Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyebaran agama Islam yang dimulai dari jazirah Arab hingga
menyentuh Eropa, Amerika dan Asia, tidak lepas dari peranan para
saudagar yang melakukan perjalanan untuk berdagang. Selain itu, mereka
melakukan da'wah untuk menyebarkan agama Islam dengan cara yang
damai dan tidak bertentangan dengan kebudayaan masing-masing daerah
yang dituju tersebut. Karena ajarannya yang sangat universal, Islam
mudah di terima oleh hampir semua lapisan masyarakat.
Salah satu contoh yaitu terjadinya akulturasi antara Islam dan
kebudayaan Jawa yang ada di Indonesia. Islam datang ke daerah Asia
Tenggara di bawa oleh para pedagang Arab sekitar abad 7 Masehi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah masuknya Islam ke Singapura dan Brunei
Darussalam ?
2. Bagaimana Islam sebagai identitas Melayu di Negara Singapura dan
Brunei Darussalam ?
3. Bagaimana keadaan Islam di Singapura dan Brunei Darussalam pada
masa sekarang ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui proses masuknya Islam di Negara Singapura dan
Brunei Darussalam.
2. Untuk mengetahui perkembangan Islam di Negara Singapura dan
Brunei Darussalam.
3. Untuk mengetahui keadaan Islam pada masa sekarang di Negara
Singapura dan Brunei Darussalam.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Islam
a. Negara Singapura
Singapura merupakan sebuah negara terkecil di kawasan
Asia Tenggara. Didirikan dan dibangun pertama kalinya oleh Sir
Stamford Raffles pada tahun 1819 untuk dijadikan benteng dan
pelabuhan militer di bawah kekuasaan Inggris. Pada Perang Dunia
II sekitar tahun 1942, Jepang menguasai daerah Asia Timur
termasuk Singapura. Tahun 1959 Singapura menjadi Negara
merdeka dan bergabung dengan Federasi Malaysia pada tahun
1963. Akan tetapi berselang dua tahun kemudian yaitu 1965,
Singapura lepas dari Malaysia.
Kedatangan Islam ke Singapura tidak lepas dari datangnya
Islam ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia.
Banyak beberapa ahli dan peneliti sejarah mengatakan bahwa
Islam datang ke daerah Asia Tenggara pada abad ke 7 dengan bukti
adanya cerita dari Cina yang berasal dari Zaman T-Ang. Adapula
yang mengatakan pada abad ke 13 dengan bukti yaitu akibat
adanya keruntuhan dinasti Abbasiyah oleh bangsa Mogul pada
tahun 1258, berita Marcopolo tahun 1292 dan Ibnu Battutah abad
ke 14 serta nisan-nisan kubur Sultan Malik as Saleh tahun 1292.
b. Negara Brunei Darussalam
Islam telah masuk di Brunei Darussalam Darussalam diperkirakan
pada abad ke 13 Masehi, yaitu ketika Sultan Muhammad Shah
pada tahun 1363 telah memeluk islam. Akan tetapi jauh sebelum
itu, sebenarnya terdapat bukti bahwa islam telah berada di Brunei
Darussalam Darussalam ini. Misalnya dengan temukannya batu
nisan seorang China yang beragama Islam dengan catatan tahun
1264 Masehi, Namun pada masa ini, Islam belum cukup
berkembang secara meluas. Barulah ketika Awang Khalak Betatar
memeluk Islam dengan gelar Sultan Muhammad Shah, islam mulai

