Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
UJIAN AKHIR SEMESTER
Mata Ujian : Petrologi Sifat Ujian : Buku Tertutup
Hari/tanggal : Kamis/ 18 Juni 2020 Dosen Penguji : Tri Winarno, ST, M.Eng
Jam : 07.30-10.00 WIB Mahasiswa : Heri Matius Sesa
NIM : 21100119100052

SOAL :
1. Berdasarkan teksturnya, manakah batuan yang lebih dewasa antara breksi dan konglomerat? Jelaskan!
2. Di dalam klasifikasi batuan karbonat oleh Dunham, manakah yang termasuk golongan klastik dan non
klastik? Jelaskan!
3. Jelaskan kemungkinan batuan metamorf yang akan terebntuk jika protolith yang berupa quartz-feldspatic
rock dan basic rock terkena tekanan yang sangat tinggi! Berikan contohnya!
Selamat Mengerjakan!

Jawaban!
1. Batuan yang lebih dewasa adalah konglomerat, karena hal yang mendasar adalah teksturnya. Konglomerat
memiliki bentuk butir yang rounded, yang artinya proses transportasi dari batuan sangat jauh dari
lingkungan asalnya, sehingga membuat batuan konglomerat menjadi batuan yang lebih dewasa dari
batuan breksi. Selain itu, pada batuan konglomerat juga, terdapat matriks supported dan grain supported
yang dimana konglomerat terbagi menjadi dua, yaitu Parakonglomerat (Matriks Supported) dan
Orthokonglomerat (Grain Supported). Hal lainnya adalah keberadaan ukuran dari kedua batuan tersebut,
yakni batuan breksi memiliki ukuran yang lebih besar dan kasar, sedangkan untuk konglomerat sendiri
yang memiliki bentuk butir yang rounded dapat mengatakan bahwa ukuran dari batuan konglomerat ini
adalah halus dan sudah sedikit kecil, karena telah mengalami proses transportasi yang sangat jauh dari
lingkungan asalnya, sehingga pada saat tertransport itu juga mengalami proses pengikisan, baik itu oleh
air (fluida), angin, dan unsur lainnya, yang dikarenakan oleh adanya proses lithifikasi.

2. Pada klasifikasi Dunham, yang termasuk golongan dari non klastik adalah batuan yang bersifat kristalin,
karena hal yang mendasar adalah pada golongan non klastik ini hanya tersusun oleh satu jenis mineral saja
yakni mineral-mineral kristalin yang ada karena memiliki komposisi batuan yang hanya bersifat
monomineralik. Selain itu, golongan non klastik ini sendiri mengalami proses yang dimana tidak
melibatkan batuan yang telah ada sebelumnya, sehingga komposisi batuan yang ada tidak terganggu
dengan lain dia terbentuk dengan batuan yang belum mengalami proses lainnya, selain mengalami proses
kimia, biokimia, dan organik. Proses yang dialami oleh golongan non klastik ini adalah pengkristalan,
yang dimana terbentuk oleh proses pelarutan dari larutan yang mengandung karbonat dan kemudian
mengkristal. Contoh dari golongan non klastik ini pada batuan karbonatan adalah batugamping kristalin
dan batugamping biogenik (Boundstone). Sedangkan yang termasuk ke dalam golongan klastik seperti
batugamping yang memiliki komponen allochem, mikrit, dan sparit yang ada. Komponen dari golongan
klastik ini bermcam-macam karena tersusun dari bermacam-macam material yang ada, yang tergantung
dari komposisi batuan asalnya, karena golongan ini itu dalam pembentukannya melibatkan batuan yang
telah ada sebelumnya. Selain itu, pada golongan klastik ini, dapat membedakannya dengan yang golongan
non klastik adalah dari kenampakan tekstrurnya, yang dimana dilihat dari bentuk, ukuran, dan hubungan

1
antar butirannnya seperti apa. Contoh dari batuan golongan klastik ini adalah Mudstone, Wackestone,
Packstone, dan Grainstone.

3. Kemungkinan batuan metamorf yang akan terbentuk jika protolith yang berupa quartz-feldspatic rock
terkena tekanan yang sangat tinggi adalah Granitic rock dan Arkosic sandstones karena keduanya
memiliki resistensi yang sangat tinggi, walaupun mengalami proses metamorfisme dengan tekanan yang
sangat tinggi, maka kedua batuan tersebut tidak terubahkan dan tetap stabil. Granitic rock merupakan
batuan beku yang banyak mengandung kuarsa dan feldspar seperti granit, sienit, granit-biorit. Sedangkan
untuk batuan arkosic sandstone seperti batuan-batuan arkos, batuan sedimen klastik yang termasuk batuan
arkos yang ada, yang dimana mineral kuarsa dan feldsparnya seimbang.
Protolith yang berupa basic rock bersifat basa sampai dengan ultrabasa, dengan protolith ini kaya
akan unsur Fe-Mg dn miskin akan unsur siliki.Untuk protolith yang berupa basic rock pada saat
mengalami tekanan yang sangat tinggikan terubahkan menjadi kelompok Amphibolit (WT. Huang, 1962),
walaupun standart dari tekanan untuk amphibolit (contoh mineralnya ampibol dan plagioklas) ini itu
menengah dapat dikatakan bahwa amphibolit ini dapat terubahkan di tekanan yang tinggi. Selain itu, dapat
dilihat dari struktur dari batuannya yaitu berupa foliasinya. Contoh lainnya adalah Pyllite.

Anda mungkin juga menyukai