Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

IDENTIFIKASI KANDUNGAN FOSIL DAERAH PADANGLAMPE


KECAMATAN TANETERIAJA KABUPATEN BARRU PROVINSI
SULAWESI SELATAN
Pada fieldtrip kali ini lokasi penelitian dibagi atas 2 tahap. Tahap pertama
pengambilan data pada stasiun berjalan dan yang kedua pada stasiun measuring
section. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing stasiun:
1.1 Stasiun Berjalan
Untuk mengidentifikasi suatu fosil, maka dilakukan metode observasi dengan
sistematika pengambilan secara langsung fosil yang terdapat pada permukaan.
Sebelum melakukan pengambilan sampel, kami terlebih dahulu melakukan
pengambilan sampel litologi yang dominan di sekitar daerah penelitian.
Penamaan batuan pada daerah Padang lampe didasarkan pada data litologi,
baik ciri fisik, ciri kimia maupun biologinya. Ciri fisik meliputi warna, tekstur,
struktur, ukuran butir, dan bentuk butir. Sifat kimia meliputi komposisi kimia
batuan dan ciri biologi mencakup kandungan biota atau organisme serta jejak-jejak
organisme yang terkandung dalam batuan. Selain itu penamaan batuan juga
didasarkan pada dominasi batuan yang menyusunnya di lapangan baik ketebalan
maupun intensitas dari persilangannya sendiri.
Berikut adalah identifikasi data litologi yang di temukan pada saat melakukan
stasiun berjalan:
1.1.1 Stasiun 1

Gambar 4.1 Singkapan pada Stasiun 1


Pada stasiun 1 dijumpai singkapan batuan sedimen yang mempunyai dimensi
sekitar 5 meter. Singkapan ini merupakan singkapan eksitu. Pada stasiun ini
dilakukan pengambilan arah penggambaran dan pengambilan foto singkapan.
Setelah itu dilakukan pengukuran strike dan dip, kemudian pengambilan sampel
litologi dan pendeskripsian data singkapan, litologi, geomorfologi maupun struktur
yang didapatkan pada stasiun ini.
Pada stasiun ini dijumpai batuan sedimen dengan ciri fisik, warna segar yaitu
abu–abu kecoklatan dan warna lapuk coklat tua. Ukuran butir very find sand dengan
permeabilitas baik, porositas buruk, sortasi baik dan kemas tertutup.
Relief pada daerah ini adalah datar dengan tipe morfologi pedataran. Dimana
tingkat pelapukan pada daerah ini termasuk sedang hingga tinggi dan jenis soil
residual. Tata guna lahan pada stasiun ini yaitu sebagai perkebunan.

4.1.2 Stasiun 2

Gambar 4.2 Singkapan pada Stasiun 2

Pada stasiun 2 dijumpai singkapan batuan sedimen dengan dimensi tinggi


sekitar 7 meter dan lebar 6 meter. Merupakan singkapan eksitu dengan arah
penyebaran Tenggara ke Barat Laut.
Di stasiun ini terlebih dahulu dilakukan pengambilan arah penggambaran dan
pengambilan foto singkapan. Pada stasiun ini tidak dilakukan pengambilan sampel.
Relief pada daerah ini adalah miring datar dengan tipe morfologi pedataran.
Tingkat pelapukan sedang ketinggi dengan jenis soil residual. Tata guna lahan
perbukitan.
1.2 Stasiun Measuring Section
Pada stasiun selanjutnya, teknik pengambilan data di lakukan dengan
menggunakan tabel measuring section. Pada hasil pengamatan ini didapatkan
litologi yang berbeda-beda dan pada litologi ini dijumpai singkapan berupa batuan
sedimen.

