Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN ISLAM DI MYANMAR (BURMA)

Di Susun Oleh :

DENI KESUMA (11850110443)


FAIRUZ IRGAWAN SINAGA (118501)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karna atas petunjuk-
Nya, penulisbisa menyelesaikan Lembar Makalah Sejarah Islam Asia
Tenggara.  Ucapan terimakasih kami tujukan kepada saudara atau rekan-rekan
yang telah mendukung dan membantu  untuk membuat makalah ini.
Ketertarikan kami menulis makalah ini dengan tema “Perkembangan
Islam di Myanmar” agar kami dapat mengetahui bagaimana islam berkembang di
myanmar.
Kami mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa. Kami
menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di atas dunia ini selain Sang Khaliq
Allah SWT. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan dari
pembaca demi kesempurnaan makalahini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Pekanbaru, Desember 2021

                                                                                               Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1    Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2     Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3     Tujuan ..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
2.1    Dinamika Islam di Myanmar ............................................................................. 2
2.2    Kondisi Burma (Myanmar) Sebelum Kedatangan Islam................................ 3
2.3   Awal Kedatangan Islam di Myanmar................................................................ 3
2.4    Proses Islamisasi di Myanmar............................................................................ 4
2.5    Komunitas Muslim di Myanmar........................................................................ 6
2.6   Rohingya dan Problem Minoritas...................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10
3.1  Kesimpulan ......................................................................................................... 10
3.2  Saran ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Myanmar yang dahulu dikenal dengan Burma secara geografis terletak di
ekor anak benua India, disebelah barat berbatasan dengan Laut Andaman, sebelah
utara dengan India, timur dengan China, dan selatan dengan Thailand. Luas
wilayahnya adalah 678.000 km², dengan jumlah penduduk 45 juta.
Agama Islam sampai ke Myanmar dibawa oleh para pedagang Arab Muslim
yang menetap di pantai Arakan. Kemudian di Arakan inilah nantinya berkembang
menjadi negara muslim, dan disini akan berkembang pula orang-orang muslim
yang nantinya disebut Muslim Rohingya.
Di Myanmar terdapat beberapa etnis yaitu : Burma, Karen, Chin, Kachin,
Shan, dan Rohingya. Etnis Burma yang mayoritasnya adalah orang Budha
nantinya akan mendominasi di Myanmar, karena di samping jumlah mereka yang
lebih banyak daripada kelompok-kelompok etnis yang lain, kemudian menguasai
berbagai bidang kehidupan di negara itu. Dan pada akhirnya, secara politis,
mereka pun mendominasi
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dinamika islam di Myanmar?
2. Bagaimana kondisi Myanmar sebelum datangnya Islam?
3. Bagaimana awal kedatangan islam di Myanmar?
4. Bagaimana proses islamisasi di Myanmar?
5. Apa saja komunitas muslim di Myanmar?
6. Bagaimana problem minoritas muslim di Myanmar?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah agar  mahasiswa
mengetahui bagaimana perkembangan islam di Myanmar dan memberikan
gambaran tentang perkembangan islam di Myanmar pada saat  ini.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dinamika Islam di Myanmar


Myanmar yang dulu dikenal dengan Burma adalah negara yang mayoritas
penduduknya beragama Budha (lebih 85%), mminoritas Kristen (kurang dari
4.5%), Hindu (1,5) yang sebagian besar tinggal diluar bandar. Semantara umat
Islam berjumlah sekitar 4% dari jumlah peduduk di seluruh Myanmar. Populasi
Muslim terbesar adalah Rohingya (sekitar 3,5 juta orang). Penduduk muslim
sebagian besar tinggal di Rakhine (dulu Arakan) yang berbatasan dengan
Bangladesh.
Agama Islam pertama kali tiba di Myanmar pada tahun 1055. Islam mulai
menyebarkeetika para saudagar Arab yang beragama Islam ini mendarat di daerah
Delta Sungai Ayeyarwady, Semenanjung Tanintharyi, dan daerah Rakhin.
Kedatangan umat islam ini dicatat oleh orang-orang Eropa, Cina, dan Persia.
Populasi umat Islam yang ada di Myanmar saat ini terdiri dari keturunan Arab,
Persia, Turki, Moor, Pakistan, dan Melayu. Selain itu, beberapa warga Myanmar
juga menganut agama Islam seperti dari etnis Rakhin dan Shan.
Populasi Islam di Myanmar sempat meningkat pada masa penjajahan
Inggris, disebabkan oleh meningkatnya umat Islam India yang bemigrasi ke
Myanmar. Tapi, populasi umat Islam semakin menurun ketika perjanjian India-
Myanmar ditandatangani pada tahun 1941.
Sebagian besar muslim di Myanmar bekerja sebagai penjelajah, pelaut,
saudagar, dan tentara. Beberapa diantaranya juga bekerja sebagai penasehat
politik kerajaan Burma. Musli Persia menemukan Myanmar setelah menjelajahi
daerah selatan Cina.
Umat muslim asli di Myanmar disebut Pathi dan muslim Cina disebut
Panthay. Konon, nama Panthayberasal dari kata Parsi. Kemudian komunitas
muslim bertambah di daerah Pegu, Tanesserim, dan Pathein. Tapi komunitas ini
mulai berkurang seiring dengan bertambahnya populasi asli Myanmar.

2
2.2       Kondisi Burma (Myanmar) Sebelum Kedatangan Islam
Dalam sejarah Burma tercatat bahwa negeri ini merupakan kerajaan yang
telah merdeka sejak sekitar abad 266 SM hingga tahun 1782 M sebelum berada
dibawah pemerintahan Burma. Dapat diketahui bahwa Burma memiliki sejarah
yang panjang. Sama halnya dengan negeri-negeri di Asia Tenggara pada masa
pra-Islam daerah-daerah di Asia Tenggara telah didominasi oleh agama Hindu dan
Budhha, yang dibawa oleh orang-orang India melalui jalur perdagangan. Pada
masa sebelum Islam masuk di Burma ( myammar ) telah terdapat beberapa
kerajaan yang terletak di dua daerah yakni di daerah Pagan (Bagan) dan Arakan,
di kedua daerah ini merupakan tempat dimana agama Hindu dan Budhha dapat
berkembang hingga dapat masuk ke dalam kalangan kerajaan.
Telah kita ketahui bahwa agama terbesar di Burma didominasi oleh agama
Buddha. Hal ini dapat diketahui dari adanya para pedagang dari Cina yang telah
melalui daerah ini. Hal ini terlihat dari sumber Cina, yang mana rute jalan tua
melintas daratan antara Cina dan Barat, yang menyebrangi daerah bagian Utara
negeri ini. Petunjuk pertama pemakaiannya tahun 128 SM, ketika Chang Chi'en
menemukan hasil negeri Cina dari Propinsi Seachuan, di Bactria. Langkah –
langkah diambil untuk menghubungkannya tetapi hanya pada tahun 69 SM Cina
menemukan perfektur Yung Ch'ang menyebrangi mekang dengan markas
besarnya di Timur Salween, kira-kira 60 mil dari perbatasan Burma sekarang

2.3         Awal Kedatangan Islam di Myanmar


1.        Kedatangan Orang-Orang Arab di Arakan
Arakan, yang pada asal mulanya dinamakan Rohang, merupakan sebuah
bangsa yang berdiri sendiri sejak awal mula sejarah bangsa itu dikenal. Arakan
sejak dahulu telah banyak didapati para pedagang Arab, Arakan merupakan
tempat terkenal bagi para pelaut Arab, Moor, Turki, Moghuls, Asia Tengah, dan
Bengal yang datang sebagai pedagang, prajurit, dan ulama. Mereka datang melalui
jalur darat dan laut. Pendatang tersebut banyak yang tinggal di Arakan dan
bercampur dengan penduduk setempat. Muslim Arab datang pertama kali
melewati daratan India dan Asia Tenggara melalui jalur perdagangan pada abad

3
ke-7. Pada waktu itu, rempah-rempah, katun, batu mulia, barang tambang, dan
komuditas lainnya yang datang dari Selatan dan Asia Tenggara merupakan
barang-barang yang sangat dibutuhkan di daerah Timur Tengah dan Eropa.
Orang-orang Arab datang sebagai pedagang, dan hampir menguasai perdagangan
tersebut. Mereka melahirkan pedagang-pedagang yang menyebarkan Islam dan
menjadi pelaut-pelaut hebat, pengetahuan mereka tentang navigasi, ilmu garis
lintang, dan garis bujur, fenomena astronomi, dan geografi negara-negara telah
membuat mereka tak tertandingi dalam hal berdagang di Samudera Hindia selama
beberapa abad. Orang-orang Arab tersebut menulis tentang tempat-tempat yang
mereka datangi untuk membuktikan kedatangan mereka di dunia Timur dan Barat.
2.      Kedatangan Orang-orang Muslim di Pagan (Bagan)
 Generasi awal Muslim yang datang ke delta Sungai Ayeyarwady Burma,
yang terletak di pantai Tanintharyi dan di Rakhine bermula pada abad ke 9,
sebelum pendirian imperium pertama Burma pada tahun 1055 M oleh Raja
Anawrahta dari Bagan. Keberadaan orang-orang Islam dan da'wah Islam pertama
ini didokumentasikan oleh para petualang Arab, Persia, Eropa, dan Cina. Orang-
orang Islam Burma merupakan keturunan dari orang-orang Islam yang menetap
dan kemudian menikahi orang-orang dari etnis Burma setempat.
Orang-orang Islam yang tiba di Burma umumnya sebagai pedagang yang
kemudian menetap, anggota militer, tawanan perang, pengungsi, dan korban
perbudakan. Bagaimanapun juga , ada diantara mereka yang mendapat posisi
terhormat sebagai penasehat raja, pegawai kerajaan, penguasa pelabuhan, kepala
daerah dan sebagainya.

2.4         Proses Islamisasi di Myanmar


 proses islamisasi memakan waktu yang lama untuk mewujudkan suatu
kekuasaan, mereka baru dapat mendirikan Negara Islam Arakan pada abad ke-8
H/14 M. Proses penyebaran Muslim dari pantai Arakan kemudian lanjut ke
selatan dan masuknya Islam ke Myanmar tidak hanya dibawa oleh para pedagang
Arab, Muslim Malaysia dan India juga mempunyai peranan yang penting dalam
penyebaran Muslim di Myanmar. Kemudian hukum keluarga Muslim berlaku dan

4
sekitar 5.000 Muslim pergi melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya. Di kota-
kota besar, ada beberapa mesjid dan al-Qur'an diterjemahkan ke dalam bahasa
Burma oleh suatu tim Muslim yang benar-benar menguasai materi tentang itu.
Kekuasaan Islam di Arakan berjalan lebih kurang selama 350 tahun dengan
48 orang sultan yang memerintah silih berganti, sehingga dijajah oleh Burma pada
tahun 1784 dan penjajahan ini berlanjut dengan diambil alih oleh inggris  pada
tahun 1822. Pada tahun 1880-an orang-orang Islam di India berbondong-bondong
hijrah ke Myanmar, sehingga jumlah Muslim semakin meningkat di Myanmar.
Pada tahun 1948 British memberikan kemerdekaan kepada Myanmar, dengan
demikian Arakan daerah kekuasaan Islam menjadi daerah kekuasaan Myanmar.
Hal ini membuat Muslim tidak senang, karena mereka diperlakukan secara kejam
oleh pemerintah bahkan kewarganegaraan mereka dinafikan. Kondisi ini telah
membuat Muslim menuntut agar mereka diberi otonomi untuk menjalankan
pemerintahan sendiri.
Generasi Pertama Muslim Myanmar
Generasi awal Muslim yang datang ke delta Sungai Ayeyarwady Burma,
yang terletak di pantai Tanintharyi dan di Rakhine bermula pada abad ke 9,
sebelum pendirian Imperium pertama Burma pada tahun 1055 AD oleh Raja
Anawrahta dari Bagan. Keberadaan orang-orang Islam dan da’wah Islam pertama
ini didokumentasikan oleh para petualang Arab, Persia, Eropa, dan Cina abad ke
9.Orang-orang Islam Burma merupakan keturunan dari orang-orang Islam yang
menetap dan kemudian menikahi orang-orang dari etnis Burma setempat.Orang-
orang Islam yang tiba di Burma umumnya sebagai pedagang yang kemudian
menetap, anggota militer, tawanan perang, pengungsi, dan korban perbudakan.
Bagaimanapun juga , ada diantara mereka yang mendapat posisi terhormat sebagai
penasehat raja, pegawai kerajaan, penguasa pelabuhan, kepala daerah, dan ahli
pengobatan tradisional.
Muslim Persia tiba di utara Burma yang berbatasan dengan wilayah Cina
Yunnan sebagaimana tercatat pada Chronicles of China pada tahun 860. Orang-
orang Islam Burma kadang-kadang di sebut Pathi, sebuah nama yang dipercayai
berasal dari Persia. Banyak perkampungan di utara Burma dekat dengan Thailand

