Di Susun Oleh:
Fikri Madani ()
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Sejarah Masuknya Islam, Perkembangan dan Nasib Muslim di Kamboja ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah SIAT dan Tamaddun Melayu. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sejarah masuknya Islam,
perkembangan dan nasib muslim di Kamboja bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari makalah ini ingin menjawab berbagai permasalahan yang terjadi,
baik mengenai Faktor pendorong islamisasi, proses asimilasi, perkembangan
dalam berbagai aspek kehidupan, dan hubungan umat islam dengan pemerintah
Kamboja dari masa ke masa.
Dari berbagai permasalahan tersebut timbulah pertanyaan diantaranya, Apa
motif yang islamisasi di Kamboja, Bagaimana Islam dapat berasimilasi dengan
masyarakat Kamboja, dan bagaimana perkembangan umat Islam di Kamboja.
Serta Bagaimana hubungan umat islam dengan pemerintah kamboja dari awal
kedatangannya abad ke 10 sampai abad 19 pasca rezim Pol-pot. Pertanyaan-
pertanyaan tersebutlah yang akan pemakalah jawab dan kemukakan dalam
makalah ini.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah masunya islam di Kamboja
2. Untuk mengetahui perkembangan dan nasib muslim di Kamboja
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal populasi data yang pemakalah temukan pada tahun 1974 jumlah
muslim Kamboja sebanyak 550.000, Sensus ini dilakukan seblum Rezim Khemr
Merah Berkuasa di Kamboja. Sebagian umat islam Kamboja terkonsentrasi di
Utara Phnom Penh, Provinsi Kompong, dan di sepanjang sungai Mekong di
daerah tersebut setidaknya di tinggali oleh 36 persen dari jumlah populasi islam di
Kamboja. Sisanya terkonsentrasi di wilayah Kampot, Kandal, Kampong Chang,
Kampong Thum, Karacheh dan Batdambang.
Untuk menjadikan muslim Cham yang berstatus sebagai pendatang pada tahun
1950 Pemerintah kamboja akhirnya memberikan julukan bagi etnis Cham-Melayu
Muslim dengan julukan Khemr Islam. Langkah ini bertujuan agar muslim
pendatang yang berbeda dengan etnis asli Kamboja merasa dekat dan merupakan
bagian dari segara, meskipun dalam perjalanan sejarahnya mereka berbeda etnis.
Sebagian besar dari para orang Cham muslim yang berada di Kamboja bekerja
sebagai Petani, nelayan dan Peternak . Mungkin sedikit dari mereka juga menjadi
Aristokrat, sebagian lagi bekerja sebagai guru dan pendakwah.
Dalam hal pendidikan pun umat islam tidak Jummud mereka berkembang
cukup signifikan. Masih dalam rentan tahun 1970, data yang di muat dalam situs
VOA menunjukan jumlah Madrasah di Kamboja sekitar 300 buah madrasah
Islamiyah. Lebih dari itu Islam di Kamboja juga telah memiliki satu lembaga
untuk para penghafal Al-Qur’an. Para pelajar muslim di Kamboja banyak yang
dikirim ke Klantan untuk di sekolahkan dan belajar agama. Madrasah-madrasah di
Kamboja juga banyak mendatangkan para tenaga pengajar yang berasal dari
Malaysia. Hal-hal tersebut menunjukan bahwa perkembangan islam di Kamboja
tidak bisa di spelekan, meskipun Minoritas Umat islam juga bisa berkembang
sebagaimana islam di negara mayoritas muslim.
Bahkan di katakan bahwa umat islam, Budha dan Prancis menjalin hubungan
baik bagai simbiosis Mutualisme yang saling menguntungkan. Keberadaan agama
di Kamboja tidak diusik oleh Perancis, bahkan Perancis merangkul dan
mempersatukan agama-agama yang sebelumnya telah berkembang di Kamboja.
Namun sangat disayangkan pemakalah belum banyak mengetahui informasi lebih
jauh mengenai hubungan muslim Kamboja dan Perancis pada masa penjajahan
Perancis. Dalam segala aspek baik sosial, pendidikan, politik, maupun ekonomi.
Dan akhirnya pada tahun 1979 kekuasaan rezim ini berakhir di Kamboja.
Setelah berakhirnya Rezim Khemer Merah akhirnya umat Islam dapat kembali
berkembang sperti sedia kala. Masjid, mushollah, dan lembaga keilmuan islam
pun kembali dibangun dan dikembangkan. Tak kurang dari 168 masjid, 200
mushollah, dan 300 madrasah didirikan pasca berakhirnya Rezim Khemr Merah.
Setelah berakhirnya Rezim Pol-pot umat islam Kamboja memasuki ranah baru
sejarah mereka. Dimana mereka diberikan kebebasan oleh pemerintah untuk
mengembangkan ajarannya. Umat islam Kamboja juga diberikan keleluasaan
untuk bekerja, dan memilih tempat tinggal. Lebih dari itu pemerintah Kamboja
juga memberikan izin berdirinya organisasi-organisasi keislaman di Kamboja.
Demikianlah gambaran hubungan vertikal antar muslim Kamboja dengan
pemerintah Kamboja.
Di sisi lain umat islam kamboja juga memiliki hubungan yang harmonis
dengan penganut agam lain, sejauh yang pemakalah ketahui belum pernah terjadi
konflik horisontal antar muslim kamboja dengan penganut agama lain secara
serius.
Meski umat muslim Kamboja merupakan Minoritas baik dari segi etnis
maupun agama akan tetapi keberadaannya dihormati dan memiliki hubungan yang
harmonis dengan penganut agama lain terutama agama Budha yang mayoritas di
anut oleh rakyat Kamboja. Sejauh yang pemakalah ketahui belum pernah terjadi
konflik horisontal antar muslim kamboja dengan penganut agama lain secara
serius di Kamboja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berawal dari dispora akibat serangan kerajaan Annam di Vietnam umat
islam yang berasal dari kerajaan Champa berimigrasi meminta perlindungan
dengan kerajaan Khemr di Kamboja. Kehadiran umat islam di Kamboja
disambut hangat oleh raja dan para rakyat di Kamboja. Keterbukaan ini
disebabkan karena karakter umat islam yang kosmopolitan dan egaliter, serta
hubungan historis panjang yang telah terjalin lama. Umat islam yang
terdiaspora didominasi oleh etnis Cham dan Melayu sehingga pada masa
berikutnya merekalah yang menjadi komunitas muslim di Kamboja.
Dalam perjalanannya di Kamboja umat islam mengalami sejarah yang
panjang, baik yang menyenangkan maupun yang kelam. Namun jika kita
menelaah dalam aspek lain ditengah keminorannya umat islam dapat bertahan.
Bahkan lebih dari itu, mereka dapat berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan. Terbukti dengan berdirinya tempat-tempat ibadah, madrasah, dan
lembaga-lembaga keagamaan lainnya. Fakta-fakta itu menunjukan bahwa
eksistensi umat islam di Kamboja tidak dapat dipandang sebelah mata.
Dalam perjalanan sejarah umat islam di Kamboja banyak terjadi
pergantian iklim politik. Umat islam tetap bertahan sejak masa kerajaan
Khemr, masa penjajahan Prncis, dan yang terakhir ketika rezim Khemr Merah
berkuasa.
Berkuasanya rezim Khemr Merah menjadi sejarah kelam umat islam di
Kamboja. Meskipun semua agama di Kamboja menjadi sasarannya. Pada
masa rezim ini berkuasa banyak masjid, dan madrasah yang dihancurkan.
Genosida alias pembantaian masal pun juga dirasakan oleh umat islam. Sekitar
70 persen dari seluruh total populasi muslim di Kamboja di Bantai oleh Rezim
ini.
Namun setelah kekuasaan rezim Khmer merah berakhir akahirnya umat
islam dapat kembali menemukan kebebasannya yang terpasung. Mereka
bangkit dari keterpurukan dan mulai mengembangkan sayapnya. Berbagai
aspek baik ekonomi, demografi, sosial dan keagamaan kembali
dikembangkan. Dalam masa yang stabil ini umat islam tumbuh menjadi
agama minor Kamboja yang hidup harmonis berdampingan dengan penganut
agama lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Reid, Anthony, Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid I, Jakarta :
Yasasan Pusataka Obor Indonesia, 2014.
Thohir, Ajid, Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno Linguistik dan Geo-
Politik, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan
Islam di Asia Tenggara, Yogyakarta :Pustaka
Pelajar, 2010.