i |Deskripsi Mineral
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mineral Galena ……………...…………………………………7
Gambar 2. Mineral Bornite………………..………………….……………8
Gambar 3. Mineral Sphalarite………………….…………….….……..…9
Gambar 4. Mineral Magnetit……………………….…….…..……….…10
Gambar 5. Mineral Manganese……..…………..…..…….…..……..…11
Gambar 6. Mineral Psilomelane….………….….……………….……...12
Gambar 7. Mineral Azurite.........................................................13
Gambar 8. Mineral Cinnabar………………………………………….…14
Gambar 9. Mineral Gypsum….………………….………………….……15
Gambar 10. Mineral Ilminate………………….….……..………………16
Gambar 11. Mineral Specularite………………….…..……….……..…17
Gambar 12. Mineral Magnesite……..……..…….…..……………...…18
Gambar 13. Mineral Pyrite….………….….………………………….....19
Gambar 14. Mineral Hematite……..……..…….…..………………..…20
Gambar 15. Mineral Bauksite……………………………………………21
ii |Deskripsi Mineral
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari mulai gunung-gunung dengan tinggi ribuan meter,
hingga palung-palung didasar samudera. Dan untuk mengetahui
semua itu, tentunya kita harus mempelajari apa-apa sajakah materi
pembentuk Bumi ini,itulah yang akan dilakukan oleh para
geologist.
Mineral adalah suatu benda padat yang terdiri dari unsur atau
persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-
proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu
dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan
didalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Adapun sifat-
sifat fisik dari mineral yang biasa dideskripsikan terbagi menjadi 13
yaitu warna, perawakan kristal, kilap, kekerasan, gores, belahan,
pecahan, daya tahan terhadap pukulan, berat jenis, rasa dan bau,
kemagnetan, derajat ketransparanan, nama mineral dan rumus
kimia.
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di
alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia
pada batas – batas tertentu, dan mempunyai atom – atom yang
tersusun secara teratur. Benda padat homogen artinya bahwa
mineral hanya terdiri atas satu fase padat, hanya satu macam
material. Air bukan mineral kecuali dalam bentuk padat. Mineral
terbentuk secara anorganik artinya benda – bedan padat homogen
yang dihasilkan oleh binatang dan tumbuh – tumbuhan tidak
termasuk mineral. Kulit tiram dan mutiara di dalamnya , meskipun
terdiri dari kalsium karbonat yang tidak dapat dibedakan secara
kimia maupun fisika dari mineral aragonit, tidak dianggap sebagai
mineral. Mineral mempunyai komposisi kimia pada batas – batas
tertentu artinya bahwa mineral itu merupakan senyawa kimia.
Senyawa kimia mempunyai komposisi pada batas batas tertentu
yang dinyatakan dengan suatu rumus. Rumus kimia mineral dapat
sederhana maupun komlek, tergantung dari banyaknya unsur –
1 |Deskripsi Mineral
unsur yang ada dan proporsi kombinasinya.Kegunaan mineral
apabila dilihat dari sudut ekonomis maka mineral merupakan
bahan yang sangat penting
Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari tentang
mineral,meliputi pengenalan karakteristik fisik,komposisi kimia,
pengelompokkan , hingga pembentukan. Mineral termasuk benda
mati yang terdapat di alam, sedangkan bagian lainnya yang ada di
alam adalah makhluk hidup dan tanaman. Perbedaan di antara
keduanya adalah mineral tidak dapat berkembang biak seperti
makhluk hidup.
1.1Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah :
1.Mahasiswa dapat mengetahui apa itu mineralogi dan mineral
2.Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat fisik dari mineral.
3.Mahasiswa dapat mengetahui tentang pendeskripsian mineral
1.1 Alat dan Bahan
a. Alat
Peralatan yang digunakan pada saat praktikum adalah
sebagai berikut :
1. Alat tulis lengkap
2. Kuku jari
3. Kawat tembaga
4. Pecahan kaca
5. Pisau baja
6. Kikir baja
7.Lempeng baja
8. Porselen
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai
berikut :
1. Sampel mineral
2. HVS
3. LKS
2 |Deskripsi Mineral
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mineral adalah suatu benda padat yang terdiri dari unsur atau
persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-
proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu
dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan
didalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Warna penting
untuk membedakan antara warna mineral yang diakibatkan oleh
pengotoran dan warna asli dari mineral itu sendiri. Adapun sifat-
sifat fisik dari mineral yang biasa dideskripsikan terbagi menjadi 13
yaitu warna, perawakan kristal, kilap, kekerasan, gores, belahan,
pecahan, daya tahan terhadap pukulan, berat jenis, rasa dan bau,
kemagnetan, derajat ketransparanan, nama mineral dan rumus
kimia (Mondadori. 2009).
Mineral terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan.
Pengkristalan mineral dari cairan magma adalah dengan urutan
tertentu tergantung dari titik pengkristalan masing-masing mineral,
demikian juga dengan mineral bijih. Sebagai contoh mineral Sn
(timah) titik pengkristalannya lebih tinggi dari Pb (timbal), atau
dengan kata lain, Sn mengkristal lebih dahulu dari pada Pb. Selain
itu kristalisasi mineral di dalam magma juga ada yang berdasarkan
Hukum Eutektik ialah bila ada dua atau lebih mineral yang berbeda
titik pengkristalannya kemudian bercampur, maka titik
pengkristalannya akan lebih rendah. Pembentukan atau
pengkristalan mineral ditentukan oleh kondisi kimia dan
fisik. Pendeskripsian mineral dibagi menjadi 13 yaitu, warna
(colour) perawakan kristal (crystal habit), kilap (luster), kekerasan
(hardness) , gores (streak), belahan (cleavage), pecahan (fracture),
daya tahan terhadap pukulan (tenacity), berat jenis (specific
gravity), rasa dan bau (teste and odour), kemagnetan, derajat
ketransparanan, nama mineral dan rumus kimia ( Noor, 2008 ).
Suatu mineral memiliki warna yang kita tangkap dengan mata
apabila mineral terkena oleh cahaya atau spektrum cahaya yang
3 |Deskripsi Mineral
dipantulkan oleh mineral itu sendiri. Warna penting untuk
membedakan antara warna mineral yang diakibatkan oleh
pengotoran dan warna asli dari mineral itu sendiri. Banyak mineral
mempunyai warna yang khusus, misalnya mineral azurit yang
berwarna biru dan mineral epidon yang berwarna kuning hijau, dll.
Suatu mineral memiliki warna yang dibedakan menjadi warna
Ishiokromatik yang artinya warnanya selalu tetap dan
Allokhromatik yang warnanya tidak tetap tergantung dari mineral
pengotornya (Asiki, 2005).
Adapun sifat fisik mineral yaitu warna (colour) merupakan suatu
permukaan mineral dikenai suatu cahaya, maka cahaya yang
mengenai permukaan mineral tersebut sebagian akan diserap
(absorbsi) dan sebagian dipantulkan (refleksi). Warna penting untuk
membedakan antara mineral akibat pengotoran dan warna asli
(tetap) yang berasal dari elemen utama pada mineral tersebut.
Faktor yang dapat mempengaruhi warna : komposisi kimia,
struktur kristal dan ikatan atom, dan pengotoran dari mineral.
