PENDAHULUAN
Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos. Logos yang berarti
ilmuapabila digabungkan dengan mineral maka arti mineralogi adalah ilmu
tentangmineral. Mineralogi yaitu ilmu yang mempelajari segala
sesuatunya tentangmineral, baik sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia,
cara terjadinya, caraterdapatnya, dan kegunaannya. Mineral adalah senyawa
homogen anisotop yangterdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-
unsur kimiawi dalamperbandingan tertentu, dimana atom-atom di dalamnya
tersusun mengikuti suatupola yang sistematis (Badgley, 1959).
Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik
yangterbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal
danrumus kimia yang tetap. Dan menurut defenisi kompilasi, mineral adalah suatu
zatyang terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat
homogen,memiliki sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang
mempunyaibentuk geometris tertentu (Sepie, 2006).
Mineralogi dibagi menjadi 2 bagian yaitu mineralogi fisik dan
mineralogikimiawi. Mineralogi fisik adalah yang mempelajari tentang sifat-sifat
dari suatumineral. Sedangkan mineralogi kimiawi adalah ilmu yang mempelajari
tentangsifat-sifat kimia dari suatu mineral (Ahmad, 2012).
Pengertian mineral menurut beberapa ahli yaitu pertama L.G. Berry dan
B. Mason, 1959 yang mengatakan bahwa mineral adalahsuatu benda padat
homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik,mempunyai komposisi
kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atomyang tersusun secara
teratur. Kedua, D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 yang menyatakan bahwa
mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yanganorganik. Lalu, A.W.R.
Potter dan H. Robinson, 1977 menyatakan mineral adalah suatu bahan atau zat
yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentuatau dalam batas-batas dan
mempunyai sifat-sifat tetap dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
3.2 Pembahasan
Dalam praktikum yang berjudul “Mineralogi Fisik” menjelaskan sifat
fisik mineral dan menjelaskan sifat-sifat mineral dari kemunculan pertama
hingga terbentuknya mineral tersebut, termasuk kekerasan Mohs. Skala Mohs
adalah skala yang digunakan untuk mengukur kekerasan suatu mineral. Saat
itu, ahli geologi mengklasifikasikan kekerasan mineral menjadi 10 tingkatan
dengan mencari material terkeras yang dapat menggores material yang
diukur.
Adapun urutan skala Mohs adalah pertama yaitu Talc(Mg3Si4O10(OH)2)
merupakan subtansi berbentuk bedak. Talc memiliki bentuk kristal
monoklin. Memiliki belahan sempurna dan non elastis tetapi fleksibel. Talc
sangatlah lembutdan bersifat sectile (dapat dipotong dengan pisau). Talc
dapat tergores oleh kukudan memiliki berat jenis 2,5-2,8 gr/cm3. Talc tidak
dapat larut dalam air tapi agakkenyal jika dimasukkan larutan asam.
Warnanya berkisar dari putih ke abu-abuanatau kehijau-kehijauan. Talc
memiliki goresan (streak) berwarna putih. Mineral inibanyak ditemukan
pada batuan metamorf. Talc bersifat silikat, memiliki kilapmutiara
(pearly luster), pecahan pada mineral talc ini tidak rata (uneven)
danmemiliki belahan yang sempurna.
Urutan kedua yaitu Gypsum (CaSO4. 2H2O) mineral ini memiliki
sistem kristal monoklin dengan belahan sempurna dan 2 arah. Jika gypsum
tidak dikotor ioleh chronophores (mineral pengotor) maka warnanya
adalah putih. Bentuk mineral gypsum umumnya prismati. Pecahan
Gypsum yaitu choncoidal maka saat pecah akan berbentuk seperti gelas
yang pecah. Berat jenis gypsum antara2,31-2,33 gr/cm3. Gypsum memiliki
gores berwarna putih dan kilaunya adalah vitreous untuk sutera, mutiara dan
lilin. Urutan ketiga yaitu Calcite (CaCO3) yaitu mineral karbonat paling
stabil. Sistem kristalnya trigonal. Calcite memiliki belahan yang
sempurna dan 3 arah belah. Kilapnya ada yang kilap mutiara dan kilap sutera.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Mineral umumnya terbentuk mengikuti empat cara yaitu : terbentuk dari
larutan-larutan, terbentuk dari magma, terbentuk karena sublimasi dan
terbentuk karena metamorfisme.
2. Mineral yang terbentuk dari larutan yang terdapat dipermukaan bumi
memiliki dua kemungkinan yaitu air magmatis dan air permukaan.
Adapula penguapan larutan, pengeluaran gas, penurunan suhu dan
tekanan interaksi arutan larutan dan interaksi larutan dangan bahan padat.
3. Kegunaan mineral dapat digolongkan menjadimineral permata, mineral
perhiasan, mineral penggosok, mineral campuran campuran dalam
industri untuk semen, bahan bahan tahan apim keramik, pupuk bahan
optic dan ilmu pengetahuan, zat warna dan pingmen alam, sumbir bijih
unsur serta industry kimia,
4.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk tertib dan mengikuti tata tertib yang
berlaku dilab.