PendahuluanForaminifera Besar
Istilah foram besar diberikan untuk golongan foram bentos yang memiliki ukuran
relative besar, jumlah kamar relative banyak, dan struktur dalam kompleks. Umumnya
foram besar banyak dijumpai pada batuan karbonat khususnya batugamping terumbu dan
biasanya berasosiasi dengan algae yangmenghasilkan CaCO3 untuk test foram itu
sendiri.Di Indonesia foraminifera bentos besar sangat banyak ditemukan dan bisa digunakan
untuk menentukan umur relatif batuan sedimen dengan menggunakan zonasi foraminifera
bentos besar berdasarkan Adams (1970).
3. Susunan kamar
a. Planispiral: Nummulites, Operculina
b. Fussiform: Fusulina
c. Annular (konsentris): Discocyclina, Lepidopcyclina
d. Kombinasi (anular dan planispiral): Cycloclypeus
4. Bentuk dan perkembangan kamar equatorial dan kamar lateral
Kamar lateral adalah kamar yang secara teratur terletak diatas dan dibawah
lapisan tengan (median layer).
Kamar equatorial terdiri atas;
a. Kamar embrionik.
Kamar embrionik, terdiri dari:
Megalosferik: berbentuk biloculair terdiri atas protoconch (kamar yang
terbentuk pertama kali) dan deuteroconch (terbenuk setelah protoconch)
Mikrosferik: tersusun dari beberapa kamar yang tersusun secara spiral.
b. Kamar nepionik
Kamar nepionik terletak diantara kamar-kamar embrionik dan post nepionik,
terdiri dari:
Kamar auxilliary primer: kamar yang dindingnya bertumpu pada
protoconch dan deuteroconch.
Kamar auxilliary tambahan: kamar yang dindingnya bertumpu pada
deuteroconch.
Kamar auxilliary tambahan protokonal: kamar yang dindingnya bertumpu
pada protoconch.
Kamar interauxilliary: kamar yang dindingnya bertumpu pada deuteroconch
dan kamar auxilliary primer.
c. Kamar post nepionik
Kamar post nepionik adalah kamar-kamar yang tumbuh setelah kamar nepionik.
Jenis-jenis bentuk kamar post nepionik, yaitu:
Lozenge
Ogival
Hexagonal
Arcuate
Spatulate
Keterangan:
1 Kamar lateral
2 Kamar Ekuatorial
3 Pilar
4 Kamar Nepionik
5 Protoconch