Anda di halaman 1dari 14

4.

2 Pembahasan
4.2.1 Peraga 1

Gambar 4.1 Homotelus bromidensis ESKER

Fosil dengan nomor peraga 170 mempunyai sistem taksonomi yang berasal

dari filum Arthropoda dengan kelas Trilobita dan ordo Asaphida. Fosil ini termasuk

famili Homothelusidea dan genus Homotelus, sehingga fosil ini digolongkan ke

dalam spesies Homotelus bromidensis ESKER.

Sampel ini mengalami proses pemfosilan dengan golongan fosil yang

termineralisasi berupa permineralisasi dikarenakan masih didapatkannya struktur asli

tubuh organisme fosil yang diamati walaupun didapatkan beberapa mineral dalam

skala kecil yang sudah mengantikan material dari organisme fosil yang di amati.

Sampel ini memiliki bentuk seperti ruas-ruas yang banyak yang disebut dengan

byfuring dan juga sampel ini bersifat karbonatan dikarenakan ketika diteteskan

dengan HCL terdapat reaksi yang terjadi dalam artian fosil ini memiliki komposisi

kimia yang mengandung karbonatan, Hal ini dikarenakan lingkungan pengendapan

fosil ini yaitu laut dangkal yang kaya akan unsur penyusun karbonatan. Sampel fosil
ini berdasarkan skala waktu geologi memiliki umur ± 500-450 juta tahun yang lalu

atau setara dengan Ordovisium Tengah.Fosil ini berasal dari laut dangkal dikarenakan

bereaksi terhadap HCl pada saat diteteskan, pada saat organisme ini telah mati, ia

langsung segera tertutupi oleh material-material sedimen berbutir halus dan segera

terendapkan selama kira kira 500-450 juta tahun lamanya (ordovisum tengah).

Kemudian karena adanya aktifitas tektonik fosil ini kemudian terangkat naik ke

permukaan sehingga tersingkap dan ditemukan oleh peneliti.

Fosil ini berperan sangat besar dalam perbaikan kesuburan tanah. Proses

dekomposisi tanah tidak akan mampu berjalan dengan cepat bila tidak ditunjang oleh

kegiatan makrofauna tanah. Fosil ini mempunyai peranan penting dalam proses

dekomposisi bahan organik tanah dalam penyediaan unsur hara. Fosil ini akan

merombak substansi nabati yang matik, kemudian bahan tersebut akan dikeluarkan

dalam bentuk kotoran (Qiptiyah, 2014).

4.2.2 Peraga 2

Gambar 4.2 Cysthyphyllum “americanum”EDW. & H.

Fosil dengan nomor peraga 807 mempunyai sistem taksonomi yang berasal

dari filum Cnidaria dengan kelas Anthozoa dan ordo Cystyphyllida. Fosil ini
termasuk famili Cysthyphyllumidae dan genus Cysthyphyllum, sehingga fosil ini

digolongkan ke dalam spesies Cysthyphyllum “americanum” EDW. & H.

Sampel ini mengalami proses pemfosilan dengan golongan fosil yang

termineralisasi berupa permineralisasi dikarenakan masih didapatkannya struktur asli

tubuh organisme fosil yang diamati walaupun didapatkan beberapa mineral dalam

skala kecil yang sudah mengantikan material dari organisme fosil yang di amati.

Sampel ini memiliki bentuk seperti tabung yang memanjang yang disebut dengan

tabular dan juga sampel ini bersifat non-karbonatan dikarenakan tidak adanya reaksi

ketika diteteskan dengan HCL dalam artian fosil ini tidak memiliki komposisi kimia

yang mengandung karbonatan, Hal ini dikarenakan lingkungan pengendapan fosil ini

yaitu laut dalam yang minim akan unsur penyusun karbonatan. Sampel fosil ini

berdasarkan skala waktu geologi memiliki umur ± 370-360 juta tahun yang lalu atau

setara dengan Devon tengah.

