Anda di halaman 1dari 24

Foraminifera

Foraminifera adalah organisme bersel tunggal (protista) yang mempunyai cangkang atau test
(istilah untuk cangkang internal). Foraminifera diketemukan melimpah sebagai fosil, setidaknya
dalam kurun waktu 540 juta tahun. Cangkang foraminifera umumnya terdiri dari kamar-kamar
yang tersusun sambung-menyambung selama masa pertumbuhannya. Bahkan ada yang
berbentuk paling sederhana, yaitu berupa tabung yang terbuka atau berbentuk bola dengan satu
lubang. Cangkang foraminifera tersusun dari bahan organik, butiran pasir atau partikel-partikel
lain yang terekat menyatu oleh semen, atau kristal CaCO3 (kalsit atau aragonit) tergantung dari
spesiesnya. Foraminifera yang telah dewasa mempunyai ukuran berkisar dari 100 mikrometer
sampai 20 sentimeter.
Penelitian tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang terus berkembang
sejalan dengan perkembangan mikropaleontologi dan geologi. Fosil foraminifera bermanfaat
dalam biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, dan eksplorasi minyak dan gas bumi.
Karakter dasar dari foraminifera adalah adanya cangkang/test yang membentuk kamar-kamar
yang dihubungkan oleh pori-pori halus (foramen). Cangkang/test foraminifera dapat trbentuk
dari zat-zat yang gampingan,silikaan, chitin ataupun aglutin yang sangat resisten, sehingga
golongan ini banyak yang terawetkan sebagai fosil. Adapun macam-macam dinding cangkang
foraminifera yaitu :
Dinding Aglutin
Dinding Aglutin atau arenacous Adalah dinding test yang terbuat dari material asing yang
direkatkan satu sama lain dengan semen. Berdasrkan kulitas, maka ukuran Dan bentuk material
yang dipergunakan dapat dibedakan menjadi dua. Pada dinding arenacous, material asingnya
hanya terdiri atas butiran pasir saja, sedangkan pada dinding agulitin, material asingnya terdiri
atas bermacam-macam material seperti mika, spong-spikulae, cangkang foram, lumpur, Dan
sebagainya. Biasanya, test semacam ini mempunyai lapisan khitin yang tipis di bagian dalamnya.
Zat perekat dapat berupa tektin atau khitin yang dihasilkan oleh organisme itu sendiri, atau
semen yang kadang-kadang mengandung senyawa besi sehingga menyebabkan warna merah
pada permukaan cangkang. Beberapa bentuk foraminifera yang mempergunakan semen

gampingan bisanya dijumpai pada lingkungan air hangat, sedangkan yang mengelurkan semen
silikaan biasanya dijumpai pada perairan dingin.

Dinding Silikaan (Siliceous


Dinding tipe ini jarang ditemukan. Material silikaan dapat dihasilkan oleh organisme itu sendiri
atau dapat juga merupakan material sekunder dalam pembentukannya. Contoh foraminifera yang
dapat mempunyai dinding silikaan adalah golongan Ammodiscidae, Hyperamminidae,
silicimidae, Dan beberapa spesies dari golongan miliolidae.
Dinding Khitin atau tektin
Merupakan bentuk dinding yang paling primitive pada foraminifera. Dinding tersebut terbuat
dari zat organic yang menyerupai zat tanduk, fleksibel, transparan, biasanya berwarna kuning
dan tidak berpori (imperforate). Foraminifera yang mempunyai bentuk dinding seperti itu jarang
ditemukan sebagai fosil (kecuali golongan allogromidae), sedangkan golongan foraminifera
seperti miliolidae, lituolidae, dan beberapa jenis astrorhizidae, sebagian dari dinding
cangkangnya juga terbuat dari khitin, tetapi biasanya hanya melapisi bagian dalamnya saja.
Cushman (1955) menganggap bentuk dinding ini adalah bentuk dinding yang paling primitive,

yang dalam perkembangan selanjutnya akan berubah menjadi dinding aglutin atau arenaceous
dengan jalan mengumpulkan material asing dari sekitarnya yang kemudian direkatkan ke bagian
luar tubuhnya.
Dinding Gampingan
Williamson (1958), dalam pengamatannya pada foraminifera resen, mengklasifikasikan tipe
dinding gampingan ini menjadi dua, yeti dinding porselen Dan hyaline. Tetapi, selain kedua tipe
ini masih terdapat tipe dinding gampingan yang lain, yeti tipe dinding gampingan yang granuler
Dan kompleks. Jadi, terdapat empat tipe dinding gampingan yaitu :
1. Dinding gampingan Porselen
Terbuat dari zat gampingan, tidak berpori, mempunyai kenampakan seperti porselen, dengan
sinar langsung (episkopik) berwarna opak (Buram) Dan putih, dengan sinar transmisi
(Diaskopik) berwarna amber. Galloway (1933), dengan sinar x, meneliti dinding porselen ini
Dan menyimpulkan bahwa tipe dinding tersebut terdiri atas Kristal kalsit yang krypto-kristalin.
Sementara itu, Cushman & Warner (1940) beranggapan bahwa tipe ini merupakan campuran dari
zat gampingan Dan khitin sehingga menimbulkan warna amber. Contoh foraminifera berdinding
porselen adalah golongan miliolidae seperti quinqueloculina, triloculina, pyrgo Dan golongan
peneroplidae seperti peneroplis, sorites, Dan orbitolites.

2. Dinding Gampingan Hyalin (Vitrocalcarea)


Hampir kebanyakan foraminifera mempunyai dinding tipe ini. Tipe dinding ini merupakan
dinding gampingan yang bersifat baning Dan transparan, berpori. Umumnya, yang berpori halus
dianggap lebih primitive daripada yang berpori kasar. Golongan Nadosaridae, Globigerinidae,
Dan Polymorphinidae mempunyai diameter pori sekitar 5-6 mikrometer, sedangkan beberapa

jenis lain seperti anomalina, planulina Dan cibicides besar lubang porinya lebih kurang 15 mikro
meter.

3. Dinding gampingan yang granular


Kebanyakan foraminifera yang hidup pada zaman paleozoikum(terutama yang hidup diawal
paleozoikum) mempunyai dinding cangkan yang terdiri atas Kristal kalsit yang granular tanpa
ada material asing atau semen, seperti pada Endothyra, beberapa spesies bradyina, hyperammina
Dan beberapa bentuk yang menyerupai ammodiscus atau spirillina. Plummer (1930) Dan
beberapa penulis lain beranggapan bahwa materi pembentuk dinding ini dihasilkan oleh bintang
itu sendiri. Dalam sayatan tipis, dinding ini tampak gelap.
4. Dinding gampingan yang kompleks
Dinding tipe ini terdapat pada golongan fusulindae (Foram besar) ; mempunyai beberapa lapisan
yang berdasarkan lapisan-lapisan tersebut kita data membedakan antara tipe fusulinellid dn
schwagerinid.

Bentuk test dan kamar foraminifera

Bentuk test adalah bentuk keseluruhan dari cangkang foraminifera, sedangkan bentuk kamar
merupakan bentuk masing-masing kamar pembentuk test.
Bifurcating (bentuk cabang), contohnya Rhabdammina abyssorum

Tabular (berbentuk tabung), contohnya Bathysiphon nodosariaformis Subbotina, 1950

Radiate (bentuk radial), contohnya Astrorhiza arenaria Carpenter in Norman, 1877

Arborescent (bentuk pohon), contohnya Dendrophrya crecta.

Irregular (bentuk tak teratur), contohnya Catena piriformis Schroeder, Medioli and Scott,
1989

Hemispherical (bentuk setengah bola), contohnya Hemisphaerammina bradyi Loeblich


and Tappan, 1957

Zig-zag (bentuk berbelok-belok), contohnya Heterohelix globulosa

Lancealate (bentuk seperti gada), contohnya Guttulina sp.

Conical (bentuk kerucut), contohnya Textularilla cretos.

Spherical (bentuk bola), contohnya Orbulina universa (d'Orbigny, 1839)

Discoidal (bentuk cakram), contoh Ammodiscus anguillae Hoeglund, 1947

.
Fusiform (bentuk gabungan), contohnya Praebulimina sp

Biumbilicate (mempunyai dua umbilicus), contohnya Anomalinella rostrata.

Biconvex (bentuk cembung di kedua sisi), contohya Robulus nayaroensis.

Flaring (bentuk seperti obor), Goesella rotundeta.

Spiroconvex (bentuk cembung di sisi dorsal), contohnya Cibicides refulgens.

Umbilicoconvex (bentuk cembung di sisi ventral), contohnya Pulvinulinella pacivica.

Lenticular biumbilicate (bentuk lensa), contohnya Cassidulina laevigata.

Palmate (bentuk daun), contohnya Flabellina frugosa.

Macam-macam bentuk kamar antara lain :


Spherical, contohnya Ellipsobulimina sp
Pyriform, contohnya Ellipsoglandulina velascoensis.
Tabular, contohnya Pleurostomella subhodosa.
Globular, contohnya Globigerina bulloides.
Ovate, contohnya Guttlina problema.
Angular truncate, contohnya Virgulina gunteri.
Hemispherical, contohnya Pulleniatina obliquiloculata.
Angular rhomboid, yaitu Globorotalia tumida.
Radial elongate, contohnya Clavulina insignis.
Clavate, contohnya Hastigerinella bermudezi.
Tubulospinate, contohnya Hantkeninaalabamensis.
Cyclical, contohya Cycloloculina miocenica.
Flatulose, contohnya Pleurostamella clavata.
Semicircular, contohnya Pavonina flabelliformis.

Hemispherical Angular Rhomboid Angular Conical Radial Elongate Claved

Tubulospinate

Spherical

Cyclical

Pyriform

Flatulose

Tabular

Globular

Semicirculer

Oved

Angular truncate

Susunan kamar foraminifera

a.Monothalamus
Monothalamus yaitu susunan dan bentuk kamar-kamar akhir foraminiferayang
hanya terdiri dari satu kamar. Macam-macam dari bentuk monothalamus antara lain
adalah :
Bentuk globular atau bola atau spherical, terdapat pada kebanyakan
subfamily saccaminidae. Contohnya: Saccammina

Berbentuk botol (flarkashaped), terdapat pada kebanyakan subfamily

proteonaniae. Contoh: Lagena.

Berbentuk tabung (tabular), terdapat pada kebanyakan subfamily


Hyperminidae. Contoh: Hyperammina, Bathysiphon.

Berbentuk antara kombinasi botol dan tabung.


Contohnya : Lagena

Cyclical atau annular chamber


Planispiral pada awalnya kemudian terputar tak teratur.
Contoh : Orthovertella, Psammaphis.

Planispiral kemudian lurus (uncoiling).


Contoh : Rectocornuspira.

Cabang (bifurcating).

Contohnya : Rhabdamina abyssorum.

Zig-zag. Contohnya Lenticulina sp.

Stellate

Fistoluse
Arburescent. Contohnya : Dendrophyra crecta.

Radiate. Contohnya : Astroshizalimi colasandhal.

Tak teratur (irregular). Contohnya : Planorbulinoides reticnaculata.

Setengah lingkaran (hemispherical) contoh : Pyrgo murrhina.

Inverted v-shaped chamber (palmate). Contohnya : Flabellina


rugosa.

Dishotomously branched.
Milioline
Close coliled.
Seperti kerucut. Contohnya : Textularia cretoa.

Fusiform. Contohnya : Vaginulina laguman.

Pyriform. Contohnya : Elipsoglandulina velascoensis.


Semicircular. Contohnya : Pavanina flabelliformis.

a. Polythalamus
Polythalamus merupakan suatu susunan kamar dan bentuk akhir kamar
foraminifera yang memiliki lebih dari satu kamar. Misalnya uniserial saja atau
biserial saja. Macam-macam polythalamus antara lain :
Uniformed yang terbagi menjadi:
Uniserial yang terbagi lagi mejadi:
Rectilinear (linear punya leher) test uniserial terdiri ataskamarkamar bulat yang dipisahkan dengan stolonxy atauneck.
Contohnya : Siphonogerina, Nodogerina.

Linear tanpa leher yaitu kamar tidak bulat dan satu sama
laintidak dipisahkan leher-leher. Contohnya : Nodosaria.

Equitant unserial yaitu test uniserial yang tidak memilikileher


tetapi sebaliknya kamarnya sangat berdekatan
sehinggamenutupi sebagian yang lain. Contohnya : Glandulina.

Curvilinier/uniserial arcuate yaitu test uniserial tetapi


sedikitmelengkung dan garis batas kamar satu dengan yang
lain atausuture membentuk sudut terhadap sumbu
panjang.Contohnya: Dentalina.

Kombinasi antara rectilinier dengan linier tanpa leher.


Coiled test atau test yang terputar, macam-macamnya antara
lain :

Involute yaitu test yang terputar dengan putaran akhir menutupi putaran
yang sebelumnya, sehingga putaran akhir saja yang terlihat. Contoh :
Elphidium.

