Oleh :
Soren Agustinus
270110090130
Fosil adalah bukti-bukti yang didapatkan dari kehidupan pra- sejarah. Batasan masa
pra-sejarah lebih dari enam juta tahun yang lalu. Menurut definisi tersebut, maka yang
dimaksud dengan fosil adalah meliputi segala macam bukti, baik yang bersifat langsung
maupun tak langsung. Contoh bukti langsung dari kehidupan prasejarah adalah tulang
dinosaurus, sedangkan bukti tak langsung adalah jejak tapak kaki bewail yang terawetkan
dalam lumpur, dan koprolit (material faeces).
Jejak fosil, juga disebut ichnofossils adalah catatan geologis aktifis biologis. Jejak
fosil dapat dilakukan pada substrat oleh organisme misalnya : liang,borings (bioerosion),
jejak kaki dan tanda makan, dan akar rongga. Tubuh trace fossil kontras dengan fosil, yang
merupakan sisa-sisa fosil organisme bagian tubuh, biasanya diubah dan kemudian oleh
aktivitas kimia atau mineralisasi.
o Terendapkan pada batuan yang berbutir halus >>> agar tidak larut
o Histometabasis
o Rekristalisasi
o Replacement/Mineralisasi/Petrifikasi
o Dehydrasi/Leaching/Pelarutan
o Mold/Depression
Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang terawetkan/tersimpan. Dapat
beruba tulangnya, daun-nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah
bagian dari tubuhnya yang keras.Dapat juga berupa binatangnya yang secara lengkap
(utuh) tersipan. Misalnya fosil Mammoth yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang
terjebak dalam amber (getah tumbuhan).
Petrified wood atau fosil kayu dan juga mammoths yang terbekukan, and juga
mungkin anda pernah lihat dalam filem berupa binatang serangga yang tersimpan dalam
amber atau getah tumbuhan. Semua ini biasa saja berupa asli binatang yang tersimpan.
Secara mudah pembentukan fosil ini dapat melalui beberapa jalan, antara lain seperti
yang terlihat dibawah ini. Fosil sisa aktifitasnya sering juga disebut dengan Trace Fossil
(fosil jejak), karena yang terlihat hanyalah sisa-sisa aktifitasnya. Jadi ada kemungkinan fosil
itu bukan bagian dari tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri.
Penyimpanan atau pengawetan fosil cangkang ini dapat berupa cetakan. Namun
cetakan tersebut dapat pula berupa cetakan bagian dalam (internal mould) dicirikan bentuk
permukaan yang halus, atau external mould dengan ciri permukaan yang kasar. Keduanya
bukan binatangnya yang tersiman, tetapi hanyalah cetakan dari binatang atau organisme itu.
Fosil merupakan fragmen, dimana fragmen ini bisa mengalami perubahan dan ada
yang tidak bisa mengalami perubahan.
Pada fosil ini, organisme yang terawetkan komposisi semula tidak mengalami
perubahan.
c. Fosil terubah
Pada fosil ini, komposisi fosilnya telah mengalami perubahan. Perubahan itu dapat
berupa :
Permineralisasi : bagian-bagian organisme yang porous terisi oleh mineral-mineral sekunder
Replacement : mineral sekunder mengganti semua material fosil yang asli
Rekristalisasi : butiran halus pada mineral asli menyusun kembali ke dalam kristal yang
lebih besar dari material sebelumnya.
Dibedakan menjadi :
Track, trail dan burrow
Track adalah jejak berupa tapak, trail ialah jejak berupa seretan, sedangkan burrow berupa
jejak galian dari organisme penggali.
Cuprolite
Cuprolit ialah fosil yang berupa kotoran dari hewan. Dari kotoran ini, dapat diketahui
makanan, tempat hidup, dan ukuran relatifnya.
Fosil kimia
Fosil kimia ialah fosil yang berupa keadaan kimia pada masa lampau seperti jejak asam
organik.
e. Fosil indeks
Fosil indek adalah fosil yang digunakan sebagai penunjuk waktu geologi. Fosil ini
meliputi 2 keadaan, yaitu :
Fosil yang mempunyai kisaran yang panjang : fosil terdapat pada beberapa batuan yang
berasal dari beberapa jaman geologi yang berurutan.
