Anda di halaman 1dari 12

GEOLOGI FISIK

NAMA : ASTI SHAFIR A ANIEZ POLANUNU

NPM : 07382011006

KELAS : A

FAKULTAS : TEKNIK

PRODI : PERTAMBANGAN
PETROLOGI
Petrologi berasal dari kata petra yng diartikan sebagai batu dan logos yang berarti ilmu.
petrplogi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari batuan serta kondisi
pembentukanya. secar umum ,petrologi merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari
tentang ganesa(struktur,tekstur,minerallogi ,penyebaranya,klasivikasi,dan tata penamaan
batuan,)
petrologi merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari batuan batuan
pembentukan kulit bumi, mencakup , aspek, pemeriaan(deskrispi) dan aspek genesa
interprestasi . pengertian luas dari petrologi adalah mempelajari batuan secara mata
telanjang, secara optic atau mikroskopis, secara kimia , dan radio isotop. studi petrologi
dibatas secara megaskopis saja . aspek pemerian anatara lain meliputi warna ,tekstur,stuktur,
komposisi,berat jenis,kekerasan kesarangan (porositas). kelulusan ( permeabilitas) dan
klasifikasi atau penamaan batuan . sedangkan aspek genesa interprestasi mencakup tetag
sumber asal hingga proses atau cara terbentuknya batuan

1. Batuan beku (Igneous Rock)


Batuan beku merupakan batuan yang berasal dari proses pembekuan makma baik di bawah
maupun diatas permukaan bumi . Igneous rock adalah jenis batuan yang terbuat dari magma
yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses k ristalisasi, baik dibawah
permukaan bumi sebagai batuan intrusive/plutonik maupun diatas permukaan sebagai batuan
ekstrusive/vulkanik. Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair atau batuan yang sudah
ada, baik dimantel maupun dikerak bumi.

2. Batuan sedimen (Sedimentary Rock)


Batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan sedimen (batuan seperti batu
pasir atau batu gamping yang mengandung partikel-partikel sedimen terikat dengan matrik
atau material lebih halus).

3. Batuan metamorf (Metamorphic Rock)


Batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan metamorf (batuan seperti
batu sabak atau batu marmer yang bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah
melalui perubahan kimia, mineralogy atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrem dari tekanan,
suhu, atau keduanya)

Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogy, petrografi mikroskopis, dan analisa kimia
untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi modern juga mnyertakan
prinsip geokimia dan geofisika dalam penelitian kecenderungan dan siklus geokimia dan
penggunaan data termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan.

Petrologi eksperimental menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu tinggi untuk


menyelidiki geokimia dan hubungan fasa dari material alami dan sintetis pada tekanan dan
suhu yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya berguna utuk menyelidiki batuan pada
kerak bagian atas dan mantel bagian atas yang jarang bertahan dalam perjalanan kepermukaan
pada kondisi asli.
MINERALOGI
Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, baik dalam
bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, diantaranya mempelajari tentang sifat - sifat
fisik, cara terjadinya, cara terbentuknya, sifat - sifat kimia, dan juga kegunaannya. Mineralogi
terdiri dari kata mineral dan logos. Logos yang berarti ilmu apabila digabungkan dengan mineral
maka arti Mineralogi adalah Ilmu tentang Mineral.

Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk
secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu
dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai
struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana
kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah
mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya
bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang
tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur
kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur.

Sifat - Sifat Fisik Mineral

 Warna
 Kilap (Luster)
 Cerat
 Belahan
 Pecahan
 Belahan
 Bentuk
 Kemagnetan

Sifat Dalam
Sifat dalam adalah reaksi mineral terhadap gaya seperti memberi penekanan, pemotongan,
pembengkokan, pematahan, atau penghancuran. Sifat dalam dibedakan menjadi enam, yaitu:
1. Rapuh (Brittle)
2. Dapat Diiris (Sectile)
3. Dapat Dipintal (Ductile)
4. Lentur (Elastic)
5. Fleksible
6. Dapat Ditempa

Kelistrikan (Electricity) 
kelistrikan merupakan sifat dalam mineral yang berhubungan dengan arus atau aliran listrik.
Sifat listrik mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Konduktor, yaitu mineral yang mampu menghantarkan listrik.
2. Non-Konduktor atau Isolator, yaitu suatu mineral tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
 Sifat Kimia Mineral

Berdasarkan sifat - sifat kimia mineral digolongkan menjadi delapan, yaitu:


