GEOLOGI DASAR
SIFAT FISIK MINERAL
1.1. Pendahuluan
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi suatu mineral
tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama
mineral tersebut. Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah,
memiliki komposisi kimia yang tetap dan struktur Kristal beraturan. Di alam ini terdapat
lebih dari 2000 jenis mineral yang telah diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja
yang dijumpai sebagai mineral pembentuk batuan.
lapangan. Maka dari itu, salah satu hal yang perludilaksanakan adalah adanya
sistem pembelajaran langsung di lapangan salahsatunya diwujudkan dengan
kondisi geomorfologi suatu wilayah dan sifat fisik mineral, baik ituditinjau
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu mineral
tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapatdengan jelas memberikan nama
pada mineral tersebut. Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah ,
memiliki komposisi kimia tetap dan struktur Kristal yang beraturan. Dialam ini terdapat
lebih dari 2000 jenis minerak yang diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja yang
dijumpai sebagai mineral pembentuk bantuan. Mineral-mineral tersebut dapat
didefinisikan berdasarkan sifat fisisnyasecara khusus, antara lain :
Kilat (Luster)
Warna (Colour)
Kekerasan (Hardness
Tenacity5. Cerat (streak
Belahan (cleavage)
Pecahan (Fracture)
Bentuk (from)
Berat Jenis (Specifict grafity)
Sifat dalam
Kemagnetan
Kelistrikan
Daya lebur
Derajat transparan
(Firdaus, 2011. 2).
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat
komplek dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi (Mini Marshal, 2000. 4).
Mengklasifikasikan mineral sebagai mineral sejati, senyawa tersebutharuslah
berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harusterbentuk secara
alami dan memikili komnposisi kimia yang tertentu. Definisisebelumnya tidak
memasukan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunansenyawa organik.
bagaimanapun juga, the International Mineralogical Associationtahun 1995 telah
mengajukan definisi baru tentang definisi material : Mineraladalah suatu unsur atau
senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsurkristal dan terbentuk dari
hasil proses geologi. Klasifikasi moder telahmengikutsertakan kelas organik ke
dalam daftar mineral, seperti skema klasifikasiyang diajukan oleh Dana dan Strunz
(Fuersatenau Maurice C, 2003).
Bumi sebagai salah satu planet di tatasurya yang dimana memiliki sumbermineral.
Mineral dikenal sebagai salah satu unsur anorganik yang terbentuk, sehingga
membentuk suatua senyawa kimia. Mineral sering dikaitkan denganperhiasan, dimana
selain memiliki bentuk yang unik, mineral juga dikenal sebagaibenda yang memiliki
warna yang unik. Banyaknya penelitian mengenai mineral,sehingga hingga saat ini
telah banyak ditemukan jenis mineral yang sangatbermanfaat bagi umat manusia,
utamanya dalam kemajuan ilmu teknologi dansains.Banyaknya macam dan jenis dan
sifat-sifat fisis, membuat para penelitimineral harus mengidentifikasi beberapa temuan
mineralnya dengan melihat sifat-sifat fisisnya dan juga meneliti kandungan beberapa
unsure yang terkandung didalam mineral tersebut. Memerlukan keahlian dalam
menganalisa dalammenentukan jenis mineral (Fuersatenau Maurice C, 2003).
Kilat sering juga disebut kilapan merupakan kenampakan suatu mineral yang
ditunjukkan dari pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilat secara garis besar
biasanya dibagi menjadi 2 jenis :
a. Kilat Logam (metallic luster) : bila mineral tersebut memiliki kilat seperti logam.
b. Kilat Non-Logam (non-metallic luster), dibagi atas :
Kilat intan (adamantin luster) ; cemerlang seperti intan.
Kilat kaca (vitreous luster); contohnya kuarsa dan kalsit.
Kliat sutera (silky luster); umumnya terdapat pada mineral yang memiliki serat,
seperti asbes dan gips.
Kilat damar/resin (resinous luster); kilat seperti getah damar/resin, misalnya
mineral sphalerit
Kilat mutiara (pearly luster); kilat seperti lemak atau sabun, misalnya
serpentin, opal dan nepelin.
Kilat tanah, kilat seperti tanah lempung, misal kaolin, bauxit, dan limonit.
(Noor, D. 2008).
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi tidak
dapat diandalkan dalam identifikasi mineral karena suatu mineral dapat memiliki lebih
dari satu warna. (Noor, D. 2008).
Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu
mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan suatu mineral dengan dengan mineral
tertentu. Skala kekerasan yang biasa digunakan ialah skala mohs yang dibuat oleh
Friedrich Mohs dari Jerman atau yang lebih dikenal dengan skala mohs.
Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian yang kasar suatu keping porselen atau
dapat dilakukan dengan membubuk mineral kemudian dilihat warna bubuk tersebut.
Cerat dapat berupa warna asli mineral, dapat pula berbeda (Noor, D. 2008).
Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu untuk membelah diri pada satu atau
lebih pada arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang
disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan dengan palu. Yang dimaksud belah
adalah bila mineral kita pukul tidak akan hancur, tetapi terbelah melalui bidang belahan
yang licin. Sehingga dapat digunakan juga istilah ada bidang belah atau tanpa bidang
belah. Macam-macam belahan yang perlu kita ketahui yaitu :
Belahan Sempurna ( Perfect ), Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah
belahannya yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain melalui
bidang belahannya.