2
berkembang secara luas. Berkaitan dengan masuknya Islam di
Brunei Darussalam ditemukan beberapa sumber yang berbeda
yaitu :
1. Dalam Ensiklopedi Islam dijelaskan bahwa Islam mulai
diperkenalkan di Brunei Darussalam pada tahun 977 Masehi
melalui jalur timur Asia Tenggara oleh pedagang-pedagang dari
negeri China. Kemudian Islam menjadi agama resmi negara
semenjak Raja Awang Alak Betatar masuk Islam dan berganti
nama menjadi Muhammad Shah (1363-1402). Perkembangan
Islam semakin maju setelah pusat penyebaran dan kebudayaan
Islam Malaka jatuh ke tangan Portugis (1511), sehingga banyak
ahli agama Islam pindah ke Brunei Darussalam. Kemajuan dan
perkembangan Islam semakin nyata pada masa pemerintahan
Sultan Bolkiah (sultan ke-5), yang wilayahnya meliputi Suluk,
Selandung, kepulauan Suluk, kepulauan Balabac sampai ke
Manila. Masuknya Islam di Brunei Darussalam didahului oleh
tahap perkenalan. Islam masuk secara nyata ketika raja yang
berkuasa pada saat itu menyatakan diri masuk Islam, lalu diikuti
oleh penduduk Brunei Darussalam dan masyarakat luas.
Sehingga cukup beralasan jika Islam mengalami perkembangan
yang begitu cepat.
2. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia dikatakan bahwa agama
Islam masuk ke Brunei Darussalam pada abad ke-15. Sejak itu,
kerajaan Brunei Darussalam berubah menjadi kesultanan Islam.
Pada abad ke-16 Brunei Darussalam tergolong kuat di
wilayahnya, dan daerah kekuasaannya meliputi pula beberapa
pulau di Filipina selatan. Perubahan nama dari kerajaan menjadi
kesultanan memberi informasi bahwa Islam di Brunei
Darussalam mendapat perhatian yang serius dari pihak
pemerintah. Hal ini menjadi salah satu faktor sehingga penganut
agama Islam semakin bertambah banyak.

3
3. Di sumber lain dikatakan bahwa silsilah kerajaan Brunei
Darussalam didapatkan pada Batu Tarsilah yang menuliskan
silsilah raja-raja Brunei Darussalam yang dimulai dari Awang
Alak Batatar, raja yang mula-mula memeluk agama Islam
(1363) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan
Brunei Darussalam ke-19, memerintah antara 1795-1804 dan
1804-1807). Data ini menunjukkan sistem pemerintahan di
Brunei Darussalam adalah kesultanan atau monarki mutlak
Islam, dan semuanya sangat memeperhatikan Islam sebagai
agama resmi negara.
4. Menurut Azyumardi Azra bahwa awal masuknya Islam di
Brunei Darussalam yaitu sejak tahun 977 Masehi. dimana
kerajaan Borneo (Brunei Darussalam) telah mengutus P’u Ali
ke istana China. P’u Ali adalah seorang pedagang yang
beragama Islam yang nama sebenarnya yaitu Abu Ali. Pada
tahun itu juga diutus lagi tiga duta ke China, salah seorang di
antara mereka bernama Abu Abdullah. Peran para pedagang
muslim dalam penyebaran Islam di Brunei Darussalam telah
terbukti dalam catatan sejarah.
5. John L. Esposito seorang orientalis yang pruduktif banyak
menulis tentang sejarah Islam, menurutnya bahwa Islam
pertama kali datang di Brunei Darussalam pada abad ke-15 dan
yang pertama kali memeluk Islam adalah raja Berneo. Pendapat
Esposito ini sejalan dengan pendapat lainnya bahwa pihak raja
atau sultan yang lebih awal menyatakan diri masuk Islam, lalu
kemudian diikuti oleh masyarakatnya.

B. Perkembangan Agama Islam


a. Negara Singapura
Populasi etnis Muslim yang didominasi orang Melayu di
Singapura sangatlah sedikit dibandingkan dengan etnis Cina. Ada
dua faktor yang memungkinkan terjadinya masyarakat Islam

4
minoritas, Pertama, mereka terbentuk akibat migrasi ke negara-
negara dan kawasan yang telah memiliki pemerintahan dan sistem
nasional yang kokoh. Kedua, terjadi karena perubahan dan
perkembangan geografis dan politik. Pada tahun 1890 migrasi
penduduk Cina mencapai 95.400 jiwa per tahun dan meningkat
menjadi 190.000 jiwa pada tahun 1895. Adapun dalam catatan
statistik populasi Singapura pada tahun 1970, 1980 dan 1990
persentase komponen etnis berkisar 77% Cina, 14% Melayu, 7%
india, dan 2% etnis lain.
Pada sensus yang diadakan tahun 1980 menunjukkan
jumlah penduduk Singapura 2.414.000 orang, diantaranya 400.000
orang adalah Muslim. Pada 1982, jumlah Muslim dapat
diperkirakan 420.000 atau 17% penduduk. Dalam sensus 1980,
dari 400.000 Muslim, sekitar 360.000 adalah Melayu, 34.000 India,
6.000 Cina dan dari lain-lain asal.
Umat Muslim di Singapura kurang maju dibandingkan
dengan golongan penduduk lain di semua bidang. Di Bidang
Pendidikan, jumlah lulusan universitas hanya 2,5% dari jumlah
seluruh lulusan. Persentase Muslim dalam profesi dan jabatan
tinggi juga sangat rendah dari rata-rata nasional mereka. Namun,
pemerintah biasanya mempunyai satu utusan seorang Muslim
dalam kabinet. Sebagian Muslim mempunyai kedudukan tinggi di
bidang hukum dan universitas. Adapun secara ekonomi, Muslim
Singapura berada di antara yang paling miskin. Pemuda-pemuda
Muslim menghadapi banyak kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Hanya sebagian kecil diantara mereka yang dipanggil untuk dinas
militer nasional