Fosil dengan kisaran yang pendek : fosil yang hanya terdapat pada batuan yang berasal dari
satu jaman geologi tertentu saja, atau bahkan hanya berasal dari sebagian jaman tertentu
III. Klasifikasi Trace Fossil
Jejak fosil diklasifikasikan dalam berbagai cara untuk tujuan berbeda. Jejak atau
traces dapat diklasifikasikan taksonomi (oleh morfologi), ethologically (oleh perilaku), dan
toponomically,yaitu menurut hubungan mereka di dalam lapisan sedimen di sekitarnya.
Adolf Seilacher adalah orang pertama yang mengusulkan ethological diterima secara
luas sbagai dasar untuk klasifikasi jejak fosil. Dia mengakui bahwa sebagian besar jejak fosil
diciptakan oleh hewan dalam salah satu dari lima kegiatan perilaku utama, dan menamai
mereka sesuai:
d. Pascichnia adalah jenis makanan yang berbeda untuk melacak mana yang
bertanggumg jawab adalah trophic serikat grazers. Mereka menciptakan 2D fitur-
fiturnya yang menjelajahi permukaan yang keras atau lembut substrat untuk
memperoleh makanan bergizi.
Epichnia ditemukan di bagian atas strata asal,sedang orang-orang pegunungan dan alur-
alur yang dibentuk oleh organisme benthic atau infaunal liang yang telah terpapar oleh
erosi.
Exichnia adalah jejak yang dibuat dari bahan yang berbeda dari media sekitarnya,
karena baik secara aktif diisi oleh suatu organisme atau terkikis dan kembali tertutup
oleh sedimen asing.
Hypichnia adalah pegunungan dan alur yang ditemukan di tempat tidur sol asal
antarmuka mereka denganstrata yang lain, yang mewakili kebalikan dari epichnia.
1. Skolithos Ichnofacies
Trace fosil asosiasi ini dicirikan terutama oleh
liang vertikal, cylindical atau U-berbentuk (misalnya,
Ophiomorpha, Displocraterion & Skolithos).
Keragaman keseluruhan ichnogenera rendah dan struktur
horizontal sedikit yang tampak. Ichnofacies ini
berkembang terutama di sedimen pasir di mana tingkat
gelombang yang relatif tinggi atau terdapat energi yang khas.
Organisme dalam lingkungan ini membangun liang yang dalam untuk melindungi diri
terhadap pengeringan atau suhu yang tidak menguntungkan atau perubahan salinitas pada
saat air surut, dan sebagai sarana untuk melarikan diri dari pergeseran permukaan.
Ichnofacies skolithos khas lingkungan garis pantai berpasir, tapi mungkin ke arah laut kelas
ke dalam lingkungan rak dangkal. Ini juga telah dilaporkan dari beberapa lingkungan air,
seperti laut dan lereng bathyal.
2. Cruziana Ichnofacies
3. Zoophycos Ichnofacies
4. Nereites Ichnofacies
Kelebihan ichnofosil
Trace fossils tidak mengawetkan tubuh atau morfologi organisma, tapi memiliki
kelebihan dibandingkan fosil kerangka, yaitu :
Trace fossils biasanya terawetkan pada lingkungan yang berlawanan dengan
pengendapan fosil rangka (misalnya : perairan dangkal dengan energi tinggi,
batupasir laut dangkal dan batulanau laut dalam)
Trace fossils umumnya tidak dipengaruhi oleh diagenesa, dan bahkan diperjelas
secara visual oleh proses diagenesa.
Trace fossils tidak tertransport sehingga menjadi indikator lingkungan pengendapan
yang sebenarnya.
Daftar Pustaka
Fisher, AG., Lalicher, CG., Moor, RC., 1952, Invertebrate Fossils, Mc. Graw Hill Book Co,
London
Shork, R.R., & Twenhoefel, W.H., 1952, Principles of Invertebrata Paleontology, Tosho
Printing Company, Ltd, Tokyo
Skinner, B.J., 1981, Paleontology and Paleoenvironments, William Kaufman Inc, Los
Altos, California
http://elisa.ugm.ac.id/chapter_view.php?BIO3107.Paleobotani&295
http://geologikita.blogspot.com/2008/12/jenis-jenis-fosil.html
http://www.wikipedia.org/tracefossil
http://www.scribd.com/doc/9711610/Sequence-Stratigraphy-Ichnology
file:///G:/ichnofossil/jenis-jenis-fosil.html
file:///G:/ichnofossil/chapter_view.php.htm
file:///G:/ichnofossil/Bab-10-Fosil.htm