4.2.1 Litologi Batupasir (Measuring Section)


Dijumpai batuan sedimen dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk abu-
abu kecoklatan. Batuan ini bertekstur non klastik dengan ukuran butir medium sand,
porositas buruk, permeabilitas baik, dan kemas tertutup. Komposisi kimia
karbonatan (CaCO3). Berdasarkan ciri fisik tersebut nama batuan ini adalah
Batupasir.
Litologi Batupasir terdapat pada stasiun 1B-5B Pada litologi ini dijumpai
beberapa fosil, diantaranya Cyathophyllum dinanthus GOLDF, Porpites porpita
L, Tympanotonos funatus ( MANT. ), Pleuromya coastata ( Y. & B. ),
Tryplasma loveni (EDW. & H.) , Oxitoma cygnipes ( YOUNG & BIRD ), Ostrea
cucullaris LAM., Paludina diluviana KUNTH., Crastella gibossula LAM.

Foto 3.5 Kenampakan Batupasir

Dijumpai pula batuan sedimen dengan warna segar coklat kehitaman dan
warna lapuk hitam. Batuan ini bertekstur klastik dengan ukuran butir pasir sangat
kasar, derajat kebundaran rounded-well rounded, sortasi baik, dan kemas tertutup.
Komposisi kimia tidak karbonatan. Berdasarkan ciri fisik tersebut nama batuan ini
adalah Batupasir.
Pada litologi batupasir terdapat pada stasiun 26A-26C Pada litologi ini
dijumpai beberapa fosil, diantaranya Tryplasma loveni (EDW.& H.), Porpites
porpitaL,Paludina diluviana KUNTH, Tryplasma loveni (EDW.& H.

Foto 3.6 Kenampakan Batupasir

Tabel 3.1 Deskripsi Fosil yang Ditemukan pada Satuan Batupasir


No. Gambar Fosil Pemerian
1. Ditemukan pada stasiun 1A, 1B,
2A, 3A dan 3B, 4A, 5A,5B 26A,
26B, Termasuk dalam filum
Coelenterata, kelas demospongia,
ordo sclencetina, termasuk dalam
family Porptesidae, genus Porpites,
dengan nama spesies Porpites
Porpita L. Proses pemfosilan dari
fosil ini yaitu permineralisasi,
bentuk tubuh diskoidal, komposisi
kimia Karbonatan (CaCO3) dan
berumur middle silurian (± 370–360
juta tahun yang lalu).
2. Ditemukan pada stasiun 1B, 2A,
2B, 3A, 3B, 5B. Termasuk dalam
filum coelenterata, kelas Antazoa,
ordo Helicoidea, dengan family
cyathophylumidae, genus
cyathophylum, dengan nama
spesies cyathophylum dinatus
GOLDF. Proses pemfosilan dari
fosil ini yaitu permineralisasi,
bentuk tubuh konikal, komposisi
kimia Karbonatan (CaCO3) dan
berumur devon tengah (± 38–33
juta tahun yang lalu).
3. Ditemukan pada stasiun 3B, 4A,
4B, 5B, Termasuk dalam filum
Mollusca, kelas palecypoda , ordo
Gstileda, dengan family
ostreanidae, genus ostrea, dengan
nama spesies Ostrea cucullaris
LAM. Proses pemfosilan dari fosil
ini yaitu permineralisasi, bentuk
tubuh konvex, komposisi kimia
Karbonatan (CaCO3) dan berumur
eosin tengah (± 58–55 juta tahun
yang lalu).
4. Ditemukan pada stasiun 4B.
Termasuk dalam filum Mollusca,
kelas Gastropoda, ordo
architaenioglossa, dengan family
paludinadae, genus paludina,
dengan nama spesies paludina
diluviana KUNTH. Proses
pemfosilan dari fosil ini yaitu
permineralisasi, bentuk tubuh
spiral, komposisi kimia Karbonatan
(CaCO3) dan berumur eosin tengah
(± 26 juta tahun yang lalu).
5. Ditemukan pada stasiun 1A, 2B,
Termasuk dalam filum Mollusca,
kelas Pelecypoda, ordo Osteroidea,
family Pleuromyanidae, genus
Pleuromya, dengan nama spesies
pleuromya coastata ( Y & B. ).
Proses pemfosilan dari fosil ini
yaitu Replacement, bentuk tubuh
konveks, komposisi kimia
Karbonatan (CaCO3) dan berumur
Jurassic bawah (±50-44 juta tahun
yang lalu).
6. Ditemukan pada stasiun 5A.
Termasuk dalam filum Mollusca,
kelas, ordo, family crastellanidae,
genus crastella, dengan nama
spesies crastella gibbosula LAM.
Proses pemfosilan dari fosil ini
yaitu permineralisasi, bentuk tubuh
bikonveks, komposisi kimia
Karbonatan (CaCO3) dan berumur
eosin tengah (±12-5 juta tahun yang
lalu).
7. Ditemukan pada stasiun1A, 2B, 4A,
Termasuk dalam filum
Coelenterata, kelas antozoa, ordo
Eullamellibranchia, family
typanotonosidae, dengan genus
typanotonos, dengan nama spesies
Typanotonos funatus ( MANT ).
Proses pemfosilan dari fosil ini
yaitu permineralisasi, bentuk tubuh
plate, komposisi kimia Karbonatan
(CaCO3) dan berumur paleogen atas
(±5-3,2 juta tahun yang lalu).
8. Ditemukan pada stasiun 2A, 3A,
Termasuk dalam filum Mollusca,
kelas Balecypoda dengan ordo
Terebratulida, dengan family
oxitomanidae, genus oxitoma
dengan nama spesies oxitoma
cygnipes ( YOUNG & BIRD ).
Proses pemfosilan dari fosil ini
yaitu permineralisasi, bentuk tubuh
konveks, komposisi kimia
Karbonatan (CaCO3) dan berumur
jura bawah (±225-215 juta tahun
yang lalu).
9. Ditemukan pada stasiun 1B, 5A,
Termasuk dalam merupakan spesies
dari Filum Coelenterata, Kelas
Anthazoa, Ordo cylsaphylida,
Family tryplasmanidae, Genus
tryplasma dan Spesies Tryplasma
loveni ( EDW. & H. ) L.Proses
pemfosilan dari fosil ini yaitu
permineralisasi, Fosil ini berbentuk
konikal dengan komposisi kimia
CaCO3 dan berumur Silur Tengah
(± 423 juta tahun yang lalu).