Perawakan kristal (crystal habit), bentuk khas mineral ditentukan
oleh bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran
relatif bidang-bidang tersebut. Perawakan kristal dibedakan
menjadi 3 golongan yaitu : elongated habits (meniang / berserabut),
flattened habits (lembaran tipis), rounded habits (membutir). Kilap
merupakan sesuatu yang ditimbulkan oleh cahaya yang
dipantulkan dari permukaan sebuah mineral, yang erat
hubungannya dengan sifat pemantulan (refleksi) dan pembiasan
(refraksi). warna (colour) merupakan suatu permukaan mineral
dikenai suatu cahaya, maka cahaya yang mengenai permukaan
mineral tersebut sebagian akan diserap (absorbsi) dan sebagian
dipantulkan (refleksi). Intensitas kilap tergantung dari indeks bias
dari mineral, yang apabila makin besar indeks bias mineral, makin
besar pula jumlah cahaya yang dipantulkan. Nilai ekonomik
mineral kadang-kadang ditentukan oleh kilapnya. Kekerasan
mineral pada umumnya diartikan sebagai daya tahan mineral
4 |Deskripsi Mineral
terhadap goresan(scratching). Warna penting untuk membedakan
antara warna mineral yang diakibatkan oleh pengotoran dan warna
asli dari mineral itu sendiri. Penentuan kekerasan relatif mineral
ialah dengan jalan menggoreskan permukaan mineral yang rata
pada mineral standart dari skala Mohs yang sudah di ketahui
kekerasannya. Gores adalah warna asli dari mineral apabila mineral
tersebut di tumbuk sampai halus. Banyak mineral gores ini dapat
lebih dipertanggungjawabkan karena stabil dan penting untuk
membedakan 2 mineral yang warnanya sama tetapi goresnya
berbeda. Gores ini diperoleh dengan cara menggoreskan mineral
pada permukaan keping porselin, tetapi apabila mineral mempuny
-ai kekerasan lebih dari 6,maka dapat dicari dengan cara
menumbuk sampai halus menjadi berupa tepung. ( Pelland. 2002).
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempe
lajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam
bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat – sifat fisik
dan sifat–sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan
kegunaannya. Informasi mineralogi diperlukan untuk berbagai
untuk kepentingan. Geologis dan mineralogis memerlukan selama
survey lapangan dan eksporasi mineral. Insinyur kimia atau
metalurgi memerlukannya sebagai langkah awal dalam
mempersiapkan suatu penelitian pengolahan untuk mengetahui
karakteristik metalurgi dan ekonomi dari bijih. Sebagian zat-zat
hablur /kristal yang ada di dalam kerak bumi serta bersifat
homogen, fisik, maupun kimiawi. Mineral merupakan
persenyawaan anorganik asli, serat mempunyai susunan kimia
yang tetap. Persenyawaan kimia yang asli maksudnya adalah
bahwa mineral itu terbentuk dari alam. Mineral dari alam bebas
tumbuh oleh proses alam sesuai dengan lingkungan tempatnya
berada. Ada zat-zat yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan
mineral,akan tetapi dibuat di laboratorium. Sebagai salah
satu contoh yaitu SiO2 ( Affandi, 2007)
5 |Deskripsi Mineral
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
7 |Deskripsi Mineral
3. Mineral Sphalarite
Untuk deskripsi mineral ketiga ini dengan warna kuning
kecoklatan. Diikuti sistem kristal dan perawakan nya isometrik, lalu
ada kilap non logam. Kekerasan mineral ini 3,5-4 skala mohs.
Goresnya terlihat dari putih hingga coklat kekuningan, serta
belahan/pecahan yang tampak sempurna/ concoidal. Tenacity nya
brittle/ rapuh. Berat jenis mineral tersebut 3,9-4,1 gr/cm3.
Kemagnetannya adalah diagmagnetit, dan derajat,ketransparanan
nya transparant. Sifat khas yang dimiliki mineral ini adalah
memiliki enam arah belahan yang sempurna. Nama mineral nya
yaitu Sphalarite dengan rumus kimia Zn. Kegunaan dari mineral ini
ialah bijih utama seng. Nama batuan dari mineral ini adalah
Sphalarite. Dan yang terakhir genesa/ asosiasi mineral nya yaitu
terbentuk di vena rongga, kristal yang sangat baik relatif umum.