b. Negara Brunei Darussalam


Kemajuan dan perkembangan Islam semakin nyata pada
masa pemerintahan Sultan Bolkiah (sultan ke-5) yang wilayahnya
meliputi Suluk, Selandung, Kepulauan Sulu, Kepulauan Balabac,

5
Pulau Banggi, Pulau Balambangan, Matanani, dan utara Pulau
Palawan. Di masa Sultan Hassan (sultan ke-9), masyarakat Muslim
Brunai memiliki institusi-institusi pemerintahan agama. Agama
pada saat itu dianggap memiliki peran penting dalam memandu
negara Brunai ke arah kesejahteraan.
Pada saat pemerintahan Sultan Hassan ini, undang-undang
Islam, yaitu Hukum Qanun yang terdiri atas 46 pasal dan 6 bagian,
diperkuat sebagai undang-undang dasar negara. Di samping itu,
Sultan Hassan juga telah melakukan usaha penyempurnaan
pemerintahan, antara lain dengan membentuk Majelis Agama
Islam atas dasar Undang Undang Agama dan Mahkamah Qadhi
tahun 1955. Majelis ini bertugas memberikan dan menasihati
sultan dalam masalah agama dan ideologi negara. Untuk itu,
dibentuk Jabatan Hal Ehwal Agama yang tugasnya
menyebarluaskan paham Islam, baik kepada pemerintah beserta
aparatnya maupun kepada masyarakat luas.
Langkah lain yang ditempuh sultan adalah menjadikan
Islam benar-benar berfungsi sebagai pandangan hidup rakyat
Brunai. Pada tahun 1888-1983, Brunai berada di bawah kekuasaan
Inggris. Brunai merdeka sebagai negara Islam di bawah pimpinan
sultan ke- 29, yaitu Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzuddin wad
Daulah, setelah memproklamasikankemerdekaannya pada 31
Desember 1983.

C. Keadaan Islam pada masa sekarang


a. Negara Singapura
Saat Negara Singapura termasuk ketat dan cukup keras
kepada para aktivis Islam. Mereka tak segan-segan mendeportasi
mahasiswa Islam yang dinilai mempunyai komitmen terhadap
perkembangan dakwah. Aktivitas keislaman di Singapura pun
otomatis tidak banyak. Dengan perkembangan seperti ini,
sepertinya Islam di negeri Singa ini tak bisa berkembang terlalu

6
banyak. Namun bukan berarti orang-orang Islam di sana pun
berdiam diri. Hingga azan bisa berkumandang di Singapura.
Perkembangan Islam itu terus menunjukkan peningkatan yang
cukup berarti. Hingga kini, pemeluk Islam di Singapura tercatat
sebanyak 15 persen dari jumlah penduduk keseluruhan (sekitar 650
ribu orang dari 3,5 juta jumlah penduduk keseluruhan).
Jumlah demikian menempatkan muslim Singapura, atau
lebih dikenal sebagai muslim Melayu, pada urutan kedua setelah
etnis Cina 77 persen, dan India 8 persen. Di tengah sistem
kehidupan sekuler yang diterapkan pemerintah setempat, muslim
Singapura terus berpacu meningkatkan kualitas diri, agar mampu
berkompetisi dengan lajunya kemajuan dan zaman.