4.2.2 Satuan Batugamping (Measuring Section)


Pada stasiun 6A-23B dijumpai singkapan dengan warna segar putih dan
warna lapuk coklat kehitaman. Batuan ini bertekstur nonklastik dengan sortasi baik
dan kemas tertutup. Struktur batuan ini adalah tidak berlapis. Komposisi kimianya
adalah karbonatan. Berdasarkan ciri fisik di atas, nama batuan ini adalah
Batugamping.
Pada litologi batugamping dijumpai beberapa fosil, diantaranya yaitu
Cyathophyllum dinanthus GOLDF, Porpites porpita L, Tympanotonos funatus (
MANT. ), Pleuromya coastata ( Y. & B. ), Tryplasma loveni (EDW. & H.)
, Oxitoma cygnipes ( YOUNG & BIRD ), Ostrea cucullaris LAM., Paludina
diluviana KUNTH., Crastella gibossula LAM.
Foto 3.8 Kenampakan Batugamping

Tabel 3.2 Deskripsi Fosil yang Ditemukan pada Satuan Batugamping


No. Gambar Fosil Pemerian
1. Ditemukan pada stasiun 6A, 6B,
7A, 7B, 7A, 7B, 8B,9B, 10B, 11A,
13A, 13B, 14A, 14B, 15A, 15B,
16A, 16B, 17A, 17B, 18A, 18B,
19A, 19B, 20A, 21B, 22A, 22B,
23A, 23B, 24A, 24B, 25A, 25B,
26A, 26B, 27A, Termasuk dalam
filum Coelenterata, kelas
demospongia, ordo sclencetina,
termasuk dalam family Porptesidae,
genus Porpites, dengan nama
spesies Porpites Porpita L. Proses
pemfosilan dari fosil ini yaitu
permineralisasi, bentuk tubuh
diskoidal, komposisi kimia
Karbonatan (CaCO3) dan berumur
middle silurian (±436–423 juta
tahun yang lalu).
2. Ditemukan pada stasiun 6B, 7A,
8A, 8B, 9A, 9B, 12A, 12B, 15A,
15B, 16A, 17A, 17B, 20A, 21A,
21B, 22A, 23A, 24A, Termasuk
dalam filum coelenterata , kelas
Antazoa, ordo Helicoidea, dengan
family cyathophylumidae, genus
cyathophylum, dengan nama
spesies cyathophylum dinatus
GOLDF. Proses pemfosilan dari
fosil ini yaitu permineralisasi,
bentuk tubuh konikal, komposisi
kimia Karbonatan (CaCO3) dan
berumur devon tengah (± 371–360
juta tahun yang lalu).
3. Ditemukan pada stasiun 6A, 6B,
7B, 8A, 11B, 12A, 17A, 17B, 18A,
18B, 20B, 25A, Termasuk dalam
filum Mollusca, kelas Palecypoda ,
ordo Gstileda, dengan family
ostreanidae, genus ostrea, dengan
nama spesies Ostrea cucullaris
LAM. Proses pemfosilan dari fosil
ini yaitu permineralisasi, bentuk
tubuh konvex, komposisi kimia
Karbonatan (CaCO3) dan berumur
eosen tengah (± 51–44 juta tahun
yang lalu).
4. Ditemukan pada stasiun 12B, 20B,
22A, 26A, Termasuk dalam filum
Mollusca, kelas Gastropoda, ordo