1. Golongan Native Element
2. Golongan Sulfida
3. Golongan Oksida dan Hidroksida
4. Golongan Halida
5. Golongan Karbonat, Nitrat, dan Borates
6. Golongan Sulfat
7. Golongan Fosfat
8. Golongan Silika

SEDIMENTOLOGI
Sedimentologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari batuan sedimen dan proses-
proses yang membentuknya, yaitu klasifikasi, asal mula, dan interpretasi endapan dan batuan
sedimen (Bates dan Jackson, 1980). Sedimentasi adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukkan proses bagaimana sedimen terakumulasi sehingga cakupan studinya bisa meliputi
proses pelapukan, transportasi, pengendapan, lingkungan pengendapan, dan proses
pembatuan. Sesuatu yang sangat sulit untuk menggambarkan secara tegas ialah definisi antara
sedimentologi dan stratigrafi, di mana keduanya mempunyai objek studi yang sama, yaitu
mempelajari batuan berlapis (rocks strata). Boggs (2006) menjelaskan secara sederhana bahwa
sedimentologi lebih fokus pada mempelajari ciri-ciri fisik, kimiawi, dan biologi batuan sedimen
dan semua proses yang menghasilkan karakteristik ciri-ciri tersebut, sedangkan disiplin
stratigrafi lebih fokus pada hubungan vertikal dan lateral yang lebih luas antarunit batuan
sedimen, suksesi, dan kronologi pengaturan perlapisan batuan sedimen.
Meskipun pada mulanya studi stratigrafi hanya pada batuan sedimen, tetapi pada
praktiknya, studi stratigrafi juga diterapkan pada semua batuan berlapis,
termasuk layering pada batuan beku dan metamorf. Dengan demikian, seorang ahli stratigrafi
yang bekerja pada objek batuan sedimen akan mempunyai bidang kajian yang sama banyak
dengan seorang ahli sedimentologi, tetapi seorang stratigrafer akan lebih banyak
berkonsentrasi dalam hal hubungan umur antarstrata batuan, suksesi perlapisan, korelasi
batuan, urutan stratigrafi, dan kronologi perlapisan pada kolom stratigrafi.
GEOMORFOLOGI
Menurut Para Ahli ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-
perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya diterjemahkan sebagai
ilmu bentang alam.
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-
perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya diterjemahkan sebagai
ilmu bentang alam. Mula-mula orang memakai kata fisiografi untuk ilmu yang mempelajari
tetang ilmu bumi ini, hal ini dibuktikan pada orang-orang di Eropa menyebut fisiografi sebagai
ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim, meteorologi, oceanografi, dan geografi. Akan
tetapi orang, terutama di Amerika, tidak begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam
bidang ilmu yang hanya mempelajari ilmu bumi saja dan lebih erat hubungannya dengan
geologi. Mereka lebih cenderung untuk memakai kata geomorfologi. Ditinjau dari asal bahasa,
geomorfologi terdiri dari tiga kata, yaitu geos, morphos, dan logos. Geos berarti bumi, morphos
berarti bentuk, dan logos berarti ilmu. Sehingga geomorfologi dimengerti sebagai ilmu yang
mempelajari bentuk permukaan bumi.

Geomorfologi adalah bidang ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi (morfologi
(morphology) / bentuklahan (landform) / bentang-alam). Selanjutnya dalam bendel pelajaran
ini dipergunakan istilah bentang-alam. Dalam mempelajarinya, mencakup deskripsi, wilayah
sebaran/distribusi, dan genesis (cara kejadiannya). Bentang-alam merupakan fenomena
kebumian. Pembentuk bentang-alam adalah batuan yang telah mengalami peristiwa tertentu,
dan hasil interaksi antara peristiwa yang bersumber dari dalam bumi, dan yang bersumber dari
luar bumi. Prinsip dari geologi adalah pokok ilmu yang mempelajari batuan dalam pengertian
luas dan proses yang bekerja pada batuan tersebut.

KONSEP GEOMORFOLOGI
Proses Geomorfologi adalah semua peristiwa baik secara alami maupun non alami yang
berperanan dalam merubah bentang-alam yang sudah lebih dahulu terbentuk atau
menghasilkan bentang-alam baru. Terkandung dalam pengertian di atas, tidak ada ketentuan
mengenai waktu, baik kapan saat dan rentang waktu berlangsungnya peristiwa tersebut.
Apabila mengacu kepada konsep dasar keseragaman (uniformitarianism concept) proses, maka
proses geomorfologi dimulai sejak bumi ini padat (waktu geologi), sampai dengan sekarang,
yang berbeda adalah kekuatan (intensitas) nya. Bertitik tolak dari sifat dinamik bumi, ditambah
adanya kondisi pada satu waktu yang sama terjadi peristiwa lebih satu macam, maka dalam
memahami fenomena bentang-alam sepantasnya dengan pendekatan hipotesis kerja
penggandaan (multiple working hypothesis). Implementasi dari pola kerja tersebut bermakna
bahwa suatu bentang-alam tekbentuk oleh lebih dari satu penyebab, namun tidak tertutup
kemungkinan dominansi proses tertentu.

