Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI DASAR
SIFAT FISIK MINERAL

Nama : yoga febrian


NIM : 2009086040
Prodi : Teknik Geologi
Kelompok : 8 (Delapan)
Asisten : Maisyaroh Riana Ulfa (1609085027)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi suatu mineral
tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama
mineral tersebut. Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah,
memiliki komposisi kimia yang tetap dan struktur Kristal beraturan. Di alam ini terdapat
lebih dari 2000 jenis mineral yang telah diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja
yang dijumpai sebagai mineral pembentuk batuan.

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yangmemiliki

bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah

mineraltermasuk tidak hanya bahankomposisi kimiatetapi jugastruktur

mineral. Mineraltermasuk dalam komposisiunsurmurni dangaramsederhana

sampaisilikatyangsangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui

(senyawaan organikbiasanya tidak termasuk).Ilmuyang mempelajari mineral

disebutmineralogi.Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang

mempelajarimengenai mineral baik secara individu maupun dalam bentuk

kesatuan,antara lainmempelajari tantang sifat-sifat fisik sifat-sifat kimianya

dan cara terdapatnya ,cara terjadinya dan kegunaannya.Mineralogi itu dapat

dibagi menjadi 2 bagian yaitu mineralogi fisik ilmuyang mempelajari tentang

sifat-sifat dari suatu mineral sedangkan mineralogikimiawi adalah ilmu yang

mempelajari tentang sifat-sifat kimia dari suatu mineralilmu pengetahuan yang

kita miliki tidak hanya tertuju pada penguasaankonsep-konsep dan materi,

tetapi juga dibutuhkan pemahaman dan penghayatansecara mendalam terhadap

hubungan antara ilmu pengetahuan tersebut dengankenyataan yang ada di

lapangan. Maka dari itu, salah satu hal yang perludilaksanakan adalah adanya
sistem pembelajaran langsung di lapangan salahsatunya diwujudkan dengan

menyelenggarakan field trip lapangan bagimahasiswa.( Prinz, 1988 ).Dengan

adanya field trip lapangan diharapkan ilmu pengetahuan yangdimiliki oleh

mahasiswa tidak terbatas pada teori-teorinya saja, tetapi jugapenguasaan

terhadap kondisiriil di lapangan. Begitu pun dengan mata kuliah yangsedang

dijalani saat ini , mahasiswa pun diharapkan memiliki pengetahuanmengenai

kondisi geomorfologi suatu wilayah dan sifat fisik mineral, baik ituditinjau

dari sudut pandang bentuk morfologinya, bentuk tenaga geologi

yangmempengaruhi bentuk morfologi serta berbagai aspek lain.


Oleh karena itu, pada praktikum kali ini kita akan mempelajari sifat fisik dari mineral
serta mengetahui cara mendeskripsi mineral berdasarkan sifat fisik yang dimiliki
mineral.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu :
1. Untuk mengetahui proses terbentuknya mineral
2. Untuk mengetahui sifat fisik dari mineral.
3. Untuk mengetahui apa itu mineral olivine.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu mineral
tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapatdengan jelas memberikan nama
pada mineral tersebut. Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah ,
memiliki komposisi kimia tetap dan struktur Kristal yang beraturan. Dialam ini terdapat
lebih dari 2000 jenis minerak yang diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja yang
dijumpai sebagai mineral pembentuk bantuan. Mineral-mineral tersebut dapat
didefinisikan berdasarkan sifat fisisnyasecara khusus, antara lain :
 Kilat (Luster)
 Warna (Colour)
 Kekerasan (Hardness
 Tenacity5. Cerat (streak
 Belahan (cleavage)
 Pecahan (Fracture)
 Bentuk (from)
 Berat Jenis (Specifict grafity)
 Sifat dalam
 Kemagnetan
 Kelistrikan
 Daya lebur
 Derajat transparan
(Firdaus, 2011. 2).

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat
komplek dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi (Mini Marshal, 2000. 4).
Mengklasifikasikan mineral sebagai mineral sejati, senyawa tersebutharuslah
berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harusterbentuk secara
alami dan memikili komnposisi kimia yang tertentu. Definisisebelumnya tidak
memasukan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunansenyawa organik.
bagaimanapun juga, the International Mineralogical Associationtahun 1995 telah
mengajukan definisi baru tentang definisi material : Mineraladalah suatu unsur atau
senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsurkristal dan terbentuk dari
hasil proses geologi. Klasifikasi moder telahmengikutsertakan kelas organik ke
dalam daftar mineral, seperti skema klasifikasiyang diajukan oleh Dana dan Strunz
(Fuersatenau Maurice C, 2003).

