Anda di halaman 1dari 24

<< PENDAHULUAN >>

PALEONTOLOGI
Asal kata : Paleo : masa lampau/kuno
Onthos : Kehidupan
Logos: Ilmu
= Ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau
>>> Study tentang fosil

: Paleobotani (tumbuhan)
Paleontologi
: Paleozoologi (hewan)
CARA HIDUP MAKHLUK HIDUP
1. Mutualisme
= Hubungan dengan makhluk lain saling menguntungkan
2. Parasitisme
= Hubungan dengan makhluk lain dimana yang satu untung dan yang
lain rugi

Tempat Hidup / Lingkungan :


1. Benthos > Di dasar laut
-. Secyl = menempel pada benda mati & tidak berpindah-pindah
-. Vagyl = di dasar laut & berpindah-pindah
2. Pelagos > Melayang-layang
-. Planktonik = bergerak pasif mengikuti arus
-. Nektonik = bergerak aktif di permukaan
Lingkungan Hidup
1. Laut
-. Litoral = 0 – 5 m -. Batyal = 200 – 2000 m
-. Epineritik = 5 – 50 m -. Abyssal= 2000 – 5000 m
-. Neritik = 50 – 200 m -. Hadal = > 5000 m

Gambar 1. Lingkungan laut (L.S.F. 1991)


2. Darat (Sungai, Danau, dll)
3. Transisi (Air Payau)
<< FOSIL >>
1. Pengertian fosil
Fosil = Jejak / sisa kehidupan baik langsung / tidak
langsung terawetkan dalam lapisan kulit bumi, terjadi
secara alami dan mempunyai umur geologi ( > 500.000
tahun )

Fosil dalam “Paleontologi” terbagi menjadi 2 jenis,


yaitu :
-. Fosil Makro/besar (Macrofossil)
> dapat dilihat dengan mata biasa (megaskopis)
-. Fosil Mikro/kecil (Microfossil)
> hanya dapat dilihat dengan bantuan alat
mikroskop (mikroskopis)
Dilihat dari asal kata fosil :
FOSIL berasal dari bahasa latin, yaitu Fossilis, yang
berarti menggali dan/ sesuatu yang diambil dari
dalam tanah/batuan
>>> FOSILISASI :
Semua proses yang melibatkan penimbunan hewan
atau tumbuhan dalam sedimen, yang terakumulasi
& mengalami pengawetan seluruh maupun
sebagian tubuhnya serta pada jejak-jejaknya
Jenis Fosil
1. Organisme itu sendiri
Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang
terawetkan/tersimpan. Dapat beruba tulangnya, daun-
nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini
adalah bagian dari tubuhnya yang “keras”.
Dapat juga berupa binatangnya yang secara lengkap (utuh)
tersipan. misalnya Fosil Mammoth yang terawetkan
karena es, ataupun serangga yang terjebak dalam amber
(getah tumbuhan).
Petrified wood atau fosil kayu dan juga mammoths yang
terbekukan, and juga mungkin anda pernah lihat dalam
filem berupa binatang serangga yang tersimpan dalam
amber atau getah tumbuhan. Semua ini biasa saja
berupa asli binatang yang tersimpan
Fosil yang dihasilkan dari
organisme itu sendiri
Contoh Fosil Mikro
2. Type kedua = sisa-sisa aktifitasnya
Secara mudah pembentukan fosil ini dapat melalui beberapa
jalan, antara lain seperti yang terlihat dibawah ini. Fosil sisa
aktifitasnya sering juga disebut dengan Trace Fosil (Fosil
jejak), karena yang terlihat hanyalah sisa-sisa aktifitasnya.
Jadi ada kemungkinan fosil itu bukan bagian dari tubuh
binatang atau tumbuhan itu sendiri
Penyimpanan atau pengawetan fosil cangkang ini dapat berupa
cetakan. Namun cetakan tersebut dapat pula berupa
cetakan bagian dalam (internal mould) dicirikan bentuk
permukaan yang halus, atau external mould dengan ciri
permukaan yang kasar. Keduanya bukan binatangnya yang
tersiman, tetapi hanyalah cetakan dari binatang atau
organisme itu
Fosil yang berupa jejak
Sistem Pengawetan Fosil

Gambar diatas menunjukkan bagaimana sebuah cangkang dapat terekam.