Fosil ini terbentuk di lingkungan pengendapan laut dalam, dikarenakan fosil

ini tidak bereaksi dengan HCl. Berdasarkan pengmatan, fosil ini diduga berasal dari

koral laut dalam yang terfosilkan. Setelah koral ini mati, ia kemudian tertutupi oleh

material material sedimen berbutir halus sehingga terhindar dari segala yang

berkemungkinan menghancurkan fosil ini dalam proses pemfosilannya. Kemudian

setelah kira kira 370 juta tahun lamanya (devon tengah), fosil ini kembali tersingkap

di permukaan yang kemudian diambil oleh peneliti untuk diteliti.


Fosil ini digunakan sebagai menentukan lingkungan kondisi lautan pada masa

lampau dan juga untuk eksplorasi minyak dan gas dengan karena fosil ini berasal dari

daerah lingkungan pengendapan laut dalam.

4.2.3 Peraga 3

Gambar 4.3 Phymatoceras cf. Robustus HYATT.

Fosil dengan nomor peraga 1542 mempunyai sistem taksonomi yang berasal

dari filum Mollusca dengan kelas Cephalopoda dan ordo Ammonitida. Fosi ini

termasuk famili Phymatocerasidae dan genus Phymatoceras, sehingga digolongkan

ke dalam spesies Phymatoceras cf. Robustus HYATT.

Sampel ini mengalami proses pemfosilan dengan golongan fosil yang

termineralisasi berupa replacement dikarenakan pada sampel yang diamati terlihat

bahwa fosil tersebut sudah tergantikan oleh mineral sehingga tidak ada lagi

ditemukannya jaringan tubuh fosil yang ditemukan. Sampel ini memiliki bentuk

seperti obat nyamuk yang disebut dengan radial dan juga sampel ini bersifat
karbonatan dikarenakan ketika diteteskan dengan HCL terdapat reaksi yang terjadi

dalam artian fosil ini memiliki komposisi kimia yang mengandung karbonatan, Hal

ini dikarenakan lingkungan pengendapan fosil ini yaitu laut dangkal yang kaya akan

unsur penyusun karbonatan. Sampel fosil ini berdasarkan skala waktu geologi

memiliki umur ± 195-176 juta tahun yang lalu atau setara dengan Jura bawah.

Fosil ini terbentuk di daerah lingkungan pengendapan laut dangkal karena

bagian tubuh fosil tersebut dapat bereaksi saat ditetesi oleh HCl. Setelah organisme

ini mati, ia kemudian tertutupi oleh material material sedimen berbutir halus sehingga

terhindar dari segala yang berkemungkinan menghancurkan fosil ini dalam proses

pemfosilannya. Kemudian setelah kira kira 195 juta tahun lamanya (jura bawah) ,

fosil ini kembali tersingkap di permukaan yang kemudian diambil oleh peneliti untuk

diteliti.

Kegunaan dari fosil ini adalah untuk menentukan umur batuan yang

mengandungnya, mengetahui lingkungan dan perubahan iklim pada masa organisme

tersebut hidup.

4.2.4 Peraga 4
Gambar 4.4 Heliophyllum halli. EDW. & H.

Fosil dengan nomor peraga 841 mempunyai sistem taksonomi yang berasal

dari filum Cnidaria dengan kelas Anthozoa dan ordo Staurida. Fosil ini termasuk

famili Heliophyllumidae dan genus PhymaHeliophyllum, sehingga digolongkan ke

dalam spesies Heliophyllum halli. EDW. & H.

Sampel ini mengalami proses pemfosilan dengan golongan fosil yang

termineralisasi berupa permineralisasi dikarenakan masih didapatkannya struktur asli

tubuh organisme fosil yang diamati walaupun didapatkan beberapa mineral dalam

skala kecil yang sudah mengantikan material dari organisme fosil yang di amati.

Sampel ini memiliki bentuk seperti kerucut yang disebut dengan konikal dan juga

sampel ini bersifat karbonatan dikarenakan ketika diteteskan dengan HCL terdapat

reaksi yang terjadi dalam artian fosil ini memiliki komposisi kimia yang mengandung

karbonatan, Hal ini dikarenakan lingkungan pengendapan fosil ini yaitu laut dangkal

yang kaya akan unsur penyusun karbonatan. Sampel fosil ini berdasarkan skala waktu

geologi memiliki umur ± 370-360 juta tahun yang lalu atau setara dengan Devon

tengah.

Adapun proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah permineralisasi.

Fosil ini berbentuk konikal. Bereaksi ketika ditetesi HCl yang menandakan bahwa

fosil ini memiliki komposisi kimia berupa karbonatan (CaCO 3), sehingga dapat

diketahui bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal, serta
berdasarkan skala waktu geologi fosil ini berumur ± 370-395 juta tahun lalu (Devon

Tengah).

Kegunaan fosil ini adalah untuk menentukan umur batuan yang

mengandungnya, mengetahui lingkunga dan perubahan iklim pada masa organisme

tersebut hidup.

4.2.5 Peraga 5

Gambar 4.5 Goniothenetusidae Granulata Quadrata STOLLEY.

Fosil dengan nomor peraga 1722 mempunyai sistem taksonomi yang berasal

dari filum Mollusca dengan kelas Cepholopoda dan ordo Belemnitida. Fosil ini

termasuk famili Goniothenetusidae dan genus Goniothenetusidae, sehingga

digolongkan ke dalam spesies Goniothenetusidae granulata quadrata STOLLEY.

Sampel ini mengalami proses pemfosilan dengan golongan fosil yang

termineralisasi berupa rekristalisasi dikarenakan masih didapatkannya struktur asli

tubuh organisme fosil yang diamati walaupun didapatkan beberapa kristal dalam

skala cukup besar yang sudah mengantikan material dari organisme fosil yang di

amati. Sampel ini memiliki bentuk seperti kerucut yang disebut dengan konikal dan

juga sampel ini bersifat karbonatan dikarenakan ketika diteteskan dengan HCL
terdapat reaksi yang terjadi dalam artian fosil ini memiliki komposisi kimia yang

mengandung karbonatan, Hal ini dikarenakan lingkungan pengendapan fosil ini yaitu

laut dangkal yang kaya akan unsur penyusun karbonatan. Sampel fosil ini

berdasarkan skala waktu geologi memiliki umur ± 141-100 juta tahun yang lalu atau

setara dengan Kapur atasFosil ini terbentuk di daerah lingkungan pengendapan laut

dangkal karena bagian tubuh fosil tersebut dapat bereaksi saat ditetesi oleh HCl.

Setelah organisme ini mati, ia kemudian tertutupi oleh material material sedimen

berbutir halus sehingga terhindar dari segala yang berkemungkinan menghancurkan

fosil ini dalam proses pemfosilannya. Kemudian setelah kira kira 100 juta tahun

lamanya (kapur atas), fosil ini kembali tersingkap di permukaan yang kemudian

diambil oleh peneliti untuk diteliti.

Fosil ini digunakan dalam studi paleontologi karena membantu ilmuwan

memahami evolusi dan distribusi organisme laut pada masa lampau. Fosil ini juga

memberikan informasi tentang lingkungan dan ekologi laut di masa lalu, serta dapat

digunakan untuk mempelajari perubahan iklim dan faktor-faktor lingkungan lainnya

yang memengaruhi kehidupan laut pada periode tertentu. Studi tentang fosil ini juga

dapat memberikan wawasan tentang peristiwa kepunahan masa lalu dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya.

4.2.6 Peraga 6
Gambar 4.6 Haustator imbricanus (LAM).

Fosil dengan nomor peraga 1838 mempunyai sistem taksonomi yang berasal

filum Brachiopoda dengan kelas Artikulata dan ordo Orthida. Fosil ini termasuk

famili Haustatoridae dalam genus Haustator, sehingga digolongkan ke dalam spesies

Haustator imbricanus (LAM).