Bumi sebagai salah satu planet di tatasurya yang dimana memiliki sumbermineral.
Mineral dikenal sebagai salah satu unsur anorganik yang terbentuk, sehingga
membentuk suatua senyawa kimia. Mineral sering dikaitkan denganperhiasan, dimana
selain memiliki bentuk yang unik, mineral juga dikenal sebagaibenda yang memiliki
warna yang unik. Banyaknya penelitian mengenai mineral,sehingga hingga saat ini
telah banyak ditemukan jenis mineral yang sangatbermanfaat bagi umat manusia,
utamanya dalam kemajuan ilmu teknologi dansains.Banyaknya macam dan jenis dan
sifat-sifat fisis, membuat para penelitimineral harus mengidentifikasi beberapa temuan
mineralnya dengan melihat sifat-sifat fisisnya dan juga meneliti kandungan beberapa
unsure yang terkandung didalam mineral tersebut. Memerlukan keahlian dalam
menganalisa dalammenentukan jenis mineral (Fuersatenau Maurice C, 2003).

Kilat sering juga disebut kilapan merupakan kenampakan suatu mineral yang
ditunjukkan dari pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilat secara garis besar
biasanya dibagi menjadi 2 jenis :
a. Kilat Logam (metallic luster) : bila mineral tersebut memiliki kilat seperti logam.
b. Kilat Non-Logam (non-metallic luster), dibagi atas :
 Kilat intan (adamantin luster) ; cemerlang seperti intan.
 Kilat kaca (vitreous luster); contohnya kuarsa dan kalsit.
 Kliat sutera (silky luster); umumnya terdapat pada mineral yang memiliki serat,
seperti asbes dan gips.
 Kilat damar/resin (resinous luster); kilat seperti getah damar/resin, misalnya
mineral sphalerit
 Kilat mutiara (pearly luster); kilat seperti lemak atau sabun, misalnya
serpentin, opal dan nepelin.
 Kilat tanah, kilat seperti tanah lempung, misal kaolin, bauxit, dan limonit.
(Noor, D. 2008).

Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi tidak
dapat diandalkan dalam identifikasi mineral karena suatu mineral dapat memiliki lebih
dari satu warna. (Noor, D. 2008).

Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu
mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan suatu mineral dengan dengan mineral
tertentu. Skala kekerasan yang biasa digunakan ialah skala mohs yang dibuat oleh
Friedrich Mohs dari Jerman atau yang lebih dikenal dengan skala mohs.

Tabel 2.1 Skala Kekerasan Mohs


Hardness Minerals
1 Talc
2 Gypsum
3 Calcite
4 Fluorite
5 Apatite
6 Orthoclase
7 Quartz
8 Topaz
9 Corundum
10 Diamond
(Noor, D. 2008).

Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian yang kasar suatu keping porselen atau
dapat dilakukan dengan membubuk mineral kemudian dilihat warna bubuk tersebut.
Cerat dapat berupa warna asli mineral, dapat pula berbeda (Noor, D. 2008).

Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu untuk membelah diri pada satu atau
lebih pada arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang
disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan dengan palu. Yang dimaksud belah
adalah bila mineral kita pukul tidak akan hancur, tetapi terbelah melalui bidang belahan
yang licin. Sehingga dapat digunakan juga istilah ada bidang belah atau tanpa bidang
belah. Macam-macam belahan yang perlu kita ketahui yaitu :
 Belahan Sempurna ( Perfect ), Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah
belahannya yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain melalui
bidang belahannya.
 Belahan Baik ( Good ), Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang
belahannya yang rata, tetapi dapat juga terbelah tidak melalui bidang belahannya.
 Belahan Jelas ( Distinct ), Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas,
tetapi mineral tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata.
 Belahan Tidak Jelas ( Indistinct ), Yaitu apabila arah belahan mineral masih
terlihat, tetapi kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan sama besar.
(Noor, D. 2008).