architaenioglossa, dengan family
paludinadae, genus paludina,
dengan nama spesies paludina
diluviana KUNTH. Proses
pemfosilan dari fosil ini yaitu
permineralisasi, bentuk tubuh
spiral, komposisi kimia Karbonatan
(CaCO3) dan berumur eosen tengah
(± 51-44 juta tahun yang lalu).
5. Ditemukan pada stasiun 10A, 20B,
22B, 25B, Termasuk dalam filum
Mollusca, kelas Pelecypoda, ordo
Osteroidea, dengan family
Pleuromyanidae, genus Pleuromya,
dengan nama spesies pleuromya
coastata ( Y & B. ). Proses
pemfosilan dari fosil ini yaitu
Replacement, bentuk tubuh
konveks, komposisi kimia
Karbonatan (CaCO3) dan berumur
Jurassic bawah (±196-176 juta
tahun yang lalu).
6. Ditemukan pada stasiun 10B, 11A,
11B, Termasuk dalam filum
Mollusca, kelas, ordo, family
crastellanidae, genus crastella,
dengan nama spesies crastella
gibbosula LAM. Proses pemfosilan
dari fosil ini yaitu permineralisasi,
bentuk tubuh bikonveks, komposisi
kimia Karbonatan (CaCO3) dan
berumur eosen tengah (±51-44 juta
tahun yang lalu).
7. Ditemukan pada stasiun 9A, 10A,
11B, 14A, 14B, 15B, 19A, 20A,
22B, 23B, 24B, Termasuk dalam
filum Coelenterata, kelas antozoa,
ordo Eullamellibranchia, family
typanotonosidae, dengan genus
typanotonos, dengan nama spesies
Typanotonos funatus ( MANT ).
Proses pemfosilan dari fosil ini
yaitu permineralisasi, bentuk tubuh
plate, komposisi kimia Karbonatan
(CaCO3) dan berumur paleosen atas
(±59-55 juta tahun yang lalu).
8. Ditemukan pada stasiun 7A, 7B,
10A, 13A, 21B, 27A, Termasuk
dalam filum Mollusca, kelas
Balecypoda dengan ordo
Terebratulida, dengan family
oxitomanidae, genus oxitoma
dengan nama spesies oxitoma
cygnipes ( YOUNG & BIRD ).
Proses pemfosilan dari fosil ini
yaitu permineralisasi, bentuk tubuh
konveks, komposisi kimia
Karbonatan (CaCO3) dan berumur
jura bawah (±196-176 juta tahun
yang lalu).
9. Ditemukan pada stasiun 7B, 8A,
8B, 9A, 10B, 11A, 12A, 13A, 13B,
14A, 15A, 16B, 18B, 19B, 21A,
23B, 24A, 24B, 25A, 25B, 26A,
26B, 27A, Termasuk dalam spesies
dari Filum Coelenterata, Kelas
Anthazoa, Ordo cylsaphylida,
Family tryplasmanidae, Genus
tryplasma dan Spesies Tryplasma
loveni ( EDW. & H. ) L.Proses
pemfosilan dari fosil ini yaitu
permineralisasi, Fosil ini berbentuk
konikal dengan komposisi kimia
CaCO3 dan berumur Silur Tengah
(± 424-395 juta tahun yang lalu).