Evolute yaitu test yang terputar dengan seluruh


putarannya dapat terihat. Contohnya : Anomalia
Nautiloid yaitu test yang terputara dengan kamr-kamar
dibagian umbirical (ventral) menumpang satu sama lain.
Sehingga kelihatan kamar-kamarnya lebih besar dibagian
peri-peri dibandingkan dibagian umbilicus. Contoh : Nonion.

Rotaloid test merupakan test yang terputar tidak padasatu


bidang dengan posisi pada dorsal seluruh putaranterlihat, sedangkn pada ventral
hanya putaran terakhirterlihat.
Contoh : Rotalia.

Helicoids test merupakan test yang terputar meninggidengan


lingkarannya cepat menjadi besar. Terdapat padasubfamily
Globigeriniidae (plankton) contoh:Globigerina.

Biserial
Biserial yaitu test yang tersusun oleh dua baris kamar yangterletak berselangseling. Contoh : Textularia.

Teriserial yaitu test yang tersusun oleh tiga baris kamar


yangterletak berselang-seling. Contoh : Uvigerina, Bulmina.

b. Biformed test
Biformed test merupakan dua macam susunan kamar yang sangatberbeda satu
dengan yang lainnya dalam sebuah test, misalnya biserialpada awalnya kemudian
menjadi uniserial pada akhirnya. Contoh :Bigerina

c. Triformed test

Triformed test yaitu tiga bentuk susunan kamar dalam sebuah testmisalnya
permulan biserial kemudian berputar sedikit dan akhirnyamenjadi uniserial.
Contohnya : Vulvulina.

d. Multiformed test
Multiformed test merupakan dalam sebuah test lebih dari tiga susunankamar,
bentuk ini jarang ditemukan.

Septa dan suture

Septa adalah bidang yang merupakan batas antara kamar satu dengan yang lainnya, biasanya
terdapat lubang-lubang halus yang disebut dengan foramen. Septa tidak dapat dilihat dari luar
test, sedangkan yang tampak pada dinding luar test hanya berupa garis yang disebut suture.
.Suture merupakan garis yang terliliat pada dinding luar test, merupakan perpotongan septa
dengan dinding kamar. Suture penting dalam pengklasifikasian foraminifera karena beberapa
spesies memiliki suture yang khas. Macam-macam bentuk suture adalah :
Tertekan (melekuk), rata, atau muncul dipermukaan test. Contoh : Chilostomella colina,
untuk bentuk suture tertekan.

Lurus, melengkung lemah, sedang atau kuat. Contoh : orthomorphiao challengeriana,


untuk bentuk suture lurus.

Suture yang mempunyai hiasan. Contoh : Elphindium incertum, untuk bentuk hiasan
yang berupa bridge.

Jumlah kamar dan jumlah putaran

Mengklasifikasikan foraminifera, jumlah karnar dan jumlah putaran perlu diperhatikan. Karena
spesies tertentu mempunyai jumlah karnar pada sisi ventral yang hampir pasti sedang pada
bagian sisi dorsal akan berhubungan erat dengan jumlah putaran. Jumlah putaran yang banyak
umumnya mempunyai jumlah kamar yang banyak pula, namun jumlah putaran itu juga jumlah
karnarnya dalam satu spesies mempunyai kisaran yang harnpir pasti. Pada susunan kamar
trochospiral jumlah putaran dapat diamati pada sisi dorsal, sedangkan pada planispiral jumlah
putaran pada sisi ventral dan dorsal mempunyai kenarnpakan yang sarna. Cara menghitung
putaran adalah dengan menentukan arah perputaran dari cangkang. Kemudian menentukan
urutan pertumbuhan kamar-kamamya dan menarik garis pertolongan yang memotong kamar 1
dan 2 dan menarik garis tegak lurns yang melalui garis pertolongan pada kamar 1 dan 2.

Gambar Trochospiral

Planispiral

Arah perputaran dari 1 ke 13

Aperture

Aperture adalah lubang utama dari test foraminifera yang terletak pada kamar terakhir. Khusus
foraminifera plankton bentuk aperture maupun variasinya lebih sederhana. Umumnya
mempunyai bentuk aperture utama interiomarginal yang terletak pada dasar (tepi) kamar akhir
(septal face) dan melekuk ke dalam, terlihat pada bagian ventral (perut).