PROSES GEOMORFOLOGI
Proses geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk alam proses untuk
pengembangan bentuk lahan. Para ahli geomorfologi mencoba untuk memahami kenapa
sebuah bentang alam terlihat seperti itu, untuk memahami sejarah dan dinamika bentang alam,
dan memprediksikan perubahan di masa depan dengan menggunakan kombinasi pengamatan
lapangan, percobaan dan modeling. Di era modern, geomorphologist proses pertama yang
dimulai oleh Leonardo da Vinci dan Grove Karl Gilbert. Dalam risalahnya pada Henry
Pegunungan Utah, Amerika Serikat, Gilbert membahas mekanisme proses fluvial (Gilbert 1877),
dan kemudian ia menyelidiki pengangkutan puing-puing dengan menjalankan air (Gilbert 1914).
Hingga sekitar tahun 1950, ketika subjek tumbuh pesat, kontributor penting untuk
mempertimbangkan proses geomorfologi termasuk Ralph Alger Bagnold, yang menganggap
fisika ditiup pasir dan gurun pasir, dan Filip Hjulstrø yang menyelidiki proses fluvial.
GEOLOGI STRUKTUR
Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari batuan yang mengalami deformasi dan
merupakan lapisan bagian atas dari bumi. Kata struktur berasal dari bahasa latin yang berarti
membangun. Deformasi yang merubah bentuk atau ukuran dari batuan yang di akibatkan
oleh strees dan meninggalkan hasil yang permanen (strain). Proses deformasi adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam
bumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi.
Di dalam pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya.
Gaya-gaya pembentuk struktur geologi terdiri dari :

1. Tension/Streess (gaya tarik)


2. Compression/Strain (gaya tekan)
3. Couple
4. Torsion (Gaya Puntiran)
5. Lithostatis (segala arah)

Struktur Primer ialah sturktur yang terbentuk pada saat proses pengendapan atau pada saat
batuan terbentuk, contohnya : perlapisan, Laminasi, greded bedding,ripple mark,dll. Struktur
primer sangat penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal sesuatu batuan,
terutama dalam batuan sedimen. Struktur Sekunder ialah struktur yang terbentuk setelah
batuan yang bersangkutan terbentuk, contoh: perlipatan,magma menerobos lapisan batunya
(lacolith,dike dsb), kekar sesar dll. Struktur sekunder penting untuk mengetahui bentuk-bentuk
dari permukaan bumi yang dihasilkan oleh gerak-gerak yang ada dari dalam bumi.
PALEONTOLOGI
Paleontologi berasal dari kata paleo yang artinya masa lampau, onto yang artinya kehidupan
dan logos yang artinya adalah ilmu. Jadi secara umum paleontologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang masa lampau.
Paleontologi adalah ilmu yangluk hidup purba yang biasanya adalah dengan mempelajari fosil-
fosilnya. Paleontologi adalah mempelajari fosil makh untuk mempelajari jejak kehidupan dan
segala sesuatu tentang zaman purba. Secara sempit, Paleontologi dapat diartikan ilmu
mengenai fosil sebab jejak kehidupan zaman purba terekam dalam fosil.
Fosil adalah sisa kehidupan purba yang terawetkan secara alamiah dan terekam pada bahan-
bahan dari kerak bumi.sisa kehidupan tersebut dapat berupa cangkang binatang,jejak atau
cetakan yang mengalami pembentukan atau penggantian oleh mineral. Catatan fosil ( fossil
record ) adalah susunan teratur di mana fosil mengendap dalam lapisan/ strata,pada batuan
sedimen yang menandai berlalunya waktu geologis.Semakin atas letak strata tempat fosil
ditemukan,semakin muda usia fosil tersebut.
Ada bermacam-macam fosil bila ditinjau dari dari kejadiannya, antara lain:
 Bagian keras yang terawetkan dan menjadi fosil seperti keadaannya
semula. Misalnya: tulang,gigi, cangkang
 Suatu rongga yang terbentuk karena bagian keras yang semula ada,
terlarut oleh air dan akibatnya terbentuk rongga yang bentuknya seperti
semula.
 Hasil pembatuan
 Awetan yang terdapat dalam lapisan seperti batu amber
 Jejak, lubang, tempat tinggal, kotoran
Menurut Shrock &Twenhofel (1952), Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan masa lampau dalam skala umur geologi.