Pecahan, yaitu bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur,
sedangkan pada pecahan mineral akan pecah secara tidak teratur. Perbedaannya bidang
belah pada belah akan nampak memantulkan sinar seperti pada cermin datar, sedangkan
pada pecahan akan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur. Beberapa
jenis pecahan mineral adalah sebagai berikut :
 Concoidal : bila memperlihatkan gelombang yang melengkung, seperti pada
pecahan botol.
 Fibrous : bila menunjukkan gejala pecahan seperti serat, contohnya asbes.
 Even : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang halus, contohnya
mineral lempung.
 Uneven : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar,
contohnya mineral magnetit atau mineral besi.
 Hackly : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar tidak
teratur dan runcing, contohnya mineral perak atau emas.
(Noor, D. 2008).
Mineral ada yang memiliki bentuk struktur kristal, ada pula yang tidak memiliki bentuk
atau struktur kristal. Mineral yang memiliki bentuk Kristal disebut mineral kristalin,
sedangkan yang tidak memiliki bentuk kristal disebut amorf (Anonim, 2013).

Geologi merupakan bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya yang terjadi dalam bumi.
Didalam pengertian umum, Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk
batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses terbentuknya.

Beberapa ahli menganggap bahwa geologi lebih ditekankan pada studi mengenai
struktur geologi misalnya perlipatan, rekahan, sesar dan sebagainya. Batuan merupakan
agregasi (kumpulan) dari beberapa macam mineral ataupun mineral sejenisnya. Andesit
sering juga disebut batu candi tersusun atas mineral-mineral plagioklas, piroksin,
hornblende dan sedikit kuarsa. Sedangkan marmer termaksud batuan metamorf oleh
mineral kalsit yang mengalami perubahan (Asikin, Sukendar. 1978).

Kekerasan suatu benda diukur berdasarkan skala tertentu. Saat ini, skala yang paling
umum digunakan ialah Skala Kekerasan Mohs (Mohs Hardness Scale). Prinsip dasarnya
ialah dengan menggoreskan benda yang akan diukur kekerasannya dengan benda lain
yang lebih keras. Skala pengukurannya mulai dari 1 hingga 10 dengan intan sebagai
benda terkeras dan talk sebagai yang terlunak. (Badgley, P.C. 1959).

Tekstur batuan mempunyai arti penting dalam mengedintifikasi mineral karena


mencerminkan proses yang telah dialamin batuan tersebut terutama proses transportasi
dan pengendapannya, tekstur juga dapat digunakan untuk menginterpetasi lingkungan
pengendapan batuan. (Doddy, 1987).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
a. Kaca
b. Paku
c. Koin perunggu
d. Marmer/porselen
e. Kamera
3.1.2 Bahan
a. Alat tulis
b. Tissue
c. Form deskripsi sifat fisik mineral
3.2. Prosedur percobaan
a. Diambil sampel mineral yang akan dideskripsi
b. Dicatat nomor sampel mineral dalam tabel deskripsi
c. Diamati dan dicatat warna pada sampel mineral
d. Diamati warna cerat pada mineral dengan menggoreskan mineral pada marmer /
porselen kemudian diusap dengan menggunakan tissue dan dicatat cerat/streak pada
sampel mineral
e. Diamati dan dicatat belahan / cleavage pada sampel mineral
f. Diamati dan dicatat pecahan / fracture pada sampel mineral
g. Diamati dan dicatat kekerasan pada mineral dengan menggoreskan mineral pada
kuku, apabila kuku tidak tergores maka kekerasan kurang dari 2,5 apabila tergores
maka di lanjutkan pada koin dan seterusnya.
h. Diamati dan dicatat kilap / luster pada sampel mineral
i. Diamati dan dicatat tenacity pada sampel mineral
j. Diamati dan dicatat diaphanaety
k. Dituliskan nama mineral yang telah dideskripsi
l. Difoto sampel mineral
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Form Deskripsi
4.1.1 Deskripsi Mineral

Acara : Sifat Fisik Mineral

Nama : yoga febrian

NIM : 2009086040

Kelompok : 8 (delapan)

Tanggal : 9 November 2020

No. Urut :1 No. Peraga : 1

1. Warna : Hijau
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Kaca
4. Belahan : Sempurna
5. Pecahan : Tidak Jelas
6. Kekerasan : Paku [3,5 – 4,5]
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Transparan
9. Nama mineral : Olivin
10. Keterangan : Mineral Olivin adalah nama dari sekelompok mineral
pembentuk batuan yang banyak ditemukan dalam batuan
beku mafik dan ultramafik seperti basalt, gabro, dunit,
diabas, dan peridotit.

