Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH MASUKNYA ISLAM, PERKEMBANGAN DAN

NASIB MUSLIM DI KAMBOJA

Di Susun Oleh:

Hajra Sardi (11751102179)

Fikri Madani ()

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Sejarah Masuknya Islam, Perkembangan dan Nasib Muslim di Kamboja ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah SIAT dan Tamaddun Melayu. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sejarah masuknya Islam,
perkembangan dan nasib muslim di Kamboja bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Bambang Supradi, selaku


dosen mata kuliah SIAT dan Tamddun Melayu yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 24 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5

1.3 Tujuan...........................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

2.1 Sejarah Masuknya Islam di Kamboja........................................................6

2.2 Perkembangan dan Nasib Muslim di Kamboja........................................7

2.2.1 Perkembangan Islam di Kamboja Sebelum Tahun 1975......................7

2.2.2 Muslim Kamboja Pada Masa Jajahan Prancis......................................8

2.2.3 Muslim Kamboja di Bawah rezim Khemer Merah...............................9

2.2.4 Minoritas Muslim Kamboja Pasca Rezim Khemr Merah...................10

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kamboja atau Kampuchea merupakan negara yang berada di teritori Asia
Tenggara. Terletak di semenanjung indo-cina bagian barat daya, yang berbatasan
langsung dengan Thailand di barat laut, Vietnam di timur dan tenggara, dan teluk
Thailand di barat daya . Sebagian besar penduduk Kamboja adalah Etnis Khemr.
Mayoritas penduduk Kamboja memeluk agama Budha, sebagaian kecil Katholik,
dan satu persen atau sekitar 700.000 adalah Muslim.

Kedatangan Islam di Kamboja setidaknya memberikan warna baru bagi


kancah kebudayaan dan keagamaan di Kamboja. Islam masuk di Kamboja
diperkirakan pada abad 15. Kedatangan islam di Kamboja tidak seperti
kedatangan islam di negara Asia Tenggara lainnya yang langsung di bawa oleh
orang-orang arab, persia, maupun Gujarat. Melainkan islam masuk di Kamboja di
bawa oleh orang-orang Cham yang terdiaspora ketika terjadi serangan oleh
kerajaan Vietnam pada abad ke 15.

Sejak kedatannganya di Kamboja umat islam di kamboja memiliki sejarah


yang tidak bisa di pandang sebelah mata. Umat islam memiliki alasan yang kuat
yang mendorong mereka untuk melakukan islamisasi. Ketika mereka
berakulturasi pun pastinya mengalami respon, baik positif maupun negatif dari
pemerintah maupun masyarakat pribumi setempat. Dalam kancah geo-politik,
perubahan sosial dan hubungan pemerintah Kamboja dengan umat islam dari
masa ke masa juga menjadi subjek yang patut di angkat sejarahnya.

Tujuan dari makalah ini ingin menjawab berbagai permasalahan yang terjadi,
baik mengenai Faktor pendorong islamisasi, proses asimilasi, perkembangan
dalam berbagai aspek kehidupan, dan hubungan umat islam dengan pemerintah
Kamboja dari masa ke masa.
Dari berbagai permasalahan tersebut timbulah pertanyaan diantaranya, Apa
motif yang islamisasi di Kamboja, Bagaimana Islam dapat berasimilasi dengan
masyarakat Kamboja, dan bagaimana perkembangan umat Islam di Kamboja.
Serta Bagaimana hubungan umat islam dengan pemerintah kamboja dari awal
kedatangannya abad ke 10 sampai abad 19 pasca rezim Pol-pot. Pertanyaan-
pertanyaan tersebutlah yang akan pemakalah jawab dan kemukakan dalam
makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah Masuknya Islam di Kamboja
2. Bagaimana Perkembangan dan Nasib Muslim di Kmaboja

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah masunya islam di Kamboja
2. Untuk mengetahui perkembangan dan nasib muslim di Kamboja
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Islam di Kamboja


Seperti yang pemakalah telah sebutkan di atas, bahwa islam masuk di
kamboja pada abad ke 15 atau sekitar tahun 1471 masehi ketika kejatuhan
kerajaan Champa di Vietnam akibat serangan kerajaan Annam (adalah salah satu
kerajaan yang terletak di Vietnam, dan masih memiliki kekerabatan dengan
Champa). Orang muslim yang berada di Champa melarikan diri ke wilayah-
wilayah sekitar Vietnam, termasuk salah satunya adalah Kamboja.

Orang-orang muslim Champa sebelum serangan kerajaan vietnam pada


abad 15 terdiri dari beberapa etnis, yaitu Arab, India, Pakistan, Afganistan, dan
Melayu. Etnis-etnis inilah yang membawa islam ke Champa. Namun setelah
serangan kerajaan Vietnam etnis-etnis itu terdiaspora menyebar ke seluruh
wilayah Asia Tenggara

Kamboja menjadi salah satu tempat pelarian muslim Champa dari


serangan Vietnam pada abad 15. Kedatangan mereka dikamboja di sambut baik
oleh pemerintah setempat, yakni raja Khemr yang memerintah Kamboja saat itu.
Orang-orang Champa yang berimigrasi ke Komboja di dominasi oleh etnis Cham
dan Melayu, yang sampai masa berikutnya mereka menjadi etnis muslim yang
bertahan di Kamboja.

Pola-pola islamisasi yang terjadi di Kamboja memiliki perbedaan dengan


negara-negara di Asia Tenggara Lainnya. Faktor pendorong sejauh yang
pemakalah ketahui mengenai islamisasi di Kamboja adalah diaspora etnis Cham
dan Melayu ke Kamboja akibat serangan Vietnam pada Abad ke 15. Yang mana
mayoritas penduduk kerajaan Champa pada saat itu menganut agama Islam sejak
Dinasti Zoong di China.

Terdapat teori yang mengatakan bahwa jauh sebelum kejatuhan Kerajaan


Champa, orang-orang Kamboja telah menjalin hubungan niaga dengan para
pedagang-pedagang Arab, Persia, Gujarat, dan Melayu. Karena sejauh yang
pemakalah ketahui Kamboja bukan merupakan jalur perdagangan yang ramai
dilalui oleh para pedagang. Namun hal ini bisa jadi benar, karena sebelum abad 15
pada saat kejatuhan Kerajaan Champa, Kamboja merupakan daerah penghasil
beras yang besar. Dan telah lama Kamboja melakukan kontak niaga dan
kebudayaan dengan etnis lain terutama melayu.

2.2 Perkembangan dan Nasib Muslim di Kamboja


2.2.1 Perkembangan Islam di Kamboja Sebelum Tahun 1975
Ketika kondisi sebuah negara berjalan dengan stabil dapat dipastikan keadaan
manusia di dalamnya pun berkembang dengan stabil pula. Begitupun dengan
kasus islam di Kamboja, pada awal kedatangannya sampai perkiraan awal abad 19
sebelum Rezim Khmer Merah berkuasa. Sehingga dalam senggang masa itulah
umat islam tumbuh dan berkembang menjadi sebuah agama minoritas yang cukup
berpengaruh dan tidak dapat dipandang sebelah mata.

Dalam hal populasi data yang pemakalah temukan pada tahun 1974 jumlah
muslim Kamboja sebanyak 550.000, Sensus ini dilakukan seblum Rezim Khemr
Merah Berkuasa di Kamboja. Sebagian umat islam Kamboja terkonsentrasi di
Utara Phnom Penh, Provinsi Kompong, dan di sepanjang sungai Mekong di
daerah tersebut setidaknya di tinggali oleh 36 persen dari jumlah populasi islam di
Kamboja. Sisanya terkonsentrasi di wilayah Kampot, Kandal, Kampong Chang,
Kampong Thum, Karacheh dan Batdambang.

Untuk menjadikan muslim Cham yang berstatus sebagai pendatang pada tahun
1950 Pemerintah kamboja akhirnya memberikan julukan bagi etnis Cham-Melayu
Muslim dengan julukan Khemr Islam. Langkah ini bertujuan agar muslim
pendatang yang berbeda dengan etnis asli Kamboja merasa dekat dan merupakan
bagian dari segara, meskipun dalam perjalanan sejarahnya mereka berbeda etnis.

Sebagian besar dari para orang Cham muslim yang berada di Kamboja bekerja
sebagai Petani, nelayan dan Peternak . Mungkin sedikit dari mereka juga menjadi
Aristokrat, sebagian lagi bekerja sebagai guru dan pendakwah.

Perkembangan Islam di Kamboja tidak hanya mencakup permasalahan agama


saja, Pendidikan pun juga menjadi ranah tempat berkembangnya islam di
Kamboja. Dalam hal keberagamaan telah jelas umat islam mengalami
perkembangan yang cukup baik, terbukti dengan tumbuhnya masjid-masjid di
Kamboja dan tumbuhnya mushollah serta madrasah. Tercatat pada permulaan
tahun1970 umat muslim Kamboja memiliki 122 masjid, 200 mushollah . Angka
ini menunjukan jumlah yang cukup mengejutkan, secara tidak langsung hal ini
menggambarkan bahwa islam meskipun minoritas akan tetapi tetap berkembang.