5
tercatat sebagai penduduk Muslim, dengan jumlah orang-orang Islam yang sering
melebihi penduduk lokal Burma. Dalam sebuah catatan,
Pathein dikatakan mendiami Pathis, dan pernah dipimpin oleh Raja India
Muslim pada abad ke 13.Para pedagang Arab juga tiba di Martaban, Margue, dan
ada pula perkampungan Arab di kepulauan Meik.
Selama pemerintahan Raja Bagan Narathihapate (1255-1286), pada masa
perang pertama orang Cina dan Burma, Muslim Tartar Kublai Khan menyerang
Kerajaan Kafir dan menduduki wilayah hingga ke Nga Saung Chan. Pada tahun
1283, Kolonel Nasruddin dari Turki menduduki wilayah hingga ke Barnaw
(Kaungsin). Orang Turki (Tarek) disebut Mongol, Manchuria, Mahamaden atau
Panthays.

2.5          Komunitas Muslim di Myanmar


Pada umumnya masyarakat muslim di Burma (Myanmar) terbagi dalam
berbagai komunitas yang berbeda, dan masing-masing komunitas muslim ini
mempunyai hubungan yang berbeda-beda dengan mayoritas masyarakat Budhha
dan pemerintah. Mayoritas terbesar dari komunitas muslim yang ada adalah
pengikut Sunni,  Komunitas muslim yang terdapat di Myanmar yaitu:
1.      Muslim Burma atau Zerbadee, merupakan komunitas yang paling lama berdiri
dan berakar di wilayah Shwebo. Diperkirakan mereka merupakan keturunan dari
para mubalig yang datang dari timur tengah dan Asia selatan serta penduduk
muslim awal yang kemudian beranak pinak dengan masyarakat Burma.
2.      Muslim India, Imigran Keturunan India, merupakan komunitas muslim yang
terbentuk seiring kolonisasi Burma oleh Inggris abad ke-19. Pada 1886 sampai
1973. Burma dijadikan sebagai bagian dari provinsi India oleh Inggris oleh karena
itu banyak imigran dari India ke Burma. Pemerintah Inggris sangat berperan atas
datangnya Muslim-muslim India ini. Mereka berdomisili di provinsi Arakan dan
Tenasserin. Penyebab Muslim India banyak berdatangan ke Burma karena
pemerintah Burma yang membutuhkan sumber daya manusia dan penilaian
subyektif Inggris tentang imigran India yang dinilai lebih adaptif dan mandiri.

6
3.      Muslim Rohingya (Rakhine)  adalah komunitas muslim yang bermukim di
Negara bagian Arakan atau Rakhine, yang berbatasan dengan Bangladesh. Suku
Rohingya adalah orang Islam dengan budaya mereka yang jelas terlihat di daerah
Arakan. Hal itu karena mereka menurunkan agama mereka pada seluruh
keturunan mereka dari bangsa Arab, Moor, Pathan, Moghul, Asia Tengah, Bengal
dan beberapa bangsa Indo-Mongol. Percampuran dari suku, membuat karakter
fisik mereka terlihat lebih berbeda seperti tulang pipi yang tidak begitu keras,
mata mereka tidak begitu sipit (seperti orang Rakhine Magh dan orang Burma).
Hidung mereka tidak begitu pesek. Mereka lebih tinggi dari orang Rakhine Magh
tetapi kulit mereka lebih gelap, beberapa dari mereka kulitnya kemerahan, tetapi
tidak terlalu kekuningan.
4.      Muslim HuiHui atau Muslim Cina, adalah muslim cina yang datang dan menetap
di burma.