4.2.3 Litologi Batubara (Measuring Section)


Pada stasiun 26B-26C dan 21C-23B dijumpai singkapan dengan warna segar
hitam dan warna lapuk coklat kehitaman. Batuan ini bertekstur nonklastik dengan
sortasi baik dan kemas tertutup, merupakan batuan sisipan. Tidak bereaksi ketika
ditetesi HCl. Berdasarkan ciri fisik di atas, nama batuan ini adalah Batubara.
4.2.4 Litologi Batuserpih (Measuring Section)
Pada stasiun 27A-27C dijumpai singkapan dengan warna segar abu-abu
kehitaman dan warna lapuk coklat kehitaman. Memiliki ukuran butir silt. Batuan
ini bertekstur nonklastik dengan sortasi baik dan kemas tertutup, merupakan batuan
sisipan. Tidak bereaksi ketika ditetesi HCl. Berdasarkan ciri fisik di atas, nama
batuan ini adalah Serpih.

4.2.5 Litologi BatuLempung (Measuring Section)


Pada stasiun 23C-25C dijumpai singkapan dengan warna segar abu-abu dan
warna lapuk abu kehitaman. Memiliki ukuran butir lempung. Batuan ini bertekstur
klastik, memiliki struktur berlapis. Berdasarkan ciri fisik di atas, nama batuan ini
adalah Batulempung.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Mustaghfirin. 2014. Paleontologi. Jakarta: Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan Republik Indonesi 2013.
Fauzi, Wahyu. 2016. Laporan 5 Fosil. Laporan Praktikum. https://www.
academia.edu/23371960/LAPORAN_5_FOSIL (diakses 10
Februari 2022).
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Program Studi Teknik
Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan.
Sukamto, Rab. 1982. Geologi Lembar Pangkejene dan Watampone bagian
Barat. Bandung: Pusat penelitian dan Pengembangan Geologi
Direktorat Jenderal Pertanbangan umum Departemen Pertambangan
dan Energi.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FOSIL DAERAH PADANG
LAMPE KECAMATAN TANETE RIAJA, KABUPATEN BARRU,
PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBAR PENGESAHAN

Dosen Pembimbing I Praktikan

Dr. Ir. M. Fauzi Arifin, M.Si


NIP: 19581203 198601 1 001

Dosen Pembimbing II Nur wafila


NIM: D061211084

Dr, Ir. Hj. Ratna Husain L, M.T


NIP: 19590202 198601 2 001

Dosen Pembimbing III

Dr. Eng. Meutia Farida, S.T., M.T


NIP: 19731003 200012 2 001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikitsekali


yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat,rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya
dapatmenyelesaikan laporan fieltrip paleontologi dengan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada DosenPembimbing


dan juga kakak-kakak asisten yang telah memberikan dukungan,kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bias memberikan sedikit kebahagiaan.

Meskipun saya berharap isi dari laporan ini saya ini bebas dari kekurangan
dankesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya
mengharapkankritik dan saran yang membangun agar laporan lengkap praktikum
paleontologiini dapat lebih baik lagi dan dapat bermanfaat bagi nusa, dan bangsa,
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.

Gowa, 2 Desember 2022

Penulis

Anda mungkin juga menyukai