Samarinda, 9 November 2020

Asisten Praktikan

Maisyaroh Riana Ulfa Yoga Febrian


1609085027 2009086040
4.1.2 Deskripsi Mineral

Acara : Sifat Fisik Mineral

Nama : yoga febrian

NIM : 2009086040

Kelompok : 8 (delapan)

Tanggal : 9 November 2020

No. Urut :2 No. Peraga : 2

1. Warna : Putih
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Tanah
4. Belahan : Jelas
5. Pecahan : Uneven
6. Kekerasan : Kuku
7. Tenacity : Sectile
8. Diaphaneity : Opaque
9. Nama mineral : Talk
10. Keterangan : Talk merupakan mineral metamorf yang dihasilkan dari mineral
magnesium seperti piroksen, amfibol, olivin, dan mineral serupa
lainnya dengan adanya karbon dioksida dan air.

Samarinda, 9 November 2020

Asisten Praktikan

Maisyaroh Riana Ulfa Yoga Febrian


1609085027 2009086040
4.1.3 Deskripsi Mineral

Acara : Sifat Fisik Mineral

Nama : yoga febrian

NIM : 2009086040

Kelompok : 8 (delapan)

Tanggal : 9 November 2020

No. Urut :3 No. Peraga : 3

1. Warna : Putih
2. Cerat : Putih
3. Kilap : Kaca
4. Belahan : Sempurna
5. Pecahan : Concoidal
6. Kekerasan : < 2,5
7. Tenacity : Brittle
8. Diaphaneity : Transparan
9. Nama mineral : Halite
10. Keterangan : Garam batu (halite, Halite) adalah salah satu mineral
paling umum di bumi. Formula kimia NaCl adalah natrium
klorida