2.6 Rohingya dan Problem Minoritas


Etnis Rohing adalah penduduk asli negara bagian Arakan.Arakan sendiri
merupakan subuah negara bagian seluas 14.200 mil persegi yang terletak di Barat
Myanmar. Merupakan daerah pesisisr Timur teluk Bangali yang bergunung-
gunung. Berbatasan langsung engan india di Utara bagian Chin di timur laut,
distrik Magwe dan Pegu di timur, distrik Irrawady di selatan dan Bangladesh di
barat laut. Saat ini dihuni oleh sekitar 5 juta  penduduk yang terdiri dari dua etnis
utama, Rohingya yang muslim dan Rakhine/Maghs yang beragam Budha.
Kata Ronghiya berasal dari kata Rohang, yang merupakan nama lama dari
negara bagian Arakan. Arakan dulunya merupakan sebuah negara independen
yang dikuasai secara bergantian oleh orang Hindu, Budha, dan Musllim. Pada
1203 M Bengal menjadi sebuah negara Islam, dan sejak saat itu pula pengaruh
Islam mulai merambah masuk ke wilayah Arakan. Hingga pada akhirnya pada
1430 M Arakan menjadi sebuah negara Muslim. Selama 350 tahunkerajaan
Muslim berdiri di Arakan dan umat Islam hidup dengan tenang. Namun pada 24
September 1784 Raja Boddaw Paya dari Burma mengivasi Arakan dan
menguasainya.

7
Pada 1824-1826 perang Angol-Burma pertama pecah. Ketika perang ini
berakhir pada 24 Februari 1426 yang ditandai dengan diratifikasinya pejanjian
Yndabo menyebabkan Burma, Arakan dan Tanesserim dimasukkanke wilyah
Brithis-India. Lalu dengan Goverment of India Act, tahun 1935 diputuskan bahwa
Burma terpisah dari Brithis-India tepatnya mulai tanggal 1 April 1937. Melalui
keputusan ini pula di gabungkanlah Arakan menjadi bagian Brithis-Burma,
bertentangan dengan kepentingan mayoritas penduduknya yang beragama Islam
dan ingin bergabung dengan India. Hingga akhirya Arakan menjadi bagian Burma
merdeka pada tahun 1948.
Namun selama 49 tahun kemerdekaan Burma (Myanmar) jumlah umat Islam
terus berusaha dikurangi, mulai dari pengusiran hingga pembunuhan, hingga saat
ini hanya tinggal sedikit umat Islam Rohingya di Selatan Arakan sedengkan
dibagian Utara Rohingya masih menjadi mayoritas.
Semenjak Junta Militer menguasai Burma keadaan semakin buruk, bukan
saja hak-hak politis yang dikekang, tetapi juga dalam bidang sosial budaya,hal ini
hal ini ditandai dengan ditutupnya tempat-tempat belajar Rohingya pada
tahun1965 oleh Junta.
Sejak puluhan tahun dahulu, ratusan ribu kaum muslim Rohingya melarikan
diri ke Bangladesh disebabkan kekejaman pemerintah Burma dan penganut Budha
tehadap mereka. Selain Bangladesh meraka juga melarikan diri ke Pakistan, Arab
Saudi, UAE, Thailand dan Malaysiauntuk berlindung dan sebagian mereka masih
berstatus pelarian hingga kini. Penolakan Bangladesh dan negara Muslim lainnya
membuat kaum Muslim Rohingya dipaksa kembali ke Burma.
Setelah tahun 1982 pemerintah Junta Burma meloloskan satu Undang-
Undang yang dinamakan Burma Citizenship Law of 1982. Undang-undang ini
bersifat sentimen keagamaan dan enuh diskriminasi. Muslim Rohingya tidak
diakui sebagai warganegara, malah diberi julukan “pendatang” ditanah air mereka
sendiri. Setelah itu seluruh hak mereka dinafian dan kaum muslimin ditangkap
secara besar-besaran, dipukul, disiksa dan dijadika buruh paksa. Kaum muslimah
Rohingyapun dilecehkan beramai-ramai dengan cara yang  ganas.