Sampel ini mengalami proses pemfosilan dengan golongan fosil yang

termineralisasi berupa permineralisasi dikarenakan masih didapatkannya struktur asli

tubuh organisme fosil yang diamati walaupun didapatkan beberapa mineral dalam

skala kecil yang sudah mengantikan material dari organisme fosil yang di amati.

Sampel ini memiliki bentuk seperti kerang dengan keterdapatan kedua sisi kerang

tersebut yang disebut dengan biconvex dan juga sampel ini bersifat karbonatan

dikarenakan ketika diteteskan dengan HCL terdapat reaksi yang terjadi dalam artian

fosil ini memiliki komposisi kimia yang mengandung karbonatan, Hal ini

dikarenakan lingkungan pengendapan fosil ini yaitu laut dangkal yang kaya akan

unsur penyusun karbonatan. Sampel fosil ini berdasarkan skala waktu geologi

memiliki umur ± 55-50 juta tahun yang lalu atau setara dengan Eosen bawah.Fosil ini
terbentuk di daerah lingkungan pengendapan laut dangkal karena bagian tubuh fosil

tersebut dapat bereaksi saat ditetesi oleh HCl. Setelah organisme ini mati, ia

kemudian tertutupi oleh material material sedimen berbutir halus sehingga terhindar

dari segala yang berkemungkinan menghancurkan fosil ini dalam proses

pemfosilannya. Kemudian setelah kira kira 55 juta tahun lamanya (eosen bawah),

fosil ini kembali tersingkap di permukaan yang kemudian diambil oleh peneliti untuk

diteliti.

Fosil Haustator imbricanus (LAM) memiliki kegunaan sebagai penentu umur

relatif dari suatu lapisan geologi. Ketika organisme ini mati, fosil Haustator

imbricanus (LAM) dapat memberikan informasi penting dalam menentukan urutan

relatif dari lapisan-lapisan geologi. Selain itu, fosil ini juga membantu dalam studi

paleontologi untuk memahami sejarah kehidupan pada masa lampau. Dengan

menggunakan fosil Haustator imbricanus (LAM), para ilmuwan dapat melacak dan

mempelajari evolusi organisme tersebut serta lingkungan di mana mereka hidup dan

fosil ini digunakan juga untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam

pemahaman tentang evolusi dan distribusi organisme laut pada masa lalu, khususnya

selama periode geologis tertentu di Bumi. Melalui studi fosil ini, para ilmuwan dapat

melacak perubahan dalam morfologi, distribusi, dan ekologi spesies ini seiring waktu,

memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana kehidupan laut berevolusi

dan beradaptasi dalam lingkungan yang berubah. (Briggs, D. E. G., & McMahon, S,

2020).
4.2.7 Peraga 7

Gambar 4.7 Nummulites Millecaput BOUBEE.