Dalam hal pendidikan pun umat islam tidak Jummud mereka berkembang
cukup signifikan. Masih dalam rentan tahun 1970, data yang di muat dalam situs
VOA menunjukan jumlah Madrasah di Kamboja sekitar 300 buah madrasah
Islamiyah. Lebih dari itu Islam di Kamboja juga telah memiliki satu lembaga
untuk para penghafal Al-Qur’an. Para pelajar muslim di Kamboja banyak yang
dikirim ke Klantan untuk di sekolahkan dan belajar agama. Madrasah-madrasah di
Kamboja juga banyak mendatangkan para tenaga pengajar yang berasal dari
Malaysia. Hal-hal tersebut menunjukan bahwa perkembangan islam di Kamboja
tidak bisa di spelekan, meskipun Minoritas Umat islam juga bisa berkembang
sebagaimana islam di negara mayoritas muslim.

2.2.2 Muslim Kamboja Pada Masa Jajahan Prancis


Awal abad 19 atau sekitar tahun 1864 sebelum Kamboja di kuasai oleh Khemr
Merah, terlebih dahulu Perancis telah bercokol di Kamboja. Munculnya Prancis di
Kamboja membawa kesetabilan politik di Negeri ini. Perancis menjadikan
Kamboja sebagai negara Protektorat hingga tahun 1970.

Namun dalam beberapa sumber tidak banyak dijelaskan bagaimana hubungan


umat muslim Kamboja dengan Perancis. Namun dalam artikel yang ditulis oleh
Muhamad Zain Musa memuat sedikit mengenai hubungan Prancis dengan Umat
islam di Kamboja. Di jelaskan bahwa Perancis bersikap toleran terhadap kedua
agama yang berkembang di Kamboja, yakni Budha dan Islam.

Bahkan di katakan bahwa umat islam, Budha dan Prancis menjalin hubungan
baik bagai simbiosis Mutualisme yang saling menguntungkan. Keberadaan agama
di Kamboja tidak diusik oleh Perancis, bahkan Perancis merangkul dan
mempersatukan agama-agama yang sebelumnya telah berkembang di Kamboja.
Namun sangat disayangkan pemakalah belum banyak mengetahui informasi lebih
jauh mengenai hubungan muslim Kamboja dan Perancis pada masa penjajahan
Perancis. Dalam segala aspek baik sosial, pendidikan, politik, maupun ekonomi.

2.2.3 Muslim Kamboja di Bawah rezim Khemer Merah


Pada tahun 1975 samapai dengan tahun 1979 kelompok Komunis Khemr
Merah mendeklarasikan dirinya sebagai rezim yang berkuasa penuh di Kamboja .
Rezim ini menghapus undang undang keberagamaan di Kamboja. Sejak itulah hal
ini menjadi sejarah umat islam yang cukup kelam. Bahkan derita ini tidak hanya
dirasakan oleh umat islam, namun seluruh umat beragama di Kamboja termasuk
Katolik dan Budha.

Ketika rezim Khemr Merah berkuasa banyak terjadi gesekan-gesekan antar


masyarakat beragama Kamboja dengan pemerintah. Akibat dihapusnya undang-
undang keberagamaan oleh Rezim ini. Akhirnya banyak tempat-tempat ibadah
maupun simbol-simbol keberagamaan di hancurkan pada saat rezim ini berkuasa.
Penduduk islam kala Rezim Khemr Merah berkuasa berjumlah sekitar 800.000,
namun tidak kurang dari 70 persen dari mereka tewas di bantai . Diantara dari
mereka yang disiksa dan dibantai adalah sisa-sisa politikus Rezim sebelumnya,
para dokter, birokrat, intelektual, dan orang-orang kaya serta para mereka yang
tidak seideologi dengan Rezim Khemr Merah.

Tidak hanya pembantaian, perusakan simbol keagamaan dan tempat ibadah


pun tak luput dari perusakan. Bahkan dari sekitar 122 masjid yang berada di
Kamboja hanya tersisa sekitar 20 masjid. Begitu tegang suasana kala itu. Namun
melihat kondisi yang terpuruk seperti itu, umat isalam tidak tinggal diam. Mereka
menuntut hak kebebasan mereka dalam beragama. Di plopori oleh Dr. Abdul
Kayoun salah seorang pemimpin komunitas muslim yang mewakili kaum
minoritas, ia duduk dibadan tertinggi yaitu Front Persatuan Nasional, bersama
dengan teman-temannya alumni dari Al-Azhar ia berjuang untuk mendapatkan
kebebasan dalam beragama di Kamboja.

Dan akhirnya pada tahun 1979 kekuasaan rezim ini berakhir di Kamboja.
Setelah berakhirnya Rezim Khemer Merah akhirnya umat Islam dapat kembali
berkembang sperti sedia kala. Masjid, mushollah, dan lembaga keilmuan islam
pun kembali dibangun dan dikembangkan. Tak kurang dari 168 masjid, 200
mushollah, dan 300 madrasah didirikan pasca berakhirnya Rezim Khemr Merah.

2.2.4 Minoritas Muslim Kamboja Pasca Rezim Khemr Merah


Telah kami sebutkan dalam bahasan sebelumnya, bahwa pasca berakhirnya
Rezim Khemr di Kamboja umat islam mengalami kemajuan yang signifikan.
Namun pada bahasan kali ini pemakalah akan menekankan mengenai hubungan
politk pemerintah Kamboja pasca rezim Pol-pot dengan muslim Kamboja.

Setelah berakhirnya Rezim Pol-pot umat islam Kamboja memasuki ranah baru
sejarah mereka. Dimana mereka diberikan kebebasan oleh pemerintah untuk
mengembangkan ajarannya. Umat islam Kamboja juga diberikan keleluasaan
untuk bekerja, dan memilih tempat tinggal. Lebih dari itu pemerintah Kamboja
juga memberikan izin berdirinya organisasi-organisasi keislaman di Kamboja.
Demikianlah gambaran hubungan vertikal antar muslim Kamboja dengan
pemerintah Kamboja.

Di sisi lain umat islam kamboja juga memiliki hubungan yang harmonis
dengan penganut agam lain, sejauh yang pemakalah ketahui belum pernah terjadi
konflik horisontal antar muslim kamboja dengan penganut agama lain secara
serius.

Meski umat muslim Kamboja merupakan Minoritas baik dari segi etnis
maupun agama akan tetapi keberadaannya dihormati dan memiliki hubungan yang
harmonis dengan penganut agama lain terutama agama Budha yang mayoritas di
anut oleh rakyat Kamboja. Sejauh yang pemakalah ketahui belum pernah terjadi
konflik horisontal antar muslim kamboja dengan penganut agama lain secara
serius di Kamboja.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berawal dari dispora akibat serangan kerajaan Annam di Vietnam umat
islam yang berasal dari kerajaan Champa berimigrasi meminta perlindungan
dengan kerajaan Khemr di Kamboja. Kehadiran umat islam di Kamboja
disambut hangat oleh raja dan para rakyat di Kamboja. Keterbukaan ini
disebabkan karena karakter umat islam yang kosmopolitan dan egaliter, serta
hubungan historis panjang yang telah terjalin lama. Umat islam yang
terdiaspora didominasi oleh etnis Cham dan Melayu sehingga pada masa
berikutnya merekalah yang menjadi komunitas muslim di Kamboja.
Dalam perjalanannya di Kamboja umat islam mengalami sejarah yang
panjang, baik yang menyenangkan maupun yang kelam. Namun jika kita
menelaah dalam aspek lain ditengah keminorannya umat islam dapat bertahan.
Bahkan lebih dari itu, mereka dapat berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan. Terbukti dengan berdirinya tempat-tempat ibadah, madrasah, dan
lembaga-lembaga keagamaan lainnya. Fakta-fakta itu menunjukan bahwa
eksistensi umat islam di Kamboja tidak dapat dipandang sebelah mata.
Dalam perjalanan sejarah umat islam di Kamboja banyak terjadi
pergantian iklim politik. Umat islam tetap bertahan sejak masa kerajaan
Khemr, masa penjajahan Prncis, dan yang terakhir ketika rezim Khemr Merah
berkuasa.
Berkuasanya rezim Khemr Merah menjadi sejarah kelam umat islam di
Kamboja. Meskipun semua agama di Kamboja menjadi sasarannya. Pada
masa rezim ini berkuasa banyak masjid, dan madrasah yang dihancurkan.
Genosida alias pembantaian masal pun juga dirasakan oleh umat islam. Sekitar
70 persen dari seluruh total populasi muslim di Kamboja di Bantai oleh Rezim
ini.
Namun setelah kekuasaan rezim Khmer merah berakhir akahirnya umat
islam dapat kembali menemukan kebebasannya yang terpasung. Mereka
bangkit dari keterpurukan dan mulai mengembangkan sayapnya. Berbagai
aspek baik ekonomi, demografi, sosial dan keagamaan kembali
dikembangkan. Dalam masa yang stabil ini umat islam tumbuh menjadi
agama minor Kamboja yang hidup harmonis berdampingan dengan penganut
agama lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Reid, Anthony, Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid I, Jakarta :
Yasasan Pusataka Obor Indonesia, 2014.
Thohir, Ajid, Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno Linguistik dan Geo-
Politik, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan
Islam di Asia Tenggara, Yogyakarta :Pustaka
Pelajar, 2010.

Anda mungkin juga menyukai