b. Negara Brunei Darussalam


Umat Muslim Brunei Darussalam telah mempraktekkan
cara hidup berdasarkan konsep-konsep Melayu Islam Monarki
(MIB) yang menempatkan posisi Islam di tumpuan tertinggi dalam
administrasi dan manajemen bangsa. Ketidakadilan atau segala
sesuatu yang berdosa dilarang keras.
Sebagaimana diatur dalam Bagian II dari Konstitusi Brunei
Darussalam Darussalam 2008 yang berbunyi: Agama resmi Brunei
Darussalam Darussalam adalah agama Islam. Dengan syarat,
semua agama lain dapat dipraktekkan dalam damai dan harmoni
oleh orang-orang yang mengakuinya.
Keberhasilan Brunei Darussalam Darussalam dalam
membela agama Allah yang Maha Kuasa di bawah kepemimpinan
Yang Mulia tercatat dalam sejarah modern Brunei Darussalam
dengan penerapan Hukum Acara Pidana Syariah sepenuhnya
sesuai dengan persyaratan Konstitusi Brunei Darussalam
Darussalam.
Brunei Darussalam Darussalam dan rakyatnya bersyukur
memiliki seorang pemimpin yang peduli dalam hal-hal yang

7
menyangkut kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Serta ajaran
Islam yang berdampak besar pada praktik kehidupan beragama di
Brunei Darussalam.Menurutnya, dari sejarah kita telah belajar
bahwa Islam memiliki pengaruh yang sangat kuat dan mendalam
terhadap perkembangan peradaban Melayu di dunia. Termasuk
Brunei Darussalam Darussalam, pada abad ke-14 sebelum
munculnya Islam, dunia Melayu berada di bawah selubung
kegelapan dan kemiskinan, tanpa rahmat dan berkah.
Islam adalah sekutu Kesultanan Melayu di Brunei
Darussalam Darussalam. Agama Islam yang merupakan poros
keberadaan MIB telah dinyatakan oleh Yang Mulia pada tanggal
28 Rabiulawal, 1404H / 1 Januari 1984.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Singapura adalah negara kota kecil dengan banyak etnis,
dimana etnis paling besar adalah etnis cina yang mendominasi
semua kawasan singapura.
Islam awal sejarah Singapura sangatlah berkembang,
dimana Singapura menjadi tempat bertemunya para pedagang dari
berbagai wilayah. Dengan demikian islam sangat mudah di
sebarkan di Singapura. Islam menjadi mayoritas saat itu di
semenajung melayu.
Pada fase pertengahan atau fase kolonialisme, Islam di
Singapura menjadi minoritas, karna saat itu Inggris membebaskan
masyarakat dunia untuk berimigrasi di sana. Tidak hanya itu
Inggris juga membawa misioner khusus untuk pengkristenan di
Singapura.
Walaupun Muslim masa kolonialisme menjadi minoritas,
tapi pada masa sekarang islma sudah mulai membaur lagi dengan
kegiatan-kegiatan yang ada di Singapura

Brunei Darussalam adalah sebuah Negara yang terletak


diantara Laut Cina Selatan di Utara dan disisi lain di kelilingi
olehS erawak, Malaysia. Sebelah Timur Brunei Darussalam terdiri
dari daratan tinggi yang ketinggiannya 184 km di bukit Pagon,
sementara Brunei Darussalam bagian barat terdiri dari bukit-bukit
berlembah.
Brunei Darussalam adalah salah satu negera yang Undang-Undang
dasarnya berlandaskan pada Syariat. Walaupun ketika itu Brunei Darussalam
pernah di masuki campur tangan negera asing, namun Brunei Darussalam
tetap pada prinsip awalnya yakn akan menjadi negara yang menjalankan
Syariat Islam dan sisitem ketatanegaraannya. dan perkembangan Islam di

9
Brunei Darussalam terbilamng lancar karna pemerintah dan segala asperk
yang ada mendukung tersebar luasnya agama Islam di negara tesebut.
Namun walau begitu Brunei Darussalam tifak melarang untuk orang
yang beragama non Islam berada di negeranya, karna disitulah nantinya akan
tercipta rasa toleransi beragama dalam lintas Negara.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semeoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan , silahkan
sampaikan kepada kami.

Apabila ada kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya,


karena kami adalah hamba Allah yang tidak luput dari salah, khilaf, dan lupa.

10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://wartasejarah.blogspot.com/2015/06/perkembangan-islam-di-singapura.html

https://www.bacaanmadani.com/2017/10/sejarah-perkembangan-islam-di-Brunei
Darussalam.html

https://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/dinamika-islam-dan-masyarakat-
muslim-di-Brunei Darussalam/

Dardiri, Dkk. 2006. Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Institute for
Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) dan Alif Riau.

Thohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia


Islam. Bandung:PT Raja Grafindo Persada.

Gusrianto. 2012. Diktat Sejarah dan Perkembangan Islam di Asia


Tenggara. Pekanbaru.

11

Anda mungkin juga menyukai