Belahan Baik ( Good ), Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang
belahannya yang rata, tetapi dapat juga terbelah tidak melalui bidang belahannya.
Belahan Jelas ( Distinct ), Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas,
tetapi mineral tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata.
Belahan Tidak Jelas ( Indistinct ), Yaitu apabila arah belahan mineral masih
terlihat, tetapi kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan sama besar.
(Noor, D. 2008).
Pecahan, yaitu bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur,
sedangkan pada pecahan mineral akan pecah secara tidak teratur. Perbedaannya bidang
belah pada belah akan nampak memantulkan sinar seperti pada cermin datar, sedangkan
pada pecahan akan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur. Beberapa
jenis pecahan mineral adalah sebagai berikut :
Concoidal : bila memperlihatkan gelombang yang melengkung, seperti pada
pecahan botol.
Fibrous : bila menunjukkan gejala pecahan seperti serat, contohnya asbes.
Even : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang halus, contohnya
mineral lempung.
Uneven : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar,
contohnya mineral magnetit atau mineral besi.
Hackly : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar tidak
teratur dan runcing, contohnya mineral perak atau emas.
(Noor, D. 2008).
Mineral ada yang memiliki bentuk struktur kristal, ada pula yang tidak memiliki bentuk
atau struktur kristal. Mineral yang memiliki bentuk Kristal disebut mineral kristalin,
sedangkan yang tidak memiliki bentuk kristal disebut amorf (Anonim, 2013).
Geologi merupakan bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya yang terjadi dalam bumi.
Didalam pengertian umum, Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk
batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses terbentuknya.
Beberapa ahli menganggap bahwa geologi lebih ditekankan pada studi mengenai
struktur geologi misalnya perlipatan, rekahan, sesar dan sebagainya. Batuan merupakan
agregasi (kumpulan) dari beberapa macam mineral ataupun mineral sejenisnya. Andesit
sering juga disebut batu candi tersusun atas mineral-mineral plagioklas, piroksin,
hornblende dan sedikit kuarsa. Sedangkan marmer termaksud batuan metamorf oleh
mineral kalsit yang mengalami perubahan (Asikin, Sukendar. 1978).
Kekerasan suatu benda diukur berdasarkan skala tertentu. Saat ini, skala yang paling
umum digunakan ialah Skala Kekerasan Mohs (Mohs Hardness Scale). Prinsip dasarnya
ialah dengan menggoreskan benda yang akan diukur kekerasannya dengan benda lain
yang lebih keras. Skala pengukurannya mulai dari 1 hingga 10 dengan intan sebagai
benda terkeras dan talk sebagai yang terlunak. (Badgley, P.C. 1959).
NIM : 2009086040
Kelompok : 8 (delapan)
1. Warna : Hijau
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Kaca
4. Belahan : Sempurna
5. Pecahan : Tidak Jelas
6. Kekerasan : Paku [3,5 – 4,5]
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Transparan
9. Nama mineral : Olivin
10. Keterangan : Mineral Olivin adalah nama dari sekelompok mineral
pembentuk batuan yang banyak ditemukan dalam batuan
beku mafik dan ultramafik seperti basalt, gabro, dunit,
diabas, dan peridotit.
Asisten Praktikan
NIM : 2009086040
Kelompok : 8 (delapan)
1. Warna : Putih
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Tanah
4. Belahan : Jelas
5. Pecahan : Uneven
6. Kekerasan : Kuku
7. Tenacity : Sectile
8. Diaphaneity : Opaque
9. Nama mineral : Talk
10. Keterangan : Talk merupakan mineral metamorf yang dihasilkan dari mineral
magnesium seperti piroksen, amfibol, olivin, dan mineral serupa
lainnya dengan adanya karbon dioksida dan air.
Asisten Praktikan
NIM : 2009086040
Kelompok : 8 (delapan)
1. Warna : Putih
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Kaca
4. Belahan : Sempurna
5. Pecahan : Concoidal
6. Kekerasan : < 2,5
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Transparan
9. Nama mineral : Halite
10. Keterangan : Garam batu (halite, Halite) adalah salah satu mineral
paling umum di bumi. Formula kimia NaCl adalah natrium
klorida
Asisten Praktikan
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka saya menarik kesimpulan bahwa :
1. Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun non-
logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh
aktivitas magma, dan mineral ekonomis selain karena aktivitas magma, juga
dapat dihasilkan dari proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral
yang telah ada karena suatu faktor.
2. Mineral memiliki bentuk- bentuk khas dari kristal, dimana kita mempelajari
kristal bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan suatu
mineral.
3. Mineral Olivin adalah nama dari sekelompok mineral pembentuk batuan yang
banyak ditemukan dalam batuan beku mafik dan ultramafik seperti basalt, gabro,
dunit, diabas, dan peridotit. Olivin biasanya berwarna hijau dan rumus kimia
olivin berkisar antara Mg2SiO4 dan Fe2SiO4. Banyak orang yang akrab dengan
mineral ini, karena mineral olivin adalah mineral yang banyak menyusun
gamestone (akik) hijau yang sangat populer, yang kita kenal sebagai peridotit.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya yaitu diharapkan mineral yang akan di
teliti dapat memiliki sifat fisik yang lebih beragam lagi sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA