DAERAH SEKITARNYA
Pada praktikum Field Trip ini, agar dapat menetukan atau mendeskripsi
sampel batuan yang dominan di daerah penelitian kami. Dasar penamaan batuan
pada daerah penelitian Bullu Bottosowa sebagai obyek penelitian, yaitu pada ciri
litologi, baik ciri fisik, ciri kimia maupun biologinya. Ciri fisik meliputi warna,
tekstur, struktur, ukuran butir, dan bentuk butir. Sifat kimia meliputi komposisi
kimia batuan dan ciri biologi mencakup kandungan biota atau organisme dan
jejak-jejak organisme yang telah membatu yang terkandung dalam batuan. Selain
itu penamaan batuan juga didasarkan pada dominasi batuan yang menyusunnya di
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat ditentukan bahwa batuan yang ada
pada daerah penelitian dapat dibagi dua yakni batupasir dan batugamping. Akan
tetapi pada stasiun pertama, kami menjumpai batuan beku. Pada stasiun kami
hanya dianjurkan untuk berlatih membaca strike dan dip agar pada stasiun
kedudukan batuan.
mengalami backing effect akibat intrusi dari batuan beku yang kami jumpai pada
stasiun pertama. Batugamping ini dijumpai dipinggir sebelah tenggara Bullu
Bottosowa, dengan arah penyebaran dari Utara dan Selatan dan merupakan
batuan sedimen yang insitu. Batuan ini memiliki ciri fisik dengan warna segar
abu-abu dan warna lapuk cokelat, tekstur klastik, struktur tidak berlapis, saat
ditetesi HCl batuan ini bereaksi yang mengindikasikan bahwa komposisi kimia
disebelah utara Bullu Bottosowa dengan arah penyebaran dari Utara ke Barat dan
masih merupakan juga batuan sedimen yang insitu. Batuan ini memilki cirri fisik
dengan warna segar kuning dan warna lapuknya kuning kecoklatan. Tekstur
klastik, struktur berlapis, dan komposisi kiamianya adalah karbonat. Pada stasiun
ini kami menjumpai fosil Natina tigrina Defrance dari filum moluska, kelas
lain yang juga dijumpai pada tempat yang sama adalah Theosmilia trichtoma
diperkirakan umur batuan tersebut adalah Jura – Pliosen yakni 195 juta tahun –
melanjutkan penelitian pada stasiun ke-4. Pada stasiun ini kami melakukan
dilapangan, diketahui bahwa batuan pada daerah tersebut bernama batupasir, yang
gelap.
kami jumpai. Fosil ini kemudian kami deskripsi, dan diketahui berasal dari filum
yang hampir sama dengan fosil yang kami jumpai pada stasiun ke-3. Misalnya
fosil Natica tigrina dari filum Mollusca, Porpites porpita dari filum Coelenterata,
berumur sekitar Silur sampai dengan Pliosen, yakni 435 juta tahun – 1,8 juta
tahun lalu. Dengan fosil pembanding Porpites porpita L. dan Natica Tigrina
Defrance.
Porpites porpita L
4
3. Coelenterata Thecosmilia trichotoma (Goldfuss)
2