VISI CENCISTIL
1. Ingin melahirkan pribadi-pribadi Muslim yang berakhlaqul karimah seperti Nabi Muhammad
SAW, cakap, tangguh dan mapan di seluruh aspek kehidupan beragama dan bernegara.
2. Menjadikan umat Islam layaknya nahl (kehidupan lebah) yang telah diterangkan dalam alQur'an.
3. CENCISTIL adalah Lembaga Legal umat Islam Timor Leste
4. CENCISTIL adalah Lembaga Tertinggi Umat Islam Timor Leste
5. CENCISTIL adalah payung bagi seluruh umat Islam Timor Leste
6. CENCISTIL adalah payung bagi seluruh ORMAS Islam TimorLeste
7. CENCISTIL adalah suara umat Islam Timor Leste
MISI CENCISTIL
Menurut data Pew Research Center , jumlah Muslim di Cambodia pada 2009 mencapai
236 ribu atau 1,6 persen dari total populasi. Namun, menurut Ketua Senat Mahasiswa Muslim
Kamboja, Sles Alfin, populasi Muslim di negaranya diperkirakan mencapai lima persen.
Kebanyakan merupakan etnis Cham dan Melayu yang merupakan kelompok minoritas di
Kamboja.
Pada 2008, Muslim di Kamboja mencapai 321 ribu jiwa. Mayoritas Muslim di Kamboja
adalah Sunni bermazhab Syafi'i yang kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham. Provinsi
dengan luas wilayah 9.799 km2 itu ditinggali 1.680.694 jiwa (2008).
Sebelum kemenangan Khmer Merah pada 1975, komunitas Muslim Kamboja sebenarnya
terdiri dari kaum Cham dari bekas kerajaan Champa di Vietnam yang runtuh pada 1470 M.
Kaum Cham pada mulanya diislamkan oleh para pedagang dan pengrajin dari Arab dan India.
Kaum tersebut berimigrasi dalam jumlah besar ke Kamboja pada abad ke-15.
Selain kaum etnis Cham, Muslim Melayu dari Indonesia dan kawasan yang sekarang
bernama Malaysia juga memasuki Kamboja pada abad yang sama. Kaum Arab, kaum imigran
dari Anak Benua India, dan pribumi yang masuk Islam juga menjadi bagian dari komunitas
Muslim di Kamboja saat ini.
Mereka tersebar di seluruh wilayah Kamboja, terutama di sepanjang Mekong, dekat Ibu
Kota Phnom Penh, dan di Kompot, Tonle Sap, Kompong, serta Battambang. Muslim Kamboja
rata-rata bekerja di bidang perdagang an, pertanian, dan perikanan.
Pada 1975, sebelum pembantaian Khmer Merah, terdapat antara 113 dan 120 masjid
dengan sekitar 300 guru agama dan 300 khatib. Banyak di antara guru-guru tersebut yang belajar
di Malaysia dan universitas-universitas Islam di Kairo, India, atau Madinah.
Perkembangan Islam dan komunitas Muslim di Kamboja tidak terlepas dari peran negara-
negara Islam lain. Keberadaan para Salafi dan Wahabi di sana misalnya, seperti ditulis Bjorn
Blengsli, adalah hasil dari pendanaan yang dilakukan Islamic Development Bank yang berlokasi
di Jeddah, Liga Muslim Dunia (Rabithah al-Alam al-Islamiy), serta sejumlah organisasi di Arab
Saudi dan Kuwait yang mendanai pendirian sekolahsekolah Islam di Kamboja.