Aperture foraminifera plankton

Aperture adalah lubang utama dari test foraminifera yang terletak pada kamar terakhir. Khusus
foraminifera plankton mempunyai bentu aperture maupun variasinya lebih sederhana. Umumnya
mempunyai bentuk aperture utama interiomarginal yang terletak pada dasar (tepi) kamar terakhir
(septal face) dan melekuk kedalam, terdapat pada bagian ventral (perut).
Macam-macam aperture yang dikenal pada foraminifera plankton :
1. Primary aperture interiomarginal, yaitu :

Primary aperture interiomarginal umbilical adalah aperture utama interiomarginal yang

terletak pada daerah umbilical atau pusat putaran. Contoh : Globigerina.


Primary aperture interiomarginal umbilical extra umbilical yaitu aperture utama
interiomarginal yang terletak pada daerah umbilicus melebar sampai peri-peri. Contohnya
: Globorotalia.
Primary aperture interiomarginal equatorial yaitu aperture utama interiomarginal yang
terletak pada daerah equator, dengan cirri-ciri dari samping terlihat simetri dan hanya
dijumpai pada susunan kamar planispiral. Equator merupakan batas putaran akhir dengan
putaran sebelumnya pada peri-peri. Contohnya : Hestigerina.

2. Secondary aperture/supplementary aperture


Merupakan lubang lain dari aperture utama dan lebih kecil atau lubang tambahan dari
aperture utama.contoh : Globigerinoides.
3. Accessory aperture
Yaitu aperture sekunder yang terletak pada struktur accessory atau aperture tambahan.
Contohnya : Catapsydrax

Oranamen (hiasan) foraminifera

Ornament atau hiasan juga dapat dipakai sebagi penciri khas untuk genus atau spesies tertentu
contohnya pada genus Globoquadina yang memiliki hiasan pada aperture yaitu flap.
Berdasarkan letak hiasannya dapat dibagi mejadi :
1. Pada suture antara lain

Suture bridge (bentuk suture yang menyerupai jembatan), contohnya Sphaeroidinella


dehiscens
Suture limbate (bentuk suture yang tebal), contohnya Globotruncana angusticarinata.
Retral processes (bentuk suture zig-zag), contohnya Elphidium incertum.
Raised bosses (bentuk suture benjol-benjol), contohnya Globotruncana calcarat.

2. Pada umbilicus, antara lain :

Depply umbilicus (umbilicus yang berlubang dalam), contohnya Globoquadrina


dehiscens.
Open umbilicus (umbilicus yang terbuka lebar), contohnya Spaerodinella dehiscens.
Umbilical flap (umbilicus yang mempunyhai penutup), contohnya Robulus sp.
Ventral umbo (umbilicus yang menonjol di permukaan), contohnya Cibicides.

3. Pada peri-peri antara lain

Keel (lapisan tipis dan bening), contohnya Globorotalia menardi.


Spine (bentuk menyerupai duru), contohnya Hantkenina alabamensis.

4. Pada aperture antara lain

Lip/rim (bibir aperture yang menebal), contohnya Globogerina nepenthes.


Flap (bentuk menyerupai anak lidah), contohnya Globoquadrina dehiscens.
Tooth (bentuk menyerupai gigi), contohnya Globorotalia nana.
Bulla (bentuk segi enam yang teratur), contohnya Catapydrax dissimilis
Tegilla (bentuk yang tak teratur), contohnya Catapsydrax stainforty.

5. Pada permukaan test

Smooth (permukaan yang licin), contohnya Pulleniatina primalis.


Punotate (permukaan bintik-bintik), contohnya Orbulina bilobata
Reticulate (permukaan seperti sarang madu), contohnya Hedbergelina washitensis.
Pustulose (permukaan dengan tonjolan-tonjolan bulat), contohnya Rugoglobigerina
rotundata.
Canceliate (permukaan dengan tonjolan yang memenjang), contohnya Rugoglobigerina
rugosa.
Axial costae (permukaan dengan garis searah sumbu), contohnya Amphicoryna separans.
Spiral costae (permukaan dengan garis searah putaran kamar), contohnya Lenticulina
costata.

Pada Permukaan Test

Punctate

Cancellate
Pada Umbilicus

Smooth

Reticulate

Axial Costae

Deeply Umbilicus Open Umbilicus

Pustulose

Spiral Costae

Umbilicus

Ventral Umbo

Pada Aperture

Flape

Tooth

Lip/Rim

Bulla

Tegilla

Pada Peri- peri

Keel

Spine

Pada Suture

Bridge

Limbate

Retral Processes

Raised Bosses

Anda mungkin juga menyukai