Anda di halaman 1dari 7

 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah Rabb semesta

alam. Shalawat serta salam bagiRasulullahMuhammad shallallahu alaihi wasallam. Materi ini
merupakan materi kuliah Wawasan Sosial Budaya Bahari yang berjudul“Benua Maritim
Indonesia (BMI)” . Pada dasarnya materi ini merupakan materi pertama padasemester awal
bagi mahasiswa baru. Oleh karena itu, kami berharap pembaca dapat memahamimateri ini
dengan mudah. Terakhir,kami berharap semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya bagi para
pembacayang berminat dalam bidang matematika. Makassar, September 2012 KELOMPOK
I
 3. DAFTAR ISIKATA PENGANTAR
………………………………………………………DAFTAR ISI
………………………………………………………………….BAB I : PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang ………………………………………………… 1 1) Siapa Penemu
“Indonesia?” ………………………………. 1 2) Berkah Sebuah Nama
…………………………………… 2 B. Tujuan
………………………………………………………... 3 C. Rumusan Masalah
……………………………………………. 4BAB II : PEMBAHASAN A. Benua Maritim
Indonesia …………………………………….. 5 B. Dimensi Benua Maritim Indonesia
…………………………… 12BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan
……………………………………………….. 13 B. Saran
……………………………………………………… 13
 4. BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Indonesia bagi banyak Indonesianis asing
dari dulu sampai sekarang adalah sebuah „mukjizat‟ (miracle). Mengapa? Tidak lain karena
bagi mereka sulit membayangkan Indonesia yang begitu luas dan jarak bentangannya sama
dengan antara London dan Istanbul, bisa bertahan dalam satu kesatuan negara-bangsa. Lihat,
berapa banyak negara-bangsa yang ada di kawasan antara London dan Istanbul. Padahal,
wilayah tersebut merupakan daratan yang menyatu dengan masyarakat yang relatif homogen,
baik secara kultural maupun agama. Tidak hanya itu, Indonesia adalah negara kepulauan;
istilah benua maritim yang belakangan ini dipopulerkan, sementara sebenarnya tidak dapat
menutupi kenyataan bahwa wilayah Indonesia sesungguhnya terpisah satu sama lain oleh
lautan dan selat yang demikian banyak. Hasilnya, Indonesia merupakan negara yang
memiliki banyak kelompok etnis lengkap dengan sistem sosial, budaya, dan bahasanya
masing-masing. 1. Siapa Penemu “Indonesia?” Maka itu, Indonesia adalah sebuah penemuan
politik (political invention) yang agaknya terbesar sepanjang abad ke-20. Dan, itu dimulai
secara „relatif sederhana‟ ketika beberapa pengembara dan ilmuwan ingin menemukan nama
yang lebih pas untuk kepulauan Nusantara. Sebagaimana diungkapkan sejarawan Australia,
RE Elson, dalam The Idea of Indonesia: A History (Cambridge, 2008), tidak ada seorang pun
yang dapat memberikan nama yang pasti bagi kawasan ini sampai awal abad ke-20. Beragam
sebutan diberikan kepada kepulauan Nusantara. Para pengembara Asia menyebutnya sebagai
wilayah „Laut Selatan‟ atau „Kepulauan Timur‟. Sedangkan sumber-sumber Arab,
menyebutnya sebagai „negeri bawah angin‟ dan kemudian sebagai
 5. „negeri bangsa Jawi‟. Pengembara dan administratur Belanda kemudian
menyebutnyasebagai Indies, Hindia Timur, Hindia Belanda, Insulinde, dan Nederland
Tropis.Menurut Elson, kata „Indonesia‟ pertama kali dibuat (manufactured) pada 1850
olehpengembara dan pengamat sosial Inggris, George Samuel Windsor-Earl, dalam
bentuk„Indu-nesia‟. Temuan ini kemudian diperkuat rekannya, James Logan, yang
memandangistilah „Indonesia‟ tepat sebagai istilah geografis, tapi tidak untuk kepentingan
etnografis.Tetapi, pada 1877, istilah „Indonesia‟ digunakan antropolog Prancis, ET Hamy,
untukmengacu kepada kelompok rasial yang mendiami kepulauan ini. Dan, sejak itu,
berbagaiilmuwan, antara lain, mulai dari antropolog Inggris, AH Keane; linguis Inggris,
NHDennys; etnografer Jerman, Adolf Bastian; etnolog Belanda, GA Wilken; linguisBelanda,
H Kern; sampai penasihat Belanda, Snouck Hurgronje, menggunakan nama”Indonesia” untuk
mengacu kepada wilayah dan penduduk Kepulauan Nusantara. 2. Berkah Sebuah Nama
Makin meluasnya penggunaan nama Indonesia, tidak bisa dielakkan lagi segeramenimbulkan
banyak implikasi politis. Sebagian wilayah Nusantara yang memang sudahrelatif menyatu
karena fluiditas hubungan antar pulau berkat penyebaran Islam, menjadilebih terintegrasi
dalam kerangka ”Indonesia” . Nama boleh saja ditemukan orang asing,tetapi masyarakat di
Kepulauan Nusantara memperoleh berkah dengan adanya kinisebuah nama untuk mengacu
kepada wilayah geografis yang mereka diami bersama,sekaligus sebagai ”bangsa” yang
mereka bayangkan–apa pun bentuk akhirnya”Indonesia” . Inilah ide Indonesia yang betapa
pun mungkin samarnya yang mengikatberbagai daerah, suku, dan tradisi ke dalam sebuah
kerangka kebersamaan jika belum lagikesatuan. Ide tentang Indonesia boleh jadi meningkat
dan menyurut sesuai situasi tertentu.Dan, boleh jadi juga, eksistensi Indonesia itu terancam
berbagai perubahan, baik di dalamide tentang Indonesia itu sendiri maupun di lingkungan
luar yang lebih luas. Sehingga,berbagai perubahan itu mendatangkan banyak kecemasan di
dalam dan di luar negeri
 6. tentang kelanjutannya. Namun, Indonesia berhasil bertahan, ketika kalangan luar
memprediksikan skenario Balkanisasi negara-bangsa ini berikut dengan jatuhnya presiden
Soeharto dari kekuasaannya pada Mei 1998. Sekali lagi, perjalanan mengejawantahkan ide
Indonesia tidak akan pernah selesai. Oleh karena itu, sepatutnya setiap dan seluruh warga
tidak memperlakukan Indonesia secara taken for granted. Konsep Negara Kepulauan
(Nusantara) memberikan kita anugerah yang luar biasa. Letak geografis kita strategis, di
antara dua benua dan dua samudra dimana paling tidak 70% angkutan barang melalui laut
dari Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan ke wilayah Pasifik, dan sebaliknya, harus melalui
perairan kita. Wilayah laut yang demikian luas dengan 17.500-an pulau-pulau yang mayoritas
kecil memberikan akses pada sumber daya alam seperti ikan, terumbu karang dengan
kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wilayah wisata bahari, sumber energi
terbarukan maupun minyak dan gas bumi, mineral langka dan juga media perhubungan antar
pulau yang sangat ekonomis. Panjang pantai 81.000 km (kedua terpanjang di dunia setelah
Canada ) merupakan wilayah pesisir dengan ekosistem yang secara biologis sangat kaya
dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Secara metereologis, perairan nusantara
menyimpan berbagai data metrologi maritim yang amat vital dalam menentukan tingkat
akurasi perkiraan iklim global. Di perairan kita terdapat gejala alam yang dinamakan Arus
Laut Indonesia (Arlindo) atau the Indonesian throughflow yaitu arus laut besar yang
permanen masuk ke perairan Nusantara dari samudra Pasifik yang mempunyai pengaruh
besar pada pola migrasi ikan pelagis dan pembiakannya dan juga pengaruh besar pada iklim
benua Australia.B. Tujuan Pembahasan Makalah Dalam makalah ini membahas mengenai
Benua Maritim Indonesia (BMI), yang mengulas sedikit tentang kemaritiman bangsa
Indonesia dan dinamikanya, nilai – nilai kemaritiman yang perlu dikiembangkan. Dengan
demikian tujuan dari tim penulis kepada pembaca pada isi makalah ini diberikan gambaran
tentang BMI dan wawasan dan landasan pengetahuan kepada
 7. mahasiswa untuk terus menjaga dan mengembangkan nilai – nilai social dalam menjaga
dan mempertaruhkan segenap tenaganya untuk Benua Maritim Indonesia.C. Rumusan
Permasalahan 1) Konsep Benua Maritim Indonesia; 2) Dimensi Benua Maritim Indonesia.
 8. BAB II PEMBAHASAN A. Benua Maritim Indonesia Benua Maritim Indonesia adalah
hasil perjuangan bangsa Indonesia melawan segalapihak yang tidak mau melihat bangsa
Indonesia yang merdeka dan bersatu di KepulauanNusantara yang merupakan satu keutuhan
geografis. Ketika rakyat Indonesia, terutama para pemudanya, melancarkan gerakan
kemerdekaanbangsa Indonesia yang dimulai dengan menyatakan Sumpah Pemuda pada tahun
1928, banyakpihak yang mengatakan bahwa kebangsaan Indonesia adalah satu illusi belaka.
Di antara merekatidak hanya terdapat kaum politik kolonialis yang tidak sudi melihat
Indonesia merdeka, tetapijuga pakar ilmu sosial yang melihat persoalannya dari segi ilmiah.
Malahan ada pula orangIndonesia yang terpengaruh oleh sikap dan pandangan kolonial itu
dan turut berpikir sertaberbicara seperti pihak penjajah. Memang Indonesia adalah satu
kenyataan dan diteguhkan oleh ridho Illahi dalam wujudkehidupan bangsa merdeka yang
pada tahun 1945 telah berlangsung 50 tahun. Kenyataan itusemua menolak segala
kesangsian, baik yang bersifat ilmiah maupun politik, bahwa Indonesiahanya mungkin ada
karena dan kalau dijajah. Dalam 50 tahun bangsa Indonesia berhasilmengatasi segala usaha
pihak lain yang hendak merontohkan Indonesia, dari luar maupun daridalam. Bangsa
Indonesia pun berhasil memperoleh pengakuan eksistensinya dari semua bangsadi dunia,
termasuk dari bekas penjajahnya. Selain itu bangsa Indonesia berhasil memperolehpengakuan
bahwa wilayah Republik Indonesia yang meliputi Kepulauan Nusantara merupakansatu
kesatuan geografi. Dunia internasional mengakui eksistensi satu Benua Maritim Indonesia.
Namun demikian bangsa Indonesia sepenuhnya pula sadar bahwa bangsa Indonesiaterdiri
dari sekian banyak suku dan golongan, masing-masing dengan kebudayaannya
sendiri.Demikian pula adanya kemungkinan bahwa rakyatnya melihat perairan yang ada
antara pulau-pulau bukan sebagai penghubung melainkan sebagai pemisah pulau satu dengan
yang lain. Sebabitu bangsa Indonesia mengambil sebagai semboyan nasionalnya Bhinneka
Tunggal Eka atau
 9. Kesatuan dalam Perbedaan. Timbul pula kesadaran bahwa dapat timbul kerawanan
nasionalkalau tidak ada pendekatan secara tepat. Pihak lain yang tidak mau melihat bangsa
Indonesiamaju pasti akan memanfaatkan kerawanan demikian. Maka untuk menjamin agar
kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesiamelahirkan Wawasan Nusantara.
Pandangan itu adalah satu konsepsi geopolitik dan geostrategiyang menyatakan bahwa
Kepulauan Nusantara yang meliputi seluruh wilayah daratan, lautan danruang angkasa di
atasnya beserta seluruh penduduknya adalah satu kesatuan politik, ekonomi,sosial budaya dan
pertahanan-keamanan. Agar bangsa Indonesia mencapai tujuanperjuangannya, yaitu
terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkanPancasila, Wawasan
Nusantara harus diaktualisasikan dan tidak tinggal sebagai semboyan ataupotensi belaka.
Untuk memperoleh aktualisasi Wawasan Nusantara ada tiga kendala utama, yaitu : Satu,
Indonesia belum menjalankan manajemen nasional yang memungkinkanperkembangan
seluruh bagian dari Benua Maritim itu. Meskipun pada tahun 1945 para PendiriNegara telah
mewanti-wanti agar Republik Indonesia sebagai negara kesatuan memberikanotonomi luas
kepada daerah agar dapat berkembang sesuai dengan sifatnya, namun dalamkenyataan selama
50 tahun merdeka Indonesia menjalankan pemerintahan sentralisme yangketat. Akibatnya
adalah bahwa pulau Jawa dan lebih-lebih lagi Jakarta sebagai pusatpemerintahan Indonesia,
mengalami kemajuan jauh lebih banyak dan pesat ketimbang bagianlain Indonesia,
khususnya Kawasan Timur Indonesia. Kalau sikap demikian tidak segera berubahmaka tidak
mustahil kerawanan nasional seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dapatmenjadi
kenyataan yang menyedihkan. Rakyat yang tinggal di luar Jawa kurang berkembangmaju dan
merasa tidak puas dengan statusnya. Apalagi melihat kondisi dunia yang sedangbergulat
dalam persaingan ekonomi dan menggunakan segala cara untuk unggul danmemenangkan
persaingan itu. Dua, meskipun segala perairan yang ada di Benua Maritim Indonesia
merupakan bagiantak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, namun dalam kenyataan
mayoritas bangsaIndonesia lebih berorientasi kepada daratan saja dan kurang dekat kepada
lautan. Itu dapat dilihat
 10. pada rakyat di pulau Jawa yang merupakan lebih dari 70 persen penduduk Indonesia.
Tidak adatitik di pulau Jawa yang melebihi 100 kilometer dari lautan. Dalam zaman dulu
sampai masakerajaan Majapahit dan Demak mayoritas rakyat Jawa adalah pelaut. Akan tetapi
sejak sirnanyakerajaan Majapahit dan Demak rakyat Jawa telah menjadi manusia daratan
belaka yangmengabaikan lautan yang ada di sekitar pulaunya. Titik berat kehidupan adalah
sebagai petanitanpa ada perimbangan sebagai pelaut. Juga dalam konsumsi makanannya ikan
dan hasil lautlainnya tidak mempunyai peran penting. Gambaran rakyat Jawa itu juga terlihat
padakeseluruhan rakyat Indonesia, yaitu orientasi ke daratan jauh lebih besar ketimbang ke
lautan.Untung sekali masih ada perkecualian, yaitu rakyat Bugis, Buton dan Madura dan
beberapa yanglain, yang dapat memberikan perhatian sama besar kepada daratan dan lautan.
Menghasilkantidak saja petani tetapi juga pelaut yang tangguh. Gambaran keadaan umum
rakyat Indonesiaamat bertentangan dengan kenyataan bahwa luas daratan nasional adalah
sekitar 1,9 jutakilometer persegi, sedangkan wilayah perairan adalah sekitar 3 juta kilometer
persegi. Apalagikalau ditambah dengan zone ekonomi eksklusif yang masuk wewenang
Indonesia. Selamapandangan mayoritas rakyat Indonesia terhadap lautan belum berubah,
bagian amat besar daripotensi nasional tidak terjamah dan karena itu kurang sekali berperan
untuk meningkatkankesejahteraan bangsa. Malahan yang lebih banyak memanfaatkan adalah
bangsa lain yangmemasuki wilayah lautan Indonesia untuk mengambil kekayaannya. Tiga,
kurangnya pemanfaatan ruang angkasa di atas wilayah Nusantara untukkepentingan nasional,
khususnya pemantapan kebudayaan nasional. Mayoritas rakyat Indonesiabelum cukup
menyadari perubahan besar yang terjadi dalam umat manusia sebagai akibatperkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan besar itu terutama menyangkutteknologi
angkutan dan komunikasi. Khususnya komunikasi elektronika sekarangmemungkinkan
manusia berhubungan dengan cepat dan tepat melalui telpon, televisi, komputeryang
menghasilkan E-Mail dan Internet. Letak kepulauan Nusantara sepanjang khatulistiwa
amatmenguntungkan untuk penempatan satelit yang memungkinkan komunikasi yang makin
canggihdengan memanfaatkan ruang angkasa yang terbentang di atas wilayah Nusantara.. Ini
sangatpenting untuk pembangunan dan pemantapan kebudayaan nasional, khususnya melalui
televisi.Namun untuk itu diperlukan biaya yang memadai.
 11. Jelas sekali bahwa masa depan Benua Maritim Indonesia berada pada sikap dan
tindakanrakyat Indonesia sendiri, baik yang duduk dalam pemerintahan, dalam dunia
akademis dan ilmupengetahuan maupun dalam dunia swasta untuk mengadakan perubahan
terhadap dua kendalaini. Selama pemerintahan yang dilakukan kurang mewujudkan
desentralisasi dan otonomidaerah yang memungkinkan setiap daerah berkembang maju dan
rakyat pada umumnya belumdapat diubah pandangannya terhadap kelautan, maka Benua
Maritim Indonesia hanya akanmenunjukkan kemajuan yang terbatas dan tidak sesuai dengan
potensinya. Juga aktualisasiWawasan Nusantara sangat dipengaruhi kemampuan kita
memanfaatkan komunikasi danangkutan secara lebih luas untuk mengembangkan budaya
nasional Indonesia atau budayaNusantara. Kesatuan sistem politik nampaknya terjamin
melalui sentralisme, tetapi dalam kenyataanmenimbulkan kerawanan yang berbahaya
sebagaimana telah dibuktikan dalam pemberontakanPRRI/Permesta. Kesatuan sistem
ekonomi jelas kurang terjamin oleh karena terjadi kesenjangan yanglebar antara golongan
kecil yang menguasai sekitar 70 persen produksi nasional denganmayoritas rakyat yang
masih miskin, diperberat lagi oleh kesenjangan kemajuan ekonomi antaraJawa dan luar Jawa.
Kesatuan dalam sosial budaya juga belum terwujud dengan memuaskan, meskipun UUD1945
telah menyatakan bahwa kebudayaan nasional Indonesia adalah buah usaha budidayarakyat
Indonesia seluruhnya. Puncak-puncak kebudayaan daerah merupakan bagian
kebudayaanIndonesia. Dan perlu ada pengambilan dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkanatau memperkaya kebudayaan Indonesia. Dalam kenyataan masih belum
cukup berkembangkebudayaan nasional Indonesia. Kesatuan dalam pertahanan-keamanan
secara relatif lebih terwujud ketimbang faktorlainnya, hal mana dibuktikan oleh keberhasilan
bangsa Indonesia mengatasi semua persoalanhankamnya sejak tahun 1945 hingga sekarang.
Akan tetapi dilihat dari kondisi geografiIndonesia belum pula ada pertahanan-keamanan yang
sesuai dengan tuntutan Benua Maritim
 12. Indonesia. Titik berat hankam masih pada daratan belaka dan itupun baru pada aspek
territorial.Kemampuan di lautan dan di udara masih sangat terbatas. Itu berakibat kurang
baik, ketika ABRIkurang mampu mencegah masuknya pihak asing yang mengambil
kekayaan laut Indonesiasecara tidak sah. Memang membangun kekuatan hankam yang
seimbang untuk daratan, lautandan udara tidak murah. Sebab itu perlu lebih dulu ada
kemajuan besar dalam pembangunanekonomi nasional. Itu tidak mungkin tercapai secara
optimal kalau kendala di atas masih belumdapat diatasi. Melihat kondisi dan sifat rakyat
Indonesia masa kini nampaknya usaha untuk mengatasikendala itu harus terutama bersumber
pada pemerintah dan dunia swasta. Pemerintah harusmengambil langkah-langkah yang
memungkinkan terwujudnya desentralisasi dan otonomidaerah secara sukses. Pemerintah
pula harus menjalankan berbagai usaha untuk menarik lebihbanyak perhatian rakyat kepada
lautan dan perairan pada umumnya. Kalau pemerintah dapatmerekayasa sehingga sebagai
permulaan sekitar 5 persen penduduk Indonesia berusaha di lautatau dalam pekerjaan yang
bersangkutan dengan usaha laut, pasti keadaan kesejahteraanIndonesia akan berubah. Lambat
laun lebih banyak lagi rakyat yang tertarik ke faktor lautan.Selain itu Pemerintah perlu
menyelenggarakan siaran radio dan televisi yang menunjangperkembangan budaya nasional
Indonesia. Dan mendorong pihak swasta untuk melakukan halserupa melalui radio dan
televisi swasta. Di samping itu pemerintah harus memperhatikanpenyelenggaraan pendidikan
umum yang bermutu, terutama di luar Jawa, agar semuanya dapatmenjalankan desentralisasi
dengan efektif dan bermanfaat. Pendidikan itu juga membukapandangan rakyat terhadap
faktor perairan Indonesia yang demikian luasnya. Pemerintah juga harus mendorong dan
memberikan peluang timbulnya usaha swastayang bersangkutan dengan laut. Mengingat
kondisi Kawasan Indonesia Timur, maka perludiberikan prioritas kepada perkembangan itu
di wilayah tersebut. Apalagi di wilayah tersebutluas laut dan kekayaan yang terkandung di
dalamnya cukup besar. Usaha di perairan, khususnya di lautan, beraneka ragam bentuknya.
Banyak negara didunia telah menjadi kaya dan maju karena faktor kelautan. Malahan semua
imperium yangpernah menguasai dunia mendasarkan kekuasaannya atas kekuatannya di laut.
Itu dimulai olehSpanyol yang pada abad ke 17 dapat mengatakan bahwa di wilayah
kekuasaannya matahari tidak
 13. pernah terbenam. Kemudian digantikan oleh Inggeris yang bahkan mempunyai
semboyan : RuleBrittania, Rule the Waves ! Setelah Inggeris mundur pada tahun 1940-an,
maka digantikan olehAS yang juga merupakan kekuatan maritim besar. Usaha di lautan
menjadikan bangsa-bangsa itupedagang besar yang memiliki armada angkutan yang besar
pula. Demikian pula armadaperikanan mereka besar dan turut menambah kekayaan
bansganya. Malahan bangsa yangsebenarnya di daratan tidak terlalu besar artinya, seperti
Belanda dan Norwegia, telah menjadikaya dan cukup berkuasa karena mempunyai usaha
yang luas di laut. Adalah aneh sekali bahwa perairan berupa sungai besar, selat dan lautan
yang luas danpenuh kekayaan tidak kita manfaatkan dengan baik. Selain menghasilkan
makanan berupa ikandan hasil laut lainnya, perairan kita sangat berguna sebagai sarana untuk
angkutan dan gerakan.Hingga kini kita lebih memperhatikan jalan di darat yang tidak murah
pembuatan danpemeliharaannya. Sedangkan perairan sebagai jalan tidak perlu dibuat dan
pemeliharaannyarelatif sedikit. Banyak bangsa lain sudah memberikan contoh tentang
pemakaian perairan sebagaisarana angkutan dan gerakan. Juga lautan kita banyak
mengandung bahan tambang yangsekarang baru kita manfaatkan dalam aspek minyak dan
gas bumi saja. Dengan teknologi yangmaju kita nanti juga dapat memperoleh energi dari laut,
apalagi kalau teknologi nuklir sudahmencapai tingkat kemajuan besar dalam teknologi zat air.
Yang tidak kalah pentingnya adalahperan kelautan untuk parawisata, terutama di Kawasan
Timur Indonesia. Diperlukan usahaswasta yang jauh lebih aktif untuk memanfaatkan perairan
Indonesia, termasuk swasta di daerah. Pemerintah dan swasta harus memberikan perhatian
kepada penelitian terhadap berbagaikemungkinan yang dapat diolah dari wilayah Indonesia
yang luas, baik daratan maupunperairannya. Apabila kita kurang giat menjalankan itu, kita
jangan heran kalau justru bangsa lainlebih banyak mengetahui tentang kondisi wilayah kita.
Dan atas dasar pengetahuan itumengambil kekayaan kita. Mengenai pemanfaatan ruang
angkasa kita untuk kepentingan nasional juga amatpenting. Sebab kalau tidak kita sendiri
yang memanfaatkan, pasti digunakan pihak lain. Sekarangsaja kita sudah mengalami
kesulitan besar karena masuknya siaran televisi asing ke setiap rumahtangga melalui
pemakaian parabola. Pengaruh dari masuknya budaya asing memang tidak perlunegatif
asalkan kita pandai menyaring mana yang bermanfaat bagi kita. Namun kita juga harus
 14. sadar bahwa dalam dunia yang penuh persaingan dewasa ini setiap pihak
berusahamempengaruhi bangsa lain. Dengan demikian boleh dikatakan bahwa benteng
pertahanan bangsaada dalam tiap-tiap individu warga negara. Sebab itu kita harus membantu
setiap warga negaradengan menyajikan siaran televisi yang mampu bersaing dengan siaran
televisi asing. Denganbegitu kewajibannya untuk menyaring pengaruh dari luar akan jauh
lebih ringan. Sebab takmungkin kita memblokir siaran televisi asing, karena teknologi dapat
mengatasi setiap hambatanyang artifisial itu. Jalan paling utama adalah penyajian siaran
televisi sendiri yang banyak dantidak kalah menarik serta bermutu. Dalam hal ini peran
swasta amat besar dengan makinbanyaknya televisi dan radio swasta. Pemanfaatan ruang
angkasa untuk komunikasi juga menjadi kepentingan hankam.Sekarang teknologi elektronika
sangat besar perannya terhadap pelaksanaan hankam. Tidak sajauntuk kepentingan
penyebaran informasi, tetapi juga untuk langsung menjadi sarana pengantar(guidance system)
sistem senjata. Memang hal itu mengharuskan kita mendalami ilmupengetahuan dan
teknologi dengan lebih intensif. Apabila hal-hal di atas dapat kita laksanakan maka
aktualisasi Wawasan Nusantarasungguh-sungguh berjalan. Terbentuknya kesatuan politik,
kesatuan ekonomi, kesatuan sosial-budaya dan kesatuan pertahanan-keamanan menjadi
kenyataan. Maka boleh dikatakan bahwa terwujudnya Benua Maritim Indonesia yang kokoh
kuat,maju dan sejahtera serta aman sentosa sangat tergantung pada perkembangan pikiran
danperasaan rakyat Indonesia. Sebagaimana pada permulaan terwujudnya sikap kebangsaan
adalahhasil perjuangan pemuda Indonesia, maka hendaknya juga dalam membentuk
kesadaran akanmakna Benua Maritim Indonesia bagi masa depan bangsa pemuda Indonesia
memegang peranutama. Namun kalau dulu pemuda Indonesia bangkit sendiri, sekarang di
samping kebangkitanpemuda atas prakarsa sendiri, sebaiknya diadakan pendidikan dan
pembinaan pemuda Indonesiamenuju ke kondisi yang paling baik buat bangsa Indonesia.
Sebab makin banyak terjadipengaruh terhadap pemuda Indonesia, seperti meluasnya
materialisme, yang menarik perhatianpemuda ke arah yang berbeda dari kepentingan negara
dan bangsa.
 15. B. Dimensi Benua Maritim Indonesia a) Dimensi Kewilayahan Karakteristik BMI,
ditinjau dari segi konfigurasi geografisnya merupakan wilayah perairan yang ditaburi pulau
besar dan kecil. Topografi daratan wilayah Indonesia merupakan pegunungan dengan gunung
– gunung berapi, memiliki garis pantai terpanjang, panjang pantai 81.000 km (kedua
terpanjang di dunia setelah Canada ) merupakan wilayah pesisir dengan ekosistem yang
secara biologis sangat kaya dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Secara
metereologis, perairan nusantara menyimpan berbagai data metrologi maritim yang amat vital
dalam menentukan tingkat akurasi perkiraan iklim global. Di perairan kita terdapat gejala
alam yang dinamakan Arus Laut Indonesia (Arlindo) atau the Indonesian throughflow yaitu
arus laut besar yang permanen masuk ke perairan Nusantara dari samudra Pasifik yang
mempunyai pengaruh besar pada pola migrasi ikan pelagis dan pembiakannya dan juga
pengaruh besar pada iklim benua Australia. Wilayah daratan dan perairan Indonesia
mengandung kekayaan yang beraneka ragam, baik yang berada di dalam maupun
dipermukaan bumi. Wilayah Indonesia dihuni oleh penduduk yang jumlahnya akan mencapai
250 juta jiwa pad a tahun 2020 serta terdiri dari berbagai suku yang memiliki budaya tradisi
dan pola kehidupan yang beraneka ragam. b) Dimensi Kehidupan Nasional BMI sebagai
aktualisasi Wawasan Nusantara dalam dimensi kehidupan nasional mencakup kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat
adalah kehidupan bersama yang saling berinteraksi antara orang – orang dalam suatu
kelompok, dimana setiap orang atau pihak yang berkepentingan terhadap pihak lainnya saling
mempunyai kewajiban. Pendayagunaan BMI merupakan wahana untuk menampung,
menyalurkan, memproses, dan mengaktualisasikan tuntutan aspirasi seluruh bangsa
Indonesia. Kebijaksanaan yang merupakan cerminan aspirasi bangsa, selain diarahkan pada
pencapaian tujuan dan perwujudan cita – cita bersama, juga diarahkan untuk memperkuat
pendayagnaan BMI dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan serta meningkatkan
ketahanan nasional bangsa Indonesia.
 16. BAB III PENUTUPA. Kesimpulan BMI adalah bagian dari system planet bumi yang
merupakan satu kesatuan alamiah antara darat, laut, dan udara diatasnya, tertata secara unik,
menampilkan cirri – cirri benua dengan karakteristik yang khas dari sudut pandang iklim dan
cuaca, keadaan airnya, tatanan kerak bumi, keragaman biota, serta tatanan social budayanya
yang menjadi yuridiksi NKRI yang secara langsung maupun tidak langsung akan menggugah
emosi, perilaku dan sikap mental dalam menentukan orientasi dan pemanfaatan unsure –
unsure maritime di semua aspek kehidupan ( Dewan Hankamnas & BPPT, 1996: 1-2 ). Benua
Maritim Indonesia adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia melawan segala pihak yang
tidak mau melihat bangsa Indonesia yang merdeka dan bersatu di Kepulauan Nusantara yang
merupakan satu keutuhan geografis.B. Saran Dengan membaca makalah ini, diharapkan
kepada pembaca agar senantiasa menjaga budaya – budaya luhur yang Tuhan berikan kepada
bangsa kita yang tercinta ini. Maka sepatutnyalah kita sebagai generasi penerus bangsa
menjaga BMI dari ancaman budaya – budaya asing.
 17. DAFTAR
PUSTAKAhttp://sayidiman.suryohadiprojo.com/http://wahyuancol.wordpress.com/tag/
benua-maritim/Tim Pengajar Wsbm Universitas Hasanuddin. 2011/2012.” WAWASAN
SOSIAL BUDAYAMARITIM “.Makassar. Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum

Anda mungkin juga menyukai