Samarinda, 9 November 2020

Asisten Praktikan

Maisyaroh Riana Ulfa Yoga Febrian


1609085027 200908604
4.2 Genesa Pembentukan Mineral
4.2.1 Genesa Mineral Olivin
Kebanyakan mineral olivin ditemukan di permukaan bumi, pada batuan beku yang
berwarna gelap. Mineral ini biasanya mengkristal bersamaan dengan plagioklas
dan piroksen untuk membentuk batu gabro ataupun basalt.
Kedua jenis batuan tersebut merupakan batuan yang paling umum pada batas lempeng
divergen dan pada pusat hotspot lempeng tektonik. Olivin memiliki suhu kristalisasi
yang tinggi dibandingkan dengan mineral lainnya.
Olivin merupakan mineral pertama yang mengkristal dari magma. Kristal olivin
terbentuk selama proses pendinginan magma yang lambat dan kemudian mengendap
dibagian bawah dapur magma karena densitasnya yang relatif tinggi. Akumulasi
olivin ini dapat mengakibatkan pembentukan batuan seperti dunit yang berada
dibagian bawah dapur magma.
Kristal mineral olivin juga dapat terbentuk selama proses metamorfosis batu kapur
dolomit. Dolomit memberikan kontribusi magnesium, sedangkan silikanya diperoleh
dari kuarsa dan mineral pengotor lainnya dalam batu kapur tersebut.
Olivin juga adalah mineral yang gampang terubah (teralterasi) oleh proses pelapukan.
Karena begitu mudah terubah, olivin bukan mineral yang umum dalam batuan
sedimen tetapi hanya merupakan penyerta pada beberapa deposit pasir ataupun
sedimen ketika tertransportasi sangat dekat dengan batuan induk yang banyak
mengandung olivin.
4.2.2 Genesa Mineral Talc
Talk merupakan mineral metamorf yang dihasilkan dari mineral magnesium seperti
piroksen, amfibol, olivin, dan mineral serupa lainnya dengan adanya karbon dioksida
dan air. Hal ini biasa dikenal sebagai karbonasi talek atau steatisasi dan memproduksi
sederetan cadas yang dikenal sebagai karbonat talk. Talk biasanya terbentuk melalui
hidrasi dan karbonasi serpentin. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa talk
berhubungan dengan kejadian kanker paru, kulit, dan ovarium. Talk dieksploitasi di
sejumlah negara seperti di Eropa, Amerika Serikat, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Talk dengsn rumus kimia Mg3 Si4 O10 (OH)2 merupakan kelompok mineral hydrous
magnesium silicate, berwarna putih, putih kehijauan, abu-abu atau kecoklatan.
Dilapangan menunjukkan perlapisan yang sangat tipis, kenampakan seperti bersisik,
memperlihatkan foliasi. Talk mempunyai tingkat kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks
Skala Mohs), mudah dibentuk tetapi tidak elastis, perlapisannya mengkilat seperti
berlemak, tidak larut dalam air dan tidak terbakar, mempunyai berat jenis 2,58-2,83,
penghantar panas kurang baik. Talk terbentuk dari hasil alterasi mineral magnesium
silikat dalam batuan beku ultrabasa, dumdum didapatkan pada batuan hasil proses
metamorfose regional khususnya pada batuan sekis. Talk juga dapat terbentuk oleh
proses metasomatisme pada marmer dolomitan. Talk yang mutunya baik berasal dari
batuan induk dolomit. Mineral talk umumnya berasosiasi dengan tremolit (Ca Mg5
Si8 O22 (OH)) = hydrous calcium magnesium silicate, aktinolit (Ca2 (Mg, Fe)5 Si8
O22 (OH)2) = hydrous calcium magnesium iron silicate, dan mineral malihan lainnya.
Talk yang merupakan hasil ubahan hidrotermal metamorfose sudah dapat terbentuk
pada temperatur 300o C atau lebih.
4.2.3 Genesa Mineral Halite
Halite adalah nama mineral untuk zat yang semua orang kenal sebagai “garam.”
Nama kimianya adalah natrium klorida, dan batu yang tersusun terutama dari halit
dikenal sebagai “garam batu.” Halite umumnya dikenal sebagai suatu jenis garam,
bentuk mineral (alami) dari natrium klorida (NaCI). Halite membentuk kristal
isometrik. Mineral ini baisanya tak berwarna atau putih, tetapi dapat juga berwarna
biru muda, biru tua, ungu, merah muda, merah, jingga, kuning, atau abu-abu
tergantung jumlah dan jenis ketakmurnian yang ada. Keterjadiannya umumnya
dengan deposit mineral evaporit lainnya seperti beberapa sulfat, halide, dan borat.
Halite terdapat di lapisan mineral evaporit batuan sedimen yang luas, yang dihasilkan
dari pengeringan danau, playa, dan laut tertutup. Lapisan garam bisa setebal ratusan
meter dan meliputi area yang luas.
Halite yang berisi alur tak biasa berserat ditemukan di Prancis dan beberapa tempat
lainnya. Kristal halite yang disebut kristal hopper tampaknya adalah “kerangka” dari
batu khas, dengan adanya tepi dan tekanan berbentuk anak tangga di permukaan atau
lebih tepatnya di dalam setiap muka kristal. Dalam lingkungan pengkristalan cepat,
tepi-tepi batu tumbuh lebih cepat daripada pusatnya. Kristal halite tebentuk dengan
sangat cepat di beberapa danau yang cepat menguap sehingga menghasilkan artefak
modern besalut atau ditemukan di gua gersang tertentu di Dataran Nullarbor
Australisa. Stalactite dan kerak halite juga dilaporkan ditambang tembaga native
Quincy di Hancock, Michigan
4.3 Manfaat Mineral
4.3.1 Manfaat Mineral Olivin
Kebanyakan olivin digunakan dalam proses metalurgi sebagai "slag conditioner".
Olivin dengan kandungan magnesium yang tinggi (forsterit) ditambahkan ke "blast
furnace" untuk menghilangkan pengotor baja dan untuk membentuk terak. Mineral
olivin juga telah banyak digunakan sebagai bahan tahan api. Mereka biasanya
digunakan untuk membuat batu bata tahan api dan sebagai "sands cast".

