adapun jumlah penduduk Vietnam mencapai 85 Juta jiwa sehingga
menjadikan negara ini, negara terpadat nomor ke-13. Di samping itu Vietnam terdiri
dari kurang lebih 50 suku2, dan setiap suku memiliki dan bebicara dengan bahasa
masing-masing, namun bahasa Vietnam tetap menjadi bahasa resmi
masyarakatnya. Serta sebagian masyarakat Vietnam adalah penganut agama Budha.
Berdasarkan radio suara Vietnam-VOV Internasional, di Vietnam terdapat 7 agama
yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat, 7 agama tersebut ialah yaitu agama
Buddha, agama Katolik, agama Buddha mazhab Hoa Hao, agama Cao Dai, agama
Protestan, Agama Islam dan Berahma.3
Namun, dalam tulisan ini, pembahasan akan dibatasi pada kajian tentang
Islam di Vietnam terkait dua madzhab yang tumbuh didalamnya. Kajian ini perlu
dibahas karena salah satu dari dua madzhab Islam yang berkembang di Vietnam

1
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/04/09/oo4x5g313-
islam-di-era-kerajaan-campa, di akses pada tanggal 17 Oktober 2018 pukul 07.16 WIB
2
https://www.dakwatuna.com/2009/06/09/2737/umat-islam-di-vietnam/, di akses pada
tanggal 13 Oktober 2018 pukul 23.40 WIB
3
http://vovworld.vn/id-ID/kotak-surat-anda/agama-agama-di-vietnam-159125.vov, di
akses pada tanggal 17 Oktober 2018 pada pukul 15.00 WIB
tersebut menuai unsur-unsur kesesatan atau penyelewengan dari ajaran Islam yang
sesungguhnya. Dengan demikian, semoga melalui tulisan ini setidaknya dapat
memberikan pengetahuan keadaan ataupun corak Islam di Vietnam.

Proses Masuknya Islam di Vietnam

Islam merupakan agama resmi negara Vietnam meskipun bukan agama


mayoritas penduduknya. Penganut Islam kebanyakan berasal dari etnis Melayu
Cham yang mempunyai peranan, kedudukan, dan sumbangsih kepada
perkembangan Islam serta pembudayaan Melayu di Vietnam. Oleh karena itu awal
mula masuknya Islam di Vietnam tidak terlepas dari latar belakang historis dari
pada peradaban kerajaan Champa yang ditemukan pada abad ke-2 dan berlangsung
sampai abad ke-17. Daerah kekuasaan kerajaan Champa membentang di sepanjang
pantai yang sekarang adalah Vietnam dari Hanoi (Mui Ron) di utara sampai Phan
Thiat (Mui Ke Ga) di selatan.
Penyebaran Islam di Vietnam diawali dengan diutusnya utusan resmi yaitu
al Dimashqi oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 650 M dan diikuti zaman
Bani Umaiyyah dan al Hajjaj.4 Selain itu faktor lain masuknya Islam di Vietnam
dikarenakan adanya pelayar dan pedagang muslim yang menjadikan pelabuhan-
pelabuhan di wilayah kerajaan Champa seperti Sanf dan Sanf Fulaw sebagai tempat
persinggahan sebelum melanjutkan perjalanan ke Cina. Selain itu para pedagang
dari Brunei dan Banten juga pernah berdagang di daerah Champa.5
Disamping itu juga, adanya Islam di Vietnam berdasarkan atas telah
ditemukannya batu nisan pada tahun 431/1039 di daerah Phang Rang atau
Pandurangga yang mana merupakan kota pelabuhan penting Champa pada zaman
dulu. Selain itu, masuknya Islam di Vietnam lebih awal dari faktor tersebut
disebabkan karena Syi’ah Awaliyah yang melarikan diri ke pelabuhan Champa
untuk menghindari tentara al Hajjaj yang berasal dari dinasti Umaiyyah. Dan
berdasarkan catatan dinasti Song di Cina masyarakat Cham beradaptasi dengan

4
Wan Zailan Kamaruddin Wan Ali dkk, Masyarakat Muslim Melayu Cham di Vietnam:
Kajian Mengenai Isu dan Cabaran dalam Pemikiran Islam Era Globalisasi, Jurnal Jati (Volume 18,
Desember 2013) hal. 23
5
Lafont, Pierre-Bernard (1995), “Hubungan Antara Campa Dengan Asia Tenggara,” dlm.
Dunia Melayu dan Dunia Indocina, hal.213 dalam Jurnal Jati Volume 18, 2013, hal. 23
Islam sejak awal abad ke 4-10 dan abad ke-5-11. Jumlah pengikut mulai meningkat
karena kontak dengan Kesultanan Malaka meluas pada tahun 1471 pada saat
runtuhnya Kerajaan Champa, tapi Islam tidak akan menjadi agama utama di
kalangan Cham sampai pertengahan abad ke-17. Dan pada petengahan abad ke-13-
19 masyarakat muslim Cham yang berasal dari Kamboja berpindah ke kampung
Cham yang terletak di Lembah Mekong yang kemudian membentuk komunitas
muslim. Komunitas muslim tersebut menyebar di 13 perkampungan disepanjang
sungai Vietnam. Setelah itu, awal abad ke-20 perkembangan Islam di Vietnam
berlangsung melalui ulama-ulama Melayu yang datang dan memberikan khutbah
di masjid-masjid serta beberapa masyarakat Cham pergi ke madarasah-madrasah
yang ada di Malaya untuk belajar studi Islam dan setelahnya mereka pulang ke
tempat tinggal mereka untuk menyebarkan Islam didaerah masing-masing.

Aliran Islam di Vietnam

Meskipun, eksistensi Islam di Vietnam telah diterima dan diakui oleh negara
sebagai agama resmi masyarakatnya. Namun, tetap saja Islam hanyalah agama
minoritas yang persentasenya mencapai 1% dari total keseluruhan penduduk
Vietnam yang berjumlah sekitar 84 juta jiwa. Posisi Islam ditengah negara yang
berdominasi penganut Bhudisme terletak dibawah kekuasaan Menteri Agama.
Menteri Agama ini, tidak hanya bertugas mengurus satu agama saja melainkan
mengurus seluruh agama yang ada di Vietnam sehingga Islam diposisikan di bawah
agama-agama lainnya.
Namun, segala hal ihwal yang berkaitan dengan Islam diserahkan kepada
mufti sebagai petugas yang mengurusi Islam dan segala hal-hal yang berkaitan
dengannya. Dan setelah mufti yang terakhir meninggal yaitu Hj Omar Ali dan Hj
Ismail Fitri, seluruh urusan hal ihwal Islam diserahkan kepada Jamiah al-Islamiyah
yang terdiri dari 9 orang yang faqih dalam agama Islam dan mewakili Islam dan
masyarakat muslim Melayu Cham untuk kota Ho Chi Minh dan Vietnam secara
keseluruhan. Dibawah kawalan Jamiah al-Islamiyah, Islam diberikan kebebasan
seperti agama lainnya dalam mengamalkan ajarannya.
Selama perjalanan Islam di Vietnam, terdapat dua aliran yang berkembang
dalam tubuh Islam yaitu aliran Islam Sunni bermadzhab Syafi’i dan aliran Bani
Cham. Masyarakat muslim Vietnam ini, bertempat tinggal di daerah Ho Chi Minh,
Ninh Thuan, Bhin Thuan, dan wilayah Sungai Delta Mekong. Dan secara
keseluruhan madzhab Sunni menyebar didaerah tersebut kecuali madzhab Bani
yang banyak berkembang di daerah Ninh Thuan dan Binh Thuan.6
Dalam konteks Melayu Cham di Vietnam, secara umum muslim Cham
terbagi menjadi 3 aliran atau kelompok yaitu: pertama, Cham Balamon yang
berjumlah 15-20% dari penduduk Cham; kedua, Cham Bani; dan ketiga Cham
Islam yang berjumlah 80-85 % dari jumlah keseluruhan penduduk Cham.7
Meskipun aliran ini ada dan tumbuh dikalangan muslim Cham, tetap saja ada
perbedaan diantaranya yaitu Cham Balamon merupakan penganut Hinduisme
(Shiva) dan Budhiesme (Mahayana) oleh karena itu tidak dapat digolongkan
sebagai muslim, Cham Bani merupakan kelompok daripada Melayu Cham yang
aslinya adalah Islam tetapi keluar daripada Islam dan sesat karena ajaran yang
berada didalamnya tidak sesuai dengan doktrin ahli sunnah wal jama’ah, sedang
Bani Islam merupakan muslim yang beranut Islam ahli sunnah wal jama’ah.
Keberadaan aliran yang ada di Vietnam bermula dari bercampurnya ajaran
Hindu, Budha dan Muslim yang berawal dari penyelesaian konflik Brahmanis dan
Muslim oleh raja Po Rome abad ke-17. Pada masa kekuasaannya raja Po Rome
mewajibkan kedua belah pihak untuk menerima Tuhan lainnya. Aturan ini
diterapkan untuk membuat sebuah rekonsiliasi kedua komunitas tersebut yaitu
Brahmanis dan Muslim. Kejadian ini membuat adanya asimilasi adat dan aqidah
yang berujung pada penyimpangan daripada Islam yang sesungguhnya.

Kesesatan Cham Bani atau Madzhab Bani dan Bani Balamon merupakan
keteguhan kepercayaan mereka terhadap kekuatan warisan dari India dan juga
wasiat raja Po Rome yang mana banyak bertentangan dengan ajaran Islam yang
benar. Diantara ajaran-ajaran mereka yang terlihat aneh dan sudah menyimpang
ialah:

1. Menjadikan satu pemimpin untuk melakukan shalat mewakili jama’ah


lainnya,

6
http://www.erfan.ir/indonesian/54638.html, di akses pada tanggal 20 Oktober 2018 pada
pukul 11.12 WIB
7
Wan Zailan Kamaruddin Wan Ali dkk, Masyarakat Muslim Melayu ...........hal. 28
2. Jika datang bulan Ramadhon mereka memisahkan diri dari istri-istri
mereka hingga akhir bulan Romadhon dan bertempat di masjid,
3. Kuantitas jama’ah yang datang ke masjid adalah mayoritas wanita dan
tidak memakai hijab,
4. Memperbolehkan menghadiri ritual agama lain sebagai bentuk toleransi,
seperti para Balamon datang membawa sesaji untuk Allah ke masjid
ataupun Muslim yang datang merayakan festival kate para Brahmani
sebagai penghormatan kepada raja Po Klung Garai,
5. Mereka menggabungkan simbol kebudayaan Yin Yang taois di dinding
masjid, naga China diletakkan berdampingan dengan tulisan Allah dan
Muhammad,
6. Terdapat lambang Swastika dari agama Hindu di topi para pemuka
agama (dignitarie),
7. Bani Cham tidak melakukan sholat lima waktu melainkan sholat hanya
dilaksanakan hanya satu bulan sekali yaitu pada hari jum’at,
8. Adzan yang di kumandangkan tidak sama dengan adzan yang digunakan
Islam,
9. Cara sujud wanita Bani lebih mirip cara orang tibet,
10. Pada sholat Jum’at mereka membaca khutbah yang tertulis dalam
gulungan manuskrip suci yang diyakini sebagai warisan terakhir
Champa, bahkan mereka sendiripun tak memahami apa yang tertulis di
manuskrip tersebut,
11. Zikir dinyanyikan dengan melodi,
12. Masjid kaum Bani hanya terbuka pada bulan Romadhan,
13. Kewajiban berpuasa pada bulan Romadhan hanya diperuntukkan bagi
para dignitarie yaitu sebagai tebusan dosa dari anggota komunitasnya,
14. Diperbolehkannya merokok bagi para dignitarie sebelum waktu
berbuka,
15. Pemujaan kepada leluhur yang dilakukan pada upacara kematian,
16. Khitan menurut kaum Bani adalah pembacaan do’a dan pisau tajam dari
bambu yang digunakan hanya sebagai bentuk simbolis,
17. Mereka melakukan pemujaan bagi Imam Sam yang diyakini sebagai
pendiri dan wali, serta sesajen berupa uang dianggap sebagai pembawa
berkah.
Asimilasi simbol-simbol dan kegiatan tersebut merupakan adanya
hubungan keterkaitan dengan sejarah Champa yang berada di persimpangan antara
kebudayaan India, China, Kamboja, dan Vietnam. Dalam kepercayaannya tersebut,
kaum tersebut mengakui adanya perbedaan ajaran-ajaran mereka dengan Islam,
tetapi mereka tetap mengatakan diri mereka sebagai bagian dari Islam.8

Penutup

Keberadaan aliran yang ada di Vietnam bermula dari bercampurnya ajaran


Hindu, Budha dan Muslim yang berawal dari penyelesaian konflik Brahmanis dan
Muslim oleh raja Po Rome abad ke-17. Pada masa kekuasaannya raja Po Rome
mewajibkan kedua belah pihak untuk menerima Tuhan lainnya. Aturan ini
diterapkan untuk membuat sebuah rekonsiliasi kedua komunitas tersebut yaitu
Brahmanis dan Muslim. Kejadian ini membuat adanya asimilasi adat dan aqidah
yang berujung pada penyimpangan daripada Islam yang sesungguhnya.

Referensi

Ali, Wan Zailan Kamaruddin Wan dkk. “Masyarakat Muslim Melayu Cham di
Vietnam: Kajian Mengenai Isu dan Cabaran dalam Pemikiran Islam Era
Globalisasi”. Jurnal Jati. Volume 18, Desember 2013.
Hien, Luong Thai. “Pelaksanaan Pembagian Warisan pada Suku Champa di Desa
Ninh Thuan Vietnam, di Tinjau Menurut Hukum Islam”. Skripsi Tidak
diterbitkan. Riau: Fakultas Syari’ah dan Ilmu hukum Universitas Negeri
Sultan Syarif Kasim.
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam
nusantara/17/04/09/oo4x5g313-islam-di-era-kerajaan-campa, di akses pada
tanggal 17 Oktober 2018 pukul 07.16 WIB.
https://www.dakwatuna.com/2009/06/09/2737/umat-islam-di-vietnam/, di akses
pada tanggal 13 Oktober 2018 pukul 23.40 WIB.

8
Video Islam yang Aneh Ketika Aqidah dan Adat Bercampur, Lihat Kerusakannya.
www.youtube.com diakses pada 13 Oktober 2018 pukul 23.50
http://vovworld.vn/id-ID/kotak-surat-anda/agama-agama-di-vietnam-159125.vov,
di akses pada tanggal 17 Oktober 2018 pada pukul 15.00 WIB.
http://www.erfan.ir/indonesian/54638.html, di akses pada tanggal 20 Oktober 2018
pada pukul 11.12 WIB.
http://www.angelfire.com/vt/vietnamesemuslims/hstry.html di akses pada tanggal
20 Oktober 2018 pada pukul 10.50 WIB

http://www.youtube.com

Anda mungkin juga menyukai