Fosil dengan nomor peraga 1964 mempunyai sistem taksonomi yang berasal
dari filum Foraminifera dengan kelas Globothalamea dan ordo Rotaliida. Fosil ini
termasuk famili Nummulitesidae dan genus Nummulites, sehingga digolongkan ke
dalam spesies Nummulites Millecaput BOUBEE.
Sampel ini mengalami proses pemfosilan dengan golongan fosil yang
termineralisasi berupa permineralisasi dikarenakan masih didapatkannya struktur asli
tubuh organisme fosil yang diamati walaupun didapatkan beberapa mineral dalam
skala kecil yang sudah mengantikan material dari organisme fosil yang di amati.
Sampel ini memiliki bentuk seperti benda datar yang disebut dengan plate dan juga
sampel ini bersifat karbonatan dikarenakan ketika diteteskan dengan HCL terdapat
reaksi yang terjadi dalam artian fosil ini memiliki komposisi kimia yang
mengandung karbonatan, Hal ini dikarenakan lingkungan pengendapan fosil ini
yaitu laut dangkal yang kaya akan unsur penyusun karbonatan. Sampel fosil ini
berdasarkan skala waktu geologi memiliki umur ± 50-44 juta tahun yang lalu atau
setara dengan Eosen tengah.
Fosil ini terbentuk di daerah lingkungan pengendapan laut dalam karena
bagian tubuh fosil tersebut tidak dapat bereaksi saat ditetesi oleh HCl. Setelah
organisme ini mati, ia kemudian tertutupi oleh material material sedimen berbutir
halus sehingga terhindar dari segala yang berkemungkinan menghancurkan fosil ini
dalam proses pemfosilannya. Kemudian setelah kira kira 50 juta tahun lamanya
(eosen tengah), fosil ini kembali tersingkap di permukaan dan kemudian diambil oleh
peneliti untuk diteliti.
Fosil ini digunakan memberikan wawasan yang penting dalam beberapa
aspek. Pertama-tama, sebagai organisme yang sangat melimpah pada masa lampau,
fosil ini membantu paleontolog dan geolog memahami sejarah kehidupan laut dan
lingkungan di mana mereka hidup. Studi tentang fosil ini dapat memberikan
informasi tentang iklim, kedalaman laut, dan kondisi lingkungan lainnya pada masa
itu.

4.2.8 Peraga 8

Gambar 4.8 Cidaris Vesicularis GOLDF.


Fosil dengan peraga 805 mempunyai sistem taksonomi yang berasal dari

filum Echinodermata dengan kelas Echinoidea dan ordo Cidaroida. Fosil ini

termasuk famili Cidarisidae dan genus Cidaris, sehingga digolongkan ke dalam

spesies Cidaris Vesicularis GOLDF.

Sampel ini mengalami proses pemfosilan dengan golongan fosil yang

termineralisasi berupa permineralisasi dikarenakan masih didapatkannya struktur asli

tubuh organisme fosil yang diamati walaupun didapatkan beberapa mineral dalam
skala kecil yang sudah mengantikan material dari organisme fosil yang di amati.

Sampel ini memiliki bentuk seperti bola atau membulat yang disebut dengan grobular

dan juga sampel ini bersifat karbonatan dikarenakan ketika diteteskan dengan HCL

terdapat reaksi yang terjadi dalam artian fosil ini memiliki komposisi kimia yang

mengandung karbonatan, Hal ini dikarenakan lingkungan pengendapan fosil ini yaitu

laut dangkal yang kaya akan unsur penyusun karbonatan. Sampel fosil ini

berdasarkan skala waktu geologi memiliki umur ± 100-65 juta tahun yang lalu atau

setara dengan kapur atas.

Fosil ini terbentuk di daerah lingkungan pengendapan laut dangkal karena

bagian tubuh fosil tersebut dapat bereaksi saat ditetesi oleh HCl. Setelah organisme

ini mati, ia kemudian tertutupi oleh material material sedimen berbutir halus sehingga

terhindar dari segala yang berkemungkinan menghancurkan fosil ini dalam proses

pemfosilannya. Kemudian setelah kira kira 100 juta tahun lamanya (kapur atas), fosil

ini kembali tersingkap di permukaan yang kemudian diambil oleh peneliti untuk

diteliti.

Fosil ini digunakan untuk memberikan kontribusi penting dalam pemahaman

kita tentang sejarah kehidupan laut. Melalui analisis fosil ini, para ilmuwan dapat

melacak evolusi dan diversifikasi urchin laut selama periode geologis tertentu, serta

merekonstruksi lingkungan laut pada masa lalu berdasarkan distribusi fosil ini di

berbagai lapisan batuan. Selain itu, fosil Cidaris vesicularis juga digunakan sebagai

penanda stratigrafi untuk mengidentifikasi formasi geologi dan menentukan usia


relatif batuan. Studi tentang fosil ini membantu memperkaya pemahaman kita tentang

komunitas biologis laut pada masa lampau dan peran urchin dalam ekosistem laut.

Anda mungkin juga menyukai