4.3.2 Manfaat Mineral Talc


Talk merupakan salah satu mineral dengan kemampuan adaptasi paling tinggi. Hal ini
berarti tingkat kemurnian talk tidak mempengaruhi tingkat pemasarannya. Sebagai
contoh, talk dengan tingkat kemurnian rendah, ternyata menunjukkan kecenderungan
naik yang sangat tinggi dalam penggunaannya. Talk merupakan salah satu mineral
industri yang memiliki fungsi sebagai bahan pengisi, pelapis, ataupun sebagai pitch -
control agent. Sifat penting talk adalah kehalusan dan kerataan, warna, kilap, licin,
kandungan air, penghisap minyak dan lemak, kelembaman, titik fusi, konduktivitas
listrik rendah, penghantar panas tinggi. Sehingga talk dapat digunakan sebagi industri
kosmetik. Kegunaan talk pada industri kosmetik memiliki fungsi yang bermacam –
macam, seperti bedak bayi, pemurnian pada tepung halus, penahan bau pada pewarna
muka, anti-bau badan, dan masih banyak lagi.
Pengolahan talk yang telah berhasil dikumpulkan dari tempat penambangan dapat
dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk difunakan dalam berbagai industri seperti
industri cat, farmasi, keramik, kosmetika, kertas, laret, isolator, tekstil dan sebagai
pembawa dalam insektisida.
4.3.3 Manfaat Mineral Halite
Garam halit paling sering digunakan sebagai reagen dalam perang melawan es di
jalan. Kondisi iklim sebagian besar wilayah Rusia dicirikan oleh periode dingin yang
lama, presipitasi, membentuk cangkang es. Mengingat panjangnya jalan raya, tidak
ada peralatan yang mampu membersihkan jalan dengan cepat. Penggunaan campuran
berbasis halit membantu dengan cepat dan efektif mengatasi lapisan es dan
memastikan keselamatan lalu lintas. Sejumlah besar garam juga digunakan oleh
industri kimia. Garam adalah nutrisi penting bagi manusia dan sebagian besar hewan,
dan juga merupakan bumbu favorit bagi banyak jenis makanan. Garam adalah mineral
yang semua orang tahu.
Garam teknis (mineral halite) digunakan dalam industri di bidang-bidang berikut:
▪ Produksi minyak. Properti utama halit teknis adalah pembubaran es, pelunakan
tanah beku atau padat. Di musim dingin atau di Far North, solusi garam mineral
di bawah tekanan dipompa ke sumur bor, yang sangat memudahkan pekerjaan
lebih lanjut dan menghemat sumber daya lainnya.
▪ Pelet halit digunakan untuk menyiram boiler industri dan sistem pemanas untuk
menghilangkan kerak. Juga, bentuk mineral yang ditekan ini digunakan sebagai
elemen penyaringan untuk pemurnian volume air yang besar, misalnya, dalam
sumur air. Selain penyaringan, perawatan dengan garam menghilangkan air dari
penampakan mikroba dan mikroorganisme. Untuk keperluan rumah tangga
digunakan untuk mengurangi kesadahan air panas.
Di dunia ada lebih dari 14.000 area di mana garam teknis (halit) digunakan. Dalam
kedokteran, digunakan untuk produksi saline, antiseptik, obat pengawet. Garam teknis
telah digunakan dalam industri makanan sebagai zat pendingin, yang memungkinkan
Anda untuk dengan cepat membekukan dan menyimpan makanan pada kondisi suhu
yang sesuai.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka saya menarik kesimpulan bahwa :
1. Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun non-
logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh
aktivitas magma, dan mineral ekonomis selain karena aktivitas magma, juga
dapat dihasilkan dari proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral
yang telah ada karena suatu faktor.
2. Mineral memiliki bentuk- bentuk khas dari kristal, dimana kita mempelajari
kristal bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan suatu
mineral.
3. Mineral Olivin adalah nama dari sekelompok mineral pembentuk batuan yang
banyak ditemukan dalam batuan beku mafik dan ultramafik seperti basalt, gabro,
dunit, diabas, dan peridotit. Olivin biasanya berwarna hijau dan rumus kimia
olivin berkisar antara Mg2SiO4 dan Fe2SiO4. Banyak orang yang akrab dengan
mineral ini, karena mineral olivin adalah mineral yang banyak menyusun
gamestone (akik) hijau yang sangat populer, yang kita kenal sebagai peridotit.

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya yaitu diharapkan mineral yang akan di
teliti dapat memiliki sifat fisik yang lebih beragam lagi sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Modul Praktikum Geologi Dasar. Universitas haluoleo. Kendari.


Asikin, Sukendar. 1978. Dasar-dasar Geologi Struktur. Departemen Teknik Geologi
ITB. Bandung.
Badgley, P.C. 1959. Structural Methot For The Exploration Geologist. Oxford Book
Company. New Delhi.
Firdaus. 2011. Modul Praktikum Geology Dasar. Kendari. Universitas Haluoleo.
Fuersatenau Maurice C. and Han kennet N. 2003 Principles of Mineral Procecing.
Society Of Mining Metallurgy, and exploration, INCC, (SME) USA. Newyork.
Graha, Doddy Setya. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung.
Mini Marshal dan Jhon Eart. 2000 Intisari Ilmu Planet Bumi. Jakarta, Erlangga.
Noor, D. 2008. ”Pengantar Geologi”. Bogor : Universitas Pakuan.
https://www.coursehero.com/docasset/bg/465c924bd63ea556ff58c6f6c7b92341c074a8d
9/splits/v9/split-0-page-2-html-bg.jpg (diakses tanggal 10 November 2020)

Anda mungkin juga menyukai