Anda di halaman 1dari 12

Jenis-jenis Fosilisasi

Muliati Supandi
17708251022
Apa itu Fosil?

Fosil adalah sisa-sisa atau bukti kehidupan dari waktu


geologi sebelumnya / purba. Pada umumnya semua fosil
memberi kita petunjuk tentang dunia lampau.

Fosil dapat berumur semuda 10.000 tahun, atau setua 3,5


miliar tahun. Fosil dapat sebesar Seismosaurus, atau sekecil
amoeba. Fosil bisa berupa mamut beku Siberia yang
ditemukan lengkap dengan rambut, atau hanya berupa
jejak
Dua Jenis Umum Fosil

• fosil-fosil yang terdiri dari sisa-sisa material


organisme aslinya, seperti; cangkang, tulang,
dan gigi. Dimana tulang sebagai bagian keras
Fosil Tubuh dan jaringan organik sebagai bagian lunak.

• fosil-fosil yang dibentuk oleh aktivitas atau


perilaku organisme pada jaman dulu, seperti;
jejak, jalur, liang, pengerekan, sarang, dan
Fosil Jejak koprolit (fosil kotoran).
Mahluk Hidup / Organisme yang Terfosilkan

Fosil Invertebrata Fosil Vertebrata


Mahluk Hidup / Organisme yang Terfosilkan

Fosil Mikro Fosil Tanaman


Mahluk Hidup / Organisme yang Terfosilkan

Palynomorphs
Bagaimana Fosil Terbentuk?

Plemineralisasi
Pada umumnya tulang memiliki pori dengan derajat yang beda-
beda. Tulang yang berpori adalah tulang manusia dan cangkang-
cangkang dari berbagai jenis hewan invertebrata. Ketika air tanah
merembes masuk ke dalam fosil berpori, biasanya air akan
mengendapkan material mineral ke dalam pori-pori.

Petrifikasi
proses dimana bagain lunak dari objek terubah dengan mineral,
contohnya mineral silika dalam bentuk mikrokristalin kuarsa, kalsit
atau kadang-kadang apatit - mineral kalsium fosfat dengan
campuran beberapa elemen lain, terutama fluorine.
Bagaimana Fosil Terbentuk?

Rekristalisasi
proses fosilisasi dimana satu jenis mineral mengkristal ke berbagai jenis
mineral lainnya. Contohnya pada cangkang yang tersusun dari
mineral aragonit, dalam proses fosilisasinya mineral tersebut akan
merekristalisasikan mineral kalsit.

Cats dan Modls


Proses fosilisasi ini dimulai ketika suatu cangkang/kerangka organisme
terperangkap dalam batuan sedimen. Sebagian besar dari kerangka
ini terdiri dari zat-zat yang mudah larut dalam air berkarbonasi. Pada
umumnya proses fosilisasi ini terjadi pada batuan yang berpori,
contohnya batupasir.
Bagaimana Fosil Terbentuk?

Karbonisasi
Terkadang suatu jasad organisme terkubur dengan cepat sebelum
membusuk. Suksesi lapisan sedimen terendapkan dengan cepat di atasnya,
membuat jasad organisme terkubur lebih dalam. Kemudian, semua material
yang mudah menguap terpanaskan oleh panas bumi, dan menyisahkan
carbon film.

Mumi
mumi terbentuk karena proses pengeringan yang cepat sebelum jasad
mumi tersebut membusuk. Proses fosilisasi seperti ini jarang ditemukan, dan
hanya terjadi pada daerah dengan kondisi yang sangat kering (mis; gurun
atau goa). Mumi tidak bertahan lama, maka dari itu tidak ada mumi yang
berumur sangat tua. Perubahan iklim, goa yang runtuh, dan serangan
bakteri dapat menghancurkan mumi.
Bagaimana Fosil Terbentuk?

Frozen Mammoth
Pembekuan adalah jenis khusus dari proses mumifikasi. Lebih spektakuler
lagi, fosil yang dihasilkan dari pembekuan tidak mengalami pengeringan.
Pada tahun 1900 beberapa orang berburu fosil gading dari taring
mammoth di Siberia Utara, dan mereka menemukan fosil mammoth yang
tertanam dalam permafrost (lapisan es abadi) di tepi sungai.

Fosil Amber
Amber adalah fosil getah pohon. Beberapa jenis pohon, bila kulit atau
batangnya terkupas, pohon tersebut akan mengeluarkan cairan getah.
Mekanisme tersebut yang membuat serangga terperangkap dalam getah.
Amber tertua adalah yang pernah ditemukan di midcontinent Amerika
Utara yang berumur sekitar 300 juta tahun.
Bagaimana Fosil Terbentuk?

Phosphatic Fossilization
Mineral yang kaya akan fosfat, terutama mineral kalsium fosfat,
terkadang menembus masuk ke ruang pori pada batuan, dan
membentuk nodul fosfat. Ketika hal tersebut terjadi, pengawetan bisa
terjadi dengan sangat baik. Serat otot ikan, larva invertebrata, dan
bahkan semua individual bakteri bisa terawetkan dengan proses ini.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai