Anda di halaman 1dari 3

PETROGRAFI

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Petrografi merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari cara
deskripsi batuan berdasarkan tekstur, struktur, dan mineralogi secara mikrokopis.
Dalam pendiskripsian batuan secara petrografi memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan secara megaskopis. Keuntungan pengamatan secara petrografi
adalah : dalam pengamatan batuan dapat dilihat tekstur khusus yang ada pada
batuan, sedangkan secara megaskopis sulit untuk melihat tekstur khusus batuan.
Secara mikroskopis dapat ditentukan mineral yang yang menyusun batuan
sampai kejenis dari pada mineralnya. Misalkan plagioklas, dari kembarannya
dapat ditentukan jenis plagioklasnya apakah anaorthit, bitownit, labradorit,
andesin atau oligoklas. Dan pengamatan secara petrografi ini dapat ditentukan
variasi dari pada batuannya.
Perbedaan antara batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf ataupun
batuan piroklastik terletak dari genesanya atau proses pembentukan batuan.
Batuan beku terbentuk oleh pendinginan magma sedangkan batuan sedimen
terbentuk oleh sedimentasi dari batuan-batuan lain ataupun dari batuan sedimen
sendiri, sedangkan batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk akibat
metamorfosa batuan asal akibat pengaruh temperatur dan tekanan dan batuan
piroklastik merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil letusan gunung api secara
langsung.
Perbedaan masing-masing batuan ini dapat juga dilihat dari tekstur
ataupun strukturnya. Misalnya pada batuan beku terdapat kristalisasi mineral-
mineral, pada batuan sedimen terlihat tekstur perlapisan, pada batuan metamorf
terlihat struktur foliasi dan pada batuan piroklastik dicirikan dengan adanya
pecahan gelas ataupun pumis. Batuan beku terdiri dari lima klan (kerabat) yang
masing-masing klan dapat dibedakan dari indeks warnanya, kehadiran mineralnya
ataupun tekstur khusus yang hadir pada batuan.
Pada kerabat batuan (klan) ultramafik dan lamprofir memiliki indeks
warna lebih besar 70 karena didominasi oleh mineral mafik. Pada kerabat batuan
(klan) gabro kalk alkali memiliki indeks warna lebih besar dari 40 dan K-feldspar
tidak hadir atau lebih kecil dari 10 % perbedaannya dengan Kerabat batuan (clan)
gabro alkali terletak pada kandungan feldspar atau feldpatoidnya yang lebih besar
dari 10 %. Kerabat batuan (clan) diorit monzonit dan syenit memiliki indeks
warna yang kecil antara 10-40 hal ini dikarenakan mineral felsik yang mulai
melimpah yaitu plagioklas tetapi kwarsa tidak hadir jika hadir lebih kecil dari 10
% dan adanya feldspatoid, sedangkan pada kerabat batuan (clan) granodiorit
adamelit dan granit indeks warnanya sudah lebih kecil dari 10 % hal ini karena
kwarsa melimpah (lebih besar dari 10%) dan plagioklas yang hadir jenis asam.
Pada batuan piroklastik dicirikan dengan hadirnya pecahan gelas dan
pumis. Dibawah mikroskop pecahan gelas berbentuk bermacam ragam seperti
bentuk huruf “Y” dan “U”, bentuk segitiga dan lain-lain sedangkan pumis
berbentuk seperti serat kayu. Pengamatan dibawah mikroskop sulit untuk
membedakan tipe dari pada batuan piroklastik apakah tipe jatuhan atau aliran.
Dari ukuran butir penyusun batuan piroklastik dapat kita tentukan genesa dari
pada batuan. Jika berbutir halus kemungkinan batuan tersebut jauh dari pusat
erupsi karena material yang halus tersebut terbawa oleh angin sedangkan jika
berbutir kasar dapat kita asumsikan bahwa batuan tersebut terbentuk dekat dengan
pusat erupsi karena angin tidak dapat membawa material yang berukuran besar.
Batuan sedimen dapat dipisahkan menjadi batuan sedimen klastik dan
batuan sedimen non klastik. Pembedaan ini berdasarkan cara terbentuknya batuan
sedimen itu sendiri. Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pelapukan,
erosi, tertransportasi, terendapkan dan diagenesa sedangkan batuan sedimen non
klastik melalui proses kimia dan atau biologi. Dari ukuran butir batuan sedimen
klastik dapat kita asumsikan genesanya. Jika batuan berukuran halus dapat
diasumsikan bahwa batuan tersebut tertransportasi dengan jarak yang jauh dan
energi gelombang yang lemah dan waktu yang lama, sedangkan jika batuan
berukuran kasar dapat diasumsikan bahwa batuan tersebut tertransportasi dengan
jarak yang dekat, energi yang kuat dan waktu yang singkat sehingga material yang
diangut berukuran besar.

VI-2
Batupasir merupakan bagian dari batuan sedimen klastik. Dari kemas
batupasir dapat ditentukan tingkat atau derajat diagenesa dari batuannya atau
kedalaman maupun umur dari batuan. Misalnya kemas yang point contact (kontak
antara butir dalam bentuk titik) dan long contact (kontak antar butir membentuk
garis) berarti tahap diagenesanya masih tahap eogenesa (diagenesa awal yang
terjadi dipermukaan), dan jika kemasnya concavo convec contac (kontak antar
butir membentuk lengkungan baik cekung maupun cembung) berarti tahap
diagenesanya tahap mesogenesa (diagenesa lanjut terjadi dipermukaan) tetapi bila
kemasnya sudah suture (kontak antar butir sudah saling mengikat) berarti tahap
diagenesanya sudah tahap telogenesa (tahap akhir terjadi dekat permukaan setelah
orogenesa).
Batuan Metamorf terbentuk oleh proses metamorfosa, yang di pengaruhi
oleh temperatur dan tekanan sehingga proses metamorfosa dapat dibag menjadi
metamorfosa kontak yang sangat berpengaruh temperatur, metamorfosa
kataklastik, metamorfosa regional dinamotermal, metamorfosa regional beban.
Tekstur batuan metomor adalah foliasi dan non foliasi. Foliasi merupakan
pensejajaran mineral. Dan biasanya yang membentuk pensejajaran ini adalah
mineral pipih, seperti biotit, muskovit, mineral lempung, dan lain-lain.

6.2. Saran
Adapun saran saya pada praktikum petrografi ini adalah :
 Kepada asisten jikalau bisa memberi motivasi atau semangat kepada
praktikan agar praktikan senang dan semangat dalam menempuh ilmu dalam
Praktiukum ini.
 Jikalau bisa mikroskop yang dipakai selama dilaboratorium ditambah lagi
karena kurangnya mikroskop yang layak pakai, setidaknya diperbaiki
mikroskop yang ada.
 Diharapkan kepada para asisten ataupun praktikan agar lebih disiplin dalam
pelaksanaan praktikum, demi kelancaran dan kenyamanan selama
praktikum.
 Diharapkan kepada asisten supaya tepat waktu dalam pergantian jam untuk
gelombang selanjutnya.

VI-3

Anda mungkin juga menyukai