B. Konsep-Konsep Dasar Paleontologi
 Taksonomi
 Konsep Spesies
 Filogeni
 Metode Identifikas

C. Ruang Lingkup Paleontologi


Secara umum paleontologi dapat digolongkan menjadi dua yaitu Paleobotani ( tumbuhan ) dan
Paleozoologi ( hewan ). Jadi ruang lingkup paleontologi ( terbagi dalam paleobotani dan
paleozoologi) antara lain:
1. Paleobotani
Paleobotani adalah ilmu yang mempelajari fosil tumbuhan. Kajian Paleobotani
meliputi aspek fosil tumbuhan, rekonstruksi taksa, dan sejarah evolusi dunia
tumbuhan.
Tujuan mempelajari Paleobotani adalah:
a. Untuk rekonstruksi sejarah dunia tumbuhan. Hal ini dapat dilakukan karena
fosil tumbuhan dari suatu kolom geologis tertentu berbeda dengan yang
terdapat pada kolom geologis lainnya. Dengan demikian dapat diketahui jenis
tumbuhan yang ada dari waktu ke waktu, atau dengan kata lain dapat diketahui
sejarahnya, khususnya mengenai kapan kelompok tumbuhan tersebut mulai
muncul di muka bumi, kapan perkembangan maksimalnya, dan kapan
kelompok tumbuhan tersebut punah.
b. Untuk keperluan analisa pola dan suksesi vegetasi dari waktu ke waktu.
c. Untuk analisa endapan dari masa karbon ( khususnya yang mengandung
sisa tumbuhan ), yang berpotensi dalam presiksi sifat- sifat batubara.
Dengan demikian dapat diketahui macam batubara serta dari tumbuhan apa
batubara tersebut berasal.
2. Paleozoology ( hewan vertebrata dan invertebrata )
Tujuan dari mempelajari paleozoology adalah :
a. Rekonstruksi sejarah kehidupan pada masa lampau baik di bidang hewan dan
perkembangan manusia. Proses rekonstruksi kehidupan dilakukan melalui
rekonstruksi fosil karena fosil ditemukan dalam lapisan/strata geologis yang
berlainan sehingga dapat diketahui perkiraan waktu munculnya dan kehidupan
makhluk yang telah memfosil tersebut.
b. Analisa pola dan suksesi suatu vegetasi dari waktu ke waktu. Kehidupan pada
masa purba di mana kondisi bumi masih belum stabil sangat memungkinkan
terjadinya perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim sehingga mempengaruhi
kehidupan spesies dan vegetasi tanaman
c. Analisa mengenai aspek – aspek perubahan iklim yang terjadi. Cara ini
bermanfaat untuk merekonstruksi dampak perubahan iklim pada lingkungan,
mempelajari bagaimana hubungan antara hewan dan tumbuhan yang hidup
pada lingkungan tersebut.
D. Ilmu yang Berkaitan dengan Paleontologi
Sebagai satu cabang ilmu yang memiliki ruang lingkup kajian yang sangat luas, paleontologi
tidak dapat berdiri sendiri dan memiliki kaitan yang sangat erat dengan cabang keilmuan yang
lain antara lain adalah :
 Zoologi 
 Morfologi 
 Fisiologi dan Biokimia,
 Arkeologi 
 Geologi
STRATIGAFI
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta distribusi
perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi.
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penentuan urut-urutan kejadian geologi adalah sebagai
berikut:
1. Prinsip Superposisi ini sangat sederhana, yaitu pada kerak bumi tempat diendapkannya
sedimen, lapisan yang paling tua akan diendapkan paling bawah, kecuali pada lapisan-lapisan
yang telah mengalami pembalikan.
2. Hukum Datar Asal. Prinsip ini menyatakan bahwa material sedimen yang dipengaruhi oleh
gravitasi akan membentuk lapisan yang mendatar (horizontal).
3. Azas Pemotongan. Prinsip ini menyatakan bahwa sesar atau tubuh intrusi haruslah berusia
lebih muda dari batuan yang diterobosnya.
4. Prinsip Kesinambungan Lateral. Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan
berkesinambungan sampai batas cekungan sedimentasinya.
5. Azas Suksesi Fauna. Penggunaan fosil dalam penentuan umur geologi berdasarkan dua
asumsi dalam evolusi organik. Asumsi pertama adalah organisme senantiasa berubah
sepanjang waktu dan perubahan yang telah terjadi pada organise tersebut tidak akan
terulang lagi dan sumsi kedua adalah kenampakan-kenampakan anatomis dapat ditelusuri
melalui catatan fosil pada lapisan tertua yang mewakili kondisi primitif organisme tersebut.
6. Teori Katastrofisme. Teori ini dicetuskan oleh Cuvier, seorang kebangsaan Perancis pada
tahun 1830. Ia berpendapat bahwa flora dan fauna dari setiap zaman itu berjalan tidak
berubah, dan sewaktu terjadinya revolusi maka hewan-hewan ini musnah.
7. Teori Uniformitarianisme. Teori ini dicetuskan oleh James Hutton, teori ini berbunyi “The
Present is The Key to The Past “, yang berarti kejadian yang berlangsung sekarang adalah
cerminan atau hasil dari kejadian pada zaman dahulu, sehingga segala kejadian alam yang
ada sekarang ini, terjadi dengan jalan yang lambat dan proses yang berkesinambungan
seragam dengan proses-proses yang kini sedang berlaku.
8. Siklus Geologi. Siklus ini terdiri dari proses Orogenesa (Pembentukan Deretan Pegunungan),
proses Gliptogenesa (Proses-proses Eksogen/ Denudasi) dan proses Litogenesa
(Pembentukan Lapisan Sedimen).
GEOLOGI TERAPAN
Geologi terapan adalah ilmu yang berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar geologi, geofisika,
geokimia, geomaterial, geofluida, geomekanika, dan lingkungan fisik (abiotik) untuk
penerapannya ke dalam bidang geologi ekonomi, geologi geothermal, hidrogeologi geologi
teknik, geologi lingkungan, dan bencana alam geologi.
berikut ini beberapa cabang ilmu terapan geologi yang berkembang hingga saat ini :

Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu geologi yang mempelajari sifat fisika dan kimia dari air yang terdapat di
dalam bantuan dan tanah serta proses-proses geologi yang mempengaruhinya.

Geologi teknik
Geologi teknik merupakan ilmu geologi terapan yang mempelajari objek-objek dan parameter-
parameter geologi sebagai suatu nilai yang dipakai dalam melakukan suatu parameter dalam
studi ketenikan atau perencanaan.

Geologi minyak dan gas


Geologi minyak dan gas adalah ilmu geologi terapan yang mempelajari perilaku serta sifat-sifat
minyak dan gas bumi di dalam batuan, proses pembentukannya dan hubungan antara batuan
dengan fluida di dalamnya.

Geologi eksplorasi
Geologi eksplorasi adalah ilmu geologi terapan yang mempelajari tentang potensi mineral dari
suatu wilayah serta perencanaan dari suatu pengembangan wilayah pertambangan
berdasarkan aspek geologi.

Geologi lingkungan
Geologi lingkungan adalah ilmu geologi terapan yang mempelajari aspek-aspek geologi sebagai
suatu nilai guna mencegah terjadinya bencana geologi yang dapat merugikan manusia.

Geologi panas bumi


Geologi panas bumi adalah ilmu terapan geologi yang mempelajari sistem panas bumi, proses
terjadinya, keterdapatannya serta potensinya hingga dapat dimanfaatkan.
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Petrologi
 https://balitheree.wordpress.com/2015/12/07/mineralogi/
 https://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/geologi/sedimentologi
 https://adalah.co.id/geomorfologi/
 http://tambangunp.blogspot.com/2013/02/pengertian-geologi-struktur.html
 https://sukmanotes.blog.uns.ac.id/2010/10/20/paleontologi/
 http://geomagis15.blogspot.com/2019/05/pengertian-stratigrafi-batuan.html
 https://www.plengdut.com/2015/06/geologi-sebagai-ilmu-sejarah.html%3Fm
%3D1%23:~:text%3DGeologi%2520minyak%2520dan%2520gas%2520adalah,batuan
%2520dengan%2520fluida%2520di
%2520dalamnya.&ved=2ahUKEwi5pY_4ve3rAhXWXisKHRlUC-
4QFjACegQIDhAM&usg=AOvVaw2kPMpCz7bz1uw__mjTN_pS&cshid=1600253833303

Anda mungkin juga menyukai