Sphalarite adalah bijih utama dari seng dan sering ditambang
untuk campuran kadmium, indium, gallium atau germanium
(pengganti untuk seng). Hal ini biasanya ditemukan dalam
hubungan dengan galena, pirit, dan sulfida lainnya bersama dengan
kalsit, dolomit, dan fluorit. Seng (Sphalarite) dapat dibuat menjadi
berbagai paduan dengan banyak logam lainnya. Terutama dalam
bentuk galvanisasi, paduan berbasis seng dan seng oksidda, yang
memiliki aplikasi di industri pembuatan mobil, kontruksi dan
perkapalan, industri ringan, mesin, peralatan listrik rumah tangga,
baterai, dan indutri lainnya. Sphalarite adalah biji utama dari seng.
9 |Deskripsi Mineral
5. Mineral Manganesse ore
Untuk mineral yang kelima yaitu disebut dengan mineral
manganesse ore, dari mineral ini data kita lihat sifat fisik nya secara
kasat mata, yang pertama bisa kita lihat melalui warnanya yaitu
hitam keabuan, untuk sistem kristal dan perawakannya yaitu
sistem kristal tetragonal, untuk kilapnya mineral ini memiliki kilap
metalik, untuk skala kekerasan mineral ini memiliki kekerasan
yaitu sekitar 6-6,5 , goresnya yaitu hitam ketika digoreskan di
porselen, dan untuk belahan dan pecahannya yaitu tidak merata,
lalu tenacity nya rapuh, dan untuk berat jenis nya sendiri yaitu
7,01g/cm3,memiliki kemagnetan feromagnetik, derajat ketranspar
anannya yaitu opaque mineral, sifat khasnya Mangan murni
bersifat amat reaktif dan dalam bentuk bubuk akan terbakar
dengan oksigen, serta larut dalam asam encer, rumus kimianya
yaitu MnO2, nama batuannya yaitu batuan manganesse, genesa tau
asosisasi mineral dari mineral manganese sendiri yaitu melalui
sirkulasi lingkungan batuan vulkanik. Berikut merupakan bentuk
dari mineral manganese.
Manganese ore adalah logam keras, rapuh, keperakan, sering
ditemukan dalam mineral dalam kombinasi dengan besi. Mangan
adalah logam transisi dengan beragam penggunaan paduan
industri, terutama pada baja tahan karat. Mangan oksida
digunakan zat pengoksida sebagai aditif karet dan dalam
pembuatan kaca, pupuk, keramik. Asal usul nama manganitu
kompleks. Berikut merupakan bentuk dari mineral manganese.
11 |Deskripsi Mineral
7. Mineral Azurite
Selanjutnya diurutan ketujuh pada praktikum kali ini adalah
mineral azurite, pada pendeskripsian kali yaitu untuk warna , pada
azurite ini berwarna biru tua, untuk system Kristal dan perawakan
nya yaitu monoklin, untuk kilapnya yaitu kilap non logam,
kekerasannya yaitu 3,5 – 4 mohs (kawat tembaga) ,dan untuk
goresnya yaitu biru muda, untuk belahan dan pecahannya yaitu
sempurna atau concoidal, tenacity nya atau daya tahan terhadap
pukulannya memilki mudah rapuh atau brittle ,berat jenis 3,77
gr/cm3, untuk kemagnetan sendiri yaitu memiliki sifat diamagnetic,
derajat ketransparanannya yaitu translucesnt , tidak memiliki sifat
khas, dan nama rumus kimia dari mineral azurite ini adalah
Cu3(CO3)2(OH)2, kegunaan dari mineral ini adalah biasa sering
dibuat dan dijadikan perhiasan dan hiasan,nama batuan yang
mengandung mineral azurite ini sendiri adalah batu permata.
Mineral azurite dikenal karena karakter warna nya yang indah
berwarna biru hingga ungu atau sering di istilahkan sebagai “si
biru”. Azurite bukanlah sebuah mineral yang berlimpah di
permukaan bumi, akan tetapi warna nya yang indah membuat
mineral ini banyak dicari oleh pecinta gamestone (batu hias dan
permata). Selain dapat dimanfaatkan sebagai gamestone, mineral
ini juga sering dimanfaatkan sebagai bijih tembaga dan pigmen
(bahan pewarna).
13 |Deskripsi Mineral
9. Mineral Gypsum
Selanjutnya mineral diurutan ke Sembilan yaitu, terdapat
beberapa sifat fisiknya yang pertama adalah warna, untuk warna
pada mineral kalkopirite ini adalah berwarna putih, abu-abu,
biru dan memiliki sistem kristal dan perawakan monoklin, untuk
kilapnya sendiri yaitu kilap mutiara, dan untuk kekerasannya yaitu
5,5-6 atau 3,5-4, dan memiliki gores berwarna putih, memiliki
belahan dan pecahan choncoidal pecahan tidak ada tenacity nya ya
itu mudah rapuh, berat jenisnya 2,31 sampai 2,3 g/cm3(kalkulasi),
4,1 4,3 (terukur), dan memiliki sifat kemagnetan yaitu diamagnetit
,derajat ketransparanannya yaitu transclute mineral,dan memiliki
sifat khasnya yaitu apabila larutan kalkopirit terpapar larutan
asam, warnanya dapat berubah menjadi merah, biru hingga ungu,
dan memiliki rumus kimia CaSO4.2H2O, kegunaanya sebagai biji
utama untuk tembaga, genesa atau asosiasi mineralnya yitu tipe
endapan urat hidrotermal, temperature tinggi, terbentuk pada zona
metamorfosa kontak (skorn).
Mineral Gypsum mempunyai kilap logam dengan perubahan
warnanya akan menjadi kekuningan pada saat lapuk. Warnanya
yang kuning juga dapat berubah menjadi kusam hingga hijau
keabu-abuan. Apabila terpapar larutan asam, warnanya dapat
berubah menjadi merah, biru, hingga ungu. Kegunaan yang paling
utama dari Gypsum adalah sebagai bijih tembaga untuk
menghasilkan bijih tembaga dengan teknik peleburan.Biasanya
mineral ini digunakan untuk bahan penambah kekekerasan
bangunan.
14 |Deskripsi Mineral
10.Mineral Ilmenite
Pada urutan mineral ke 10 ini yaitu mineral ilminate, untuk
warna yaitu hitam, coklat kemerahan, sistem Kristal dan
perawakan yaitu trigonal, granular hingga massif dan, kilapnya
logam, kekerasannya 5-6 skala mohs, memiliki gores coklat
kemerahan jika di goreskan di poselen, belahan atau pecahannya
yaitu concoidal, tenacitynya yaitu brittle mudah hancur menjadi
tepung halus, berta jenisnya 4,70-4,79, sifat magnetnya yaitu
feromagnetik, derajat ketransparananya opaque mineral dimana
tidak tembus oleh cahaya, tidak memiliki sifat khas, rumus
kimianya yaitu FeTiO3, kegunaannya yaitu biji paling penting untuk
mencari titanium, genesa atau assosiasinya yaitu mineral aksesoris
yang umumnya berada didalam batuan beku, batuan sedimen ,dan
material sedimen/niobium dan tantalum.
