Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

OLEH :
ARDIANSYAH
D061231090

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2023
Nama: Ardiansyah
Nim. : D061231090

SIFAT FISIK MINERAL


KRISTALOGRAFI DAN MINERALAGOGI

Mineralogi sebagai salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari


mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan
kegunaannya.
SUB BIDANG PADA MINERALOGI

 Mineral deskriptif adalah sub bidang pada ilmu mineralogi yang mempelajari
pendeskripsian mineral dari sifat-sifat fisik dan kimia dari suatu mineral.
 Kimia kristal adalah sub bidang pada ilmu mineralogi yang mempelajari
tentang prinsip-prinsip kimia di balik kristal dan penggunaannya dalam
mendeskripsikan hubungan struktur dan sifat dalam padatan.
 Kristalografi adalah sub bidang pada ilmu mineralogi yang mempelajari
tentang sifat-sifat geometri dari kristal, terutama perkembangan, pertumbuhan,
kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal), dan sifat-sifat fisik dari
kristal.
 Mineral genesis adalah sub bidang pada ilmu mineralogi yang mempelajari
tentang yang mempelajari tentang asal-usul terbentuknya mineral, termasuk
proses pembentukan, perubahan, dan distribusi mineral di alam

Penerapan Mineralogi terhadap ilmu kebumian

Penerapan mineralogi dalam ilmu kebumian mencakup berbagai aspek yang membantu
memahami dan menjelaskan berbagai fenomena geologi dan lingkungan. Beberapa penerapan
mineralogi dalam ilmu kebumian meliputi:

1. Penelitian Geologi: Mineralogi membantu dalam identifikasi dan klasifikasi mineral yang
ada di batuan, yang pada gilirannya membantu geolog dalam memahami sejarah geologi
dan evolusi batuan dan lapisan bumi.
2. Penelitian Petrologi: Mineralogi merupakan bagian penting dari petrologi, yang
mempelajari asal-usul dan evolusi batuan. Dengan menganalisis mineral yang ada dalam
batuan, petrolog dapat menyusun cerita tentang bagaimana batuan tersebut terbentuk.
3. Penelitian Geo Kimia: Mineralogi berperan dalam menentukan komposisi kimia dari
mineral dalam batuan dan material bumi lainnya. Ini penting dalam memahami sifat
kimia material bumi dan proses geokimia yang terjadi.
4. Geologi Struktural dan Tektonik: Mineralogi membantu dalam memahami deformasi
batuan dan perilaku geologis yang terkait dengan orientasi, bentuk, dan sifat kristal
mineral penyusunnya. Ini penting dalam memahami pergerakan lempeng tektonik dan
pembentukan pegunungan.
5. Penelitian Geologi Lingkungan: Dalam geologi lingkungan, mineralogi membantu dalam
memahami bagaimana batuan dan mineral berinteraksi dengan faktor lingkungan seperti
air, tanah, dan atmosfer. Ini relevan untuk memahami polusi tanah, perubahan iklim, dan
masalah lingkungan lainnya.
6. Geologi Ekonomi: Dalam geologi ekonomi, mineralogi digunakan untuk
mengidentifikasi, karakterisasi, dan mengevaluasi deposit mineral berharga seperti bijih
logam dan batubara. Ini penting dalam eksplorasi dan penambangan mineral.
7. Geologi Planetologi: Mineralogi digunakan dalam memahami mineral dan material pada
planet lain di Tata Surya. Ini membantu dalam menjelajahi planet seperti Mars dan bulan-
bulan di luar Bumi.
Penelitian Sumber Daya Alam: Mineralogi berperan dalam studi sumber daya alam
seperti air tanah dll

STRUKTUR MINERAL

Struktur kristal mengacu pada susunan atom, ion, atau molekul yang teratur dan berulang
dalam suatu kristal. Struktur kristal ditentukan oleh hubungan antara unsur-unsur
penyusunnya dan cara mereka berikatan satu sama lain. Struktur kristal memainkan peran
penting dalam sifat fisik dan kimia suatu bahan. Struktur kristal dapat mempengaruhi sifat
seperti kekerasan, kecerahan, transparansi, konduktivitas listrik, dan banyak lagi. Studi
tentang struktur kristal membantu dalam identifikasi mineral, sintesis material, dan
pemahaman tentang hubungan antara struktur dan sifat bahan.
 Kisi kristal mengacu pada susunan tiga dimensi dari atom, ion, atau molekul dalam suatu
kristal. Kisi kristal adalah pola periodik yang terbentuk oleh pengulangan satuan sel dalam
kristal.
 Struktur polimorf kristal mengacu pada kemampuan suatu zat untuk mengadopsi lebih
dari satu bentuk kristal yang berbeda secara struktural, tetapi memiliki komposisi kimia
yang sama. Polimorfisme kristal terjadi ketika zat tersebut memiliki lebih dari satu
susunan atom yang mungkin dalam keadaan padatnya.

SIFAT FISIK MINERAL

Mineral memiliki berbagai sifat fisik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
membedakan satu mineral dari yang lain. Beberapa sifat fisik mineral yang umum meliputi:
 Warna: Warna adalah sifat fisik yang mudah dikenali, meskipun beberapa mineral dapat
memiliki variasi warna. Beberapa mineral memiliki warna karakteristik yang unik, seperti
sulfur kuning, atau kuarsa bening.
 Kilap: Kilap merujuk pada kemampuan mineral untuk memantulkan cahaya. Kilap dapat
menjadi metalik, seperti pada mineral emas atau perak, atau non-metalik, seperti pada
mineral kuarsa atau gipsum.
 Transparansi: Transparansi menggambarkan sejauh mana cahaya dapat melewati
mineral. Mineral dapat menjadi transparan (cahaya dapat melewati dengan jelas),
transluen (cahaya dapat melewati dengan sedikit difusi), atau opak (cahaya tidak dapat
melewati sama sekali).
 Kekerasan: Kekerasan mengacu pada resistensi mineral terhadap goresan atau deformasi
permanen. Kekerasan mineral dapat diukur menggunakan skala kekerasan Mohs, yang
berkisar dari 1 (mineral yang sangat lembut, seperti talk) hingga 10 (mineral yang sangat
keras, seperti intan).
 Pecah/belah: Pecah atau belah menggambarkan cara mineral patah ketika terkena
tekanan atau pukulan. Mineral dapat memiliki pecahan melintang (memiliki permukaan
yang rata) atau belahan tak melintang (memiliki permukaan yang tidak rata).
 Bentuk kristal: Mineral yang terbentuk secara kristaline dapat memiliki bentuk kristal
yang khas. Contohnya, kuarsa sering memiliki bentuk kristal heksagonal, sedangkan halit
memiliki bentuk kristal kubus.
 Berat jenis: Berat jenis adalah ukuran kepadatan mineral, yaitu rasio massa terhadap
volume. Berat jenis mineral dapat digunakan untuk membedakan mineral dengan massa
jenis yang serupa.
 Magnetisme: Beberapa mineral dapat menunjukkan sifat magnetik. Misalnya, magnetit
adalah mineral yang kuat secara magnetik dan dapat tertarik oleh magnet.

GEOMETRIS DARI MACAM-MACAM ION


Bahan penyusun mineral berdasarkan bentuknya yaitu terdapat tetrahedron, cubic, octahedron
dan cubactohedron

STRUKTUR MINERAL
Berdasarkan kisi mineral susunan struktural tiga dimensi simetris dari atom, ion, atau molekul
(partikel penyusun) di dalam padatan kristal pada struktur kristal terdapat bagian terkecil dari
kisi mineral. Mineral yang memiliki komposisi kimia yang sama mungkin saja menunjukkan
struktur kristal yang berbeda (sebagai fungsi dari perubahan P&T atau keduanya). Jadi,
dikristalisasi dalam Sistem Simetri yang berbedamereka menunjukkan sifat fisik yang berbeda,

KRISTAL
Kristal adalah “bagian” terkecil dari mineral dan mencerminkan geometri dari molekul mineral
juga dapat diartikan sebagai kristal atau hablur adalah suatu padatan yaitu atom, molekul, atau
ion yang penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi.

Anda mungkin juga menyukai