8
Sejak diluuskannya Burma Citizen Law ini juga, anak-anak kaum muslimin
tidak berpeluang untuk melanjutkan pendidikan mereka. Muslimah juga tidak
dibenarkan memakai hijab dan benyak yang dipaksa bekerja di barak-barak.
Mereka jua sering diperkosa tanpa belas kasihan. Pemerintah Junta sering
merobohkan sekolah-sekolah dan mesjid-mesjid sesuka hati mereka. Dan juga,
kaum Muslimin juga tidak dibenarkan menunaikan haji ataupun menyembelih
kurban saat idul adha. Mereka juga sering dipaksa untuk meninggalkan nama
muslim dan diganti denga nama Budha.
Perlawanan Muslim
Perlakuan pemerintah Myanmar yang tidak baik terhadap Muslim telah
membangkitkan semangat Muslim untuk melakukan pemberontakan dan
perlawanan terhadap pemerintah Myanmar. Apalagi keinginan otonomi tidak
mendapat sahutan dari pemerintah yang sangat kejam, semakin membuat Muslim
sadar karena mereka sudah diotak atik oleh pemerintah sesuai seleranya. Puncak
perlawanan Muslim terjadi pada tahun 1948 berlanjut sampai tahun 1954 yang
dikenal dengan Pemberontakan Mujahid yang dipimpin oleh Kasim. Namun
Kasim akhirnya tertangkap, tetapi perjuangan umat Islam terus berjalan sampai
tahun 1961 dalam memperjuangkan kemerdekaan dari pemerintah.
Perjuangan yang pada mulanya sempat memudar akhirnya pada dekade
1970-an dan 1980-an kembali aktif. Semenjak itu, perlawanan umat Islam tidak
henti-hentinya terhadap pemerintah yang selalu bertindak zalim terhadap umat
Islam. Kemudian semenjak tahun 1980, Muslim dari daerah lain dipaksa keluar
dari Myanmar dengan penganiayaan yang tidak kalah pelaknya dan ribuan
Muslim lari ke Thailand dan Malaysia.
Kondisi Muslim di Myanmar saat ini, mereka sangat teraniaya tidak
mendapatkan tempat yang sama dalam urusan pekerjaan. Adapun dalam bidang
pendidikan, mereka kalau sekolah di sekolah umum tidak akan mendapatkan
pelajaran agama, sedangkan kalau sekolah di sekolah agama (Islam) mereka tidak
mendapatkan kesempatan untuk bekerja di pemerintahan sebagaimana alumni
pelajar umum lainnya.

9
10
BAB III

PENUTUP

3.1           Kesimpulan
Agama Islam pertama kali tiba di Myanmar pada tahun 1055. Pembawanya
yaitu Para saudagar dari Arab yang beragama Islam, dan mereka ini mendarat di
delta Sungai Ayeyarwady, Semenanjung Tanintharyi, dan Daerah Rakhin.
Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-orang Eropa, Cina dan
Persia.Populasi umat Islam yang ada di Myanmar saat ini terdiri dari keturunan
Arab, Persia, Turki, Moor, Pakistan dan Melayu. Selain itu, beberapa warga
Myanmar juga menganut agama Islam seperti dari etnis Rakhin dan Shan.
Dan pada saat sekarang ini keadaan umat islam di Myanmar sangat
memprihatinkan, karena respon pemerintah Myanmar yang mengecewakan umat
islam yang ada di Myanmar tersebut. Para pemimpin kaum Muslimin berusaha
menyuarakan sokongan dan menuntut pembebasan seorang pemimpin demokrasi
(Aung San Suu Kyi) yang dikenakan tahanan rumah. Namun mereka diam seribu
bahasa atas penderitaan saudara-saudara kita yang yang dibunuh dan di penjara di
Myanmar tersebut
3.2            Saran
Betapa teraniayanya saudara-saudara kita yang berada di Myanmar sana,
pemimpinnya pun tak mempedulikan nasib mereka yang teraniaya dan dibunuh.
Karena demi demokrasi pemimpinnya tidak mempunyai belaskasian lagi terhadap
saudara-saudara seagamanya.
Oleh karena itu kita sebagai umat islam, marilah mempertahankan dan
menegakkan agama islam yang sesungguhnya, agar allah SWT selalu memberikan
pertolongannya terhadap kita semua dalam menjalankan agama kita. Dan juga kita
mendo’akan agar saudara-saudara kita yang ada di Myanmar sana selalu
mendapat pertolongan dari allah SWT.

11
DAFTAR PUSTAKA

Helmiati. 2011. Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Zanafa Publishing


Azra,Azyumardi.2000.Renaisans Islam Asia Tenggara.Bandung: PT. Remaja
Roesdakarya
Saifullah. 2010. Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia Tenggara. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
http://micankom.blogspot.com/2011/01/sejarah-islam-masuk-ke-myanmar.html
http://wartasejarah.blogspot.com/2014/07/sejarah-masuknya-islam-ke-burma-
myammar.html

12

Anda mungkin juga menyukai