Ilmenit adalah mineral aksesoris yang umunya berada di dalam
batuan beku, batuan sedimen, dan material sedimen. Ilmenit
merupakan bijih utama dari titanium, yang mana titanium adalah
salah satu logam yang dibutuhkan untuk membuat berbagai
paduan performa tinggi. Sebagian besar ilmenite yang ditambang di
seluruh dunia digunakan untuk menghasilkan titanium dioksida,
pigmen, kapur putih, dan polishing abrasif. Ilmenit adalah besi
hitam-titanium oksida dengan rumus kimia FeTiO3. Sebagian besar
ilmenit terbentuk selama pendinginan lambat pada dapur magma
dan terkonsentrasi melalui proses segregasi magmatik
18 |Deskripsi Mineral
14.Mineral Hematite
Dari sifat fisik mineral di urutan ke 14 ini adalah hematite,
utnuk warnanya sendiri yaitu memilki warna abu abu metalik
kusam hingga merah , system Kristal dan perawakannya yaitu
trigonal atau tabular, kilap nya submetalik, memilki kekerasan 5,5-
6,5 (pisau baja), goresnya merah menyala atau hingga merah gelap,
untuk belahan dan pecahannya yaitu sempurna atau unepan
fracture, tenacity nya yaitu brittle,untuk berat jenisnya yaitu 5,26,
sifat kemagnetannya yaitu diamagnetic, derajat ketransparanannya
yaitu opaque mineral, tidak memiliki sifat khas, rumus kimianya
Fe2O3,kegunaannya yaitu sebagai biji utama dari besi, nama
batuannya yaitu hematite, genesa atau asosisasinya yaitu mengan
dung unsur besi, oksida dan hidroksida. Berikut bentuk fisik dari
mineral hematite.
Hematit adalah salah satu mineral yang paling melimpah di
permukaan bumi maupun di kerak bumi yang dangkal. Hematit
merupakan oksida besi. Mineral ini merupakan mineral pembentuk
batuan yang umunya ditemukan pada batuan sedimen, metamorf,
dan batuan beku. Hematit merupakan bijih yang cukup penting
untuk menghasilkan besi. Kebanyakan bijih hematit diproduksi di
Cina, Australia, Brazil, India, Rusia, Ukraina, Afrika Selatan,
Kanada, Venezuela, dan Amerika Serikat. Hematit memiliki
berbagai macam kegunaan, tetapi dari sisi nilai ekonomis, hanya
sedikit hematit yang digunakan untuk menghasilkan pigmen,
bahan pelindung radiasi, ballast, dan masih banyak produk
lainnya.
20 |Deskripsi Mineral
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini
adalah :
1. Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang
mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk
individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat kimia, cara terdapatnya,
cara terjadinya dan kegunaannya. Sedangkan mineral
merupakan suatu benda padat homogen yang terdapat
dialam terbentuk secara anorganik, mempunyai
komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun teratur.
2. Sifat-sifat fisik mineral yang harus diselidiki antara lain:
warna, perawakan kristal, kilap, kekerasan, gores,
belahan, pecahan, daya tahan terhadap pukulan
(tenacity), berat jenis, rasa dan bau, kemagnetan,
derajat ketransparanan, dan nama mineral serta rumus
kimia.
3. membuat deksripsi tentang suatu mineral tertentu.
Setelah di identifikasi sebelumnya yang sudah
dilakukan, maka dapat diketahui jenis serta nama dari
mineral tersebut.
4.2 Saran
Untuk kedepannya lebih banyak lagi contoh mineral yang akan
dipelajari dan juga diharapkan kepada praktikan untuk memperha
tikan dengan baik saat dijelaskannya materi dan praktiknya.
21 |Deskripsi Mineral
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Kosim. 2007. “Jurnal Prosiding Presentasi Ilmiah Daur
Bahan Bakar Nuklir II.” Uji Mineralogi Sebagai Langkah
Awal Proses Metalurgi Bijih Asal Kalan. Vol. 3.
Asikin,Sukendar. 2005. “Dasar-dasar Geologi Struktur." Departemen
Teknik Geologi ITB. Bandung.
Gao.Y.2019. “ A Review Of Pyrite Mineralogy Research In Hydrother
Gold Deposite .”Northwestern Geology Toronto:vol.52(3)
Mondadori, Arlondo. 2009. Simons & Schuster’s Guide to Rocks and
Minerals. Jakarta:Erlangga.
Noor, Djauhari. 2008.Pengantar Geologi. Bogor:Universitas Pakuan.
Pellant, Chris. 2002. “Kristalografi dan Mineralogi .”Journal Of
USA.Vol.8 No.2 .Hal 89-109.
22 |Deskripsi Mineral
23 |Deskripsi Mineral