Pada gambar paling atas menunjukkan sebuah cangkang
dan potongan dari sebuah cangkang doble (bivalve) dipotong melintang
Gambar Yang menunjukkan Jejak Fosil
SYARAT TERBENTUKNYA FOSIL

1. Mempunyai bagian yang keras


2. Segera terhindar dari proses-proses kimia
(oksidasi & reduksi)
3. Tidak menjadi mangsa binatang lain
4. Terendapkan pada batuan yang berbutir halus
>>> agar tidak larut
5. Terawetkan dalam batuan sedimen
6. Terawetkan dalam waktu geologi (minimal
500.000 tahun)
PROSES YANG MEMPENGARUHI
TERBENTUKNYA FOSIL
1. Histometabasis
= Penggantian sebagian tubuh fosil tumbuhan dengan pengisian mineral lain
(cth : silika) dimana fosil tersebut diendapkan
2. Permineralisasi
= Histometabasis pada binatang
3. Rekristalisasi
= Berubahnya seluruh/sebagian tubuh fosil akibat P & T yang tinggi, sehingga
molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat agregat tubuh
fosil itu sendiri menjadi kristalin
4. Replacement/Mineralisasi/Petrifikasi
= Penggantian seluruh bagian fosil dengan mineral lain
5. Dehydrasi/Leaching/Pelarutan
6. Mold/Depression
= Fosil berongga dan terisi mineral lempung
7. Trail & Track
Trail = cetakan/jejak-jejak kehidupan binatang purba yang menimbulkan
kenampakan yang lebih halus
Track = sama dengan trail, namun ukurannya lebih besar
Burrow = lubang-lubang tempat tinggal yang ditinggalkan binatang purba
KETERDAPATAN FOSIL

1. Batuan Beku….? X
Pada batuan beku tidak akan dijumpai fosil karena
batuan beku terbentuk dr hasil pembekuan magma, shg
tdk mungkin tdp fosil
2. Batuan Sedimen….? OK
Batuan sedimen sangat baik untuk pengendapan
organisme, shg akan banyak terkandung fosil di dalam
batuan sedimen tsb
3. Batuan Metamorf…?
Pada batuan metamorf, msh mungkin dijumpai, namun
sedikit sekali & umumnya fosil tsb telah hancur bahkan
telah hilang oleh proses metamorfisme
Fosil Tidak Akan Terbentuk
Pada Batuan Beku
Lingkungan Sedimentasi
Dari batuan sedimen, hewan-hewan dapat tersimpan dengan baik
Terutama pada batuan sedimen yang berbutir halus
Kemungkinan kecil fosil
terdapat pada batuan
metamorf
REFERENSI
Fisher, AG., Lalicher, CG., Moor, RC., 1952, Invertebrate Fossils, Mc. Graw Hill Book Co, London

Shork, R.R., & Twenhoefel, W.H., 1952, “Principles of Invertebrata Paleontology”, Tosho Printing Company, Ltd, Tokyo

Skinner, B.J., 1981, “Paleontology and Paleoenvironments”, William Kaufman Inc, Los Altos, California

http://en.wikipedia.org/wiki/Arthropod

http://en.wikipedia.org/wiki/Brachiopod

http://en.wikipedia.org/wiki/Coelenterata

http://en.wikipedia.org/wiki/Echinoderm

http://en.wikipedia.org/wiki/Mollusca

http://en.wikipedia.org/wiki/Porifera

http://en.wikipedia.org/wiki/Protozoa

http://id.wikipedia.org/wiki/Vertebrata

Anda mungkin juga menyukai